Bengkayang Beranda
Kalbar-BENGKAYANG. Setelah beberapa hari para pelajar seluruh Indonesia diuji (Ujian
Nasional. Red). Selama tiga tahun belajar di bangku SMA, hari –hari yang
ditunggu telah pun tiba, akhirnya yang berhasil dinyatakan lulus. 2012 ini, 97,58 persen siswa SMA se Kabupaten Bengkayang
lulus Ujian Nasional.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bengkayang, Silverius
Sinoor SH MH mengatakan, tahun ini di Bumi Sebalo untuk persentase tingkat kelulusan
pelajar SMA/MA meningkat sedangkan SMK menurun.
“Ada beberapa sekolah untuk SMA, MA dan SMK yang lulus
seratus persen. Total persentase kelulusan untuk 22 SMA/MA negeri dan swasta se
Kabupaten Bengkayang ialah 97,58 persen dari 1561 siswa yang mengikuti UN,”
beber Sinoor ditemui diruang kerjanya, Jumat (25/5).
Apabila dibandingkan dengan tahun ajaran 2010/2011
persentase kelulusan SMA/MA hanya 91,63 persen dari 1307 siswa yang mengikuti
UN. Sedangkan untuk lima SMK negeri dan swasta persentase kelulusannya menurun,
persentase kelulusan tahun ajaran 2011/2012 hanya 94,67 persen saja dari 263
pelajar yang mengikuti ujian nasional. Jauh dari harapan apabila dibandingkan
tahun ajaran 2010/2011 yang seratus persen lulus dari 240 siswa yang mengikuti
UN.
Sinoor memaklumi untuk SMK tahun ini tingkat kelulusan
menurun dibandingkan dengan tahun ajaran 2010/2011 dimana persentasenya 100
persen lulus dari 240 siswa. Dikarenakan pelajaran di SMK rata-rata mata
pelajarannya produktif dan cukup rumit.
Ia merincikan, sebanyak 16 SMA/MA yang persentase
siswanya lulus seratus persen seperti SMAN 1 Bengkayang, Ledo, Lumar, Teriak,
Samalantan, Capkala, Sanggau Ledo, Seluas, Jagoi Babang, SMAN 2 Bengkayang. SMA
Santo Fransiskus Asisi Bengkayang, MAN Sanggau Ledo MA Nurul Ummah Sungai Duri,
MA Al Ma’Arif, SMAl Methodist Sanggau Ledo, dan SMA Shallom.
“Berdasarkan persentase kelulusan, SMAN 1 Sungai Betung
dari 59 peserta UN, hanya 70 persen saja yang lulus UN sehinga memperoleh
peringkat terakhir dari 22 sekolah SMA/MA yang ada di Kabupaten Bengkayang,”
keluhnya.
SMA Dwi Dharma Sungai Raya dari 32 siswa yang ikuti UN,
hanya 75 persen lulus. SMA Wiyata Bhakti Gerantung dari 14 pelajar hanya 92,31
persen yang lulus ujian. SMA Harapan Bangsa Samalantan dari 139 siswa hanya
99,06 persen lulus UN.
SMA Borneo Bengkayang hanya 93,26 persen lulus dari
jumlah peserta ujian sebanyak 137 siswa. SMAN Sungai Raya Kepulauan lulus hanya
98,15 persen dari 80 siswa yang ikuti ujian nasional.
Sedangkan jenjang SMK, hanya SMK PSD Bengkayang yang
lulus 100 persen UN kali ini. SMKN 1 Bengkayang hanya 99,12 persen dari 116
siswa yang mengikuti UN. SMKN 1 Monterado 82,35 persen dari 53 siswa. SMKN 1
Sanggau Ledo 95,00 persen dari 42 peserta UN. SMKN 1 Sungai Raya baru tahun ini
mengikuti UN dan 96,88 persen lulus dari 33 pelajar.
Dengan menurunnya persentase kelulusan untuk SMK baik
negeri maupun swasta, Sinoor menyarankan kepada guru untuk lebig giat lagi
memberikan les dan try out kepada anak didiknya. Orangtua juga berperan penting
untuk memacu anaknya untuk lebih giat belajar dan mengikuti lest yang diberikan
sekolah demi kebaikan anaknya.
“Tidak ada ujian kedua. Apabila siswa yang mengikuti UN
tahun ini tidak lulus, dapat mengikuti ujian paket C atau mengulang lagi. Ujian
Paket C diperkirakan aklan di selenggarakan pada bulan Juni atau Juli
mendatang,” kata Sinoor, kemarin.
Ia mengakui, hari ini (kemarin, Red) telah mengundang
kepala sekolah, UPT, Polres, dan Dewan Pendidikan Kabupaten Bengkayang untuk
mengikuti penyerahan hasil ujian nasional kepada kepala sekolah.
Pengumuman kelulusan UN di setiap sekolah tanggal 26 Mei
dimana pihak sekolah hanya mengundang orang tua murid yang mengambil amplob
kelulusan. Sedangkan sisw ayang bersangkutan tidak perlu datang ke sekolah
mengambil aplob kelulusan.
Saat awak Koran ini menanyakan, kenapa kelulusan siswa
hanya mengundang orang tua murid, tidak sekalian sisw mengikuti orangtuanya datang ke sekolah
mengambil amplob kelulusan.
“Metode ini sudah dua tahun ini kita lakukan. Hal ini
kita lakukan untuk menghindari siswa yang lulus mencoret baju dan pawai di
jalan setelah dinyatakan lulus. Kita berusaha mengantisipasi kegiatan negative
yang dilakukan siswa saat dinyatakan lulus,” tegasnya.
Jainal, warga Kecamatan Samalantan saat ditanyai Koran
ini mengenai pencoretan baju dan pawai kelulusan yang dilakukan anaknya apabila
dinyatakan lulus UN.
“Saya tidak mempermasalahkan apabila anak saya mencoret
seragam sekolahnya saat mengetahui dia lulus. Itu adalah ekspresi dirinya saat
mengetahui ia lulus,” ungkap bapak berbadan pendek dan berkumis tebal ini
ditemui di Jalan Jerendeng Bengkayang.
Kapolres Bengkayang AKBP Veris Septiansyahmelalui Reza
Simanjuntak Kasat Lantas menegaskan, pihaknya telah mengantisipasi adanya
konvoi dari para pelajar yang melampiaskan diri yang dinyatakan lulus UN.
Polres Bengkayang telah melayangkan surat kepada setiap
sekolah setingkat SMA dimana isinya meminta bantuan kepada kepala sekolah dan
guru untuk tidak mengijinkan anak didiknya melakukan konvoi di jalan merayakan
kelulusan.
“Kita akan standby disetiap SMA, MA dan SMK untuk
mengantisipasi adanya kegiatan konvoi merayakan kelulusan siswa dalam UN tahun
ini. apabila ada konvoi, akan kita bubarkan. Jika himbauan kita tidak
diindahkan, akan diberi sanksi tegas dari kami,” tegasnya. (cah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar