Rabu, 10 Juli 2013

Khiu Fokus ke KPU Bengkayang


Bengkayang (kalbar Times). Pemilihan Umum DPR, DPD, DPRD provinsi, kabupaten/kota sedang berjalan. Hingga saat ini selain melakukan verifikasi faktual Daftar Pemilih Sementara, KPU Bengkayang juga disibukkan dengan Daftar Calon Sementara dari 11 Partai Politik peserta Pileg 2014.
Oleh karena itu, membutuh energi dan konsentrasi tinggi untuk menyukseskan Pileg 2014.
Ir Martinus Khiu
Ir Martinus Khiu, Ketua KPU Bengkayang mengatakan, sejak dirinya dinyatakan lolos menjadi Komisioner KPU Bengkayang periode 2013-2018 dan dipercaya sebagai Ketua KPU Bumi Sebalo, segala sesuatu yang berurusan dengan KONI Kabupaten Bengkayang dilimpahkan kepada Ketua Harian KONI Bumi Sebalo.
“Saya telah limpahkan kepada Johanes Antonius Dopong selaku Ketua Harian KONI Kabupaten Bengkayang beberapa waktu lalu,” beber Khiu kepada Kalbar Times ditemui diruang kerjanya, Senin (8/7).
Ia melanjutkan, posisi sebagai Ketua Umum KONI Kabupaten Bengkayang masih melekat pada dirinya, tetapi untuk  urusan administrasi, keuangan, dan semua aktivitas mengenai olahraga termasuk persiapan PORKAB Bengkayang Pertama  tahun 2013 di limpahkan kepada Ketua Harian KONI Kabupaten Bengkayang.
Khiu ingin fokus kepada posisinya yang baru yakni sebagai Ketua KPU Bengkayang. Apalagi saat ini tahapan Pileg 2014 telah berjalan. Tentunya membutuhkan perhatian penuh supaya Pileg 2014 berjalan dengan sukses, lancar dan baik. (yopi)

DAS Sebalo Tempat Pembuangan Sampah Warga Bengkayang


Bengkayang (Kalbar Times). Kebanyakan pedagang kaki lima yang berdagang pada malam hari sering membuang sampah di Sungai Sebalo dan Sungai Bengkayang serta di Jalan Baru dekat SMP PGRI Bengkayang.
 “Macam mana kami mau buang sampah ditempatnya, sedangkan pemerintah tidak menyediakan Tempat Pembuang Sementara Sampah,” keluh bapak satu putra ini ditemui di Jalan Sanggau Ledo, Minggu (7/7).
Warga Kelurahan Bumi Emas yang tidak mau namanya dicantumkan di koran ini menyarankan, seharusnya Pemda Bengkayang menyiapkan TPS sehingga warga tidak membuangs ampah sembarangan, terutama sampah rumah tangga.
Heru Pujiono, Kepala Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Bengkayang mengungkapkan, mengubah pola hidup masyarakat Bumi Sebalo yang sadar akan hidup sehat dan membuang sampah tidak sembarangan sangat susah sekali.
“Untuk mengubah hal tersebut harus secara perlahan-lahan, tidak mudah membalikkan telapak tangan,” ungkap Heru kepada Kalbar Times ditemui diruang kerjanya, Jumat (5/7).
Ia melanjutkan, sangat berterima kasih kepada seluruh elemen masyarakat Bumi Sebalo yang mengkritik baik melalui media cetak maupun dunia maya (facebook, twitter, bloger, Red).
Namun dirinya tidak mau mejawab dan membalas kritikan warga Bengkayang tersebut dengan statement, tetapi dibuktikan dengan kinerja nyata.
“Saat ini kami telah mengadakan mobil khusus untuk mengangkut sampah, dalam waktu dekat akan di louncing leh Bupati Bengkayang,” tandasnya. (yopi)


Pertambangan Kontribusi Besar Dampak Negatif LH

Heru Pujiono SKM MKM

Bengkayang (Kalbar Times). Sungguh sangat menyedihkan sekali apabila dampak negatif yang ditimbulkan oleh kegiatan pertambangan terhadap lingkingan hidup.
Heru Pujiono, SKM, MKM, Kepala Kantor Lingkungan Hidup mengatakan, dampak negatif prilaku pihak perkebunan akan terjadi apabila perusahaan tersebut yang melakukannya.
"Apabila perusahaan perkebunan kelapa sawit tidak mematuhi aturan perundang-undangan mengenai perkebunana dan lingkungan hidup amaka dampak negatif lingkungan hidup akan terjadi," terang Heru ditemui di ruang kerjanya
Heru menjelaskan, secara umum dampak sawit ialah menyerap air lebih banyak, justru pertambangan yang lebih banyak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan hidup secara kumulatif.
Oleh karena itu sudah berapa banyak air yang telah diserap oleh kelapa sawit yang ada di Bumi Sebalo.
Heru mengakui, pihaknya masih belum mengetahui sudah berapa banyak air yang di serap oleh kelapa sawit berhubung pihaknya belum ada alat untuk menghitung Kabupaten Bengkayang dalam hal menyerap air.
Sedangkan dari sisi konservasi, yang menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan hidup yakni pertambangan karena lebih lama.
“Sebanyak 99 kegiatan atau jenis usaha yang terdata di Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Bengkayang,” beber Heru.
Ia merincikan sebanyak 99 kegiatan tersbeut ada di bidang perkebunan, wisata, listrik dan pertambangan. (yopi)