Bengkayang-Kalimantan Barat. Pemberantasan buta aksara terus
dilakukan untuk menekan jumlah buta aksara di Kabupaten Bengkayang. Demikian
dikatakan Aladin selaku Kepala Seksi Tindik pada Dinas Pendidikan Kabupaten
Bengkayang.
"Untuk mengentaskan buta aksara tersebut,
berbagai macam program dilancarkan pemerintah, seperti sekolah paket dan wajib
belajar sembilan tahun," jelas Aladin diruang kerjanya, belum lama ini.
Bagi Aladin, masyarakat yang ingin mengentaskan
buta aksara atau belajar membaca, warga bisa menggunakan program yang telah ditawarkan
pemerintah.
"Berdasarkan data tahun 2010, buta aksara di
Kabupaten Bengkayang mencapai 11. 087 warga yang tersebar dari beberapa
Kecamatan se Kabupaten Bengkayang. Untuk Kecamatan Bengkayang mencapai 589
orang, Kecamatan Teriak mencapai 667 orang, Kecamatan Ledo mencapai 549 orang,
Kecamatan Sanggau Ledo mencapai 532 orang, Kecamatan Jagoi Babang sebanyak 797
orang,"katanya.
Kemudian, Kecamatan Monterado sebanyak 679 orang,
Kecamatan Samalantan sebanyak 500 orang, Kecamatan 17 sebanyak 748 orang,
Kecamatan Capkala sebanyak 634 orag, Kecamatan Suti Semarang sebanyak 640
orang, Kecamatan Sungai Betung 679 orang, kecamatan Siding sebanyak 809 orang,
Kecamatan Lumar sebanyak 628 orang, Kecamatan Lembah Bawang sebanyak 489 orang,
dan yang terbanyak di Kecamatan Seluas sebanyak 832 orang.
'Dengan masih banyaknya buta aksara itu, kita
akan terus bekerja keras," jelas Aladin lagi.
Dari pantauan awak koran ini di lapangan,
banyaknya masyarakat Kabupaten Bengkayang yang buta aksara membuktikan Dinas
Pendidikan Kabupaten Bengkayang masih belum bersungguh-sungguh untuk membantu
warga yang tidak dapat membaca.
"Seharusnya Dinas Pendidikan Kabupaten
Bengkayang lebih giat lagi memberantas buta aksara di Bumi Sebalo. Apabila
kekurangan tenaga pendidik untuk mengatasi permasalahan ini, bekerjasama dengan
universitas negeri atau swasta yang ada di kalbar seperti STKIP, dan FKIP
Untan," saran Acong Warga Kelurahan Bumi Emas.
Ia melanjutkan, kerjasama yang dimaksud ialah
Pemda Bengkayang melalui Dinas Pendidikan meminta bantuan kepada perguruan
tinggi baik negeri atau swasta untuk memberantas buta aksara di Bumi Sebalo.
karena di PTN atau PTS, mahasiswa ada program PKL (praktek kerja lapangan) ataupun
KKN (Kerja Kuliah Nyata).(cah)