Bengkayang.
Menejer PLN Ranting Bengkayang, Adi Kurniawan mengatakan, untuk memecahkan
permasalahan mengenai banyaknya pelanggan yang menunggak setiap bulannya,
pihaknya telah mempunyai solusi jitu untuk mengatasinya.
“Di Goa Boma Kecamatan Monterado kami canangkan sebagai
desa percontoh menggunakan meteran pra bayar di Kabupaten Bengkayang dimana
sebanyak 300 pelanggan ganti semua dengan meteran pra bayar,” beber Adi kepada
Equator ditemui diruang kerjanya, Kamis (1/3).
Adi menjelaskan, pelangan yang berada di Goa Boma
sebelumnya menjadi tempat yang banyak menunggak hingga tahunan tidak membayar
rekening listrik. Ia bersama masyarakat setempat telah duduk bersama untuk
memecahkan masalah penunggakan rekening listrik yang menyebabkankerugian bagi
pihak PLN.
Masyarakat dengan PLN telah sepakat untuk mengubah
meteran regular menjadi pra bayar. Mereka setuju semuanya. Hal ini disambut
baik oleh kedua belah pihak. Apalagi secara geografis letak Goa Boma sangat
jauh dengan kantor PLNdi Samalantan dan akses jalan menuju kesana sangat sulit.
“Saat ini pelanggan yang menggunakan meteran pra bayar
baru seribuan. Kita kalah dengan Kabupaten Sambas dimana mereka sudah mencapai
diatas enam ribuan pelanggan yang menggunakan meteran pra bayar,” banding Adi.
Khusus di Goa Boma, pihak PLN membantu 21.400 pulsa untuk
KwH perdana meteran pra bayar. Apabila ada pelanggan yang ingin berimigrasi
dari meteran regular ke pra bayar, pihaknya hanya memungut biaya untuk pulsa
meteran perdana pra bayar.
Pihak PLN telah beberapa kali melakukan sosialisasi
kepada seluruh elemen masyarakat mengenai keuntungan meteran pra bayar.
Terutama pada pemilik rumah toko, rumah kontrakan, dan bangunan kantor atau
perumahan dinas.
“Biasanya yang terjadi, si pemilik selalu dibebani
tunggakkan membayar rekening listrik apabila orang yang mengontrak rumahnya
tidak lagi tinggal disitu. Sama halnya dnegan rumah dinas, jadi solusi untuk
menghindari hal-hal yang tidak kita inginkan ialah dnegan menggunakan meteran pra
bayar,” ucapnya.
Saat awak Koran ini menanyakan, berapa jumlah tnggakan
rekening listrik di Kabupaten Bengkayang hingga saat ini. “Saat ini sebanyak
650 juta rupiah pelanggan menunggak membayar rekening listrik. Penyumbang
terbesar ialah pelanggan dari Kecamatan Samalantan dengan jumlah utang sebesar
400 juta rupiah. Sisanya pelanggan dari Kecamatan Bengkayang, Lumar, Ledo,
Sanggau dan Seluas,” tegasnya.
Perlu diketahui, PLTD Bengkayang saat ini dalam sehari
berproduksi menggunakan BBM jenis solar dengan jumlah 16 ton. Apabila harga
solar industry sebesar delapan ribu rupiah dan dikalikan jumlah pemakaian
tersebut,. Sudah berapa banyak uang yang dikeluarkan oleh PLN apabila
dibandingkan dengan utang yang dibebankan kepada PLN.
“Apalagi wacana pemerintah pusat ingin menurunkan jumlah
subsidi sehingga akan menimbulkan nilai TDL PLN harus dinaikkan. Pemerintah
sendiri pusing dengan bnayaknya pelanggan PLN yang menunggak membayar rekeing
listrik,” kata Adi.
Ia melanjutkan, apabila ada permasalahan dilapangan,
masyarakat dapat mengirimkan pesan singkat (SMS, Red) kepada PLN Rayon
Bengkayang dengan nomor 0821 5205 2145. Dapat juga melalui via e-mail ke rayon.bengkayang@pln.co.id atau rayon.bengkayang@plnwkb.com. 24
jam pihak PLN menerima pengaduan dari masyarakat Bumi Sebalo. (cah)