Jumat, 30 Desember 2011

Warga Keluhkan Malam Natal Listrik Byar Pet


Bengkayang. Perayaan Natal setiap tahun ini diharapkan terus memberikan berkah bagi manusia terutama di lingkungan sekitar dan keluarga. Saat warga kristiani lagi menjalankan ibadah malam natal, listrik padam sehingga terganggunya dalam menjalankan ibadah.
Wati, warga Kecamatan Sanggau Ledo mengatakan, sangat kecewa dengan kinerja PLN Bengkayang. Di saat umat kristiani sedang beribadah di malam  hari menyambut hari raya Natal. Listrik beberapa kali padam.
“Dengan mati lampu membuat kami menjalankan ibadah tidak konsentrasi. Ini nyata-nyata sekali PLN Bengkayang tidak berpihak kepada masyarakat,” kesal ibu lima anak ini ditemui dikediamnnya, belum lama ini.
Hal yang sama diutarakan oleh Ana, warga Kelurahan Sebalo. Saat ia menjalankan ibadah Malam Natal, mati lampu juga dirasakan oleh mereka . syukur gerje menyiapkan genset, jadi byar petnya listrik dari PLN tidak berlangsung lama mengganggu kelangsungan ibadah.
“Saat malam Natal, ada puluhan kali mati lampu dari sore hingga subuh. Karena saya tidur jam 04.00 subuh saat Minggu (25/12) jadi tahu berapa kali mati lampu,” ungkap ibu dua anak ini ditemui dikediamnnya di Jalan Sanggau Ledo.
Sekretaris Daerah Kabupaten Bengkayang, Drs Kristianus Anyim Msi menerangkan, seharusnya masyarakat Bumi Sebalo tidak menyalahkan PLN ketika listrik padam. Hal ini seharusnya dapat kita maklumi bersama.
“Listrik padam kemungkinan adanya gangguan jaringan. Apalagi saat malam Natal cuaca di Kabupaten Bengkayang tidak baik. Hujan turun sepanjang malam,” terang Ketua DAD Kabupaten Bengkayang ini ditemui dikediamannya di jalan Sanggau Ledo, belum lama ini.
Suami dari Dra Anastasia Maria ini menjelaskan, masyarakat Kabupaten Bengkayang tidak perlu mempermasalahkan seringnya padam listrik dari PLN. Karena kita ketahui semua bahwa saat ini pasokan listrik kita kurang.
Apabila PLTU di tanjung Gundul sudah jadi, seringnya byar pet sekarang tidak akan terjadi dimasa mendatang.  (cah)

Politik Buat PPLB Jagoi Babang Gagal di Buka


Bengkayang. Sudah lama Jagoi babang digaungkan untuk dibuka menjadi PPLB resmi oleh Pemerintah Kabupaten Bengkayang. Namun hingga Pemilukada yang ketiga kalinya di Bumi Sebalo, wacana tinggal wacana untuk membuka PPLB di Jagoi. Ini dikarenakan politik negara tetangga yang tidak ingin Jagoi dibuka PPLB.
Drs Jacobus Luna Msi, Toko Masyarakat Kabupaten Bengkayang mengatakan, sebenarnya sudah lama gaung Jagoi Babang di buka PPLBnya. Namun hingga saat ini masih belum terealsiasikan hingga dirinya dua periode menjadi Bupati Bengkayang berakhir.
“Sejak berdirinya Kabupaten Bengkayang, saya sudah mengusulkan PPLB Jagoi Babang dibuka tetapi saya tidak lagi menjabat Bupati Bengkayang belum juga dibuka, mungkin tahun depan dibuka, mudah-mudahan saja cepat terealisasikan,” harap Bupati Bengkayang Periode 1999-2010 ini ditemui dikediamannya di jalan Sekayok Kelurahan Sebalo Kecamatan Bengkayang, belum lama ini.
Luna menjelaskan, dirinya tidak menyangka bahwa Aruk Kabupaten Sambas yang dibuka duluan dibandingkan Jagoi. Padahal dari segi jarak ke Kucing Serawak Malaysia dari Pontianak lebih dekat melalui Jagoi Babang dibandingkan lewat Aruk atau Entikong.
Kebanyakan orang-orang pusat saat datang ke Kabupaten Bengkayang dan sekalian mengunjungi Serikin, kata Luna banyak yang berkomentar dekat sekali jaraknya dan geografisnya juga mendukung tidak seperti Aruk Kecamatan Sajingan Kabupaten Sambas.
“Lain hal dengan jenis tanah dari Bengkayang menuju Jagoi Babang, tidak membutuhkan dana yang begitu besar dan jarak tempuh yang dekat,” terang Luna kepada Equator saat open House dikediamnnya, kemarin.
Dari Sekura sampai Aruk, berapa kali ditimbun batu pun tetap batunya tenggelam dan rusak lagi dikarenakan disana tanahnya gambut. Untuk membuat jalan didaerah gambut, membutuhkan dana yang begitu besar.
“PPLB belum di buka di Jagoi Babang dikarenakan politik. Pusat sampai ke kabupaten gencar untuk membukanya tetapi pihak Malaysia lebih suka memilih Biawak-Aruk duluan dibuka. Inilah susahnya apabila bertepuk sebelah tangan,” keluh Luna.
Walaupun dirinya tidak lagi menjabat sebagai Bupati Bengkayang, Luna masih menjumpai orang-orang memanggilnya pak Bupati. Dirinya dapat memaklumi dikarenakan sejak berdiri Kabupaten Bengkayang dan sempat memimpin dua periode Bumi Sebalo, jadi gelar itu telah mendarah daging.
Luna yakin, apabila PPLB Jagoi Babang dibuka, di Entikong dan Aruk akan sepi. Karena masyarakat Kalbar terutama dari Pontianak, Singkawang, dan Landak, akan memilih PPLB Jagoi Babang dikarenakan waktu tempuh dan jarak yang lebih sedikit dibandingkan kedua PPLB yang telah resmi berdiri.
Salah satu warga Bau, Serawak Malaysia keturunan Aruk Kecamatan Sajingan yang tidak mau disebutkan namanya mengungkapkan, ia jauh-jauh dari tempat tinggalnya untuk menghadiri open house di kediaman Jacobus Luna.
“Selain kami masih ada hubungan darah dan sekampung, juga untuk bersilahturami. Apalagi merayakan natal ini setahun sekali,” ungkap bapak berambut ikal dan berkulit sawo ini, kemarin.
Ia selalu bertanya-tanya kenapa PPLB di jagoi Babang tidak dibuka padahal lebih dekat dibandingkan Biawak-Aruk. Hal ini ia utarakan saat berkomunikasi dengan Luna.(cah)


Gidot Harap Warga Bengkayang Hidup Dalam Kesederhanaan

Bengkayang. Open house tahun ini lain dari tahun-tahun sebelumnya. Kini perayaan natal di rumah pejabat angat sederhana sekali dan sealakadarnya. Hal ini menggambarkan esuai dengan yesus dimasa hidupnya dimana dalam kesederhanaan dan kasih.
Suryadman Gidot Spd, Bupati Bengkayang mengatakan, Natal adalah kesempatan untuk mengintrospeksi diri sendiri dan menanamkan harapan di tahun depan. Kelahiran juru selamat Yesus Kristus sebaiknya disikapi dengan bijak yaitu menjalani hidup dengan mengamalkan perilaku Yesus Kristus.
"Kita harus mencontoh bagaimana Yesus hidup dalam kesederhanaan dan kasih. Sikap-sikap itu harus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari,” tegas Ketua DPD Partai Demokrat ini ditemui dikediamannya, Minggu (25/12).
Wakil Bupati Bengkayang periode 2005-2010 ini mengungkapkan, open house ini dilakukan untuk lebih mendekatkan diri dengan seluruh elemen masyarakat Bumi Sebalo. Berhubung padatnya jadwal dan terbatasnya waktu luang yang tersedia, jadi masyarakat dapat secara langsung bersilahturami dengan datang kerumah Bupati Bengkayang.
Suami dari emi Oktaviani Gidot ini meneruskan, open house di buka pada Minggu (25/12) dan Selasa (27/12), dikarenakan seperti tahun-tahun sebelumnya, Senin (26/12) seluruh pejabat Kabupaten Bengkayang menghadiri open hause Gubernur kalbar di Pontianak.
Drs Kristianus Anyim Msi, Ketau Dewan Adat Dayak Kabupaten Bengkayang menjelaskan, Umat Katolik mempersiapkan diri untuk merayakan Natal dengan melaksanakan serangkaian kegiatan selama empat minggu yang disebut dengan masa Adven.
Adven berarti kedatangan. Merayakan Natal berarti merayakan kedatangan Tuhan. Tuhan yang menjadi manusia, sama seperti kita, namun tanpa dosa (Yoh 1:18); dan hendak menyelamatkan dunia dengan karya penebusanNya,” jelas Sekretaris Faerah Kabupaten Bengkayang ini ditemui di kediamannya, kemarin.
Suami dari Anastasia Maria Anyim ini melanjutkan, Umat Katolik tidak hanya terpaku pada peristiwa kelahiran Yesus di Betlehem. Kedatangan Tuhan juga dinantikan pada akhir jaman. Itulah kedatangan Tuhan yang mulia, dalam kemuliaan, seperti yang sudah dijanjikan-Nya.
Maka, umat beriman merayakan kedatangan Tuhan sambil terus menantikan kedatanganNya yang mulia kelak di akhir jaman.
Secara garis besar, perjalanan masa Adven dapat dibagi menjadi dua bagian, yakni bagian pertama, dari 28 Nov sampai tanggal 16 Desember, umat bersama-sama menyegarkan pengharapan akan kedatangan Kristus yang mulia di akhir jaman.
Perikopa kitab suci yang dibaca dan direnungkan, doa, kegiatan, diarahkan untuk semakin meneguhkan pengharapan umat itu,” terangnya.
Bagian kedua mulai tanggal 17 Desember sampai malam Natal. Umat bersama-sama menghayati
dan meresapkan sukacita menyambut Tuhan yang hadir dalam wujud manusia. Perikopa kitab
suci yang dibaca, direnungkan, doa, kegiatan, diarahkan untuk semakin bersukacita pada saat
perayaan Natal.
 Perayaan Natal sendiri dilaksanakan pada tanggal 25 Desember. Sudah dimulai malam sebelumnya, yaitu pada tanggal 24 Desember. Tanggal 25 Desember, pada saat fajar dirayakan ekaristi Natal, namun cukup sederhana.
Sesudahnya dirayakan Ekaristi Natal siang yang secara khusus melibatkan seluruh keluarga,  dengan perhatian khusus kepada anak-anak. Sesudah ekaristi Natal siang ini biasanya ada beraneka ragam acara pesta.
Merayakan Natal berarti merayakan kelahiran Tuhan kita Yesus Kristus. Allah menjadi manusia agar dapat mengangkat kita kembali menjadi putera-puteri Bapa dengan karya penebusan-Nya (Yoh 3:16,” tandasnya. (cah)

Bengkayang Butuh Jembatan Timbang


Bengkayang. Jembatan Timbang ialah Jembatan yang telah dilengkapi dengan sensor Loadcell untuk membaca berat dari media yang akan di timbang. Selama ini truck atau kendaraan angkutan tidak pernah ditimbang angkutannya apakah melebihi kapasitas muat atau tidak melintasi jalan provinsi atau kabupaten. JadikiniBengkayang layak miliki jembatan timbang. 
Stepanus Aty SE MM, anggota DPRD Kalbar mengatakan, selama 12 tahun Kabupaten Bengkayang berdiri sejak dimekarkan dari Kabupaten Sambas, lalu lintas baik di jalan provinsi maupun kabupaten sudah semakin padat.
"Sudah saatnya Kabupaten Bengkayang memiliki jembatan timbang, dikarenakan selama ini jalan provinsi dimanfaatkan oleh masyarakat untuk mengangkut hasil perkebunan dan pertambangan di kabupaten ini," saran legislator asal daerah pemilihan Bengkayang-Singkawang ditemui dikediamannya di kampung Sebalo Kecamatan Bengkayang, Senin (28/12).
Ketua Umum DPC Partai Hanura Kabupaten Bengkayang ini menjelaskan, Bumi Sebalo sebagai kabupaten yang baru berkembang, tentunya banyak membutuhkan sentuhan pembangunan fisik. Baik yang dilakukan oleh pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten, juga dari pihak swasta yang turut andil memajukan kabupaten yang kita cintai ini.
Jembatan timbang sebelumnya ada di Bumi Sebalo tepatnya di Dusun Ketiat Kecamatan Sungai Betung. Namun tidak tahu kenapa sarana tersebut rusak dan tidak dapat lagi digunakan selama Kabupaten Bengkayang terbentuk.
"Setiap hari truk baik itu dari arah Sanggau Ledo, Singkawang dan Pontianak lalu lalang melintasi kota Bengkayang membawa material maupun hasil bumi. Selama ini mereka tidak pernah membayar karena tidak ada jembatan timbang," saran Aty, kemarin.
Otomatis untuk PAD Kalbar tidak ada, dan apabila rusak jalan tersebut pos untuk dana perbaikan tidak mencukupi. Oleh karena itu, Jembatan timbang udah saatnya dibangun saat ini di Kabupaten Bengkayang.
Saat awak koran ini menanyakan, dimana posisi yang bagus untuk membangun jembatan tersebut di Kabupaten Bengkayang. “Alangkah baiknya dibangun di Jalan Sanggau Ledo, karena truk yang mengakut matrial paling banyak melintas di jalan tersebut,” kata Aty.
Berdasarkan UU No 22/2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan, Pasal 170 ayat 2, Penetapan lokasi, pengoperasian, dan penutupan alat penimbangan yang dipasang secara tetap pada Jalan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Pemerintah.
Dari pantauan awak koran ini dilapangan, banyak truk yang bermuatan sirtu, pasir, batu, sawit, yang melintasi Jalan Sanggau Ledo. Baik itu di pagi hari hingga tengah malam. (cah)