Jumat, 06 Juli 2012

Hujan Tak Turun, Warga Sebujit Susah Air Bersih


Bengkayang Beranda Kalbar-Siding. Hampir dua bulan terakhir, musim kemarau menimpa warga Dusun Sebujit Desa Hli Buei Kecamatan Siding ini. Warga bersusah payah mencari sumber air bersih untuk kebutuhan MCK. Bantuan dari pemerintah baik itu kabupaten, propinsi maupun pusat belum datang untuk mengatasi permasalahan warga Sebujit.
Tetua Adat Dayak Bidayuh Sebujit melewati jembatan dimana air dibawah jembatan sudah mengering
Sihombing, Sekretaris Desa Hli Buei Kecamatan Siding mengatakan, sudah hampir dua bulan ini di daerahnya tidak pernah turun hujan. Untuk masak, mandi dan mencuci, warga harus berjalan kaki sepanjang satu kilometer.
“Gara-gara hujan tidak turun, kami warga Desa Hli Buei kesulitan air bersih untuk memasak dan mencuci,”keluh Sihombing kepada Equator ditemui dikediamannya,  Jumat (15/6).
Antonius Ale, Camat Jagoi Babang mengungkapkan, saat ini warga Desa Hli Buei lagi dalam kesulitan untuk mencari sumber air bersih.
“Saya saja mandi harus bersusah payah mencari sungai. Ada sungai tetapi sudah bau lumpur yang jarak dari Kantor Camat Siding ke sungai kurang lebih 500 kilometer,” ucap Ale ditemui di Aula Kantor Camat Siding, kemarin.
Syafarudin, Camat Siding mengakui, memang benar selama ini warganya susah dalam mencari sumber air bersih untuk memasak, mandi dan mencuci.
“Ada genset dan mesin kompa air pun tidak dapat dimanfaatkan karena sungai sudah surut diakibatkan dua bulan ini tidak turun hujan,” katanya, kemarin.
Tulen, Camat Lumar mengeluh dengan susahnya mencari sumber air bersih untuk mandi di Dusun Sebujit Desa Hli Buei.
“Dari kemarin sampai saat ini, saya hanya mandi sekali saja dikarenakan susah mencari sumber air bersih akibat hujan tidak pernah turun,” aku Mantan Camat Siding ini ditemui di rumah Sekdes Hli Buei, kemarin.
Kasa, Sekretaris Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Bengkayang menambahkan, baru tahun ini kegiatan Gawai Nyobeng di Dusun Sebujit Desa Hli Buei yang susah mencari sumber air bersih.
“Untuk mandi ke sungai, kita harus berjalan kaki sepanjang 500 meter, itu pun air sungai sudah bau lumpur. Mau air yang bersih jaraknya jauh, dan terpaksalah mandi di sungai yang bau lumpur daripada badan gerah,” tandas Mantan Plt Camat Siding ini, kemarin. (cah)



Polisi Kerja Sesuai Tupoksi


Bengkayang Beranda Kalbar-Bengkayang. Tidak terasa Polri telah mencapai usia ke 66 tahunnya. Tentunya dengan usia yang sudha tergolong lansia, banyak harapan dan saran kepada Polri terutama di Kabupaten Bengkayang. Masyarakat meminta Polri bekerja sesuai dengan tupoksinya.
Bupati Bengkayang Suryadman Gidot, S.Pd 
Bupati Bengkayang, Suryadman Gidot menyarankan, dengan bertambahnya usia bhayangkara, pihak kepolisian sesegera mungkin membangun gedung Polisi Sektor Sungai Betung, Teriak, Lumar dan Lembah Bawang.
“Semoga polisi semakin profesional, maju dan di cintai rakyat,” harap Gidot melalui pesan singkat kepada Equator, Sabtu (30/6).
Ketua DPRD Bengkayang, Sebastianus Darwis mengatakan, Polri harus selalu dekat dengan masyarakat dan terus menjaga ketertiban dan keamanan.
“Polri sebagai mitra pemerintah dan masyarakat harus baik dan amanah serta bekerja sesuai dengan tupoksi. Dirgahayu HUT Bhayangkara,”  pinta Darwis, kemarin.
Darwis mengakui, kinerja Polri di Kabupaten Bengkayang sudah sangat baik sesuai dengan tupoksinya dan dalam melaksanakan penindakan sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku.
Ketua Umum Dewan Adat Dayak Kabupaten Bengkayang mengungkapkan, masyarakat Bumi Sebalo khususnya masyarakat adat tidak ada kata lain selain meminta keamanan di lingkungan sekitarnya.
“Tingkatkan terus kinerja Polri di Kabupaten Bengkayang yang selama ini sudah baik menjadi lebih baik lagi,” ucap Anyim.
Sekretaris Daerah Kabupaten Bengkayang ini melanjutkan, pihak Kepolisian sebagai mitra pemerintah dan masyarakat tetap menjaga hubungan baik dan menjadi suri tauladan serta panutan kepada warga sipil yang ada di Bumi Sebalo.(cah)





Selasa, 03 Juli 2012

Turis Kanada dan Taiwan Masuk Sebujit Lewat Gumbang Malaysia

Bengkayang Beranda Kalbar-Siding. Setiap tanggal 15 Juni, warga Dusun Sebujit Desa Hli Buei Kecamatan Siding Kabupaten Bengkayang Kalimantan Barat merayakan Gawai Nyobeng. Tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya, dimana warga Gumbang Bau Serawak Malaysia Timur bertandang ke Sebujit untuk memenuhi undangan menghadiri Gawai Nyobeng.
   
Turis Asal Kanada menari bersama dan membaur dengan masyarakat ADat Dayak Bidayuh saat Nyobeng 2012
Atal, Tokoh adat Dayak Bidayuh Gumbang Bau Serawak Malaysia menceritakan, ia bersama rombongan dari Gumbang selama delapan jam berjalan kaki menuju Dusun Sebujit. Walau lelah, sakit, panas dan capekpantang menyerah datang memenuhi undangan Gawai Nyobeng.
"Mari kita jaga silahturami yang ada, kita tetap bersaudara. Tahun mendatang akan kami jemput warga Sebujit untuk datang ke Gumbang. Pihak penduduk Gumbang ribuan terima kasih atas sambutan yang sangat baik. Makan tak mampu lagi, minum pun puas. Kami minta maaf atas tingkah laku yang tidak baik,” aku Atal.
Dokter Patau Rubis, Tetua Dayak Bidayuh Gumbang Bau Serawak Malaysia saat ditemui di rumah Kepala Adat Dayak Bidayuh Sebujit sangat antusias mengunjungi kerabatnya di Sebujit. Ia menceritakan, Dayak Bidayuh Sebujit dan Gumbang masih satu garis keturunan.
“Kami rombongan dari Gumbang sebanyak 38 orang. Kemarin saya berjalan kaki dari Gumbang ke sini, saat baru datang di Siding, kaki saya keram dan meminta bantuan warga Siding untuk mengantar saya ke sini mengendarai kendaraan roda dua,” ulas Patau.
Patau membeberkan, dalam hal bantuan dana juga telah disalurkan oleh pemerintah Malaysia kepada masyarakat Gumbang yang berangkat menuju Sebujit untuk membantu panitia di Sebujit merayakan Gawai Nyobeng. Silih berganti mengunjungi daerah walaupun berbeda negara telah lama dilakukan oleh kedua belah pihak baik itu masyarakat Sebujit maupun Gumbang. Untuk tahun ganjil, kampung Gumbang Bau Serawak Malaysia sebagai tuan rumah, sedangkan tahun genap giliran kampung Sebujit menjadi tuan rumah. 
Hal ini dilakukan sejak dahulu kala oleh nenek moyang mereka untuk tetap menyambung tali silahturami ke dua kampung yang satu suku dayak Bidayuh tetapi berbeda negara.
Asisten III Setda Bengkayang dan Kabid Pariwisata Provinsi Kalbar bersiap memotong anak ayam dan anjing
Bukan hanya dari Malaysia saja yang datang ke Dusun Sebujit untuk menghadiri Gawai Nyobeng, tetapi ada turis manca negara dari Kanada, dan Taiwan. Mereka datang ke Sebujit melalui Kampung Gumbang Bau Serawak Malaysia.
Pinus Samsudin, Asisten Tiga Sekretaris Daerah Kabupaten Bengkayang mengajak masyarakat Kecamatan Siding untuk menjaga dan melestrikan adat dan budaya yang ada. Hal ini harus dilakukan dengan mengedepankan adat dan budaya demi pembangunan di bidang kebudayaan dan pariwisata.
“Gawai Nyobeng di Sebujit bukan hanya sebagai kalender tetap Pemda Bengkayang saja, tetapi juga kalender tetap Pemerintah Propinsi Kalimantan Barat. Oleh karena itu, dengan telah ditetapkannya sebagai kalender tetap  dapat meningkatkan ekonomi dan kreativitas seniman serta seniwati Dusun Sebujit,” ucap Pinus.
Acara Gawai Nyobeng di Dusun Sebujit yang ada di wilayah perbatasan, mampu membangun diri di segala bidang.
Haritus, anggota DPRD Kalbar menerangkan, dirinya menyempatkan diri ke Sebujit sebagai bentuk mencintai adat dan budaya dayak khususnya Dayak Bidayuh.
“Kalau bukan sejak dini kita melestarikan adat dan budaya dayak Bidayuh. Anak cucu kita kelak tidak mengenal adat dan budaya. Hal itu yang harus kita hindari,” kata Legislator PDI Perjuangan ini.
Tetua Adat Dayak Bidayuh melakukan ritual sambut tamu undangan
Yosua Sugara, Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Bengkayang mengungkapkan, sebelum Bengkayang menjadi kabupaten dan masih bergabung dengan Kabupaten Sambas dirinya sering datang ke Sebujit.
“Pemerintah baik itu kabupaten, propinsi dan pusat harus membuat jalan ke Sebujit. Hal ini demi menghidupkan pariwisata yang ada di sini dan membuka akses jalan darat supaya terbebas dari keterisoliran masyarakat setempat yang hidup di daerah perbatasan Indonesia-Malaysia,” saran Yosua.
Senada yang di utarakan Johanes A Dopong, Ketua DPD Partai Nasdem Kabupaten Bengkayang. Ia menitik beratkan kepada jalan darat dari Dusun Merendeng Desa Siding menuju Dusun Sebujit Desa Hli Buei yang hingga saat ini masih memprihatinkan.
Gunawan dapat kado manis dari warga Malaysia
“Dari Jagoi Take sampai Dusun Merendeng sudah lumayan, tinggal pengerasan walaupun jembatan masih belum di bangun,” aku Dopong yang juga Ketua Harian KONI Bengkayang ini.
Dopong meneruskan, dengan bagusnya jalan darat, otomatis tingkat kesejahteraan masyarakat sekitar meningkat. Hasil pertanian dan hutan yang telah dikelola oleh masyarakat Kecamatan Siding dapat di jual ke luar daerah. Selama ini warga terbatas untuk menjual hasil bumi dikarenakan jalan darat masih belum dapat di lalui oleh kendaraan roda empat. Padahal sumber daya alam yang kaya akan flora dan fauna, tanahnya juga subur.
Para tamu undangan menyandap makanan di rumah Tetua Adat Dayak Bidayuh Sebujit
Deki Suprapto Ketua Adat Dayak Bidayuh mengungkapkan, tanpa ada kerjasama  semua pihak, kegiatan ini tidak akan sukses. Ia mengisahkan, 1997 lalu rumah adat baluk dibuat secara bergotong royong oleh warga Sebujit.
"Rumah adat baluk ini salah satu  yang masih ada di Kabupaten Bengkayang, rumah adat baluk yang lama masih ada di kampung Sebujit lama yang waktu tempuhnya kurang lebih tiga jam dari sini. Sedangkan di Malaysia hanya ada di Gumbang Bau Serawak Malaysia. Dan Rumah Adat Baluk juga ada di Taman Mini Indonesia Indah,” beber Deki. (cah)


Disbudparpora Giatkan Promosi Wisata Bengkayang


BENGKAYANG BERANDA KALBAR-SIDING. Kabupaten Bengkayang terdiri atas pesisir, lembah, bukit dan gunung. Dengan sumber daya alam yang melimpah, tentunya banyak potensi wisata yang dapat dijadikan tempat pariwisata potensial untuk dikomersialkan dan meningkatkan taraf hidup masyarakat setempat. Oleh karena itu, demi tercapainya visi dan misi Kabupaten Bengkayang 2010-2015, Disbudparpora Kabupaten Bengkayang giat melakukan promosi wisata supaya investor dan wisatawan baik lokal maupun manca negera datang ke Bumi Sebalo.
para tamu undangan datang ke Sebujit dalam rangka gawai Nyobeng 2012
Dra Anastasia Maria Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Bengkayang melalui Mustaqim, Kepala Bidang Pariwisata  mengatakan, pekerjaan rumah dirinya sangat banyak untuk mewujudkan bumi sebalo sebagai salah satu kabupaten sentral pariwisata di kalbar. 
Turis asal kanada datang ke Gawai Nyobeng Sebujit
"Masih banyak lokasi untuk dijadikan tempat pariwisata," ungkap Mustaqim ditemui diruang kerjanya, Rabu (20/6).
Ia meneruskan dari 17 kecamatan yang ada di Kabupaten Bengkayang masing-masing memiliki potensi wisata untuk dikembangkan. Mustaqim mencontohkan, untuk pantai banyak lokasi wisata yang masih belum dikelola. Sama halnya dengan riam, kebudayaan masyarakat Bumi Sebalo yang belum tersentuh oleh media massa sehingga masyarakat luas tidak mengetahuinya.
ibu-ibu Dayak Bidayuh lempar telur
Frans Wijaya, Kasi Promosi Bidang Pariwisata Disbudparpora Kabupaten Bengkayang menambahkan, aset wisata yang dimiliki kabupaten ini sangat melimpah, hanya mengelola unuk dijadikan kelas internasional yang masih membutuhkan waktu dan terobosan.
"Kami gencar-gencarnya melakukan terobosan promosi baik melalui media massa maupun elektronik bahkan melalui duni maya (jaringan sosial facebook, blog, wordpress, twitter)," beber Frans, kemarin.
Ritual Adat dayak Bidayuh Sebujit menyambut tamu
Ia menceritakan, beberapa waktu lalu pihaknya mengirimi foto-foto riam berawant yang ada di kecamatan seluas ke salah satu media elektronik swasta top di Jakarta. Selang beberapa hari, redaksi televisi swasta pun datang ke bengkayang untuk shoting panorama riam berawant.
Tidak hanya sampai disitu, Disbudparpora Kabupaten Bengkayang akan mengorbitkan seni dan budaya masyarakat bumi sebalo yang dapat dijadikan ikon wisata seperti Gawai Nyobeng di Sebujit dengan rumah Balugknya, Riam Merasap Gua Maria di Sanggau Ledo wisata religius. (cah)    

Produk Kerajinan Indonesia di Klaim Malaysia


wow kerajinan ini laku keras

 Bengkayang. sudah menjadi hal biasa kita dengar bahwa Malaysia mengkalim wilayah Indonesia, baik itu laut, tanah, kebudayaan, lagu, bahkan sampai ke kerajinan anak negeri ini. sangat ironis sekali, orang Indonesia yang ahli mengayam rotan tetapi yang mendapatkan namanya Malaysia.
Nimu, warga Kecamatan Bengkayang mengaku sangat terkejut saat dirinya datang ke Bau Serawak Malaysia Timur beberapa waktu lalu.
“Produk hasil pengrajin Indonesia terutama dari Kabupaten Bengkayang banyak ditemui di Bau. Saat saya menanyakan asal dari mana, mereka mengakui hasil pengrajin dayak bidayuh Serikin. Padahal itu merupakan hasil anak negeri ini,” kesal Nimu kepada Equator ditemui di Jalan Sanggau Ledo, Jumat (22/6).
ia merincikan, kerajninan yang ia temui di Bau ialah bidai, kursi, dan banyak lagi hasil kerjaninan asal Kabupaten Bengkayang.
Aneka ragam kerajinan Indonesia di Bau Serawak Malaysia
Basiran, Ketua Koperasi Hasil Benua Kecamatan Seluas mengungkapkan,  ia mengeluti bidai sudah tiga tahun terakhir ini. selain sebagai pengrajin bidai, dirinya juga menampung tikar bidai dari para pengrajin yang ada di Kecamatan Seluas dan sekitarnya.
“Kami kesulitan dalam hal bahan baku membuat bidai, baik itu rotan saga emas maupun kulit kayu Kapuak Selama ini kami membeli rotan saga emas dari Kalimantan Tengah,” keluh Basiran ditemui di Seluas, belum lama ini.
Para pengrajin bidai, maunya barang yang dibuat itu laku di jual, mengenai klaim warga Serikin terhadap produk bidai asal Indonesia bukan lagi menjadi pemikirannya. Itu ialah urusan pemerintah, apakah saat ini mampu menampung bidai yang kami produksikan sama halnya dengan harga, harus lebih tinggi dari Serikin.
Ia mengakui, modal menjadi salah satu permasalahan yang dihadapinya. Oleh karena itu, apabila ada bantuan dari emerintah, Basiran sangat mendambakannya. Selama ini basiran mengakui apabila uang kurang, tidak dapat menampung bidai dari para pengrajin.
“Pemerintah melalui instansi terkait membantu para pengrajin bidai dalam hal pengadaan bibit rotan saga emas dan bibit kayu kapuak untuk ditanam,” sarannya.
warga Indonesia meihat kerajinan negerinya di Bau Serawak 
Heru Kamaruzaman, Konsultan Pendamping Koperasi dan UMKM Kabupaten dari Kosama Finace Consulting  mengatakan, beberapa waktu lalu melakukan peninjauan UKM bidai di Jagoi Babang bersama Kementrian Perdagangan, serta Dinas Koperasi UMKM, Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bengkayang.
“Selain itu, dilakukan pengawasan ekspor dan impor barang yang ada di Jagoi Babang,” terang Heru ditemui diruang kerjanya Jalan Basuki Rachmad Bengkayang, Jumat (22/6).
Heru melanjutkan, Bidai menjadi salah satu komoditi unggulan Kabupaten Bengkayang dan menjadi primadona serta sangat diminati oleh turis manca Negara.
Bidai menjadi produk unggulan Bumi Sebalo dalam program OVOC (One Vilage, one commodity).oleh karena itu, Herumengajak kepada seluruh elemen masyarakat Kabupaten Bengkayang menyukseskan program OVOC dari pemerintah pusat.
“Sangat disayangkan sekali apabila pihak pemerintah baik itu pusat, propinsi maupun kabupaten mengambil kebijakan terutama membantu pemasaran para pengrajin dan bahan baku bidai di Jagoi Babang,” ungkap Heru, kemarin. (cah)




Bupati Bengkayang Buka LPI Tingkat Kabupaten Bengkayang


Bupati Bengkayang Suryadman Gidot menedatang bola petanda LPI Kabupaten Bengkayang resmi bergulir



Bengkayang. Bupati Bengkayang membuka LIga Pendidikan Indonesia tingkat kabupaten di Lapangan sepakbola BRC. Sebanyak empat rayon yang berjuang untuk memperebutkan tiket ke LPI tingkat propinsi JUli mendatang mewakili Bumi Sebalo.
Bupati Bengkayang Suryadman Gidot mengatakan, Liga Pendidikan Indonesia yang dilaksanakan berkesinambungan ini menjadi sinergi prestasi olahraga dan akademik di Bumi Sebalo.
“Prestasi terbaik di lapangan dapat bersanding dengan prestasi akademik,” pinta Gidot saat membuka LPI Kabupaten Bengkayang di Lapangan Sepakbola BRC Bengkayang, Senin (25/6).
Ia melanjutkan dengan adanya LPI ini, dapat membawa manfaat bagi kebnagkitan prestasi olahraga di Kabupaten Bengkayang.
LPI merupakan wadah pembinaan yang seluas-luasnya bagi generasi muda Indonesia dengan harapan siswa yang memiliki talenta potensial dapat digali dan di latih sedini mungkin untuk Membangun pilar generasi olahraga di Kabupaten Bengkayang dimasa mendatang.
Pembinaan dan pengemabngan olahraga pendidikan dilaksanakan dan diarahkan sebagai satu kesatuan yang sistematis dan berkesinambungan dnegan system pendidikan nasional.
Ketua Umum PSSI Kabupaten Bengkayang sampaikan kata sambutan
Ketua Panitia Pelaksana Liga Pendidikan Indonesia III Kabupaten Bengkayang, Silverius Sinoormenerangkan, dasar pelaksanaan kegiatan ini ialah surat keputusan bersama Menteri Pendidikan Nasional RI nomor 04/V/KB/2009.
Kemudian, Menteri Negara Pemuda Dan Olahraga RI nomor 0054/Menpora/V/2009 dan Ketua Umum PSSI nomor SKEP/42/NH/V/2009  tentang kepanitian nasional Liga Pendidikan Indonesia piala presiden periode 2009-2013.
“Tujuan kegiatan ini ialah mengembangkan dan membina sepakbola usia muda yang terarah, terpadu, berjenjang dan berkesinambungan,” terang Sinoor yang juga Kepala DInas Pendidikan Kabupaten Bengkayang, kemarin.
Selain itu, kata SInoor. LPI juga bertujuan untuk menciptakan kompetsisi yang bemrutu di tingkat sekolah dan mampu menghasilkan pemain usia muda yang berkualitas sebagai wahana penunjang prestasi.
Juara satu LPI tingkat SMP dan SMA, akan mewakili Kabupaten Bengkayang mengikuti LPI Kalbar yang akan digelar JUli 2012 mendatang.
Sinoor menjelaskan, pelaksanaan LPI tingkat kabupaten di mulai sejak Mei lalu di tingkat Rayon UPT DInas Pendidikan Kabupaten Bengkayang yang tersebar di 17 kecamatan. Sedangkan untuk tingkat Kabupaten Bengkayang diselenggarakan sejak 20-23 Juni 2012.
“Sebanyak 368 atlit dan official peserta LPI Kabupaten Bengkayang kali ini. maisng-masing delapan sekolah dari tingkat SMP dan SMA,” bebernya.
Rayon UPT Sanggau Ledo diwakili oleh SMP Negeri 1 dan SMA Negeri 1 Seluas. Bengkayang di wakilkan oleh SMP Santa Tarsisia, SMP Negeri 1 Sungai Betung, SMA Santo Fransiskus Asisi, SMA Negeri 2, dan SMA Borneo.
Rayon UPT Samalantan di wakilkan oleh SMP Negeri 1 Samalantan dan Monterado sedangkan SMA hanya diwakili oleh HB Samalantan.
Rayon Sungai Raya di wakili oleh SMP Negeri 3 Sungai Raya Kepulauan, MTs YPPU Karimunting, SMA Negeri 1 Sungai Raya Kepulauan. (cah)




Selasa, 26 Juni 2012

Tim Sukses C2 Kabupaten Bengkayang Yakin Menang

Bengkayang. Mesin Politik Pengusung Pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Barat Periode 2013-2018 Drs.Cornelis, MH dan Drs.Christiandy Sanjaya,SE.MM mulai di panaskan, hal ini terbukti Senin (25/06) bertempat di Jalan  Sanggau Ledo Bengfkayang,Para Pengurus gabungan dari partai koalisi telah membentuk susunan kepengurusan sebagai Tim Sukses Pasangan Gubernur dan wakil gubernur Incumbent tersebut.
Martinus Kajot,A.Md, Ketua Tim Sukses Partai Koalisi mengungkapkan, tim sukses penting untuk segera dibentuk dalam rangka Pembagian tugas yang sudah digariskan oleh Calon Gubernur dan Wakil Gubernur dari Koalisi Partai, dengan simbol Bersatu, Berjuang, Menang kita Yakin gubernur yang kita usung melalui koalisi partai pasti menang.
Bersatu artinya, semua masyarakat Kabupaten Bengkayang dan Kalimantan Barat bersatu untuk memilih kembali Cornelis-Christiandy sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar Periode Mendatang.
“Terbukti dengan bersatunya beberapa partai untuk kembali mengusung Pasangan C2 sebagai Pemimpin Kalbar lima tahun mendatang," ungkap Kajot yang juga Ketua DPC Partai PDI Perjuangan Kabupaten Bengkayang, baru-baru ini.
Ia menjelaskan, Berjuang, artinya lima tahun sebelumnya Cornelis-Christiandy hanya diusung oleh Partai PDI Perjuangan untuk meraih kepemimpinan Kalbar.
Namun saat ini selain PDI Perjuangan, C2 juga didukung oleh lima partai besar yaitu Partai Demokrat,  PDS,BARNAS, PKB dan Partai Buruh.
Ini membuktikan bahwa untuk meraih kemenangan harus Bersatu, Berjuang bersama dan tentunya Menang.
Setelah pembentukan tim sukses, pihaknya akan segera melakukan langkah-langkah berikutnya, dan tentunya semua tim gabungan partai selalu bekerjasama secara bahu membahu untuk berjuang bersama dalam rangka meraih memenangkan Cornelis-Christiandy.
“Saya sebagai ketua tim sukses, yakin dengan bergabungnya beberapa partai sebagai bentuk koalisi, maka kemenangan yang akan dicapai semakin mudah, karena banyak yang bekerja,” tegasnya.
Rapat yang dihadiri semua jajaran pengurus Koalisi PDI Perjuangan, Partai Demokrat (PD), Partai Damai Sejahtera (PDS), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Buruh dan Partai Barisan Nasional (BARNAS).
Telah mencapai kesepakatan untuk segera membentuk tim sukses sampai ke desa sebagai wujud nyata dari harapan untuk Bersatu, Berjuang ,Menang dalam menghadapi Pemilihan Gubernur Kalbar Tanggal 20 September 2012 mendatang. (cah)


Desa Sungai Pangkalan Juara Satu Lomba Desa Se-Kalbar

Bengkayang Beranda Kalbar-Bengkayang. Berbagai prestasi yang berhasil di ukir selama Femi Oktaviani memegang tapuk pimpinan tertinggi Kesatuan Gerak PKK Kabupaten Bengkayang. Salah satunya mengorbitkan Desa Sungai Pangkalan Kecamatan Sungai raya Kepulauan juara satu lomba desa di tingkat propinsi Kalbar.
Femi Oktaviani, Ketua PKK Kabupaten Bengkayang mengaku, memiliki beban berat di pundak. Hal ini bukan tanpa alasan, dikarenakan kegiatan KB Kesehatan di Bumi Sebalo masih banyak kekurangan dan belum teratur kegiatannya.
“Apabila saya semangat 45 tetapi ibu ibu di kecamatan tidak, ya percuma saja. Administrasi harus dibetulkan, kok data kelompok kerja tidak di isi, data di kecamatan jangan sampai tidak ada, plang yang telah diberikan banyak yang tidak dipasang. Hal kecil saja terlupakan apalagi hal yang besar,”keluh istri Bupati Bengkayang periode 2010-2015 ini, di Aula II Lantai V Kantor Satu Atap, Selasa (26/6).
Istri Suryadman Gidot ini mengungkapkan, selama 13 tahun Kabupaten Bengkayang berdiri PPK berjalan dengan lamban. Oleh karena itu, sejak dini mulai berbenah. Laporan 2012 harus lebih baik dari tahun sebelumnya.
“Saya berharap setiap kecamatan di nilai. Camat bentuk pembina dan tim penilai di kecamatan, sama halnya di desa. Kabupaten telah membentuk tim penilai kecamatan,” pinta Femi, kemarin.
Oleh Karena itu, komitmen camat dan ketua PPK kecamatan dapat lebih aktif lagi. Femi ingin Bengkayang sehat dan sejahtera.
Ibu-ibu jangan takut ikut PKK. PKK merupakan tempat menuntut dan menggali ilmu. Bapak-bapak jangan marahkan istrinya apabila mengikuti PKK. Harus ada kesimbangan, jika istri KB, bapak juga Kb, ini kita terus disuruh bersalin.
Yang paling menderita jika anak sakit, adalah ibu.Femi mengajak bersama-sama para ibu yang ada diKabupaten Bengkayang memerangi anak-anak yang tidak sekolah, sakit, dan gizi buruk. Wanita diberikan tuhan untuk berkarya. Banyak hal yang dapat kita gerakkan di PKK.
Kepala badan pemberdayaan perempuan, pemerintahan desa, keluarga berencana
 “Jangan sampai ada warga yang tidak KB, gizi buruk, binatang ternak yang berkeliaran di sekitar lingkungan,” harap Femi.
Juni ini PKK Kabupaten Bengkayang akan menilai satu kecamatan pemenang Kesatuan Gerak PKK KB Kesehatan.
Ia membeberkan, dari 17 kecamatan yang mengikuti lomba desa, hanya Sembilan kecamatan yang mengikuti. Ini salah satu pekerjaan rumah camat dan PKK kecamatan untuk lebih pro aktif.
“Desa Sungai Pangkalan beberapa waktu lalu mewakili Kabupaten Bengkayang dalam lomba desa mendapatkan juara satu di tingkat propinsi Kalbar. Saya ingin lomba KB Kesehatan kabupaten kita dapat mengikuti jejak Desa Sungai pangkalan,” tandasnya. (cah)



Bengkayang Tak Miliki PLKB


Bengkayang. Pemakaian kontrasepsi terus meningkat dan total fertility rate mengalami penurunan. Namun kondisi tahun berikutnya terutama setelah 2006, pelaksanaan program KB mengalami stagnasi dan hal ini terjadi merata di seluruh propinsi yang ada di Indonesia. Kabupaten Bengkayang hingga sat ini tidak memiliki PLKB (Petugas Lapangan Keluarga Berencana, Red) sehingga menjadi salah satu kendala menyukseskan program KB Kesehatan di Bumi Sebalo.
Supriadi, Staf Ahli Bupati Bengkayang Bidang Pembangunan saat membacakan kata sambutan Bupati Bengkayang dalam acara  Pembukaan Rapat Koordinasi Kependudukan Keluarga Berencana, Kesatuan Gerak PKK KB Kesehatan dan Fasilitasi Penerapan Program Kerja PKK mengatakan, program KB Indonesia pernah diakui internasional pada tahun 1970-1990.
 “Keadaan ini mengharuskan pemerintah untuk melakukan analisa. Guna mengetahui kondisi saat ini dan untuk merumuskan kebijakan dan strategi yang harus di ambil untuk mempercepat peningkatan pencapaian program keluarga berencana di Indonesia,” ungkap Supriadi Mantan Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Bengkayang ditemui di Lantai V Aula II Satu Atap Bengkayang (26/6).
Ia meneruskan, banyak upaya pemerintah dalam rangka menyukseskan serta menggalakan kembali program KB dalam rangka menekan lajunya arus pertumbuhan penduduk dengan mengedepankan kegiatan secara terpadu seperti kegiatan kesatuan gerak PKK KB Kesehatan, bhakti sosial KB Kesehatan Bhayangkara, dan Pertasi Kencana.
“Kabupaten Bengkayang saat ini tidak memiliki petugas khusus seperti petugas lapangan keluarga berencana (PLKB, Red) di desa dan kecamatan,” beber Supriadi, kmearin.
Ia melanjutkan, untuk keberhasilan pelaksanaan program KB di Kabupaten Bengkayang, dapat mengoptomalkan petugas yang ada seperti pelaksana bidang KB, bidan, puskesmas, puskesdes, koordinator KB kecamatan, babainsa, kader dan institusi masyarakat yang ada.
Selain itu, untuk mencapai tujuan harus bnayak melakukan promosi-promosi KB. Baik berupa pemasangan baliho, poster, pemutaran film, KIE, konseling dan penyuluhan KB. di 122 desa dan 2 kelurahan yang ada di Kabupaten Bengkayang.
Dengan adanya rapat koordinasi ini, evalausi kegiatan program KB 2011 dapat diketahui sehingga mengetahui dimana kegagalan dan titik keberhasilan. Sehingga dalam melaksanakan kegiatan dapat dijadikan bahan acuan dan dijabarkan sasarannya sesuai dnegan pemenuhan kebutuhan masyarakat Kabupaten Bengkayang.
Femi Oktaviani, Ketua PKK Kabupaten Bengkayang mengaku, memiliki beban berat di pundak. Hal ini bukan tanpa alasan, dikarenakan kegiatan KB Kesehatan di Bumi Sebalo masih banyak kekurangan dan belum teratur kegiatannya.
“Apabila saya semangat 45 tetapi ibu ibu di kecamatan tidak, ya percuma saja. Administrasi harus dibetulkan, kok data kelompok kerja tidak di isi, data di kecamatan jangan sampai tidak ada, plang yang telah diberikan banyak yang tidak dipasang. Hal kecil saja terlupakan apalagi hal yang besar,”keluh istri Bupati Bengkayang periode 2010-2015 ini, kemarin.
Istri Suryadman Gidot ini mengungkapkan, selama 13 tahun Kabupaten Bengkayang berdiri PPK berjalan dengan lamban. Oleh karena itu, sejak dini mulai berbenah. Laporan 2012 harus lebih baik dari tahun sebelumnya. (cah)