Jumat, 18 November 2011

Final Merdeka Cup Tingkat Kabupaten Bengkayang ke I, Jager vs Interadu


Khiu: Jibane FC dari Sungai Betung dikenai sanksi disiplin dari komisi disiplin Pengkab PSSI Bengkayang

Bengkayang. Final Merdeka Cup Tingkat Kabupaten Bengkayang ke I, mempertemuan Jager FC versus Interadun Nyandung. Bagi club yang sengaja tidak bertanding dalam turnamen open Merdeka Cup Tingkat Kabupaten ke I akan dikenai sanksi. Mengenai apa saja sanksinya itu intern PSSI Kabupaten Bengkayang.
mengatakan,
“Event bukan hanya ini saja, akan berkelanjutan. Desember mendatang ada turnamen natal cup antar club. Jadi bagi pecinta sepakbola di Bumi Sebalo akan menyaksikan pertandingan lagi,” beber Ir Martinus Khiu, Ketua Umum KONI Bengkayang ditemui di Lapangan Sepakbola BRC, Bengkayang, Jumat (18/11).
Jibane FC dari Sungai Betung saat pertandingan terakhir putaran kedua tidak hadir. Dan akan memungkinkan dikenai sanksi disiplin dari komisi disiplin Pengkab PSSI Benkayang. Sanksinya minimal akan tidak mengikuti kejuaran sepakbola yang dilakukan PSSI Kabupaten, apakah dua sampai tiga tahun tergantung Komisi Disiplin.
Fabianus Are Adjie, Seksi Pertandingan Merdeka Cup Tingkat Kabupaten Bengkayang ke I menjelaskan, putaran pertama turnamen menggunakan system gugur murni, yang diikuti oleh 19 team dari Sembilan Kecamatan yang ada di Bumi Sebalo yang memang menyelenggarakan Merdeka Cup Tingkat Kecamatan.
Pada putaran kedua, menggunakan system setengah kompetisi yang diikuti oleh delapan team. Pada group A terdiri dari Asisi asal Kecamatan Bengkayang, OMK dari Sanggau Ledo, Jibane dari Sungai Betung dan Gema Merah asal Samalantan.
Sedangkan pada Group B, terdiri dari Multi asal Kecamatan Seluas, Gerta Jaya dari Lembah Bawang, Jager dari Bengkayang, dan Interado Nyadung asal Samalantan.
“Yang berhasil melaju ke semifinal di Group A ialah Asisi FC sebagai juara group dan Gema Merah sebagai runer up. Pada group B, Jager FC sebagai juara group dan Interadu Nyandung sebagai Runer Up,” terang Are ditemui di Lapangan Sepakbola BRC, Bengkayang, Jumat (18/11).
Are melanjutkan, dari hasil semi final, yang berhak melaju ke putra final ialah Interadu Nyandung setelah mengalahkan Asisi dengan skor 1:0. Dan Jager berhasil mempercundangi Gema Merah pertandingan setelah 2 x 45 menit tetap score kacamata. Setelah melakukan perpanjangan waktu 2 x 5 menit di papan score tidak berubah sehingga untuk mencari pemenang ditentukan melalui adu pinalti dengan skor 7:6.
Pada hari ini (kemarin, Red) Jumat (18/11) perebutan tempat ketiga dan ke empat antara Asisi dan Gema merah. Dimana kedua club ini yang sudah bertemu sebelumnya pada Group A. Sementara itu, dalam final Sabtu (19/11) akan mempertemukan Jager versus Interadu Nyandung.
“Top score sementara dipegang oleh Kurniawan dari Jager nomor punggung 14 dengan jumlah gol tujuh, dibayang-bayangi oleh Hendra dari Asisi dan Diky dari Jager dengan enam gol,” jelas Are.

Equator Adakan Pelatihan Jurnalis Pada Anak SMA


Bengkayang. Dalam rangka memeriahkan HUT Harian Equator yang ke 13 tahunnya dan HUT Harian Equator Biro Bengkayang ke- 2 tahunnya, akan melakukan kegiatan pelatihan jurnalistik  praktis tingkat SMA Se Kabupaten Bengkayang.
Selain dalam rangka memperingati HUT Harian Equator ke 13, juga dalam rangka memperingati Hari Parlemen Indonesia, Listrik Nasional, Sumpah Pemuda, Pahlawan, Guru, Kesehatan Nasional, Brimob, Perhubugan Darat, Pohon dan Perkebunan.
"Berhubung Ultah Harian Equator bertepatan dengan bulan memperingati hari-hari nasional tersebut jadi kita gabungkan saja. Untuk tahun ini kita hanya melakukan satu kegiatan saja, mudah-mudahan tahun depan minimal satu semester ada kegiatan," kata Yopi-sapaan akrabnya ditemui di Jalan Jerendeng AR Bengkayang, kemarin.
Lebih lanjut ia menjelaskan, tujuan kegiatan ini ialah mewujudkan visi dan misi Kabupaten Bengkayang yang sejahtera, cerdas, sehat, beriman, demokratis, dan mandiri dalam keberagaman.
Selain itu, untuk mengenalkan kepada pelajar tentang seluk-beluk dunia jurnalistik, menumbuhkan kecerdasan dan kreativitas pelajar melalui tradisi jurnalistik, Siswa memiliki kemampuan mengelola media cetak.
Dan memberdayakan kembali pustaka sekolah karena orang yag bisa menulis adalah orang yang suka membaca serta menumbuhkan kembali media-media internal di sekolah seperti penerbitan bulletin dan madding di sekolah-sekolah.
Krisantus, Ketua Panitia Pelatihan Jurnalistik Praktis Tingkat SMA Se-Kabupaten Bengkayang mengatakan, kegiatan kali ini mengambil tema mari generasi muda Kabupaten Bengkayang membangun Bumi Sebalo lebih maju dari kabupaten lain melalui dunia jurnalistik.
"Kegiatan ini akan dilaksanakan pada 26 November mendatang di Aula Paroki Santo Pius IX Bengkayang. Sebanyak 28 SMA sederajat di Bumi Sebalo telah dilayangkan surat untuk mengikuti kegiatan ini," beber Alumnus Fisipol Untan ini ditemui di Sekretariat Panitia di jalan Basuki Rachmad, kemarin.
Krisantus melanjutkan, bagi sekolah yang ingin mendaftar silakan langsung datang ke sekretariat panitia di Jalan Basuki Rachmad No 60 Bengkayang. Pembukaan dimulai sejak 1-23 November mendatang.
“Rencananya kegiatan ini akan di buka oleh Bupati Bengkayang. Mudah-mudahan Bupati ada waktu dan tidak ada halangan untuk membuka gawe kita ini,” harap Krisantus.
Lebih lanjut ia menjelaskan, dasar ia ditunjuk sebagai Ketua Paitia ialah Surat Keputusan Nomor 1 tahun 2011 tentang pembentukan panitia jurnalistik praktis tingkat SMA Se- kabupaten Bengkayang dari Harian Equator Biro Bengkayang.
Target kegiatan yang ingin dicapai adalah pelajar memiliki skill dalam pengelolaan media cetak. Meningkatkan kemampuan jurnalis kaum muda secara otonom dan mandiri. Mampu membuat media massa sendiri, minimal bulletin.
Sementara itu, target peserta kegiatan adalah pelajar tingkat SMA, SMK, dan MA Se-Kabupaten Bengkayang, satu sekolah maksimal mengirimkan perwakilan tiga pelajar (Diutamakan pelajar kelas X dan XI).  
 Dan didampingi guru yang mengajar bidang studi Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris. Adapun materi yang diberikan pelatihan menulis berita dan mengelola media/jurnalistik di sekolah.
“Selain kita memberikan materi pengetahuan tentang dunia jurnalistik, praktek menulis juga akan kita laksanakan. Dimana para peserta selama satu jam mewawancarai masyarakat yang ada di kota Bengkayang,” jelasnya.
Peserta dipersempit dalam penulisan berita. Dan kita member opsi kepada mereka untuk menuis mengenai Dampak hadirnya Harian Equator di Kabupaten Bengkayang, Hari Parlemen Indonesia, Listrik Nasional, Sumpah Pemuda, Pahlawan, Guru, Kesehatan Nasional, Brimob, Perhubungan Darat, Pohon dan Perkebunan. (Cah)



Hasil Pembangunan PNPM-MP Diserahkan kepada BPD


Bengkayang. Semi Loka SKPD PNPM Mandiri Pedesaan yang dilaksanakan di aula III Lantai V Kantor Bupati Bengkayang yang diselenggarakan beberapa waktu lalau berjalan dengan lancar. Bupati Bengkayang memintan hasil pembangunan dari program PNPM - MP yang sudah dibangun dan sudah serah terima dengan BPD (Badan Permusyawaratan Desa).
Suryadman Gidot, Bupati Bengkayang melalui  Supriadi, Staf Ahli Bupati Bengkayang bidang Pembangunan mengatakan, PNPM Mandiri Pedesaan merupakan salah satu program Pemerintah untuk mempercepat penanggulangan kemiskinan didaerah. 
“Hasil-hasil pembangunan dari program PNPM - MP yang sudah dibangun dan sudah serah terima dengan BPD (Badan Permusyawaratan Desa) dapat dipelihara dan dirawat dengan baik, fungsikan sesuai dengan fungsinya ini semua dimaksudkan agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat,” ingat Supriadi.
PNPM-MP dapat meningkatkan taraf kehidupan masyarakat kurang mampu dengan tiga bidang sasaran program yaitu, bantuan dan perlindungan sosial, pemberdayaan masyarakat dan pengembangan UMK (Usaha Mikro Kecil) melalui dana simpan pinjam khusus perempuan (SPP).
“Program - program yang telah dicanangkan itu diharapkan dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat Bengkayang. Program PNPM-MP juga dapat berkontribusi secara nyata dalam mengentaskan kemiskinan.,” kata Supriadi.
Kemudian, mengembangkan kemampuan perencanaan pembangunan partisipatif di Desa dan antar Desa dengan meningkatkan peran serta masyarakat terutama kelompok miskin dan perempuan.
Baik dalam pengambilan keputusan perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan pelestarian pembangunan.
Yang tidak kalah pentingnya, PNPM-MP juga mengembangkan kapasitas pemerintah desa melalui interaksi antar desa dalam memfasilitasi pengelolaan pembangunan perdesaan yang berkelanjutan.
“Mendorong terbentuknya dan berkembangnya badan kerjasama antar Desa (BKAD) dan mengembangkan kerjasama antar pemangku kepentingan dalam upaya penanggulangan kemiskinan kedepan,” terangnya.
Zarqoni ketua PJO Kabupaten Bengkayang menerangkan, maksud diadakannya Semi Loka SKPD PNPM Mandiri Pedesaan Tahun 2011 ini adalah untuk meningkatkan komitmen SKPD dalam upaya penanggulangan kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat.
“Serta mengembangkan sistem pembangunan daerah yang berorientasi dan berpihak kepada rakyat yang mana hal tersebut  akan mempermudah integrasi program antara pemerintah pusat dan daerah  sehingga tahapan-tahapan pelaksanaan PNPM-MP terjadi Sinkronisasi antar SKPD,” jelasnya.(cah)

Kamis, 17 November 2011

Gepeng dan Orgil Kian Marak Di Kota Bengkayang

Yustinus: Gepeng kita kirim ke perbatasan Malaysia-Indonesia saja

Bengkayang. Seiring meningkatkanya umur Kabupaten Bengkayang dan pertumbuhan perekonomian dan usaha yang meningkat, membuat kota Bengkayang semakin ramai. Samahalnya dengan gepeng dan orang gila dikarenakan lemahnya pengawasan dan penertiban yang dilakukan oleh instansi terkait yang terkesan menutup mata.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Bengkayang, Yustinus Kancil mengatakan, maraknya orang gila, pengemis dan gepeng di kota Bengkayang dikarenakan kiriman dari luar Kabupaten yang terkenal dengan julukan Bumi Sebalo.
"Apabila di Pontianak dan Singkawang razia gepeng dan orang gila, di Bengkayang mulai banyak orang-orang tersebut," terang Yustinus ditemui Equator diruang kerjanya belum lama ini.
Orgil dan gepeng ini biasanya datang ke Bengkayang menggunakan bus umum antar kabupaten. Instansi yang menanganinya ialah dinas sosial, tetapi hingga saat ini instansi tersebut tidak pernah meminta bantuan kepada Pol PP untuk membantu menangani orgil dan pengemis.
Yustinus mempertanyakan, apakah dissos ada rumah penampungan atau panti untuk menampung pegemis atau gepeng ini. Apabila tidak ada, kita harus cari solusinya.
"Apakah mereka kita kirim ke kota asalnya atau bawa ke perbatasan Malaysia-Indonesia saja, tinggalkan mereka disana, supaya kita bikin mereka jera," seloroh Yustinus.
Mengenai orang gila yang berkeliaran di kota Bengkayang, Yustinus menyalahkan camat yang tidak tegas dan kurang berkoordinasi dengan Dinas Sosial. Apabila camatnya tanggap, biasanya kepala dinas sosial yang cuek, belum lagi masalah anggaran ada atau tidaknya. Inilah beberapa hal yang menjadi kendala dilapangan.
Yustinus menceritakan, saat dirinya masih menjadi staf di Kantor Camat, Camat dan Kadis Sosial bersama-sama menangkap orang gila dan diantar ke rumah sakit jiwa yang berada di Bodok Singkawang.
Walaupun saat itu menyewa atau meminjam mobil masyarakat. Namun, kini sudah tidak pernah lagi. Ini ynag snagat kita sayangkan sekali. Seharusnya kadis sosial dan camat saling bersinergi dalam memberantas orgil dan pengemis.
"Jangan sampai kota bengkayang dipenuhi atau tempat penampungan kota orgil dan pengemis dari luar Kabupaten Bengkayang," tegasnya.
Senada diungkapkan oleh Aen Warga Kelurahan Bumi Emas Kecamatan Bengkayang. Ia snagat risih dnegan semakin bnayaknya orang gila yang berkeliaran di pasar Bengkayang.
“Kemana kinerja Dinas Sosial dan Pol PP, kenapa orang gila yang berkeliaran di dalam kota dibiarkan berkeliaran,” tanya Aen ditemui di Jalan Jerendeng AR, kemarin. (cah)

Bengkayang Warnet dan Kounter Hp Ilegal


bengkayang. Demi meningkatnya Pendapatan Asli Daerah Bengkayang, Dishukominfo tahun depan akan membuat raperda mengenai warnet dan kounter handphone seluler. karena selama ini telah banyak beroperasi dan menjamur sehingga perlu adanya payung hukum yang mengatur hal tersebut.
Yulius Yulianus, Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Bengkayang mengatakan, awal 2012 pihaknya akan membuat rancangan peraturan daerah mengenai warung internet dan kounter seluler.
"Selama ini warnet dan kounter seluler yang ada di Kabupaten Bengkayang ilegal dan keberadaannya telah menjamur sehingga perlunya aturan hukum yang mengaturnya," beber Yulius kepada Equator ditemui diruang kerjanya, Rabu (16/11).
Yulius memaparkan, jangan jauh-jauh kita mengambil contoh, untuk dalam kota Bengkayang saja sudah berapa banyak warnet dan kounter telepon seluler. Baik itu yang berada di Kelurahan Bumi Emas maupun Sebalo.
Apabila sejak dini kita tidak memikirkan hal tersebut, kapan Kabupaten Bengkayang maju dan PAD meningkat. Dengan adanya aturan hukum mengenai hal tersebut, secara tidak langsung akan mengikat para pelaku usaha untuk membuat izin dan menyetor retribusi.
Untuk merealisasikannya, kita harus belajar dengan daerah lain yang telah berhasil mempraktekkannya. Apakah daerah tersebut berada di pulau Jawa, Sumatera, Sulawesi ataupun di Kalimantan.  
Kasat Polisi Pamong Praja Kabupaten Bengkayang, Yustinus Kancil menambahkan, pihaknya siap 100 persen apabila dimintai bantuan oleh dinas, badan, dan kantor untuk menertibkan dan menegakkan aturan perundang-undangan.
"Selama ini, hanya beberapa dinas dan kantor di lingkungan Pemda Bengkayang yang secara langsung meminta bantuan untuk penertiban," terang Mantan Camat Bengkayang dan Tujuh Belas ini ditemui di ruang kerjanya.
Kedepannya, Yustinus berharap dengan para kepala SKPD Pemda Bengkayang lebih pro aktif lagi meminta bantuan kepada Pol PP demi tercapainya visi dan misi kabupaten kita. (cah)