Kamis, 09 Februari 2012

SIMAN SIAHAAN BUKA UJIAN KENAIKAN TINGKAT KKI DI BENGKAYANG

 Siman Siahaan (tengah baju hitam)
Bengkayang. Ujian tingkat kembali digelar setelah sekian lama tidak diselenggarakan. KKI (Kushin Ryu M Karate Do Indonesia) Bumi Sebalo akhirnya melakukan ujian tingkat selama sehari di KOmpi Senapan C 641 Beruang Bengkayang yang dibuka langsung oleh Ketua Umum KKI Bengkayang.
Siman Siahaan, Ketua Umum KKI Bengkayang mengatakan, peserta ujian kenaikan tingkat kali ini sebanyak 70 orang. Terdiri dari beberapa ranting yang ada di Bumi Sebalo seperti Kecamatan Bengkayang, Teriak dan Lumar.
“Ujian kenaikan tingkat ini bertujuan untuk menguji kemampuan baik itu fisik, mental, pengetahuan, teknik dan kejiwaan dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari. Sehingga apa yang telah dipelajari selama ini di ranting dapat berkembang,” terang Siman ditemui diruang kerjanya, Kamis (9/2).
Anggota DPRD Bengkayang ini berharap para karateka di Bumi Sebalo berlatih dengan giat dan tekun serta serius sejak dini untuk meningkatkan prestasi dan membawa nama baik kabupaten kita ditingkat Kalbar maupun nasional.
“Tidak lama lagi akan dilakukan seleksi daerah dan kejuaraan daerah  antar karateka baik itu dari perguruan KKI maupun FORKI. Apabila sejak dini kita tidak berlatih dengan serius, akan sulit untuk mengukir prestasi dan membawa nama harum Kabupaten Bengkayang,” pintanya. 
Ramli, Ketua Harian KKI Kabupaten Bengkayang menerangkan, sebanyak Sembilan Ranting yang mengikuti ujian kenaikan tingkat kali ini. Ranting-ranting KKI tersebut ialah dari Kecamatan Bengkayang seperti SMA Borneo, SMA Negeri 1, SMAN 3, SMA Santo Fransiskus Asisi, SMP Tarsisia, dan SMP PGRI, Rayon Kompi Senapan C Beruang, serta SDN 2 Bengkayang. Ranting dari Kecamatan Teriak ialah SMAN 1, SMPN 3, dan SMPN 1 Teriak. Kecamatan lumar hanya mengirim dari ranting SMPN 1 Lumar saja.
“Peserta sabuk putih ke kuning sebanyak 52 orang, dari kuning ke hijau berjumlah 11 orang, dan hijau ke biru sebanyak tujuh orang. Sedangkan peserta untuk Biru ke cokelat (Q2) dan Q 2 KE Q 1 tidak ada peserta.,” terang Ramli ditemui di Kompi Senapan C 641 Beruang Bengkayang, Minggu (5/2). (cah)

Warga Bengkayang Kompolin Penarikan PPJ

 Gideon Lampe
Bengkayang. PPJ (Pajak Penerangan Jalan) telah lama diterapkan oleh PLN untuk menarik pajak sebesar tujuh persen kepada setiap pelanggan PLN yang membayar rekening listrik. Selama ini banyak warga Kabupaten Bengkayang yang tidak terima mereka ditarik PPJ sebesar tujuh persen.
Ketua Asosiasi Kelistrikan Indonesia Kabupaten Bengkayang, Gideon Lampe mengatakan, masih banyak wilayah yang tidak memiliki lampu penerang jalan di Kabupaten Bengkayang. Selama ini masyarakat ditarik pajak tujuh persen untuk penerangan jalan tetapi mereka tidak mendapatkan timbal balik seperti penerangan jalan di tempat tinggalnya.
"Seharusnya Pemda Bengkayang memasang penerang jalan bukan hanya di ibu kota kecamatan saja, tetapi disetiap ada pemukiman penduduk yang memakai jasa listrik dari PLN. Jadi wajar banyak warga yang komplin ditarik pajak sebesar tujuh persen saat mereka membayar rekening listrik," ungkap Gideon kepada equator ditemui di jalan Sanggau Ledo, baru-baru ini.
Gideon yang juga sebagai Ketua DPC Partai Nasdem Kabupaten Bengkayang menyarankan, apabila memang Pemda Bengkayang tidak memiliki dana atau kekurangan dana untuk melakukan pengadaan penerangan jalan disetiap pemukim masyarakan.
“Gunakan saja tenaga surya seperti di Kabupaten Kayong Utara atau di sepanjang jalan ke kota Pontianak. Walau biaya awal pengadaan besar tetapi dalam jangka waktu empat sampai  lima tahun menghemat anggaran,” Sarannya.
Bandingkan saja apabila penerangan jalan memakai listrik dari PLN, harus setiap bulan mengeluarkan dana untuk membayar rekening. Ia yakin, apabila disetiap pemukiman penduduk yang memakai listrik dari PLN akan suka rela dan patuh bayar pajak penerangan jalan.
 wajib merincikan biayanya, yang terjadi diSuti Semarang akibat PLN tidak transparan. Apabila PLN transparan tidak lah terjadi PLN dilaporkan warga Suti Semarang ke pihak kepolisian.
Bupati Bengkayang, Suryadman Gidot mengatakan, kita tidak memerlukan penerangan jalan menggunakan tenaga surya. Apabila PLTU di Tanjung Gundul satu dan dua telah jadi. Selama ini kabupaten lain menggunakan tenaga surya dikarenakan daya listriknya kurang.
“Mengenai pembangunan SUTET DAN SUTT, kini dalam proses pembangunan jaringan, tetapi ada beberapa kendala yakni lokasi atau tapak yang ada menurut dalam peta masuk dalam kawasan hutan lindungi di van dering,” kata Gidot ditemui di KPPT Kabupaten Bengkayang belum lama ini.
Padahal selama kita membangun untuk kepentingan rakyat tidak masalah. Karena aturannya begitu ya lama jadinya dan kita harus mengikuti mekanismenya. Sudah 66 tahun NKRI merdeka, tetapai masih banyak warga negara yang belum menikmati listrik.(cah)


Gidot Buka Muscab II DPC Partai Demokrat Bengkayang

 Yosua Sugara
Bengkayang. Setelah Suryadman Gidot terpilih menjadi Ketua DPD Partai Demokrat Kalbar, otomatis pucuk pimpinan Ketua DPC yang ia tinggalkan kosong. Hari ini akan diadakan Muscab II untuk memilih Ketua DPC Partai Demokrat Bengkayang. Rencananya Gidot akan membuka Muscab ke dua.
Yosua Sugara Amd, Ketua Panitia Musyawarah cabang II DPC Partai Demokrat Kabupaten Bengkayang mengatakan, sebanyak 17 Pengurus Anak Cabang datang ke Gedung Pesparawi Bengkayang yang berada di Jalan Guna Baru Trans Rangkang untuk memilih Ketua DPC Partai Demokrat yang telah ditinggalkan oleh Suryadman Gidot pada Jumat (10/2).
“Tiga orang DPP dan Sembilan orang DPD Kalbar datang ke Bengkayang hari ini untuk menghadiri Muscab II DPC Partai Demokrat Kabupaten Bengkayang.Gidot akan membuka Muscab II,” beber Yosua kepada Equator ditemui dikediamannya di jalan Swadaya, Kamis (9/2).
Yosua menjelaskan, sebanyak 20 orang yang memiliki hak suara untuk memilih Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Bengkayang. Ia merincikan, satu suara dari DPP, satu suara dari DPD dan satu suara dari DPC serta 17 suara dari PAC.
Berdasarkan AD/ART, minimal empat PAC yang mengusulkan satu nama calon baru dapat lolos mencalonkan diri menjadi Ketua DPC Partai Demokrat.
Saat awak koran ini menanyakan apakah dirinya akan mencalonkan diri menjadi Ketua DPC Partai Demokrat di Kabupaten Bengkayang.
“Apabila PAC menginginkan, mengusulkan,  dan mencalonkan saya, saya siap maju. Kita tidak boleh takabur dan sesumbar apakah akan menang dalam Muscab kali ini, semuanya tergantung teman-teman yang memiliki hak suara,” kata Yosua.
Seandainya besok (hari ini, Red) dalam pemilihan Ketua DPC Partai Demokrat dirinya menang, langkah pertama ialah konsolidasi partai dari tingkat DPC sampai ranting. Dan akan mengikuti garis komando dari pusat dan mengikuti program sesuai dengan AD/ART Partai Demokrat. Tujuan kita ialah membantu pemerintah untuk membangun bangsa ini dari pusat sampai ke desa.
Kita harus bekerja sesuai aturan. Apalagi Pilgub tidak lama lagi dan memperispakan Pileg 2014 mendatang. Sesuai dengan program nasional, kita harus menang 30 persen.  
Sebagai kader Partai demokrat, kita tidak boleh memusuhi sesama anggota partai. Kita harus merangkul teman-teman walaupun saat perebutan kursi Ketua DPC Partai Demokrat Bengkayang kita bersaing. Persoalan kalan dan menang, itu tergantung PAC dan teman-teman yang memilihnya.
Dari pantauan awak koran ini dilapangan, sepanjang jalan menuju kota Bengkayang baik itu dari arah Singkawang, Pontianak dan Sanggau ledo sudah di birukan oleh Partai Demokrat. Para peserta Muscab telah banyak hadir terutama dari PAC dan pengurus ranting yang telah diundang.
Dari informasi yang didapat dilapangan, tiga orang DPP dan Sembilan DPD Partai Demokrat  Kalbar akan menginap di Pendopo Pemda Bengkayang, sedangkan untu PAC dan anak ranting menginap di mess Pemda Bengkayang dan penginap Tuah Raya Jalan Guna Baru Tran Rangkat Bengkayang. (cah)


Selasa, 07 Februari 2012

DPRD Bengkayang Pinta Masyarakat datang Berdialog


Bengkayang. Yakobus Sitolin, Ketua DPRD Bengkayang menanggapi dingin mengenai penulisan Bengkayang No, Singkawang/Mempawah Yes oleh salah satu oknum atau sekelompok masyarakat Bumi Sebalo bberapa waktu lalu.
“Saya pikir wajar saja ada warga yang menuliskan seperti itu, ini merupakan aspirasi warga dikarenakan kekecewaan salah satu oknum masyarakat atau sekelompok orang yang ada di Kecamatan Sungai raya atau di Sungai raya Kepulauan,” kata Sitolin kepada equator ditemui diruang kerjanya, Selasa (7/2).
Sekretaris DPC Partai Hanura Kabupaten Bengkayang ini menjelaskan, ini hanya dilakukan oleh oknum tertentu yang ada intrik-intrik pribadi atau sekelompok orang  yang kecewa dengan mengatas namakan masyarakat Kecamatan Sungai Raya secara menyeluruh.
Namun sangat disayangkan oleh Sitolin, cara penyampaian aspirasi tersebut salah. Seharusnya meeka datang baik-baik ketemu Bupati Bengkayang atau DPRD Bengkayang untuk mengutarakan unek-unek atau permasalahannya.
“Saya dan teman-teman siap menerima aspirasi masyarakat dan mau berdialog apabila masyarakat Kecamatan Sungai Raya dan Sungai Raya Kepulauan datang secara baik-baik ke gedung wakil rakyat ini,” harap Sitolin.
Ia sangat khawatir sekali dengan situasi dan kondisi Kabupaten Bengkayang yang kondusif menjadi berubh hal-hal yang tidak kita inginkan bersama. Jangan sampai dengan penulisan tersebut mempropokasikan masyarakat yang setuju dan tidak setuju baku hantam.
“Tidak semua kemauan warga dipenuhi, dikarenakan keterbatasan anggaran dan kemampuan Kabupaten Bengkayang. Apabial berbicara mengenai kebutuhan yang prinsip, sampaikan dalam musrenbang,” pintanya.
Apabila merasa kekurangan pelayanan dari Pemda Bengkayang, datang langsung saja berdialog dengan baik, itu lebih penting daripada propokasi. Mari kita bangun iklim yang stabil di kabupaten yang kita cintai ini dan  tetap menjaga kebersamaan yang telah lama kita bina ini.
Ia menggambarkan, bukan hanya Kecamatan Sungai Raya dan Sungai Raya Kepulauan saja yang jauh jaraknya dengan ibu kota kabupaten, Kecamatan Suti Semarang, Siding dan Jagoi juga jauh jaraknya bahkan masih mending kedua kecamatan tersebut dibanding tiga kecamatan ini yang harus meronggoh saku hingga jutaan rupiah demi sampai ke kota Bengkayang.
Namun mereka tidak melakukannya. Warga Sungkung yang lebih dekat dengan Kabupaten Sambas dan Malaysia, mereka tetap ingin menjadi bagian dari Kabupaten Bengkayang walaupun jarak tempuh antara Sungkung-Sanggau Kapuas atau Sungkung-Malaysia lebih dekat.
 “Bupati Bengkayang suruh orang yang tidak suka, pindah saja ke Mempawah atau Singkawang, bukan wilayah atau Kecamatan Sungai Raya dan Sungai Raya Kepulauan yang ikut pindah. Jika mau jalan, gugat saja UU No. 10/1999 tentang pembentukan kabupaten ini,” tandasnya. (cah)

Gidot Berang Bengkayang No, Singkawang/Mempawah Yes


Bengkayang. Akhir-akhir ini masyarakat Kabupaten Bengkayang diresahkan dengan tulisan yang ada di jalan dari Tanjung Gundul sampai ke Sunagi Duri. Dimana tulisan tersebut berbunyi Bengkayang No, Singkawang/Mempawah Yes. Selaku kepala daerah Gidot berang dengan orang yang telah menuliskan kalimat tersebut di fasilitas umum.
Suryadman Gidot, Bupati Bengkayang mengatakan, apa pun alasannya UU NO. 10/1999 sudah harga mati kabupaten ini. Apabila ada oknum yang menulis Bengkayang no, Singkawang/Mempawah yes itu boleh-boleh saja.
“Apabila tidak senang dan tidak mau tinggal di Bumi Sebalo, pindah saja ke sana. Menurut Mahkamah Konstitusi, kabupaten ini legal dari Sungai Raya sampai ke Jagoi Babang. Saya pikir, jika Singkawang atau Mempawah Yes, pindah saja kesana. Saya sudah perintahkan camat apabila ada yang minta surat pindah berikan saja. Bila perlu semua warga di kecamatan sungai raya dan sungai raya kepulauan mau pindah saya persilakan,” tegas Gidot.
Gidot menganjurkan camat untuk berikan surat pindah. Masih banyak orang lain yang mau datang dan menjadi warga Kabupaten Bengkayang. Ia sederhana saja. Apabila ada intrik tertentu bahkan menjelek-jelekkan Bumi Sebalo, selaku kepala daerah dirinya tidak terima.
Seandainya dalam hal penyelenggaraan roda pemerintahan, sewajarnya, tidak mungkin kita dalama 13 tahun sempurna mengurusi daerah. Apabila hal tersebut ada, sampaikan secara jantan, jangan hanya berani tulis di jalan saja. Menurut gidot itu namanya seorang pengecut.
Ia akan mencari orang tersebut. Dirinya sudah perintahkan camat untuk melacaknya. Apabila sudah ketemu, suruh ke kantor menghadap Gidot dan kita berdiskusi apa yang menjadi penyebabnya. Silakan diutarakan. Apabila kita mampu dan kewenangan kita akan laksanakan. “Kok tulis di jalan, gunakan fasilitas umum, coba tulis dirumah sendiri. Itu adalah namanya propekator.apabila ada yang emosi, kan orang yang menulis tersebut akan dicari. Dari dulu itu-itu saja. Saya heran, kenapa mau pilwako dan pilgub muncul lagi. Apabila itu intriknya, saya minta tolong berhenti karena membangun daerah bukan karena pemilu,” pinta Gidot.
Seandainya hal tersebut diperuntukkan menganggu stabilitas keamanan yang sudah kondusif di Bumi Sebalo, Gidot telah meminta bantuan kepada aparat keamanan baik itu pihak kepolisian, TNI  dan Pol PP untuk menyelidikinya dan saya baru mendaapatkan laporan bahwa aparat keamanan telah mengetahui siapa yang menulisnya.
"Apabila mau mekar, ya sesuaikan dengan aturan dan iti perlu proses. Untuk apa kita larang. Bila perlu bengkayang dimekarkan menjadi sepuluh kabupaten, lebih suka saya. Siapa tau ada bupati baya. Tetapi jangan gara-gara begitu, kita lakukan hal-hal yang tidak beretika," ingat Mantan Wakil Bupati Bengkayang periode 2005-2010 ini ditemui di KPPT Bengkayang, baru-baru ini.
Apabila ada orang yang datang dan membicarakannya saya pasti menunggu, tetapi jangan dibaliknya meminta tolong beri proyek, dalam kamus Gidot itu tidak ada. Pada akhirnya kan maunya gitu, bukannya kita tidak tau. Menurut saya orang seperti itu tidak dapat berkawan kata Gidot.  (cah)