TNI bantu Pemda, Supaya Masyarakat Tidak Kiblat Ke Negara Lain
BENGKAYANG. Kegiatan ceramah rekayasa teknologi kedirgantaraan, sunatan massal, pengobatan gratis, donor darah, dan pembagian sembako sealakadarnya sukses diselenggarakan di Lanud Singkawang II pada 23 Februari lalu. Semua unsure TNI macam mana membantu pemda dari segi keamanan supaya masyarakat tidak kiblat ke Negara lain dan warga di daerah perbatasan tidak merasa dianaktirikan.
Kepala Dinas Potensi Dirgantara Mabes TNI AU, Marsma TNI L Tony Susanto mengatakan, system pertahanan NKRI tidak lihat satu persatu tetapi berbicara teknologi pertahanan NKRI. Ujung tombak TNI ialah AU, AD, dan AL. Tetapi ternyata Negara melihat masyarakat memiliki potensi untuk membantu TNI dalam keamanan NKRI.
Dimata TNI AU, Penggelaran pangkalan-pangkalan sudah didesain sedemikian rupa. Khusus Kalimantan Barat, lanud Singkawang II merupakan lorong tengah sedangkan pusatnya dan tulang punggung berada di Pontianak.
“Apabila Negara sudah memiliki devisa yang luar biasa, Lanud Singkawang II dapat menjadi pangkalan juga. Artinya, kita juga berpikir apabila kita membuat pangkalan tempur disini dimana dekat dengan Negara tetangga, tidak ada kawan yang abadi tetapi yang ada adalah kepentingan abadi,” ungkap Tony di lanud Singkawang II, belum lama ini.
Tony menjelaskan, kepentingan pribadi dapat menimbulkan konflik, untuk menghidari hal tersebut sementara belum kita desain di lanud Singkawang II tetapi masih di Pontianak. Apabila ada sesuatu, akan dikirim dari ibu kota Kalbar.
Tetapi kedepan, siapa tahu Bupati Bengkayang memiliki pemikiran yang sangat strategis disini dijadikan internasional airport, pesawat tempur kita dapat lewat sini. Apabila ini terealisasikan, disini dapat membantu TNI AU dalam kepentingan keamanan NKRI.
Bila perlu, Pemda Bengkayang memberikan kita lahan untuk membuat jalan yang utuh dan tidak diganggu gugat minimal panjangnya 2000 meter dan lebarnya 50 meter lurus tidak ada penghalangnya. Apabila ada kegiatan operasi udara tidak dapat kembali ke supadio Pontianak, karena cuaca jelek ada jalan yang dapat dimanfaatkan. Dan ini bentuk kerjasama yang bagus kedepannya.
“Kenapa Kucing Serawak Malaysia bisa, Singkawang II tidak bisa mendirikan landasan internasional. Tetapi ini semua membutuhkan dana yang besar dan pengkajian yang lama. Semua unsure TNI macam mana membantu pemda dari segi keamanan supaya masyarakat tidak kiblat ke Negara lain dan warga di daerah perbatasan tidak merasa dianaktirikan,” tegas Tony.
TNI sekarang tidak seperti yang dulu, dibidang pertahanan ada dua tugas yakni pertahanan atau Operasi Milter Perang (OMP) dan Operasi Militer Selain Perang(OMSP). OMSP seperti membantu kerusuhan budaya, penanggulangan bencana alam yang bekerjasama dengan Bupati dan camat disekitar kejadian. Supaya pemda dalam melaksanakan program pembangunan tetap tenang dan berjalan. Ini dilakukan pada saat kondisi damai.
Pada saat kondisi perang, TNI berada di depan sedangkan Polisi dan Pemda membantu kita. Jadi diharapkan kepada seluruh elemen masyarakat jangan sampai masih berpikiran atau beranggapan TNI masih seperti dulu.
“Pembagian sembako yang sealakadarnya dan sunatan massal di lingkungan Lanud Singkawang II merupakan ucapan terima kasih Panglima TNI kepada masyarakat sekitar yang dekat dengan kesatuan TNI. Negara tidak mengalokasikan anggaran tidak terlalu besar sehingga TNI AD dan AL tidak bersamaan melakukan hal seperti disini,”terang Tony.
Tony mengingatkan TNI dan rakyat tidak dapat dipisahkan. Apabila pecah antara TNI dan rakyat maka hancur NKRI. Para pendahulu kita sangat bijaksana, dimana TNI dari rakyat dan untuk rakyat. Ini slogan atau aikon, jadi jangan coba-coba dipisahkan. Apabila dipisahkan akan berantakan Negara ini. “
Panglima TNI saat ini focus di daerah perbatasan. Karena di daerah perbatasan banyak sekali informasi yang mensesatkan yang dapat memecahbelahkan persatuan dan kesatuan NKRI. B aik itu antara TNI itu sendiri atau TNI dengan rakyat.
“Musuh yang perlu kita waspadai itu yang datang dari luar, atau dari dalam, atau luar menggalang dari dalam, ataupun dari dalam meminta bantuan dari luar. Empat ancaman ini yang selalu harus dikaji terus,” ingat Tony.
Untuk operasi darat, TNI AU pada garis belakang sedangkan operas udara, kita berada di garis terdepan. Kenapa kita tidak terlebih dahulu mendesain pangkalan perang di Lanud Singkawang II dan mengutamakan Supadio Pontianak, karena kita dekat dengan Negara tetangga dan apabila terjadi perang, pangkalan kita disini akan dihancurkan terlebih dahulu. Oleh karena itu, pangkalan ada disana supaya terbentur dengan jarak jangkau musuh tetapi tidak menutup kemungkinan kedepannya Lanud Singkawang II dapat di kembangkan apabila Negara lain macam-macam.
Sementara itu, Mayor LEK H Markonery ST, Komandan Lanud Singkawang II mengungkapkan, anggota TNI AU yang ada baru 83 orang. Sebenarnya radar sudah masuk pada 2011 ini tetapi belum terealisasikan. 2011 baru dilakukan pembebasan lahan.
“Radar termasuk peralatan perang dan berada di Singkawang tepatnya di gunung Pasi dan apabila Radar di dirikan di Bengkayang, terlalu dekat dengan Malaysia. Penempatan radar bukan seharusnya di semua kabupaten tetapi banyak faktor sebagai bahan pertimbangan. Paling lambat 2012 radar di Gunung PAsi Singkawang akan terealisasikan,” beber Marko.
Di SPP idealnya 100 sekian yang terpenuhinya berapa peresen saja. Memang di Lanud Singkawang II kekurangan personil, tetapi sesuai dengan pimpinan TNI AU bukan untuk menambahkan personil tetapi personil tidak perlu banyak, tetapi alusita yang dikembangkan. Dan alusta yang diperbanyak. Perlu diketahui, Lanud Singkawang dua termasuk tipe D. denga luas lahan 1004 hektar.
“Lanud kesatriaan Singkawnag II merupakan yang terbesar dan terdepan di wilayah kalbar khususnya di Kabupaten Bengkayang apabila melihat kondisi geografisnya. Peralatan perang lainnya standar sesuai dengan Lanud lainnya yang ada di NKRI,” jelasnya.
Dari pantauan awak Koran ini dilapangan, setelah Kepala Dinas Potensi Dirgantara Mabes TNI AU, Marsma TNI L Tony Susanto melakukan ceramah tentang pembekalan dan rekayasa teknologi dirgantara di lanud Singkawang II. Rombongan dilanjutkan dengan kegiatan pemberian sembako sealakadarnya kepada masyarakat sekitar Lanud dan sunatan massal.
Tampak saat kegiatan, siswa baik itu dari SMP, SMA, dan SMK negeri yang ada di Sanggau Ledo diundang untuk mengikuti kegiatan ini. Hadir juga para unsure muspida setempat termasuk Kesbangpol-linmas dari kabupaten memenuhi undangan dari Lanud Singkawang II. (cah)
TNI help local government, public order is the Qiblah to Other Countries
Bengkayang. Lecture activities of aerospace engineering technology, mass circumcision, free medication, blood donor, and the distribution of basic food sealakadarnya successfully implemented in Singkawang II air base on 23 February. All kinds of military elements which help local governments in terms of security so that people do not mecca to another country and citizens in the border regions do not feel dianaktirikan.Potential Head of Aerospace Headquarters Air Force, TNI Marsma L Tony Susanto said Homeland defense system did not see one by one but speaks Homeland defense technology. TNI is spearheading the Air Force, Army, and Navy. But the state turned out to see the community has the potential to help the military in Homeland Security.Eyes of the Air Force, deployment bases are designed in such a way. Special West Kalimantan, Lanud Singkawang II is a central aisle while its head and spine are in Pontianak."If the State already has an outstanding foreign exchange, Singkawang II air base could be a base as well. That is, we also think if we make a fighter base here which is close to neighboring countries, there is no eternal friend, but that there is eternal interests, "said Tony in Lanud Singkawang II, not long ago.Tony explains, self-interest can lead to conflict, to avoid it while we have the design in Lanud Singkawang II but is still in Pontianak. If there is something, is sent from the capital of West Kalimantan.But the future, who knows the Regent Bengkayang has a very strategic thinking here used as an international airport, we can combat aircraft through here. If this is realized, could help the Air Force here in the interest of Homeland Security.If necessary, the local government gives us land Bengkayang to make the whole road and not interfered with a minimum length of 2000 meters and a width of 50 meters straight there is no barrier. If no air operation can not return to Supadio Pontianak, because bad weather is no way that can be utilized. And these form a good partnership going forward."Why Cats can Sarawak Malaysia, Singkawang II could not establish an international basis. But these all require substantial funds and assessment of the old. All kinds of military elements which help local governments in terms of security so that people do not mecca to another country and citizens in the border regions do not feel dianaktirikan, "said Tony.TNI is now not as it used to be, there are two tasks in the field of defense or the defense of War Military Operations (OMP) and Military Operations In addition to War (OMSP). OMSP as helping cultural unrest, natural disaster management in cooperation with the Regents and subdistrict heads around the scene. In order for local government in implementing development programs remain calm and walk. This is done when the conditions of peace.At the time the state of war, the military was in front while the police and local government to help us. Thus all elements of society are expected to still hold or not to assume the TNI was the same."The division of the sealakadarnya groceries and mass circumcision Singkawang II air base within the Armed Forces Commander thanks to the people around that are close to unity TNI. The State does not allocate the budget is not too large so that the Army and Navy did not do the same as here, "explained Tony.Tony reminded the TNI and the people are inseparable. When the rupture between the TNI and the people of the devastated Homeland. Our predecessors very wisely, in which the TNI from the people and for the people. This slogan or aikon, so do not try to separate. If the country is divided will fall apart. "TNI is currently focusing on the border. Because in the border area a wealth of information that can mensesatkan splitting the unity of Homeland. B aik that the TNI TNI itself or with the people."The enemy we need to be aware of it coming from outside, or from within, or out of the rally, or ask for help from the outside. These four threats that always should be assessed on, "remembers Tony.For ground operations, the Air Force in the rear while the air operas, we are in the forefront. Why do not we first designed the base Singkawang war II air base and put Supadio Pontianak, because we are close to neighboring countries and in the event of war, our base here will be destroyed first. Therefore, the base is there to be hit with a range of the enemy but did not rule out future Singkawang II air base can be developed if another country stuff.Meanwhile, Major LEK Markonery H ST, Singkawang II air base commander said the Air Force members who have 83 new people. Radar had in fact entered in 2011 but has not been realized. New 2011 land acquisition done."Radar including armaments, are precisely in the mountains Singkawang Pasi and when Radar was founded in Bengkayang, too close to Malaysia. Placement of radar is not supposed to be in all the districts, but many factors into consideration. 2012 at the latest radar on Mount Pasi Singkawang be realized, "Marko beber.In the SPP ideally 100 so that the fulfillment of what peresen only. Indeed, in Singkawang II air base personnel shortages, but in accordance with the leadership of Air Force personnel but not to add personnel do not need much, but alusita developed. And alusta propagated. Keep in mind, including the air base Singkawang two types of D. 1004 hectares of land premises."Chivalry Singkawnag II air base is the largest and leading in the region, especially in the District of West Kalimantan Bengkayang see if geographical conditions. Other war equipment in accordance with the standards of other existing air base in the Homeland, "he explained.From the observation of this paper the field crew, after the Head of the Headquarters Air Force Air and Space Potential, Marsma TNI L Tony Susanto do lectures on provisioning and engineering of aerospace technology in Lanud Singkawang II. Group continued with the function of providing basic necessities to the people around the air base sealakadarnya and mass circumcision.Looks at the activities, students are either from junior high school, and vocational school in the country Sanggau Ledo invited to participate in this activity. Also present were local elements including Kesbangpol Muspida-Well of the district at the invitation of Singkawang II air base. (Cah)
BENGKAYANG. Kegiatan ceramah rekayasa teknologi kedirgantaraan, sunatan massal, pengobatan gratis, donor darah, dan pembagian sembako sealakadarnya sukses diselenggarakan di Lanud Singkawang II pada 23 Februari lalu. Semua unsure TNI macam mana membantu pemda dari segi keamanan supaya masyarakat tidak kiblat ke Negara lain dan warga di daerah perbatasan tidak merasa dianaktirikan.
Kepala Dinas Potensi Dirgantara Mabes TNI AU, Marsma TNI L Tony Susanto mengatakan, system pertahanan NKRI tidak lihat satu persatu tetapi berbicara teknologi pertahanan NKRI. Ujung tombak TNI ialah AU, AD, dan AL. Tetapi ternyata Negara melihat masyarakat memiliki potensi untuk membantu TNI dalam keamanan NKRI.
Dimata TNI AU, Penggelaran pangkalan-pangkalan sudah didesain sedemikian rupa. Khusus Kalimantan Barat, lanud Singkawang II merupakan lorong tengah sedangkan pusatnya dan tulang punggung berada di Pontianak.
“Apabila Negara sudah memiliki devisa yang luar biasa, Lanud Singkawang II dapat menjadi pangkalan juga. Artinya, kita juga berpikir apabila kita membuat pangkalan tempur disini dimana dekat dengan Negara tetangga, tidak ada kawan yang abadi tetapi yang ada adalah kepentingan abadi,” ungkap Tony di lanud Singkawang II, belum lama ini.
Tony menjelaskan, kepentingan pribadi dapat menimbulkan konflik, untuk menghidari hal tersebut sementara belum kita desain di lanud Singkawang II tetapi masih di Pontianak. Apabila ada sesuatu, akan dikirim dari ibu kota Kalbar.
Tetapi kedepan, siapa tahu Bupati Bengkayang memiliki pemikiran yang sangat strategis disini dijadikan internasional airport, pesawat tempur kita dapat lewat sini. Apabila ini terealisasikan, disini dapat membantu TNI AU dalam kepentingan keamanan NKRI.
Bila perlu, Pemda Bengkayang memberikan kita lahan untuk membuat jalan yang utuh dan tidak diganggu gugat minimal panjangnya 2000 meter dan lebarnya 50 meter lurus tidak ada penghalangnya. Apabila ada kegiatan operasi udara tidak dapat kembali ke supadio Pontianak, karena cuaca jelek ada jalan yang dapat dimanfaatkan. Dan ini bentuk kerjasama yang bagus kedepannya.
“Kenapa Kucing Serawak Malaysia bisa, Singkawang II tidak bisa mendirikan landasan internasional. Tetapi ini semua membutuhkan dana yang besar dan pengkajian yang lama. Semua unsure TNI macam mana membantu pemda dari segi keamanan supaya masyarakat tidak kiblat ke Negara lain dan warga di daerah perbatasan tidak merasa dianaktirikan,” tegas Tony.
TNI sekarang tidak seperti yang dulu, dibidang pertahanan ada dua tugas yakni pertahanan atau Operasi Milter Perang (OMP) dan Operasi Militer Selain Perang(OMSP). OMSP seperti membantu kerusuhan budaya, penanggulangan bencana alam yang bekerjasama dengan Bupati dan camat disekitar kejadian. Supaya pemda dalam melaksanakan program pembangunan tetap tenang dan berjalan. Ini dilakukan pada saat kondisi damai.
Pada saat kondisi perang, TNI berada di depan sedangkan Polisi dan Pemda membantu kita. Jadi diharapkan kepada seluruh elemen masyarakat jangan sampai masih berpikiran atau beranggapan TNI masih seperti dulu.
“Pembagian sembako yang sealakadarnya dan sunatan massal di lingkungan Lanud Singkawang II merupakan ucapan terima kasih Panglima TNI kepada masyarakat sekitar yang dekat dengan kesatuan TNI. Negara tidak mengalokasikan anggaran tidak terlalu besar sehingga TNI AD dan AL tidak bersamaan melakukan hal seperti disini,”terang Tony.
Tony mengingatkan TNI dan rakyat tidak dapat dipisahkan. Apabila pecah antara TNI dan rakyat maka hancur NKRI. Para pendahulu kita sangat bijaksana, dimana TNI dari rakyat dan untuk rakyat. Ini slogan atau aikon, jadi jangan coba-coba dipisahkan. Apabila dipisahkan akan berantakan Negara ini. “
Panglima TNI saat ini focus di daerah perbatasan. Karena di daerah perbatasan banyak sekali informasi yang mensesatkan yang dapat memecahbelahkan persatuan dan kesatuan NKRI. B aik itu antara TNI itu sendiri atau TNI dengan rakyat.
“Musuh yang perlu kita waspadai itu yang datang dari luar, atau dari dalam, atau luar menggalang dari dalam, ataupun dari dalam meminta bantuan dari luar. Empat ancaman ini yang selalu harus dikaji terus,” ingat Tony.
Untuk operasi darat, TNI AU pada garis belakang sedangkan operas udara, kita berada di garis terdepan. Kenapa kita tidak terlebih dahulu mendesain pangkalan perang di Lanud Singkawang II dan mengutamakan Supadio Pontianak, karena kita dekat dengan Negara tetangga dan apabila terjadi perang, pangkalan kita disini akan dihancurkan terlebih dahulu. Oleh karena itu, pangkalan ada disana supaya terbentur dengan jarak jangkau musuh tetapi tidak menutup kemungkinan kedepannya Lanud Singkawang II dapat di kembangkan apabila Negara lain macam-macam.
Sementara itu, Mayor LEK H Markonery ST, Komandan Lanud Singkawang II mengungkapkan, anggota TNI AU yang ada baru 83 orang. Sebenarnya radar sudah masuk pada 2011 ini tetapi belum terealisasikan. 2011 baru dilakukan pembebasan lahan.
“Radar termasuk peralatan perang dan berada di Singkawang tepatnya di gunung Pasi dan apabila Radar di dirikan di Bengkayang, terlalu dekat dengan Malaysia. Penempatan radar bukan seharusnya di semua kabupaten tetapi banyak faktor sebagai bahan pertimbangan. Paling lambat 2012 radar di Gunung PAsi Singkawang akan terealisasikan,” beber Marko.
Di SPP idealnya 100 sekian yang terpenuhinya berapa peresen saja. Memang di Lanud Singkawang II kekurangan personil, tetapi sesuai dengan pimpinan TNI AU bukan untuk menambahkan personil tetapi personil tidak perlu banyak, tetapi alusita yang dikembangkan. Dan alusta yang diperbanyak. Perlu diketahui, Lanud Singkawang dua termasuk tipe D. denga luas lahan 1004 hektar.
“Lanud kesatriaan Singkawnag II merupakan yang terbesar dan terdepan di wilayah kalbar khususnya di Kabupaten Bengkayang apabila melihat kondisi geografisnya. Peralatan perang lainnya standar sesuai dengan Lanud lainnya yang ada di NKRI,” jelasnya.
Dari pantauan awak Koran ini dilapangan, setelah Kepala Dinas Potensi Dirgantara Mabes TNI AU, Marsma TNI L Tony Susanto melakukan ceramah tentang pembekalan dan rekayasa teknologi dirgantara di lanud Singkawang II. Rombongan dilanjutkan dengan kegiatan pemberian sembako sealakadarnya kepada masyarakat sekitar Lanud dan sunatan massal.
Tampak saat kegiatan, siswa baik itu dari SMP, SMA, dan SMK negeri yang ada di Sanggau Ledo diundang untuk mengikuti kegiatan ini. Hadir juga para unsure muspida setempat termasuk Kesbangpol-linmas dari kabupaten memenuhi undangan dari Lanud Singkawang II. (cah)
TNI help local government, public order is the Qiblah to Other Countries
Bengkayang. Lecture activities of aerospace engineering technology, mass circumcision, free medication, blood donor, and the distribution of basic food sealakadarnya successfully implemented in Singkawang II air base on 23 February. All kinds of military elements which help local governments in terms of security so that people do not mecca to another country and citizens in the border regions do not feel dianaktirikan.Potential Head of Aerospace Headquarters Air Force, TNI Marsma L Tony Susanto said Homeland defense system did not see one by one but speaks Homeland defense technology. TNI is spearheading the Air Force, Army, and Navy. But the state turned out to see the community has the potential to help the military in Homeland Security.Eyes of the Air Force, deployment bases are designed in such a way. Special West Kalimantan, Lanud Singkawang II is a central aisle while its head and spine are in Pontianak."If the State already has an outstanding foreign exchange, Singkawang II air base could be a base as well. That is, we also think if we make a fighter base here which is close to neighboring countries, there is no eternal friend, but that there is eternal interests, "said Tony in Lanud Singkawang II, not long ago.Tony explains, self-interest can lead to conflict, to avoid it while we have the design in Lanud Singkawang II but is still in Pontianak. If there is something, is sent from the capital of West Kalimantan.But the future, who knows the Regent Bengkayang has a very strategic thinking here used as an international airport, we can combat aircraft through here. If this is realized, could help the Air Force here in the interest of Homeland Security.If necessary, the local government gives us land Bengkayang to make the whole road and not interfered with a minimum length of 2000 meters and a width of 50 meters straight there is no barrier. If no air operation can not return to Supadio Pontianak, because bad weather is no way that can be utilized. And these form a good partnership going forward."Why Cats can Sarawak Malaysia, Singkawang II could not establish an international basis. But these all require substantial funds and assessment of the old. All kinds of military elements which help local governments in terms of security so that people do not mecca to another country and citizens in the border regions do not feel dianaktirikan, "said Tony.TNI is now not as it used to be, there are two tasks in the field of defense or the defense of War Military Operations (OMP) and Military Operations In addition to War (OMSP). OMSP as helping cultural unrest, natural disaster management in cooperation with the Regents and subdistrict heads around the scene. In order for local government in implementing development programs remain calm and walk. This is done when the conditions of peace.At the time the state of war, the military was in front while the police and local government to help us. Thus all elements of society are expected to still hold or not to assume the TNI was the same."The division of the sealakadarnya groceries and mass circumcision Singkawang II air base within the Armed Forces Commander thanks to the people around that are close to unity TNI. The State does not allocate the budget is not too large so that the Army and Navy did not do the same as here, "explained Tony.Tony reminded the TNI and the people are inseparable. When the rupture between the TNI and the people of the devastated Homeland. Our predecessors very wisely, in which the TNI from the people and for the people. This slogan or aikon, so do not try to separate. If the country is divided will fall apart. "TNI is currently focusing on the border. Because in the border area a wealth of information that can mensesatkan splitting the unity of Homeland. B aik that the TNI TNI itself or with the people."The enemy we need to be aware of it coming from outside, or from within, or out of the rally, or ask for help from the outside. These four threats that always should be assessed on, "remembers Tony.For ground operations, the Air Force in the rear while the air operas, we are in the forefront. Why do not we first designed the base Singkawang war II air base and put Supadio Pontianak, because we are close to neighboring countries and in the event of war, our base here will be destroyed first. Therefore, the base is there to be hit with a range of the enemy but did not rule out future Singkawang II air base can be developed if another country stuff.Meanwhile, Major LEK Markonery H ST, Singkawang II air base commander said the Air Force members who have 83 new people. Radar had in fact entered in 2011 but has not been realized. New 2011 land acquisition done."Radar including armaments, are precisely in the mountains Singkawang Pasi and when Radar was founded in Bengkayang, too close to Malaysia. Placement of radar is not supposed to be in all the districts, but many factors into consideration. 2012 at the latest radar on Mount Pasi Singkawang be realized, "Marko beber.In the SPP ideally 100 so that the fulfillment of what peresen only. Indeed, in Singkawang II air base personnel shortages, but in accordance with the leadership of Air Force personnel but not to add personnel do not need much, but alusita developed. And alusta propagated. Keep in mind, including the air base Singkawang two types of D. 1004 hectares of land premises."Chivalry Singkawnag II air base is the largest and leading in the region, especially in the District of West Kalimantan Bengkayang see if geographical conditions. Other war equipment in accordance with the standards of other existing air base in the Homeland, "he explained.From the observation of this paper the field crew, after the Head of the Headquarters Air Force Air and Space Potential, Marsma TNI L Tony Susanto do lectures on provisioning and engineering of aerospace technology in Lanud Singkawang II. Group continued with the function of providing basic necessities to the people around the air base sealakadarnya and mass circumcision.Looks at the activities, students are either from junior high school, and vocational school in the country Sanggau Ledo invited to participate in this activity. Also present were local elements including Kesbangpol Muspida-Well of the district at the invitation of Singkawang II air base. (Cah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar