Drainase sangsot di sawah blok c |
Bengkayang Beranda
Kalbar-Lumar. Irigasi di Desa Tiga Berkat Kecamatan
Lumar, airnya bersumber dari bendungan yang berdiri megah di Dusun Madi. Namun
sangat disayangkan sekali, proyek dari Provinsi kalbar ini hingga saat ini
tidak pernah dirasakan oleh petani sawah di desa tersebut.
Bupati Bengkayang foto bersama warga Lumar |
Lasem, Ketua Gabungan Kelompok Tani Krueng Aceh Desa Tiga Berkat mengatakan, luas lahan sawah yang ada di Desa
Tiga Berkat Kecamatan Lumar seluas 3000 hektar.
“Tetapi rata-rata lahan persawahan tersebut
kesulitan air untuk mengairi persawahan,” keluh Lasem kepada awak media ini
ditemui di kediamannya di Blok C Dusun Sebol Desa Tiga Berkat, Selasa (28/8).
Terkait permasalahan pengairan tersebut,
salah seorang pemuda asal Desa Tiga Berkat Kecamatan Lumar, Krisantus, S.Sos
mengakui jika kondisi itu seharusnya tak terjadi apabila infrastruktur yang ada
dapat dimanfaatkan dengan baik. Khususnya bangunan Irigasi yang sudah dibangun
sejak tahun 1990-an.
''Irigasi yang bernilai miliaran rupiah di
Desa Tiga Berkat memang tak berfungsi sesuai harapan masyarakat (petani) hingga
sejauh ini mereka hanya mengandalkan air dari sungai-sungai yang melintasi
lahan persawahan,'' ujarnya.
Sementara itupula, khususnya lahan
persawahan di dusun Sebol juga mulai terganggu dengan adanya aktivitas
perkebunan kelapa sawit yang berada diperhuluan Sungai Sebol. Selain telah
mengurangi debet air sungai, kondisi air sudah terkontaminasi lumpur dan lebih
parah ketika terjadinya hujan.
''Jadi untuk mendukung petani disini mampu
mencapai target surplus beras, perlu perhatian serius dari pemerintah, terlepas
dari upaya masyarakat itu sendiri,'' tandasnya. (yopi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar