Bengkayang.
Akhir-akhir ini masyarakat Kabupaten Bengkayang diresahkan dengan tulisan yang
ada di jalan dari Tanjung Gundul sampai ke Sunagi Duri. Dimana tulisan tersebut
berbunyi Bengkayang No, Singkawang/Mempawah Yes. Selaku kepala daerah Gidot
berang dengan orang yang telah menuliskan kalimat tersebut di fasilitas umum.
Suryadman Gidot, Bupati Bengkayang mengatakan, apa pun
alasannya UU NO. 10/1999 sudah harga mati kabupaten ini. Apabila ada oknum yang
menulis Bengkayang no, Singkawang/Mempawah yes itu boleh-boleh saja.
“Apabila tidak senang dan tidak mau tinggal di Bumi Sebalo,
pindah saja ke sana. Menurut Mahkamah Konstitusi, kabupaten ini legal dari
Sungai Raya sampai ke Jagoi Babang. Saya pikir, jika Singkawang atau Mempawah
Yes, pindah saja kesana. Saya sudah perintahkan camat apabila ada yang minta
surat pindah berikan saja. Bila perlu semua warga di kecamatan sungai raya dan
sungai raya kepulauan mau pindah saya persilakan,” tegas Gidot.
Gidot menganjurkan camat untuk berikan surat pindah. Masih
banyak orang lain yang mau datang dan menjadi warga Kabupaten Bengkayang. Ia
sederhana saja. Apabila ada intrik tertentu bahkan menjelek-jelekkan Bumi
Sebalo, selaku kepala daerah dirinya tidak terima.
Seandainya dalam hal penyelenggaraan roda pemerintahan,
sewajarnya, tidak mungkin kita dalama 13 tahun sempurna mengurusi daerah.
Apabila hal tersebut ada, sampaikan secara jantan, jangan hanya berani tulis di
jalan saja. Menurut gidot itu namanya seorang pengecut.
Ia akan mencari orang tersebut. Dirinya sudah perintahkan
camat untuk melacaknya. Apabila sudah ketemu, suruh ke kantor menghadap Gidot
dan kita berdiskusi apa yang menjadi penyebabnya. Silakan diutarakan. Apabila
kita mampu dan kewenangan kita akan laksanakan. “Kok tulis di jalan, gunakan
fasilitas umum, coba tulis dirumah sendiri. Itu adalah namanya
propekator.apabila ada yang emosi, kan orang yang menulis tersebut akan dicari.
Dari dulu itu-itu saja. Saya heran, kenapa mau pilwako dan pilgub muncul lagi.
Apabila itu intriknya, saya minta tolong berhenti karena membangun daerah bukan
karena pemilu,” pinta Gidot.
Seandainya hal tersebut diperuntukkan menganggu stabilitas
keamanan yang sudah kondusif di Bumi Sebalo, Gidot telah meminta bantuan kepada
aparat keamanan baik itu pihak kepolisian, TNI
dan Pol PP untuk menyelidikinya dan saya baru mendaapatkan laporan bahwa
aparat keamanan telah mengetahui siapa yang menulisnya.
"Apabila mau mekar, ya sesuaikan dengan aturan dan iti
perlu proses. Untuk apa kita larang. Bila perlu bengkayang dimekarkan menjadi
sepuluh kabupaten, lebih suka saya. Siapa tau ada bupati baya. Tetapi jangan
gara-gara begitu, kita lakukan hal-hal yang tidak beretika," ingat Mantan
Wakil Bupati Bengkayang periode 2005-2010 ini ditemui di KPPT Bengkayang,
baru-baru ini.
Apabila ada orang yang datang dan membicarakannya saya pasti
menunggu, tetapi jangan dibaliknya meminta tolong beri proyek, dalam kamus
Gidot itu tidak ada. Pada akhirnya kan maunya gitu, bukannya kita tidak tau.
Menurut saya orang seperti itu tidak dapat berkawan kata Gidot. (cah)
aspirasi masyarakat harus di realisasikan...jangan suruh kami pindah yang harus pindah itu bengkayang dari daerah kami, bukan kami yang pindah..., itu wilayah kami,,,saya yakin 90% masyarakat sungai raya dan kepulauan kalo dilakukan kusioner dengan 2 pilihan mw bergabung atau tidak ke kab. bengkayang,,,insyaallah smua jawaban kusioner itu akan menginginkan bengkayang harus mencabut label nya dari ke 2 daerah tersebu...buat gidot jangan menjawab aspirasi masyarat dengan tanggapan yang emosi...ingat anda itu pemimpin...jangan mengandalkan emosi dan arogansi
BalasHapus