Selasa, 07 Februari 2012

Gidot Berang Bengkayang No, Singkawang/Mempawah Yes


Bengkayang. Akhir-akhir ini masyarakat Kabupaten Bengkayang diresahkan dengan tulisan yang ada di jalan dari Tanjung Gundul sampai ke Sunagi Duri. Dimana tulisan tersebut berbunyi Bengkayang No, Singkawang/Mempawah Yes. Selaku kepala daerah Gidot berang dengan orang yang telah menuliskan kalimat tersebut di fasilitas umum.
Suryadman Gidot, Bupati Bengkayang mengatakan, apa pun alasannya UU NO. 10/1999 sudah harga mati kabupaten ini. Apabila ada oknum yang menulis Bengkayang no, Singkawang/Mempawah yes itu boleh-boleh saja.
“Apabila tidak senang dan tidak mau tinggal di Bumi Sebalo, pindah saja ke sana. Menurut Mahkamah Konstitusi, kabupaten ini legal dari Sungai Raya sampai ke Jagoi Babang. Saya pikir, jika Singkawang atau Mempawah Yes, pindah saja kesana. Saya sudah perintahkan camat apabila ada yang minta surat pindah berikan saja. Bila perlu semua warga di kecamatan sungai raya dan sungai raya kepulauan mau pindah saya persilakan,” tegas Gidot.
Gidot menganjurkan camat untuk berikan surat pindah. Masih banyak orang lain yang mau datang dan menjadi warga Kabupaten Bengkayang. Ia sederhana saja. Apabila ada intrik tertentu bahkan menjelek-jelekkan Bumi Sebalo, selaku kepala daerah dirinya tidak terima.
Seandainya dalam hal penyelenggaraan roda pemerintahan, sewajarnya, tidak mungkin kita dalama 13 tahun sempurna mengurusi daerah. Apabila hal tersebut ada, sampaikan secara jantan, jangan hanya berani tulis di jalan saja. Menurut gidot itu namanya seorang pengecut.
Ia akan mencari orang tersebut. Dirinya sudah perintahkan camat untuk melacaknya. Apabila sudah ketemu, suruh ke kantor menghadap Gidot dan kita berdiskusi apa yang menjadi penyebabnya. Silakan diutarakan. Apabila kita mampu dan kewenangan kita akan laksanakan. “Kok tulis di jalan, gunakan fasilitas umum, coba tulis dirumah sendiri. Itu adalah namanya propekator.apabila ada yang emosi, kan orang yang menulis tersebut akan dicari. Dari dulu itu-itu saja. Saya heran, kenapa mau pilwako dan pilgub muncul lagi. Apabila itu intriknya, saya minta tolong berhenti karena membangun daerah bukan karena pemilu,” pinta Gidot.
Seandainya hal tersebut diperuntukkan menganggu stabilitas keamanan yang sudah kondusif di Bumi Sebalo, Gidot telah meminta bantuan kepada aparat keamanan baik itu pihak kepolisian, TNI  dan Pol PP untuk menyelidikinya dan saya baru mendaapatkan laporan bahwa aparat keamanan telah mengetahui siapa yang menulisnya.
"Apabila mau mekar, ya sesuaikan dengan aturan dan iti perlu proses. Untuk apa kita larang. Bila perlu bengkayang dimekarkan menjadi sepuluh kabupaten, lebih suka saya. Siapa tau ada bupati baya. Tetapi jangan gara-gara begitu, kita lakukan hal-hal yang tidak beretika," ingat Mantan Wakil Bupati Bengkayang periode 2005-2010 ini ditemui di KPPT Bengkayang, baru-baru ini.
Apabila ada orang yang datang dan membicarakannya saya pasti menunggu, tetapi jangan dibaliknya meminta tolong beri proyek, dalam kamus Gidot itu tidak ada. Pada akhirnya kan maunya gitu, bukannya kita tidak tau. Menurut saya orang seperti itu tidak dapat berkawan kata Gidot.  (cah)

1 komentar:

  1. aspirasi masyarakat harus di realisasikan...jangan suruh kami pindah yang harus pindah itu bengkayang dari daerah kami, bukan kami yang pindah..., itu wilayah kami,,,saya yakin 90% masyarakat sungai raya dan kepulauan kalo dilakukan kusioner dengan 2 pilihan mw bergabung atau tidak ke kab. bengkayang,,,insyaallah smua jawaban kusioner itu akan menginginkan bengkayang harus mencabut label nya dari ke 2 daerah tersebu...buat gidot jangan menjawab aspirasi masyarat dengan tanggapan yang emosi...ingat anda itu pemimpin...jangan mengandalkan emosi dan arogansi

    BalasHapus