Anggota Panwaslu Kabupaten Bengkayang dalam Pilgub Kalbar 2012 3M (Martono, Martina dan Musa) |
Bengkayang Beranda Kalbar-Bengkayang. Kita harus menyampaian peringatan dini kepada
penyelenggara pemilu, bakal calon atau paslon, tim kampanye, masyarakat, pemilih dan pemilih pemula supaya mereka tidak
melakukan pelanggaran. Panwaslu Kabupaten Bnegkayang ingatkan serangan fajar yang
dilakukan Cagub, tim sukses dan tim kampanye paslon.
Martina, Divisi Pengawasan Panwaslu Kabupaten Bengkayang
mengatakan, strategi pengawasan pemilu ada dua yakni pertama, pencegahan
terhadap potensi pelanggaran dengan melakukan tindakan, langkah-langkah dan
upaya optimal mencegah secara dini terhadap potensi pelanggaran atau indikasi
awal pelanggaran.
Kedua, melakukan penindakan terhadap dugaan pelanggaran
dari melakukan tindakan penanganan secara cepat dan tepat terhadap temuan atau
laporan dalam pelanggaran Pemilu.
Ia melanjutkan, Panwaslu dapat melakukan pencegahan
pelanggaran pemilu seperti melakukan
sosialisasi kepada pemangku kepentingan tentang peraturan perundang-undangan,
memberikan pemahaman dan sanksi terhadap pelanggaran Pemilu.
Selain itu, Panwaslu mendorong semua pihak untuk berperan
aktif mengawasi proses penyelenggaraan Pilgub.
Titik rawan Pilgub di Kabupaten Bengkayang dapat
dikategorikan dua macam yakni berdasarkan geografis dan masing-masing tahapan
pemilu.
“Wilayah dalam pemungutan suara (TPS, Red) yang jauh dari
jalan raya atau daerah terpencil dan sulit di jangkau merupakan salah satu
daerah yang rawan akan pelanggaran,” ungkap Martina ditemui di kediamannya di
Jalan Sleense, Minggu (22/7).
Ia menjelaskan, daerah terpencil atau sulit dijangkau
oleh kendaraan roda dua dan empat menjadi titik rawan pelanggaran dikarenakan
sering terjadi pemungutan suara yang tidak sesuai dengan jadwal pemungutan
suara.
Martina membeberkan setiap kecamatan yang ada di
kabupaten Bengkayang memiliki titik rawan pelanggaran. Apalagi 17 kecamatan
yang ada di Bumi Sebalo ada desa atau dusun yang sulit di jangkau oleh
kendaraan roda dua dan empat.
Selain faktor infrastruktur, sering ditemui saat hari
pemungutan suara, yang meninggal dunia diwakili oleh keluarga atau orang lain untuk
memilih.
“Potensi titik rawan juga, kampanye di luar jadwal dan di
saat massa tenang kemungkinan terjadi serangan fajar atau money politik serta
atribut kampanye yang belum di copot,” tandasnya. (cah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar