IM Pontianak Jajal SSB Garuda |
Bengkayang Beranda Kalbar-Bengkayang. Saat kick off babak pertama, pertandingan
persahabatan antara Indonesia Muda Pontianak dan Sekolah Sepakbola Bengkayang
Garuda U-17, saling menyerang antar kedua kesebelasan. Namun hingga wasit meniup
berakhirnya babak kedua score tetap imbang kacamata.
Indonesia Muda Pontianak memakai costum merah-merah,
sedangkan SSB Garuda memakai Putih-Hitam.
Rahman, pelatih U 17 Indonesia Muda Pontianak mengatakan,
mereka sengaja datang ke Bengkayang untuk mengasah anak didiknya yang selama
ini latihan dan menguji sudah sampai dimana ilmu yang telah disampaikan selama
latihan.
"Selama ini kurangnya dilakukan turnamen SSB se Kalbar,
sehingga perlunya kegiatan atau agenda rutin seperti turnamen SSB Under 17 demi
persepakbolaan Kalbar lebih maju dan berkembang," harap Rahman kepada
Rakyat kalbar ditemui di Lapangan Sepakbola BRC Bengkayang, Sabtu (14/7).
S Dentri, Direktur Sekolah Sepakbola Bengkayang Garuda
mengungkapkan, pertandingan persahabatan antara U 17 Indonesia Muda Pontianak
dengan SSB Garuda dikarenakan mereka memiliki menejemen dan pembinaan yang
dianggap baik di Kalbar.
“Apabila ada bibit pemain SSB Garuda yang baik dan berbakat,
dapat di dipakai oleh Indonesia Muda
untuk kebutuhan tim mereka,” terang Dentri, kemarin.
Dentri melanjutkan, tujuan pertandingan persahabatan ini
tidka lain hanya untuk memotipasi anak asuhnya, bahwa ada tim yang lebih baik
dari mereka. Pertandingan ini juga sebagai ajang belajar dan menambah
pengetahuan, baik itu pengurus sepakbola, pecinta olahraga sampai ke pemainnya.
Harus diingat, sudah banyak contoh sepakbola dapat dijadikan
massa depan yang cerah dengan syarat, pemain betul-betul latihan dengan kontinu
dan mengembangkan bakatnya secara maksimal.
Dentri mengakui, sangat jauh level anak asuhnya dnean
Indoensia Muda. Selama ini pihaknya memfasilitasi anak-anak Kabupaten
Bengkayang yang suka dengan sepakbola.
“Kita kekurangan dukungan dari seluruh pihak. PSSI
Bengkayang dapat membantu SSB Garuda dalam hal tenaga pelatih atau dibekali
ilmu pelatihan pelatih sepakbola,” harapnya.
Selama ini yang ikut pelatihan pelatih hanya orang yang
dekat, itu yang disuruh ikut pelatihan menjadi pelatih. Sehingga apa yang di
dapat ilmu saat pelatiha tidak dioptimalkan atau direalsiasikan di lapangan.
Macam mana mau berkembang persepakbolaan di Kabupaten
Bengkayang apabila sampai saat ini masih seperti itu. (cah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar