wow kerajinan ini laku keras |
Bengkayang. sudah
menjadi hal biasa kita dengar bahwa Malaysia mengkalim wilayah Indonesia, baik
itu laut, tanah, kebudayaan, lagu, bahkan sampai ke kerajinan anak negeri ini.
sangat ironis sekali, orang Indonesia yang ahli mengayam rotan tetapi yang
mendapatkan namanya Malaysia.
Nimu, warga Kecamatan Bengkayang mengaku sangat terkejut
saat dirinya datang ke Bau Serawak Malaysia Timur beberapa waktu lalu.
“Produk hasil pengrajin Indonesia terutama dari Kabupaten
Bengkayang banyak ditemui di Bau. Saat saya menanyakan asal dari mana, mereka
mengakui hasil pengrajin dayak bidayuh Serikin. Padahal itu merupakan hasil
anak negeri ini,” kesal Nimu kepada Equator ditemui di Jalan Sanggau Ledo,
Jumat (22/6).
ia merincikan, kerajninan yang ia temui di Bau ialah
bidai, kursi, dan banyak lagi hasil kerjaninan asal Kabupaten Bengkayang.
Aneka ragam kerajinan Indonesia di Bau Serawak Malaysia |
Basiran, Ketua Koperasi Hasil Benua Kecamatan Seluas
mengungkapkan, ia mengeluti bidai sudah
tiga tahun terakhir ini. selain sebagai pengrajin bidai, dirinya juga menampung
tikar bidai dari para pengrajin yang ada di Kecamatan Seluas dan sekitarnya.
“Kami kesulitan dalam hal bahan baku membuat bidai, baik
itu rotan saga emas maupun kulit kayu Kapuak Selama ini kami membeli rotan saga
emas dari Kalimantan Tengah,” keluh Basiran ditemui di Seluas, belum lama ini.
Para pengrajin bidai, maunya barang yang dibuat itu laku
di jual, mengenai klaim warga Serikin terhadap produk bidai asal Indonesia
bukan lagi menjadi pemikirannya. Itu ialah urusan pemerintah, apakah saat ini
mampu menampung bidai yang kami produksikan sama halnya dengan harga, harus
lebih tinggi dari Serikin.
Ia mengakui, modal menjadi salah satu permasalahan yang
dihadapinya. Oleh karena itu, apabila ada bantuan dari emerintah, Basiran
sangat mendambakannya. Selama ini basiran mengakui apabila uang kurang, tidak
dapat menampung bidai dari para pengrajin.
“Pemerintah melalui instansi terkait membantu para
pengrajin bidai dalam hal pengadaan bibit rotan saga emas dan bibit kayu kapuak
untuk ditanam,” sarannya.
warga Indonesia meihat kerajinan negerinya di Bau Serawak |
Heru Kamaruzaman, Konsultan Pendamping Koperasi dan UMKM
Kabupaten dari Kosama Finace Consulting
mengatakan, beberapa waktu lalu melakukan peninjauan UKM bidai di Jagoi
Babang bersama Kementrian Perdagangan, serta Dinas Koperasi UMKM, Perdagangan
dan Perindustrian Kabupaten Bengkayang.
“Selain itu, dilakukan pengawasan ekspor dan impor barang
yang ada di Jagoi Babang,” terang Heru ditemui diruang kerjanya Jalan Basuki
Rachmad Bengkayang, Jumat (22/6).
Heru melanjutkan, Bidai menjadi salah satu komoditi
unggulan Kabupaten Bengkayang dan menjadi primadona serta sangat diminati oleh
turis manca Negara.
Bidai menjadi produk unggulan Bumi Sebalo dalam program
OVOC (One Vilage, one commodity).oleh karena itu, Herumengajak kepada seluruh
elemen masyarakat Kabupaten Bengkayang menyukseskan program OVOC dari
pemerintah pusat.
“Sangat disayangkan sekali apabila pihak pemerintah baik
itu pusat, propinsi maupun kabupaten mengambil kebijakan terutama membantu
pemasaran para pengrajin dan bahan baku bidai di Jagoi Babang,” ungkap Heru,
kemarin. (cah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar