http://babblecase.com/2PRa
Bengkayang Beranda Kalbar merupakan media online yang dimiliki masyarakat Bumi Sebalo yang memberitakan setiap hari yang ada di Kabupaten Bengkayang secara eksklusif dan riil dilapangan.
Tampilkan postingan dengan label adat. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label adat. Tampilkan semua postingan
Rabu, 31 Mei 2017
Kajot Nahkodai Dewan Adat Dayak Kabupaten Bengkayang
Martinus Kajot Terpilih Sebagai Ketua Umum Dewan Adat Dayak Kabupaten Bengkayang periode 2017-2022. Penasaran dengan proses pelantikannya, klik saja video di youtube:http://babblecase.com/2POb
http://babblecase.com/2PRa
http://babblecase.com/2PRa
Kamis, 16 Mei 2013
Bus Nyunsep di Jurang Van Dering
Bengkayang (Kalbar
Times). Sungguh sangat malang apa yang menimpa sejumlah mahasiswa dan
mahasiswi AKMEN-BS (Akademi Manajemen Bumi Sebalo, Red) semester empat kurang
lebih sebanyak 44 orang yang mau mengunjungi perusahaan minyak kelapa di
Setapuk Singkawang pada hari Jumat (10/5) kurang lebih pada pukul 08.00 di
tikungan Van Dering Serukam.
Label:
adat,
bengkayang,
bumi sebalo,
bupati bengkayang,
gubernur kalbar,
Jagoi Babang,
Kemenkumham,
kementrian,
lumar
Lokasi:
West Kalimantan, Indonesia
Buat Album Kendala Tak ada Sponsor
Bengkayang (Kalbar
Times). Akhir-akhir ini banyak penyanyi asal pelosok negeri ini yang orbit
berkat menyanyikan lagu daerah dari berbagai suku dan sub suku di Indonesia.
Dengan keberagaman yang ada di NKRI, tentunya banyak
ditemukan lagu-lagu daerah, tentunya dengan masing-masing bahasa daerah.
Namun sangat disayangkan, lagu bahasa Bakati yang
notabene asli dari Kabupaten Bengkayang kalah jauh dengan lagu berbahasa dayak
Kanayant asli Kalimantan Barat, Lagu bahasa Melayu Sambas, atau lagu berbahasa
dayak Iban.
Lagu berbahasa dayak bakati dapat dihitung dengan jari
apabila dibandingkan dengan lagu yang berbahasa dayak iban, dayak kanayant,
melayu, jawa, dan batak.
Ini menjadi pemikiran kita bersama terutama masyarakat
Kabupaten Bengkayang pada umumnya dan warga suku dayak Bakati pada khususnya
yang masih ketinggalan jauh menciptakan karya emas untuk lagu berbahasa dayak
bakati.
Banyak para penyanyi yang berbakat khususnya dari dayak
bakati yang ada di Kabupaten Bengkayang. Namun dengan kendala finansial dan
tidak adanya sponsor sehingga kita sulit mendengarkan lagu dayak bakati.
Benny Eben, salah satu finalis ABG (Audisi Bersama Gidot,
Red) pada tahun 2010 lalu mengatakan, dirinya hingga saat ini masih aktif
menciptakan lagu.
“Dulu kami pernah membuat album komplikasi setelah
usainya ABG. ABG mulai dilaksanakan pada 22 Januari 2010 lalu di Gedung
Pesparawi,” terang Eben kepada Kalbar Times ditemui di Jalan Sanggau Ledo,
belum lama ini.
Ia melanjutkan, album pertama 2011 lalu sebanyak 500 copy
CD laku dijual. Eben yang saat ini aktif sebagai penyiar radio satu-satunya
radio lokal yang ada di kota Bengkayang menuturkan, dirinya memiliki rencana
untuk membuat album solo.
Namun dirinya masih memiliki kendala dalam pendanaan
untuk merealisasikan album perdana solonya tersebut.
“Saya telah menciptakan beberapa lagu, baik itu lagu
berbahasa Indonesia, maupun bahasa Dayak Bakati,” beber Penyiar Radio Borneo
Sentra Nusa ini, kemarin.
Benny tidak akan menolak apabila ada orang yang ingin
menjadi sponsor dalam pembuatan album perdana solonya. Dirinya siap menciptakan
lagu sesuai keinginan sponsor. Dalam album perdana solonya ini, ia merencananya
sebanyak 10 lagu.(yopi)
Minggu, 03 Maret 2013
Babi Berkeliaraan, Pemilik Didenda 50 juta
Babi berkeliaraan di Jalan Provinsi Kalimantan Barat |
Bengkayang (Kalbar
Times). Peraturan Daerah Kabupaten Bengkayang Nomor 5 Tahun 2006
Tentang Ketertiban Umum Pasal 22 huruf a, Setiap orang
atau badan dilarang membiarkan hewan piaraannya seperti sapi, babi, kerbau,
kambing, anjing dan unggas berkeliaran dan makan rumput atau tanaman dijalan
umum atau taman.
Pasal 40 ayat 1, apabila melanggar Pasal 22 dalam
Peraturan Daerah ini diancam pidana kurungan paling lama 6 (enam) bulan atau
denda paling banyak Rp 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah). Ayat (2) Tindak
pidana yang dimaksud pada ayat (1) pasal ini adalah pelanggaran.
Agustinus Naon, S.Sos, Wakil Bupati Bengkayang
mengatakan, saat dirinya turun ke kampung-kampung yang ada di Kabupaten
Bengkayang, dirinya sangat heran, kenapa warga asih kurangs adar untuk membuat
kandang kepada ternaknya.
“Banyak ternak seperti babi yang berkeliaran dimana-mana
sehingga membuat kampung tersebut penuh dengan kotoran ternak,” keluh Naon
kepada Kalbar Times ditemui di Badan Pelaksana Penyuluh dan Ketahanan Pangan
Kabupaten Bengkayang, Jumat (22/2).
Ia melanjutkan,
tingkat kesadaran masyarakat Kabupaten Bengkayang saat ini masih kurang
mengenai masih berkeliarannya ternak warga seperti babi.
Dirinya yakin, apabila warga Bumi Sebalo mau membuat
kandang kepada ternaknya, perkarangan rumah masyarakat akan bermanfaat dengan
menanam sayur-mayur dan tanaman rempah-rempah yang juga bermanfaat untuk
obat-obatan tradisional.
“Menanam singkong sebenarnya mudah. Seandainya warga
mengandangkan ternaknya dan tidak dibiarkan berkeliaraan, saya yakin tanaman
diperkarangan rumah warga lebih jauh bermanfaat. Tidak lagi masyarakat mencari
dau singkong di gunung karena sudah tersedia di perkarangan rumahnya,”
sarannya.
Saata wak media ini menanyakan mengenai adanya Perda
Kabupaten Bengkayang tentang ketertiban umum seperti dalam Perda tersebut
menyebutkan ternak warga harus di kandangkan seperti Babi, Anjing, dan Sapi.
“Memang benar dalam perda tersebut telah diatur, tetapi
tingkat kesadaran warga masih rendah, dan dalam perda tersebut ada sanksinya,”
tegasnya.
Namun sebelum itu ditegakkan, Naon menginginkan Pemda
Bengkayang membina terlebih dahulu warga yang masih melakukan pembiaran
ternaknya berkeliaraan. Perilaku negatif tersebut harus terlebih dahulu
dirubah.
Pemerintah, LSM, masyarakat dan wartawan semua sama.
Harus bersama-sama memberikan pengertian kepada warga yang masih membiarkan
ternaknya berkeliaran supaya ternaknya dikandangkan. (yopi)
Label:
adat,
bengkayang,
capkala,
helmy faishal,
kabupaten perbatasan,
kalbar,
kalimantan,
kalimantan barat,
Kemenkumham,
KPDT
Lokasi:
West Borneo, Indonesia
Minggu, 30 Desember 2012
Atasi Bahan Baku Bidai, Kosama Buat Desa Model Konservasi
Bengkayang Beranda Kalbar-Bengkayang. Kabupaten Bengkayang terkenal dengan kerajinan membuat bidai.
Produk ini telah merambah sampai ke manca Negara. Selama ini bidai dikenal oleh
dunia luar berasal dari negeri jiran kita yakni Malaysia.
Padahal yang membuat bidai ialah dari pengrajin bidai
asal Kabupaten Bengkayang yang menjual produknya ke Serikin Serawak Malaysia,
melalui jalan darat dari Jagoi Babang.
logo koperasi kosama indonesia |
“Namun
tugas dan tanggung jawab itu bukan cuma dibebankan kepada pemerintah semata, seharusnya itu juga
menjadi bagian dari tanggungjawab masyarakat disekitar hutan yang memiliki
Sumber daya alam yang melimpah,” kata Heru kepada awak media ini ditemui di
Sekretariat KOsama Jalan Basuki Rachmad Bengkayang, Minggu (23/12).
Ia
melanjutkan, tahun 2013 mendatang pihaknya selaku pendamping KUMKM akan
memfasilitasi Koperasi yang benar komitmen dengan lingkungan, terutama tentang
pemberdayaan masyarakat disekitar hutan.
“BDS-P
Kosama Microfinance Consulting akan melakukan kerjasama dengan beberapa lembaga
NGO, dan terutama pemerintah terkait dengan keberadaan SDA khususnya rotan dan
kulit kayu kapuak,” bebernya.
Ia
meminta dukungannya kepada seluruh elemen masyarakat Bumi Sebalo terutama alumnus Kehutanan dari berbagai perguruan
tinggi baik negeri maupun swasta untuk menjadi pendamping.
Pihaknya
akan melakukan model desa konservasi khusus untuk SDA Rotan, dan Kayu Kapuak.
Karena satu-satunya ciri khas Kabupaten Bengkayang adalah Bidai.
Apabila
bahan bakunya berkurang dan hilang kasihanlah selama ini nama produk itu
berasal dari KabupatenBengkayang di kancah internasional.
KOSAMA-Indonesia
juga akan melakukan kegiatan pemberdayaan ekonomi untuk pengerajin bidai tahun
2013.
Ini
sesuai dengan Rencana Kerja Jangka Menengah KOSAMA, pihaknya akan menghimpun
semua hasil bidai khusus anggota binaan terlebih dulu.
Kemudian
akan dilakukan pengemasan dan sortiran kembali sehingga akan meningkatkan nilai
jual dan mutu dari produk bidai.
“Kami akan membuka Galery UKM Kosama Enterprise,
salah satunya produk bidai. Semua
dana akan kita kelola dari dana Koperasi terlebih dahulu, dan bukan cuma
hayalan. Kami akan mencari tempat untuk pemasaran hasil anggota kosama tahun
2013,” tandasnya. (yopi)
Label:
adat,
bawaslu,
bengkayang,
cina,
Dewan Pendidikan,
indonesia,
Jagoi Babang,
kalbar,
Karantina Ikan,
kemendiknas,
kemeninfo,
Kemenkumham,
kemenpora,
kementrian,
KONI,
KPDT,
KPU,
lumar
Lokasi:
West Borneo, Indonesia
Kamis, 20 Desember 2012
WKN Siap Bagi Plasma Pada Warga
Bengkayang Beranda Kalbar-Bappeda. Akhirnya masyarakat yang diwakili oleh kepala
desa dan pengurus koperasi dapat titik terang mengenai pembagian kebun plasma
yang selama ini mereka tuntut terhadap PT WKN yang merupakan anak perusahaan
dari Ganda Group.
Datang langsung dari PT WKN ialah Halim
Gozali selaku Direktur, Syarifudin selaku HSSL, Andrianus selaku GM, FD
Butar-Butar selaku Koordinator SSL, dan Erfhan M selaku staf SSL.
Sedangkan dari kepala desa ada Kades Gersik
Djuanda, Irianus Kades Sentangau Jaya dan Kades Kumba Udiansyah. Sedangkan dari
koperasi tampak hadir Ketua Koperas Mukti Tama Hambali Muhamad, Ketua Koperasi
Basule Makmur Iat Suprianto.
Ir Darsyafudin, Kepala Dinas Kehutanan dan
Perkebunan Kabupaten Bengkayang mengatakan, memang benar hari ini dilaksanakan
pertemuan antara masyarakat Kecamatan Seluas yang diwakili oleh kepala desa
dengan PT WKN anak perusahaan Ganda Group.
“Dari hasil pertemuan tersebut, sebanyak
sembilan item kesepakatan yang ditandatangani oleh kedua belah pihak,” terang
Darsyafrudin yang juga pimpinan sidang penanggungjawab Teknis Bidang Usaha
Kehutanan dan Perkebunan TKP2I Bengkayang, diruang rapat Bappeda, Rabu (19/12).
Sembilan item tersebut ialah, PT Wawasan
Kebun Nusantara dan masyarakat terhadap lahan yang bersertifikat hak milik,
maka sepenuhnya dimiliki oleh pemilik sertifikast hak milik dan dikelola oleh
perusahaan selama masih akat kredit.
Kedua ialah pola pembagian hasil
berdasarkan perhitungan 60:40 persen yang ditawarkan oleh perusahaan tidak disetujui
oleh pihak masyarakat pemilik dan bersertifikat hak milik karena masyarakat
menginginkan sesuai kesepakatan SPK 2007 pasal 11.
Ketiga ialah, masyarakat meminta kejelsan
jumlah biaya pembangunan kebun plasma yang dibebankan atau ditanggungjawabkan
kepada masyarakat termasuk biaya pengambilan kredit yang akan dibebankan kepada
masyarakat erdasarkan harga yang ditetapkan Dirjenbun RI.
Keempat ialah lahan masyarakat
bersertifikat yang belum ditanami kelapa sawit menjadi beban pembagian oleh
pihak perusahaan.
Selanjutnya, masyarakat yang hadir ialah
warga pengurus koperasi, tokoh masyarakat dan para kepala desa sehingga untuk
pertemuan kedepan dapat diyakinkan bahwa tidak ada anggota masyarakat lain yang
akan menuntut hak-haknya kepada perusahaan.
Ke enam ialah sertifikat hak milik warga
yang sudah ditanam kelapa sawit dan setelah perjanjian disepakati akan
diserahkan ke perusahaan melalui koperasi untuk dijadikan jaminan pinjaman
pembangunan kebun sampai berakhirnya pembayaran kredit, penyerahan tersebut
dilakukan dihadapan notaris dan berita acara serah terima sertifikat hak milik
warga kepada perusahaan tersebut wajib diketahui oleh TKP2I Kabupaten
Bengkayang.
Kemudian, areal sertifikat hak milik yang
belum ditanami kelapa sawit agar diverifiaksi oleh koperasi terlebih dahulu
sehingga dapat dipertangungjawabkan kepada pemilik lahan.
Masyarakat meminta batas waktu penyelesaian
permasalahan 15 Januari 2013. Apabila pihak perusahaan tidak menepati, maka
masyarakat pemilik lahan akan mengambil sikap sesuai dengan perjanjian 15 Juni
2012 lalu.
Sebanyak 35 orang yang menghadiri kegiatan
ini baik dari TKP2I, PT WKN, Pengurus Koperasi dna para Kades. (yopi)
Label:
adat,
bawaslu,
bengkayang,
Dewan Pendidikan,
Karantina Ikan,
kemendiknas,
kemeninfo,
Kemenkumham,
kementrian,
KPDT,
KPU,
lumar,
PPLB,
presiden RI,
RRC
Lokasi:
West Borneo, Indonesia
Pileg 2014 KPU Bengkayang Pecah Dapil
Bengkayang Beranda Kalbar-KPU Bengkayang. Saat ini penyelenggara pemilu di tingkat Kabupaten Bengkayang disibukkan
dengan melaksanakan verifikasi faktual. KPU Bengkayang juga saat ini memiliki
wacana untuk menyusun kembali daerah pemilihan (Dapil, Red) untuk Pileg 2014
mendatang.
Eddy A SH, Ketua KPU Bengkayang mengatakan, pihaknya
memiliki wacana untuk menyusun daerah pemilihan di Bumi Sebalo menjelang
Pemilihan Umum Legislatif pada 2014 mendatang.
“Hal ini sudah mendesak, karena seperti kita ketahui
bersama, untuk Daerah Pemilihan Satu di Kabupaten Bengkayang pada Pileg 2009
lalu yang mana jatahnya maksimal 12 kursi tetapi setelah penghitungan suara
akhir untuk perolehan kursi menjadi 13 kursi,” terang Eddy kepada awak media
ini ditemui di ruang kerjanya, Rabu (20/12).
Dasar dari itulah KPU Bengkayang memiliki wacana untuk
memecahkan daerah pemilihan yang ada di Kabupaten Bengkayang.
Tentunya untuk merealisasikan wacana tersebut, pihaknya
akan mengundang para pengurus partai politik, untuk melibatkan dan memberikan
masukan dari parpol, DPRD Bengkayang, Pemda Bengkayang dan masyarakat Bumi
Sebalo. Ia berharap, saat kegiatan tersebut, yang diundang dapat menghadiri
kegiatan ini. Karena KPU
“Rencananya pada tanggal 22-28 Februari 2013 kami akan
melakukan rapat koordinasi dengan parpol peserta pemilu dan penataan serta
penyusunan daerah berdasarkan peraturan KPU No 18/2012,” beber Eddy, kemarin.
Adapun wacana penyusunan daerah pemilihan untuk Pileg
2014 mendatang, KPU Bengkayang memberikan dua alternatif.
Pertama, Dapil satu terdiri dari Kecamatan Bengkayang,
Teriak dan Sungai Betung, dimana dialokasikan enam kursi.
Dapil dua terdiri dari Kecamatan Samalantan, Monterado, dan
Lembah Bawang, dimana dialokasikan sebanyak tujuh kursi.
Dapil tiga terdiri dari Kecamatan Capkala, Sungai Raya,
dan Sungai Raya Kepulauan, dimana dialokasikan sebanyak tujuh kursi.
Dan dapil empat masih seperti Pileg 2009 lalu yakni
terdiri dari Kecamatan Lumar, Suti Semarang, Ledo, Tujuh Belas, Sanggau Ledo,
Seluas, Siding dan Jagoi Babang, dimana alokasinya sebanyak 10 kursi.
Sedangkan untuk alternatif ke dua, KPU Bengkayang wacananya
menyusun dapil pada daerah pemilihan satu, dua dan tiga seperti alternatif
pertama, tetapi yang berubah ialah pada dapil empat yang dipecah menjadi dua
dapil.
Untuk dapil empat pada alternatif kedua terdiri dari
Kecamatan Lumar, Suti Semarang, Ledo, Sanggau Ledo dan Tujuh Belas, dimana
alokasinya sebanyak enam kursi.
Dan dapil lima terdiri dari Kecamatan Seluas, Siding, dan
Jagoi Babang dengan alokasinya sebanyak empat kursi. (yopi)
Lokasi:
West Borneo, Indonesia
Senin, 17 Desember 2012
Helmy Faishal Akan Serahkan 28 Unit Traktor
Bengkayang (Kalbar
Times). Kementrian Pembangunan Daerah Tertingal Republik Indonesia benar-benar
bekerja keras untuk kesejahteraan masyarakat tertinggal. Disela-sela kunjungan
kerja Helmy Faishal ke Kabupaten Bengkayang, juga akan menyerahkan 28 unit
traktor kepada kelompok masyarakat.
Petrus Diaz, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bengkayang
mengatakan, memang benar besok Kementrian Pembangunan Daerah Tertingal Republik
Indonesia, Helmy Faishal melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Bengkayang.
“Akan ada pertemuan di Pos Terpadu Dwikora Kecamatan
Jagoi Babang sehari penuh,” beber Diaz kepada awak media ini via telepon
seluler, Senin (17/12).
Kementrian Pembangunan Daerah Tertingal Republik
Indonesia juga akan melakukan temu wicara dengan masyarakat Kabupaten
Bengkayang yang ada di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia.
Selain itu juga, Helmy Faishal akan memantau bantuan yang
telah diberikan oleh Kementrian Pembangunan Daerah Tertingal Republik Indonesia
kepada Kabupaten Bengkayang khususnya yang ada di wilayah perbatasan
RI-Malaysia.
“Tahun ini kita menerima bantuan dari Kementrian Pembangunan
Daerah Tertingal Republik Indonesia sebanyak 28 unit traktor dan di Pos Terpadu
akan diserahkan langsung oleh Helmy
Faishal kepada kelompok tani disana,” tandasnya. (yopi)
Label:
adat,
bengkayang,
borneo,
Jagoi Babang,
Karantina Ikan,
kemendiknas,
Kemenkumham,
kemenpora,
kementrian,
KPDT
Lokasi:
Kalimantan Barat, Indonesia
Selasa, 04 Desember 2012
Patung Dewi Kwan Im dan Dewa Thian Si di Datangkan dari RRC
Suryadman Gidot melihat Patung Dewi Kwan Im |
Bengkayang Beranda Kalbar-Bengkayang. Sungguh menakjubkan, Patung Dewi Kwan Im dan Dewa
Thian Si di datangkan langsung dari RRC yang berdiri megah di jalan Pakok
mengisi Vihara Kwan Im dan Thian Si.
Maksar Alex, anggota DPRD Bengkayang
mengatakan, dirinya menyampaikan kata sambutan mewakili ketua panitia peresmian
Vihara Dewi Kwan Im Dan Thian Si.
Atas nama panitia, ia mengucapkan terima
kasih atas sumbangan dari para donatur dari Bengkayang dan Jakarta dalam
pembangunan vihara ini sehingga dapat berdiri megah dan sukses.
Bupati Bengkayang SUryadman Gidot besama istri dan rombongan foto dengan warga tionghoa |
Kamis(29/11) dari pagi hingga siang dilakukan
sembahyang disini. Ia menyebutkan, pengerjaan vihara ini membutuhkan waktu
selama empat tahun.
“Patung Dewi Kwan Im dan Dewa Thian Si di
datangkan dari RRC, dan Altar dari Blitar Jawa Timur,” beber Alex-sapaan
akrabnya kepada awak media ini ditemui di Jalan Pakok Bengkayang, Jumat
(30/11).
Ia meminta warga Bumi Sebalo terutama
pemeluknya dapat merawat dan memelihara vihara Dewi Kwan Im dan Dewa Thian Si.
Kuam Sim Sua, pengurus Vihara Dewi Kwan Im
di Pamengkasan Madura membeberkan, ia datang ke BUmi Sebalo baru dua kali.
Pertama ia datang saat masih renovasi vihara dan saat ini.
“Semoga umat disini dapat khusuk saat
sembahyang dan bermanfaat bagi umatnya,” harapnya.
Ia melanjutkan, tidka lama lagi Vihara Kwan
Im di Pamengkasan Madura akan berulang tahun. Ia berjanji akan mengundang
pengurus vihara yanga da di Kalbar untuk
dapat hadir saat ulang tahun vihara disana.
“Sekalian kita silahturami pengurus vihara
se Indonesia dan bersatu,” katanya. (yopi)
Label:
adat,
bengkayang,
cina,
indonesia,
kong fu cu,
lumar,
pariwisata,
patung,
presiden RI,
RRC,
tionghoa
Langganan:
Postingan (Atom)