Bengkayang (Kalbar Times). Kejahatan di kawasan
perbatasan Indonesia-Malaysia terutama di Kecamatan Jagoi babang kembali
terjadi. Saat ini kasus masuknya bahan peledak dari negeri Malaysia menuju
Indonesia menggunakan jalan darat. Pelaku, 36 karung bahan peledak serta sebuah
motor KB 5377 TD diamankan TNI.
tersangka dan barang bukti bahan peledak 900 kg dan motornya |
Dandim 1202 Singkawang, Letkol Inf Robby Lukman Laksana,
melalui Perwira Seksi Intelijen Kodim 1202/Singkawang Lettu Inf Asswani Kunto mengatakan,
pihaknya menemukan sejenis bahan peledak porous prills ammonium nitrate dan ammonium nitrate porolus
grain
di di Dusun Jagoi Desa Jagoi Kecamatan Jagoi Babang Kabupaten Bengkayang.
“Sebanyak 900 kilogram atau sebanyak 27 karung jenis porous prills
ammonium nitrate dan Sembilan karung ammonium nitrate porolus grain
masing-masig karung kurang lebih seberat 25 kilogram buatan Cina,” beber
Asswani kepada Kalbar Times ditemui diKoramil 01 Bengkayang, Selasa (24/9).
barang bukti |
Ia menjelaskan, dua jenis tersebut merupakan bahan utama
perakitan peledak. Apabila di tambah bahan tambahan seperti pupuk NPK dan solar,
daya peledaknya akan menimbulkan daya api yang luar biasa.
Sebanyak lima orang yakni Pasi intel dan anggota intel
kodim menangkap pelaku. Saat pelaku mau akan memindahkan barang tersebut.
Anggota Kodim 1202 Singkawang meringkuk pelaku sekitar pukul
23.15 hari Senin 23 September 2013 lalu.
“Sebanyak tiga
orang pelaku tetapi yang tertangkap hanya Amri Amir usia 58 tahun warga Sempalai
Kecamatan Tebas Kabupaten Sambas. Sedangkan dua orang asal Malaysia berhasil
kabur,” terangnya.
Adapun dua orang asal Serikin Malaysia tersbeut atas nama
Yosef usia 20 tahun dengan ciri-ciri pendek,
kecil dan kurus. Yang satunya ialah atas nama Anton 24 tahun dengan cirri-ciri gemuk
dan tinggi 160 centimeter.
Saat mau ditangkap, ada perlawanan yang dilakukan oleh
pelaku terhadap anggota Intek Kodim 1202 Singkawang. Namun dengan sigap dan
pengalaman, anggota TNI membutuhkan waktu lima menit dapat meringkus pelaku.
“Dua orang Malaysia tidak dapat ditangkap karena melarikan
diri ke wilayah Malaysia. Kami tidak bisa menangkap karena bukan wilayah Indonesia,”
jelasnya.
Menurut pengakuan tersangka, 900 kilogram bahan peledak
tersbeut untuk memupuk sawit. Barang Bukti dan pelaku saat ini diamankan di
Koramil 01 Bengkayang sambil menunggu Komandam Korem untuk tindak lanjut
berikutnya.
Ia berharap masyarakat proaktif apabila menemukan indikasi-indikasi
atau hal-hal yang sekiranya tidak sesuai. supaya segera melaporkan kepada
aparat terkait sehingga akan dapat ditangani lebih awal.
Perlu diketahui, Bahan peledak merupakan bahan yang
sangat berbahaya dan perlu diawasi sejak dari pengadaan, pengangkutan,
penyimpanan, penggunaan sampai dengan pemusnahannya. Oleh karena itu, sistem
pembinaan dan pengawasannya harus tepat dan ketat, sehingga dapat diperkecil
kemungkinan untuk bisa disalahgunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung
jawab. Sebagai Dual Munition agent, di satu sisi bahan peledak
bermanfaat untuk mendukung kelancaran pelaksanaan pembangunan nasional, namun
akan sangat berbahaya apabila disalahgunakan terutama untuk kepentingan
kegiatan terrorism. Sesuai Undang-undang Nomor 3 tahun 2002 tentang
Pertahanan, maka pengawasan dan pengendalian terhadap pengelolaan bahan peledak
dilaksanakan secara terko-ordinasi terpadu antar instansi dan dikoordinasikan
oleh Dephan. Bahan peledak ada dua macam yaitu komersial dan militer.
barang bukti |
Untuk bahan peledak militer, pembinaan dan
pengendaliannya diatur khusus oleh Dephan. Untuk pengawasan pengendalian bahan
peledak komersial, maka perlu disusun suatu Pedoman Pembinaan dan Pengendalian
bahan peledak komersial oleh Polri dan Depperindag.
Pengelompokkan Bahan peledak menurut kegunaannya ada lima
kelas/kategori meliputi Bahan peledak
“Blasting” dan / atau “Bursting”. Bahan peledak “Blasting” yaitu
bahan peledak yang digunakan untuk pertambangan, konstruksi dan sejenisnya.
Sedangkan bahan peledak Bursting adalah bahan peledak yang digunakan dalam
sistem senjata, seperti bom, granat, kepala ledak dan sejenisnya. Bahan peledak
“blasting” dan/atau “Bursting” tersebut terdiri dari 5 (lima) tipe :
Tipe A. Berupa
nitrat organic cair (seperti Nitrogliserin) atau campurannya dengan satu atau
lebih bahan-bahan sebagai berikut : Nitrocellulose, Ammonium Nitrat anorganik
lainnya, derivativ nitroaromatik atau bahan-bahan yang mudah terbakar, seperti
serbuk kayu (“wood meal”) dan
serbuk Aluminium. (yopi)