Bengkayang (Kalbar
Times). Johanes Antonius Dopong, warga Kelurahan Bumi Emas Kecamatan
Bengkayang sangat menyayangka sekali dengan apa yang terjadi di Bumi Sebalo.
“Seharusnya Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkayang
bersikap tegas terhadap maraknya kios bensin yang ada di Bumi Sebalo terutama
di ibu kota kabupaten,” saran Dopong kepada Kalbar Times ditemui diruang
kerjanya, Selasa (2/8).
Ia melanjutkan, kian maraknya kios yang ada di Bumi
Sebalo dikarenakan besarnya keuntungan dari pemilik kios dalam menjual bensin
dan solar bersubsidi.
Dopong memisalkan, harga bensin di SPBu di harga sebesar
Rp 6500 per liter, sedangkan pemilik kios menjual bensin eceran sebesar Rp 8000
per liter.
“Sebesar Rp 1.500 per liter keuntungan pemilik kios
menjual bensin eceran. Jadi wajar menjamurnya kios yang ada di Kabupaten
Bengkayang,” ungkapnya.
Ia membeberkan, hingga saat ini belum ada Harga Eceran
Tertinggi BBM bersubsidi. Beberapa waktu lalu ada pertemuan menyikapi naiknya
harga BBM bersubsidi, namun sangat disayangkan masih ngambang hasilnya.
“Seharusnya dalam HET bensin dan solar untuk
mengantisipasi menjamurnya kios yang ada di Bumi Sebalo ialah sebesar Rp 500
rupiah per liter menaikkan harga BBM di kios yang ada,” pintanya.
Sehingga masyarakat membeli bensin dan solar bersubsidi
tidak terlalu mahal seperti harga bensin hanya Rp 7000 perliter saja di HET. (yopi)