anggota DPR RI Albert Yaputra serahkan bantuan pada warga Bengkayang
Bengkayang.
Imlek telah di ambang pintu, perayaan bagi etnis Tionghoa ini dimanfaatkan oleh
Albert untuk membantu warga yang merayakan imlek.
Albert Yaputra, anggota Komisi VII DPR RI bidang Energi
mengatakan, bukan hanya saat perayaan imlek saja ia memberikan bantuan kepada
masyarakat Kalbar tetapi saat idul fitri, dan natal juga ia turut serta
menyerahkan bantuan kepada warga yang tidak mampu.
“Tujuan saya bersama istri ke Kabupaten Bengkayang untuk
menyerahkan bantuan kepada warga Tionghoa
yang merayakan imlek,” terang Albert kepada equator ditemui di Vihara
Dewi Quan In di Jalan Pakok Bengkayang, (Kamis (19/1).
Legislator Partai Demokrat ini menjelaskan, bantuan ini
tidak seberapa dan sealakadarnya saja. Untuk Kabupaten Bengkayang, ia
menyerahkan bantuan di dua titik yakni di Vihara Quan In dan Vihara Aria Marama
di Jalan Migang Bengkayang.
Albert melanjutkan, bukan hanya di Kabupaten Bengkayang
saja ia menyerahkan bantuan tetapi untuk
tahun ini ia fokuskan di Kota Singkawang tiga tempat dan Pontianak empat
tempat. Tahun sebelumnya ia menyerahkan bantuan sejak 2004 lalu di kabupaten
yang ada di Kalbar.
“Kita semuanya dalam rangka berbagi kasih pada hari
kegembiraan bagi masing-masing agama. Setiap tahun kita bagi-bagi. Jadi setiap
tahun tidak semua kabupaten di Kalbar dapat, harus berkala. Kita tidak seperti
di pulau jawa dimana anggota DPR RI hanya menangani dua kabupaten saja tidak
seperti di Kalbar yang menangani 14 kabupaten kota,” tegasnya.
Albert mengakui pernah berbuka puasa di Kabupaten Melawi
dimana dari Pontianak menuju kesana kurang lebih 12 jam waktu tempuhnya. Dan ia
pernah natal bersama di Kabupaten Sintang. Ia menyambut baik dalam perayaan
imlek dan cap go meh.
Yosua Sugara menyerahkan bantuan Imlek pada warga Bengkayang disaksikan anggota Komisi VII DPR RI
Dimana tatung di Singkawang kini di sadari sebagai suatu
tradisi dan punya nilai jual untuk pariwisata. Ia menceritakan, dua tahun lalu
ia bersama duta besar dari Cina datang ke Singkawang untuk menyaksikan tatung.
10 orang duta dari Cina berkomentar bahwa tatung di
Singkawang paling ramai dan berbaur dengan etnis lainnya di Indonesia. Di
negara lain dan di indonesia tidak ada tatung seperti di Singkawang, dari “Saya
selalu mendoakan supaya masyarakat Tionghoa di Kabupaten Bengkayang pada
khususnya dan seluruh etnis di Kalbar pada umumnya selalu hidup tentram dan
makmur. Saat ini sudah ada peraturan perundang-undangan yang menyatakan tidak
ada diskriminasi. Kita lahir di Indonesia memiliki hak dan kewajiban yang
sama,” kata Albert.
Yosua Sugara, Wakil Ketua I DPC Partai Demokrat
Bengkayang menambahkan, sangat berterima kasih kepada Albert. Dimana jauh-jauh
datang dari Jakarta untuk membantu masyarakat Bumi Sebalo yang akan merayakan
imlek. (cah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar