BENGKAYANG BERANDA
KALBAR-BENGKAYANG. Keberadaan lelong (pakaian bekas impor, sebutan bagi
masyarakat kota Bengkayang) semakin menjamur akibat banyaknya peminatnya.
Masyarakat kota Bengkayang pun demam lelong.
Karina, warga kelurahan bumi emas kecamatan bengkayang mengungkapkan, saat ini warga kota Bengkayang lagi demamnya membeli pakaian bekas.
"berbagai macam di jual, harga relatif murah dan kualitas bagus dibandingkan membeli pakaian baru," ungkap ibu dua anak ini ditemui di Jalan Basuki Rachmad, Kamis (7/6/).
Karina melanjutkan, ia sering membeli pakaian bekas (lelong sebutan orang bengkayang, Red) untuk anak dan dirinya.
Sebut saja yanti(bukan nama sebenarnya), salah satu penjual lelong di kota Bengkayang saat ditemui awak koran ini, setiap hari banyak pelanggan yang datang membeli jualannya.
"Bukan hanya petani saja yang membeli lelong ditempat jualan saya, PNS, TNI, bahkan Polisi pun datang ke sini berbelanja," aku yanti, kemarin.
Ia mengakui, tidak mengambil banyak keuntungan menjual pakaian bekas kualitas impor. Dalam sehari ratusan ribu rupiah ia dapatkan.
Semuanya tergantung pelanggan yang datang membeli. Kadang makan ke modal apabila barang yang datang tidak menarik.
Saat awak koran ini menanyakan, lelong di dapat dari mana. "barang ini dikirim dari malaysia dan singapura," terangnya.
Namun ia tidak merincikan lewat jalur apa masuk barang-barang tersebut.
Dari pantauan awak koran ini dilapangan, keberadaan penjual lelong di Kota Bengkayang menyebar di Jalan Basuki Rachmad, dan Sanggau Ledo. (cah)
Karina, warga kelurahan bumi emas kecamatan bengkayang mengungkapkan, saat ini warga kota Bengkayang lagi demamnya membeli pakaian bekas.
"berbagai macam di jual, harga relatif murah dan kualitas bagus dibandingkan membeli pakaian baru," ungkap ibu dua anak ini ditemui di Jalan Basuki Rachmad, Kamis (7/6/).
Karina melanjutkan, ia sering membeli pakaian bekas (lelong sebutan orang bengkayang, Red) untuk anak dan dirinya.
Sebut saja yanti(bukan nama sebenarnya), salah satu penjual lelong di kota Bengkayang saat ditemui awak koran ini, setiap hari banyak pelanggan yang datang membeli jualannya.
"Bukan hanya petani saja yang membeli lelong ditempat jualan saya, PNS, TNI, bahkan Polisi pun datang ke sini berbelanja," aku yanti, kemarin.
Ia mengakui, tidak mengambil banyak keuntungan menjual pakaian bekas kualitas impor. Dalam sehari ratusan ribu rupiah ia dapatkan.
Semuanya tergantung pelanggan yang datang membeli. Kadang makan ke modal apabila barang yang datang tidak menarik.
Saat awak koran ini menanyakan, lelong di dapat dari mana. "barang ini dikirim dari malaysia dan singapura," terangnya.
Namun ia tidak merincikan lewat jalur apa masuk barang-barang tersebut.
Dari pantauan awak koran ini dilapangan, keberadaan penjual lelong di Kota Bengkayang menyebar di Jalan Basuki Rachmad, dan Sanggau Ledo. (cah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar