Radio Malaysia Rambah Bengkayang
BENGKAYANG. Radio merupakan media elektronik yang murah meriah dan
dapat didengar oleh masyarakat kecil terutama bagi warga miskin
Kabupaten Bengkayang. Sangat disayangkan sekali, saat kita menyetel
radio baik itu di saluran AM maupun FM, yang terdengar ialah radio
Malaysia bahkan sampai ke ibu kota kabupaten Bengkayang.
Pinus
Syamsudin, Asisten III Setda Kabupaten Bengkayang mengatakan, di Bumi
Sebalo Radio Komunitas yang ada hanya di Kecamatan Jagoi Babang saja.
Sedangkan di ibu kota kabupaten belum ada sama sekali.
“Sebelumnya
banyak berdiri radio swasta di kota Bengkayang tetapi tidak bertahan
dengan lama,”terang Mantan Kabag HUmas Setda Kabupaten Bengkayang ini
ditemui diruang kerjanya, Rabu (23/11).
...
Mantan Sekretaris Bappeda Kabupaten Bengkayang ini menjelaskan,
sebenarnya yang menjadi dasar bertahannya suatu media terutama radio
ialah manajemen internalnya dan di dukung oleh produk-produk yang
dikeluarkan.
Selama ini manajemen yang di praktekkan oleh radio yang
ada di Bengkayang sebelumnya kurang tepat dan produk-produknya tidak
disesuaikan dengan kebutuhan yang ada di Bumi Sebalo.
Salah satunya
mereka tidak bekerjasama dengan operator seluler baik itu telkomsel
ataupun indosat. Kemudian mereka mengabaikan iklan. Padahal apabila
keduanya ini mereka jalankan, Pinus percaya radio tersebut akan berjalan
dan tidak merugi.
Untuk program-program yang dilakukan, Pinus
menyarankan pihak radio swasta untuk menyesuaikan dengan keinginan
masyarakat Kabupaten Bengkayang. Seperti apa yang telah dilakukan oleh
RRI Pontianak.
“Selama ini radio asal Malaysia mendominasi di
Kabupaten Bengkayang. Bayangkan saja, di ibu kota kabupaten dengan
menggunakan radio mobil saja dapat mendengarkan radio asal Malaysia.
Sedangkan dari kita harus menggunakan antenna yang tinggi baru jelas
suaranya, itu pun radio tertentu saja,” keluh Pinus.
Pinus memaparkan, radio adalah suatu media yang dapat diterima oleh masyarakat kecil Kabupaten Bengkayang terutama yang berada di pelosok dan daerah tertinggal. (cah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar