Bengkayang-Beranda Kalbar-Bengkayang. Jalan Bukit Taruna
merupakan salah satu kondisi jalan yang rusak parah dalam kota Bengkayang.
Namun jalan tersebut sudah lama rusak berat namun tidak pernah diperbaiki.
Padahal jalan tersebut merupakan jalan menuju rumah dinas Kapolres Bengkayang,
kepala BKD Bengkayang, anggota DPRD Bengkayang, tempat pemakaman, sekolah dasar
swasta terkemuka dan berprestasi di Bumi Sebalo serta akses jalan vital bagi
warga lalu lalang.
Jalan Rusak di BukitTaruna |
Herkulanus Acap, warga Bukit Taruna Kelurahan Bumi Emas Kecamatan
Bengkayang mengatakan, mengenai kondisi jalan yang ada di Kabupaten Bengkayang,
ia beranggapan wajar saja banyak yang rusak.
"Jangankan jalan yang ada di kecamatan, di ibu kota Bengkayang
saja banyak yang rusak," keluh Acap kepada awak media ini ditemui di rumah
makan Lesehan Mandiri Jalan Sanggau Ledo, belum lama ini.
Ia mengungkapkan, kediamannya saja hingga saat ini tidak
pernah di aspal padahal kondisi badan jalan sudah rusak parah dan dipenuhi
dengan batu cadas. Acap heran sekali kenapa jalan menuju kediamannya tidak
pernah diperhatikan oleh Pemda Bengkayang padahal dekat dengan kota Bengkayang.
Ia membandingkan Jalan Susteran atau Jalan Gereja Khatolik yang
notabene setiap tahun diperbaiki melalui dana swakelola, namun jalan menuju kampung
Bukit Taruna yang rusak parah tidak pernah diperbaiki.
Acap mengaku tidak
berani buka pagar rumah karena jalan yang berada di depan rumahnya selalu
tergenang air walaupun tidak turun hujan. Apabila dirinya memiliki banyak uang,
dengan inisiatif sendiri akan memperbaiki jalan tersebut dengan uang sendiri
dan dirabat beton.
"Namun sayang, saya tidak memiliki banyak uang. Jalan
yang rusak parah dan selalu digenangi air cocoknya ditanam pohon pisang dan
panggil wartawan untuk dokumentasikan supaya masuk ke koran," selorohnya.
Senada di utarakan oleh Egarius, anggota DPRD Bengkayang. Ia
juga mengeluh dengan kondisi jalan menuju kediamannya yang bersebelahan dengan Herkulanus
Acap. Walaupun baru beberapa tahun dirinya tinggal di bukit taruna, namun
setiap hari harus seperti ular memakai kendaraan roda dua saat melewati jalan
tersebut supaya ban motor tidak bocor karena batu cadas yang runcing menghiasi
badan jalan.
"Saya heran, kenapa teman-teman di DPRD Bengkayang dari
daerah pemilihan satu tidak memperjuangkan jalan tersebut padahal banyak
masyarakat yang memilih mereka," ucap legislator dari daerah pemilihan
tiga ini, kemarin.
Egarius mengaku saat ini sedang fokus memperjuangkan
pembangunan di daerah perbatasan terutama di Kecamatan Siding, Jagoi Babang,
Seluas, Sanggau Ledo Tujuh Belas, Suti Semarang, Ledo dan Lumar. Apalagi
dirinya saat duduk di DPRD Bengkayang berkat warga dari daerah pemilihan tiga.
(cah)