Bengkayang Beranda Kalbar-Bengkayang. Jenis
Kelamin dalam Kartu Pemilih Pilgub Kalbar tahun ini tidak jauh beda dengan 2007
yang lalu. Bedanya, Pilgub Kalbar 2012 sekarang pejabat negara di Kabupaten
Bengkayang seperti Bupati, Wakil Bupati, Sekda, Ketua KPUD, Ketua DPRD, mantan
wakil Bupati, sampai ke wartawan yang tinggal di Kabupaten Bengkayang tertera
jenis kelamin perempuan.
Waka Polres Bengkayang tandatangan BA pemusnahan surat suara lebih dan rusak |
Jenis kelamin perempuan untuk pemilih berjenis kelamin laki laki ini terungkap saat Kartu Pemilih diterima oleh warga yang mempunyai hak pilih.
Bupati Bengkayang,
Suryadman Gidot SPd mengatakan, ia bersama istri datang ke TPS 6 Kelurahan
Sebalo, Kecamatan Bengkayang untuk menggunakan hak pilih sebagai WNI yang
bermukim di Kalimantan Barat untuk memberikan hak suara dalam Pilgub Kalbar
2012.
“Dalam Kartu Pemilih,
jenis kelamin saya di ketik perempuan. Rencananya saya mau datang ke TPS pakai
rok. Tetapi tidak apalah, laki laki atau perempuan yang penting memiliki satu
suara,” seloroh Gidot ditemui di TPS 06 Kelurahan Sebalo, Kamis (20/9).
Hal yang sama diutarakan
oleh Barudin, SH Direktur PDAM Bengkayang. Ia mengakui bahwa dalam Kartu
Pemilih jenis kelamin tertera perempuan.
“Padahal dalam daftar
pemilih tetap (DPT) saya adalah lelaki, dan aslinya saya memang laki laki,”
kesal mantan Ketua KPU Bengkayang ini.
Senada, Martono SE MM,
anggota Panwaslu Kabupaten Bengkayang juga mengakui bahwa di Kartu Pemilih
untuk Pilgub Kalbar dirinya ditulis berjenis kelamin perempuan.
Tadi dirinya coblos di TPS
11 Kelurahan Sebalo. Saya juga berjenis kelamin perempuan. Begitu juga dengan
Wakil Bupati Bengkayang Agustinus Naon, Ketua DPRD Bengkayang Sebastianus
Darwis SE MM, Mantan Bupati Bengkayang periode 1999-2010 Drs Jacobus Luna Msi
dan Sekretaris Daerah Kabupaten Bengkayang Drs Kristianus Anyim Msi, mereka
semua berjenis kelamin perempuan di Kartu Pemilih Pilgub Kalbar.
“Saya tadi mau coblos ke
TPS pakai rok, tetapi ketinggalan di rumah rok tersebut,” ujar Martono yang
juga sebagai Direktur Akademi Manajemen Bumi Sebalo, kemarin.
Lain halnya dengan Ketua
Panwaslu Kabupaten Bengkayang, Musa Jaelani. Nama dan jenis kelamin di Kartu
Pemilih benar, hanya tanggal lahir yang salah.
“Dalam Kartu Pemilih di
tulis 7 Juni 1973 tetapi yang asli sesuai dengan KTP ialah tanggal 17 Mei
1973,” terangnya.
Ketua KPU Kabupaten
Bengkayang, Eddy A, SH, mengakui kekeliruan penulisan jenis kelamin pada Kartu
Pemilih untuk Pemilihan Gubernur Kalimantan Barat. Ia menjelaskan, kesalahan
menulis jenis kelamin itu terjadi untuk semua pemilih di Kelurahan Sebalo dan
Bumi Emas Kecamatan Bengkayang.
“Ini keselahan cetak oleh pihak perusahaan
yang ditunjuk oleh KPU Provinsi Kalbar. Kami katakan kesalahan dari pihak
rekanan karena dalam DPT jenis kelamin yang tertulis sesuai dengan jenis
kelamin pemilih tersebut. Jangan jak warga, saya sebagai ketua KPU Bengkayang
juga ditulis berjenis kelamin perempuan,” tegas Eddy, kemarin. (yopi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar