Kolam Limbah Pabrik PT MISP anak perusahaan Salim Group |
Kondisi Pabrik PT MISP |
Empat kolam limbah PKS PT MISP |
Bengkayang-BBK. Isu terkait meluapnya limbah pabrik milik PT MISP anak
perusahaan Salim Group selama ini ternyata tidak benar.
Thomas R, Faktory Manager Pabrik Kelapa Sawit PT MISP (Mitra Inti Sejati Plantation) mengatakan, terkait isu limbah industri kelapa sawit yang meluber ke sungai semuanya tidak benar.
"Ada oknum tertentu yang mau menjelek-jelekan PT MISP. Itu dugaan mereka saja," terang Thomas ditemui diruang kerjanya di PKS PT MISP, Sabtu (7/2).
Ia melanjutkan, banyak oknum masyarakat yang mengganggu PT MISP karena ada maksud tertentu sehingga mengganggu kinerja PKS.
Ia berharap, apabila masyarakat ada masalah plasma jangan melibatkan PKS, selesaikan saja di bgian kebun untuk plasma.
Ia melanjutkan, semua limbah pabrik dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk meringankan biaya pengeluarkan perusahaan.
Thomas menjelaskan, kolam atau waduk yang disiapkan pihaknya sebanyak empat buah dengan daya tampung 78.000 meter kubik luasnya untuk limbah pabrik.
"Walaupun hujan deras tidak akan meluber karena tingginya bendungan yang dibuat," tegasnya.
Ia menuturkan, kolam ke empat khusus untuk menyalurkan limbah yang telah lama terendap dan disalurkan menggunakan pipa berukuran enam inch dengan cara dikompa setiap hari dan disalurkan ke 150 hektar kebun inti
Atau lahan aplikasi.
Kebun inti atau kebun aplikasi tidak lagi membutuhkan pupuk urea atau NPK karena telah diganti dengan limbah pabrik yang bermanfaat besar dijadikan pupuk.
Dengan menggunakan limbah ini, Thomas mengakui pihak perusahaan tidak lagi mengeluarkan anggaran untuk membeli pupuk.
Janjangan kosong juga tidak dibuang dan dimanfaatkan untuk pupuk alami. Janjangan kosong akan ditaburkan disekitar pohon kelapa sawit dan dapat dijadikan pupuk juga.
CPO dan kranel dijual. Kemudian cangkang juga dapat dijual. Semua hasl dari tandan buah kelapa sawit dimaksimalkan penggunaannya sehingga merinğankan pengeluaran. (yopi)
Thomas R, Faktory Manager Pabrik Kelapa Sawit PT MISP (Mitra Inti Sejati Plantation) mengatakan, terkait isu limbah industri kelapa sawit yang meluber ke sungai semuanya tidak benar.
"Ada oknum tertentu yang mau menjelek-jelekan PT MISP. Itu dugaan mereka saja," terang Thomas ditemui diruang kerjanya di PKS PT MISP, Sabtu (7/2).
Ia melanjutkan, banyak oknum masyarakat yang mengganggu PT MISP karena ada maksud tertentu sehingga mengganggu kinerja PKS.
Ia berharap, apabila masyarakat ada masalah plasma jangan melibatkan PKS, selesaikan saja di bgian kebun untuk plasma.
Ia melanjutkan, semua limbah pabrik dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk meringankan biaya pengeluarkan perusahaan.
Thomas menjelaskan, kolam atau waduk yang disiapkan pihaknya sebanyak empat buah dengan daya tampung 78.000 meter kubik luasnya untuk limbah pabrik.
"Walaupun hujan deras tidak akan meluber karena tingginya bendungan yang dibuat," tegasnya.
Ia menuturkan, kolam ke empat khusus untuk menyalurkan limbah yang telah lama terendap dan disalurkan menggunakan pipa berukuran enam inch dengan cara dikompa setiap hari dan disalurkan ke 150 hektar kebun inti
Atau lahan aplikasi.
Kebun inti atau kebun aplikasi tidak lagi membutuhkan pupuk urea atau NPK karena telah diganti dengan limbah pabrik yang bermanfaat besar dijadikan pupuk.
Dengan menggunakan limbah ini, Thomas mengakui pihak perusahaan tidak lagi mengeluarkan anggaran untuk membeli pupuk.
Janjangan kosong juga tidak dibuang dan dimanfaatkan untuk pupuk alami. Janjangan kosong akan ditaburkan disekitar pohon kelapa sawit dan dapat dijadikan pupuk juga.
CPO dan kranel dijual. Kemudian cangkang juga dapat dijual. Semua hasl dari tandan buah kelapa sawit dimaksimalkan penggunaannya sehingga merinğankan pengeluaran. (yopi)