Bengkayang Beranda Kalbar merupakan media online yang dimiliki masyarakat Bumi Sebalo yang memberitakan setiap hari yang ada di Kabupaten Bengkayang secara eksklusif dan riil dilapangan.
Tampilkan postingan dengan label cina. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label cina. Tampilkan semua postingan
Selasa, 13 Agustus 2013
Minggu, 03 Maret 2013
Bengkayang Kaya Akan Objek Wisata
Bengkayang (Kalbar Times). Bengkayang merupakan kabupaten baru hasil pemekaran dari
kabupaten induk yaitu sambas yang dimekarkan pada tahun 1999.
Jamil menikmati perjalanan wisata menggunakan transportasi sungai |
Sebagai kabupaten yang masih tergolong muda,
Bengkayang terus
berbenah mengejar ketertinggalan yang selama ini menjadi pekerjaan rumah yang
berat.
Bermodal APBD yang minim namun jatah
pembangunan yang sangat banyak membuat pembangunan lamban. Pelan tapi pasti
sedikit demi sedikit pembangunan mulai tampak, masyarakat mulai mencicipi nikmatnya kue pembangunan.
“Masyarakat terpencil tidak lagi
terkucilkan dan masyarakat terluar tetap masuk
hitungan. Minimnya income APBD karena beberapa
sumber belum tergarap secara maksimal untuk mendongkrak pemasukan kas daerah,” kata BenidiktusJamil ditemui di Jalan Sanggau Ledo,
Rabu (27/2).
Ia memisalkan, di sektor pariwisata, dimana saat ini pemerintah baik pusat hingga daerah sangat
nyaring dalam mengkampanyekan perkembangan pariwisata.
Mengingat
Indonesia yang notabenenya adalah daerah
tropis dan kaya akan kultural budaya yang mempunyai nilai jual tinggi yang dapat mendongkrak income kas negara. Sebagai bagian dari Indonesia, Kabupaten Bengkayang merupakan daerah yang tidak kalah menariknya menjadi
daerah objek wisata.
Jamil sebagai seorang mantan mahasiswa FMIPA Biologi Universitas Tanjungpura yang pernah berkeliling Kabupaten Bengkayang untuk melakukan praktek lapangan dan penelitian
skripsi. Setidaknya ada beberapa catatan tentang
objek wisata Bengkayang yang punya nilai jual
tinggi.
Wisata bahari yang selama ini sudah tergarap namun belum maksimal seperti Pulau Kura-Kura Beach, Pantai Samudera Indah, Tanjung
Gundul dan
ekowisata bahari bawah laut dipulau Randayan
dan Lemukutan yang ekosistem biota bawah lautnya sangat tinggi tingkat
keanekarangamannya.
“Hal
ini bisa dijadikan objek wisata sepanjang garis pantai Sungai
Raya dan Sungai Raya Kepulauan,” sarannya.
Selain wisata bahari kita juga
memiliki daerah ekowisata seperti daerah Hutan
Lindung Gunung Bawang, Hutan Lindung Gunung Pandan Puloh, dan Cagar Alam Gunung Nyiut.
Untuk Cagar Alam Gunung
Nyiut sebagian
besar kawasan hutannya masih alami, hal ini dapat dibuktikan dari indikator
masih beragamnya spesies hewan dan tumbuhan yang masih hidup disana.
Selain masih beragamnya spesies
tumbuhan dan hewan yang bisa kita temukan di kawasan hutan tersebut.
“Berkaitan
dengan topografinya yang bergunung-gunung, sedikitnya ada tujuh
air terjun yang
sangat indah yang dapat kita jumpai di kawasanCagar Alam Gunung Nyiut,”
bebernya.
Dari sebanyak itu, hanya air terjun Riam
Merasap yang
tercatat sudah tergarap baik sebagai objek wisata
dan pembangkit tenaga listrik mikro hidro (PLTMH) dimana setiap tahunnya
sedikitnya dua periode para pengunjung dalam jumlah ribuan orang berkunjung
kesana.
Baik dengan tujuan
ekowisata,wisata religi dan sekedar mencari rupiah dengan berjualan. Selain wisata bahari dan ekowisata, Bengkayang juga kaya akan wisata budaya dan wisata kuliner.
Wisata budaya misalnya, sebagai
daerah yang beragam suku sudah barang tentu beragam pula budaya yang dimiliki masing-maisng suku bangsa tersebut.
Dayak misalnya dengan apresiasi
budaya tarian dengan banyaknya sanggar-sanggar
yang ada lagu-lagu dayak yang merdu, koleksi pernak pernik dan ukiran serta hasil seni pahat dan
anyaman, rumah adat betang dan baluk, apresiasi budaya menyumpit yang merupakan budaya dayak bidayuh sebujit, batik dayak serue kalamange, melayu dengan tarian melayunya, masakan
khas melayunya,masakan dayak dengan khas amboyonya, untuk tionghoa kelentengnya yang indah, apresiasi lagu-lagu dan tarian.
“
Saat Imlek dan baru-baru ini kita menyaksikan
atraksi tatung dan naga saat Festival Cap Go Meh yang menyedot puluhan ribu
wisata untuk menyaksikan atraksi tersebut,
yang seakan
memindahkan kemacetan Jakarta sejenak di ibukota Kabupaten Bengkayang,” ungkapnya.
Ini merupakan sebagian kecil
objek wisata yang kita punya yang dapat dikembangkan
dan dikemas sedemikian rupa sehingga yang belum tergarap dapat
dilakukan secara
maksimal.
Belum tersentuh sehingga disektor
ini yang secara otomatis berdampak pada pendapatan daerah.
Selain itu even-even tertentu juga
perlu kita rancang misalnya MTQ yang akan datang bagaimana hal ini tidak hanya
sukses dari pelaksanaannya tapi juga
sukses dalam menambah PAD Kabupaten Bengkayang. (yopi)
Label:
bengkayang,
borneo,
bumi sebalo,
bupati bengkayang,
capkala,
cina,
Dewan Pendidikan,
gubernur kalbar,
indonesia,
Jagoi Babang,
jakarta,
kalbar,
kalimantan barat
Lokasi:
West Borneo, Indonesia
Warga Landak Isi BBM Gunakan Jeriken di Bengkayang
Suasana SPBU Seibopet |
Bengkayang (Kalbar
Times). SPBU yang ada di Kelurahan Sebalo Kecamatan Bengkayang yang
satu-satunya da di ibu kota Bengkayang harus melayani masyarakat Kabupaten
Landak yang membeli BBM baik jenis bensin maupun solar menggunakan jeriken.
Januarius, warga Kecamatan Bengkayang mengungkapkan,
dirinya sangat keberatan dengan apa yang terjadi di SPBU Bengkayang yang berada
di Jalan Sanggau Ledo Kelurahan Sebalo.
“Banyak warga yang berasal dari Kabupaten Landak seperti
Kecamatan Darit dan Banyuke Hulu yang mengantri BBM menggunakan jeriken di SPBU
Bengkayang,” terang Us-sapaan akrabnya kepada Kalbar Times ditemui di Jalan
Sanggau Ledo, belum lama ini.
Ia menjelaskan, wajar saja pasokan BBM untuk untuk SPBU
yang ada di Bengkayang cepat habis dikarenakan harus melayani pelanggan dari
luar Kabupaten Bengkayang.
Padahal SPBU tersebut harus melayani masyarakat dari
beberapa kecamatan seperti Kecamatan Bengkayang, Sungai Betung, Teriak, Lumar,
Sui Semarang dan Ledo.
“Enam kecamatan tersebut, masih banyak ditemukan warga
yang menggunakan penerangan dengan menggunakan genset dimana bahan bakunya ada
yang pakai solar dan ada yang memakai bensin,” urainya.
Seharusnya SPBU Bengkayang yang satu-satunya di ibu kota
Bengkayang tidak melayani masyarakat dari Kabupaten Landak yang membeli
menggunakan jeriken.
Karena secara otomatis akan mengurangi kebutuhan
masyarakat ke enam kecamatan yang ada di Kabupaten Bengkayang sendiri. (yopi)
Label:
bawaslu,
bengkayang,
borneo,
bupati bengkayang,
cina,
Dewan Pendidikan,
gubernur kalbar,
helmy faishal,
indonesia,
Jagoi Babang,
jakarta,
kabupaten bengkayang,
kemeninfo,
Kemenkumham,
KPDT
Lokasi:
West Borneo, Indonesia
Minggu, 30 Desember 2012
Atasi Bahan Baku Bidai, Kosama Buat Desa Model Konservasi
Bengkayang Beranda Kalbar-Bengkayang. Kabupaten Bengkayang terkenal dengan kerajinan membuat bidai.
Produk ini telah merambah sampai ke manca Negara. Selama ini bidai dikenal oleh
dunia luar berasal dari negeri jiran kita yakni Malaysia.
Padahal yang membuat bidai ialah dari pengrajin bidai
asal Kabupaten Bengkayang yang menjual produknya ke Serikin Serawak Malaysia,
melalui jalan darat dari Jagoi Babang.
logo koperasi kosama indonesia |
“Namun
tugas dan tanggung jawab itu bukan cuma dibebankan kepada pemerintah semata, seharusnya itu juga
menjadi bagian dari tanggungjawab masyarakat disekitar hutan yang memiliki
Sumber daya alam yang melimpah,” kata Heru kepada awak media ini ditemui di
Sekretariat KOsama Jalan Basuki Rachmad Bengkayang, Minggu (23/12).
Ia
melanjutkan, tahun 2013 mendatang pihaknya selaku pendamping KUMKM akan
memfasilitasi Koperasi yang benar komitmen dengan lingkungan, terutama tentang
pemberdayaan masyarakat disekitar hutan.
“BDS-P
Kosama Microfinance Consulting akan melakukan kerjasama dengan beberapa lembaga
NGO, dan terutama pemerintah terkait dengan keberadaan SDA khususnya rotan dan
kulit kayu kapuak,” bebernya.
Ia
meminta dukungannya kepada seluruh elemen masyarakat Bumi Sebalo terutama alumnus Kehutanan dari berbagai perguruan
tinggi baik negeri maupun swasta untuk menjadi pendamping.
Pihaknya
akan melakukan model desa konservasi khusus untuk SDA Rotan, dan Kayu Kapuak.
Karena satu-satunya ciri khas Kabupaten Bengkayang adalah Bidai.
Apabila
bahan bakunya berkurang dan hilang kasihanlah selama ini nama produk itu
berasal dari KabupatenBengkayang di kancah internasional.
KOSAMA-Indonesia
juga akan melakukan kegiatan pemberdayaan ekonomi untuk pengerajin bidai tahun
2013.
Ini
sesuai dengan Rencana Kerja Jangka Menengah KOSAMA, pihaknya akan menghimpun
semua hasil bidai khusus anggota binaan terlebih dulu.
Kemudian
akan dilakukan pengemasan dan sortiran kembali sehingga akan meningkatkan nilai
jual dan mutu dari produk bidai.
“Kami akan membuka Galery UKM Kosama Enterprise,
salah satunya produk bidai. Semua
dana akan kita kelola dari dana Koperasi terlebih dahulu, dan bukan cuma
hayalan. Kami akan mencari tempat untuk pemasaran hasil anggota kosama tahun
2013,” tandasnya. (yopi)
Label:
adat,
bawaslu,
bengkayang,
cina,
Dewan Pendidikan,
indonesia,
Jagoi Babang,
kalbar,
Karantina Ikan,
kemendiknas,
kemeninfo,
Kemenkumham,
kemenpora,
kementrian,
KONI,
KPDT,
KPU,
lumar
Lokasi:
West Borneo, Indonesia
Senin, 17 Desember 2012
Mentri PDT Kunjungi Perbatasan Indonesia-Malaysia
Bengkayang Beranda Kalbar-Bengkayang. Perbatasan merupakan beranda terdepan NKRI. Setiap menteri yang
datang ke Kabupaten Bengkayang, akan menyempatkan diri untuk ke wilayah
perbatasan Indonesia-Malaysia yakni Kecamatan Jagoi Babang.
Apabila dahulu wilayah perbatasan dinomor duakan, namun
selama SBY menjabat sebagai Presiden RI, kawasan perbatasan merupakan prioritas
utama dalam pembangunan.
Albinus Alep, Kepala Bagian Humas dan Protokol Setda
Kabupaten Bengkayang mengatakan, memang benar malam ini Kementrian PDT
(Pembangunan Daerah Tertinggal, Red) akan datang ke Kabupaten Bengkayang.
“Bupati Bengkayang beserta jajarannya menyambut
kedatangan Helmy Faishal, Menteri PDT RI bersama rombongan di Aula Hotel Lala Golden
malam ini pukul 20.00,” beber Alep kepada awak media ini ditemui diruang
kerjanya, Senin (17/12).
Mantan Camat Lumar ini melanjutkan, setelah penyambutan,
juga akan dilakukan ramah tamah Pemda Bengkayang dengan Menteri KPDT RI di Aula
Hotel Lala Golden Bengkayang Jalan Basuki Rachmad.
Helmy Faishal datang ke Kabupaten Bengkayang selama dua
hari dalam rangka kunjungan kerja. Ke esokan harinya (18/12), Menteri PDT melanjutkan
perjalanan ke Kecamatan Jagoi Babang dalam rangka kunjungan kerja. (yopi)
Label:
bupati bengkayang,
cina,
Dewan Pendidikan,
helmy faishal,
indonesia,
Jagoi Babang,
kabupaten bengkayang,
kementrian,
KPDT
Lokasi:
Kalimantan Barat, Indonesia
Selasa, 04 Desember 2012
Patung Dewi Kwan Im dan Dewa Thian Si di Datangkan dari RRC
Suryadman Gidot melihat Patung Dewi Kwan Im |
Bengkayang Beranda Kalbar-Bengkayang. Sungguh menakjubkan, Patung Dewi Kwan Im dan Dewa
Thian Si di datangkan langsung dari RRC yang berdiri megah di jalan Pakok
mengisi Vihara Kwan Im dan Thian Si.
Maksar Alex, anggota DPRD Bengkayang
mengatakan, dirinya menyampaikan kata sambutan mewakili ketua panitia peresmian
Vihara Dewi Kwan Im Dan Thian Si.
Atas nama panitia, ia mengucapkan terima
kasih atas sumbangan dari para donatur dari Bengkayang dan Jakarta dalam
pembangunan vihara ini sehingga dapat berdiri megah dan sukses.
Bupati Bengkayang SUryadman Gidot besama istri dan rombongan foto dengan warga tionghoa |
Kamis(29/11) dari pagi hingga siang dilakukan
sembahyang disini. Ia menyebutkan, pengerjaan vihara ini membutuhkan waktu
selama empat tahun.
“Patung Dewi Kwan Im dan Dewa Thian Si di
datangkan dari RRC, dan Altar dari Blitar Jawa Timur,” beber Alex-sapaan
akrabnya kepada awak media ini ditemui di Jalan Pakok Bengkayang, Jumat
(30/11).
Ia meminta warga Bumi Sebalo terutama
pemeluknya dapat merawat dan memelihara vihara Dewi Kwan Im dan Dewa Thian Si.
Kuam Sim Sua, pengurus Vihara Dewi Kwan Im
di Pamengkasan Madura membeberkan, ia datang ke BUmi Sebalo baru dua kali.
Pertama ia datang saat masih renovasi vihara dan saat ini.
“Semoga umat disini dapat khusuk saat
sembahyang dan bermanfaat bagi umatnya,” harapnya.
Ia melanjutkan, tidka lama lagi Vihara Kwan
Im di Pamengkasan Madura akan berulang tahun. Ia berjanji akan mengundang
pengurus vihara yanga da di Kalbar untuk
dapat hadir saat ulang tahun vihara disana.
“Sekalian kita silahturami pengurus vihara
se Indonesia dan bersatu,” katanya. (yopi)
Label:
adat,
bengkayang,
cina,
indonesia,
kong fu cu,
lumar,
pariwisata,
patung,
presiden RI,
RRC,
tionghoa
Langganan:
Postingan (Atom)