Bengkayang. Akhir-akhir
ini kantin kumuh menjamur dan menghiasi RSUD Bengkayang. Padahal tahun-tahun
sebelumnya, pihak rumah sakit bersikeras kepada pedagang yang berjualan atau
membnagun kantin dalam kawasan rumah sakit, namun saat ini semakin menjamur.
Petrus Boli, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Bengkayang membenarkan adanya kantin dilingkungan
kerjanya.
Untuk kantin resmi RSUD Bengkayang ada satu disamping
Kebidanan, sedangkan yang lainnya milik masyarakat.
"Saya serba salah mau menindak tegas adanya kantin
tersebut. Karena ada beberapa kantin tersebut milik pegawai rumah sakit,"
keluh Boli Kepada Equator ditemui di Kantor Bupati Bengkayang, belum lama ini.
Boli melanjutkan, sebenarnya ia mau menindak tegas, tetapi
ada beberapa hal yang menjadi pertimbangannya untuk melarang munculnya
kantin-kantin yang membuat pemandangan terkesan kumuh tersebut.
Boli memiliki keinginan untuk membuat rumah toko bagi para
pedagang di dalam lingkungan rumah sakit. Tetapi apabila ia merealisasikannya
akan terbentur dengan sumber dana.
Apabila kita langsung membangun ruko atau kantin di tanah
yang kosong sekitar RSUD Bengkayang tanpa koordinasi terlebih dahulu dengan
Pemda Bengkayang, kedepannya akan menjadi temuan BPK Kalbar.
“Tanah rumah sakit masih luas dan masih ada tanah kosong
tepatnya yang berbatasan langsung dengan Mapolsek Bengkayang Kota,” terang
Boli.
Salah satu warga yang tidak mau disebutkannya namanya saat
ditemui awak koran ini di RSUD Bengkayang menyarankan, pihak rumah sakit
seharusnya menindak tegas kantin liar yang membuat pemandangan yang tidak sedap
tersebut.
“Kantin tersebut tampak kumuh dikarenakan bangunannya tidak
teratur dan menggunakan papan. Apabila dibuat ruko seperti di RSUD Sudarso
Pontianak, itu lebih baik,” saran bapak berbadan tegap dan berambut cepak,
kemarin.
Bapak dua anak ini melanjutkan, apalagi RSUD Bengkayang
berada di tengah-tegah kota kabupaten. Alangkah malunya apabila sampai saat ini
bangunan kumuh berada di dalam kawasan rumah sakit. (cah)