Ody: Saya dipukuli sampai babak belur oleh beberapa rekan Kajot
Bengkayang. Proses pelelangan proyek di Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Bengkayang, Rabu (22/6) diwarnai kericuhan. ada 2 paket yang saat itu diperebutkan, yakni paket pekerjaan peningkatan ruas jalan Sebalo-Suti Semarang bernilai Rp.3 Miliar dan ruas jalan Siding bernilai Rp lima milyar.
Irawan, Warga Kecamatan Bengkayang mengatakan, kejadian ini bermula sekitar pukul 09.30 WIB ketika ia hendak memasukkan dokumen penawaran pada kotak yang telah disediakan oleh panitia.
“Sebelum dokumen tersebut diserahkan, sempat terjadi adu argument antara saya dan Kajot. Adu argument terjadi karena Kajot meminta agar jangan memasukkan dokumen penawaran lagi pada paket yang sama dengan alasan paket tersebut merupakan paket milik PDI Perjuangan,” ungkap Irawan.
Irawan melanjutkan, ada 2 paket yang saat itu diperebutkan, yakni paket pekerjaan peningkatan ruas jalan Sebalo-Suti Semarang bernilai Rp 3 Miliar dan ruas jalan Siding bernilai Rp lima milyar.
Karena merasa memiliki hak yang sama, Irawan tidak mempedulikan perihal larangan tersebut. Ia lalu mencoba menerobos masuk, namun dipintu masuk ruangan panitia, Ia sempat dihalangi oleh beberapa orang yang turut serta bersama Kajot.
Meski demikian, Irawan akhirnya bisa menerobos masuk. Setelah masuk, bukannya memasukan dokumen, namun yang dilakukan adalah mengoyak daftar nama peserta lelang dengan maksud agar proses tender tersebut dikaji kembali.
Badarudin, warga Kecamatan Bengkayang menerangkan, usai dikoyaknya daftar nama tersebut, terjadilah keributan. Melihat kejadian itu, ia mencoba melerai. Tapi bukannya menjadi penengah, upaya yang hendak dilakukan berujung naas pada dirinya.
“Kajot tidak memukul Irawan. Tetapi saya dipukuli sampai babak belur oleh beberapa rekan Kajot. Leher dan kepala saya luka memar,” aku Ody-sapaan akrabnya ditemui Equator di Jalan Jerendeng AR sambil menunjukkan luka tersebut, Kamis (23/6).
Melihat situasi yang tidak memungkinkan dan merasa terdesak. Irawan yang sudah bertelanjang dada kemudian melarikan diri hingga masuk kedalam hutan (belakang kantor PU), sementara Badarudin yang sudah babak belur diamankan oleh Aparat Kepolisian yang datang terlambat.
Martinus Kajot, Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bengkayang membantah jika dirinya telah melakukan pemukulan terhadap Irawan. Ia membenarkan bila memang terjadi adu argument antar dirinya dengan Irawan.
“Saya sama sekali tidak pernah memukul Irawan. Malah saya mau menyelamat dia dari amukkan anak buah saya,” terang Kajot di temui di warung kopi Komplek Terminal Bengkayang, Jalan Jerendeng, Rabu (22/6).
Kepala Dinas PU Bengkayang, Ir Jonathan Peno menjelaskan apabila proses lelang hari ini batal, maka sesuai dengan Perpres Nomor 54, maka hal itu akan dilakukan dengan proses pelelangan ulang.
“Apabila hingga proses kedua masih juga tidak menemukan penyelesaian, maka jalan terakhir adalah dikelola oleh Negara,” jelas Peno via pesan singkat (SMS, Red) kepada wartawan, kemarin. (cah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar