Selasa, 15 November 2011

LH Bengkayang Lakukan Sosialisasi Program Adiwiyata


Bengkayang. Sebanyak 50 orang baik itu kepala sekolah maupun guru SD, SMP, dan SMA hadir di Aula III Lantai V Kantor Bupati Bengkayang untuk mengikuti Sosialisasi Program Adiwiyata yang diselenggarakan oleh Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Bengkayang.
Heru Pujiono, SKM MKM, Kepala Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Bengkayang mengatakan, Adiwiyata adalah program terhadap sekolah yang mewujudkan sekolah berwawasan dan peduli lingkungan.
Sekolah yang baik dan ideal sebagai tempat memperoleh ilmu pengetahuan dan berbagai norma dan etika yang dapat menjadi dasar manusia menjadi terciptanya kesejahteraan hidup dan cita-cita pembangunan yang berkelanjutan.
“Sosialisasi program Adiwiyata ini baru pertama kali dilakukan di Kabupaten Bengkayang. Sebanyak 50 orang yang di hadir baik dari tingkat SD, SMP dan SMA,” beber Heru kepada Equator d iruang kerjanya, Selasa (15/11).
Kegiatan ini mengacu kepada Permen Lingkungan Hidup No. 2/2009 tentang pedoman pelaksanaan program Adiwiyata dan Kepmen Lingkungan Hidup No. 280/2008 tentang penghargaan program Adiwiyata.
 Program Adiwiyata adalah salah satu program Kementrian Negara Lingkungan Hidup dalam rangka mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup. Dalam program ini diharapkan setiap warga sekolah ikut terlibat dalam kegiatan sekolah menuju lingkungan yang sehat serta menghindari dampak lingkungan yang negatif.
“Tujuan program Adiwiyata ialah menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah untuk menjadi tempat pembelajaran dan penyadaran warga sekolah, sehingga di kemudian hari warga sekolah tersebut dapat turut bertanggung jawab dalam upaya-upaya penyelamatan lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan,” jelasnya.
Kegiatan utama diarahkan pada terwujudnya kelembagaan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan bagi sekolah dasar dan menengah di Indonesia. Disamping pengembangan norma-norma dasar seperti kebersamaan, keterbukaan, kesetaraan, kejujuran, keadilan, dan kelestarian fungsi lingkungan hidup dan sumber daya alam.
Indikator dan kriteria program adiwiyata ialah pengembangan kebijakan sekolah peduli dan berbudaya lingkungan, pengembangan kurikulum berbasis lingkungan, pengembangan kegiatan berbasis partisipatif, pengelolaan dan atau pengembangan sarana pendukung sekolah. Pada dasarnya, peluang mengikuti program Adiwiyata terbuka bagi seluruh sekolah di tanah air Indonesia. (cah)

Minggu, 13 November 2011

Warga Bengkayang Keluhkan Pelayanan KP2KP


Bengkayang. Masyarakat mengeluh denganpelayanan yang didapatkan dari Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) Kabupaten Bengkayang. Proses pembuatan NPWP Pribadi memakan waktu seminggu.
Jery Christy, 19, Warga Kelurahan Bumi Emas Kecamatan Bengkayang mengatakan, sudah seminggu terakhir ia membuat NPWP Pribadi di Kantor Pajak  Kabupaten Bengkayang yang berada di Jalan Sanggau Ledo, namun hingga saat ini belum jadi.
“Saat saya tanya kenapa proses pembuatan NPWP lama sekali jadinya, mereka bilang petugasnya lagi ke Singkawang. Apakah pegawai pajak hanya satu orang saja di Bumi Sebalo,” keluh Jery kepada Equator ditemui di kediamannya di Jalan Basuki Rachmad, Minggu (13/11).
Jery melanjutkan, yang lebih membuat ia kesal adalah pegawai pajak disana yang tidak standby di kantor. Dengan kondisi seperti ini, wajar saja banyak masyarakat Kabupaten Bengkayang yang ogah membuat NPWP dikarenakan proses pembuatannya yang membutuhkan waktu yang lama ditambah pelayanan yang tidak memuaskan.
Sama halnya dengan Aen, yang juga Warga Kelurahan Bumi Emas. Ia memang sengaja tidak mau membuat NPWP pribadi dikarenakan sudah mengetahui proses pembuatannya membutuhkan waktu yang lama dan pelayannya tidak memuaskan.
“Malas saya buat NPWP Pribadi dengan pelayanan yang kita dapatkan dari kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) Kabupaten Bengkayang. Gara-gara membuat NPWP kita tidak kerja. Padahal kita sadar akan membayar pajak tetapi mereka tidak melayani kita dengan baik dan cepat,” aku pria berkulit putih dan berambut lurus ditemui di kediamannya di Jalan Jerendeng AR, kemarin.
Terkait dengan keluhan masyarakat Bumi Sebalo terhadap Pelayanan dari kantor Pajak Bengkayang yang tidak memuaskan, membuat pihak legislatif angkat bicara. Salah satunya Robertus, Anggota DPRD Bengkayang.
“Sebenarnya untuk membuat NPWP, sehari sudah jadi apabila berkasnya lengkap dan dapat ditunggu. Paling lama proses pembuatannya membutuhkan waktu hanya tiga hari saja. Apabila sampai berminggu-minggu, itu pasti ada kesalahan,” terang Legislator PDI Perjuangan dari Daerah Pemilihan Bengkayang III  ini di temui dikediamannya di Jalan Sebalo, kemarin.
Pria asal Kecamatan Suti Semarang ini menjelaskan, kesalahan itu bisa saja dari berkas yang mengajukan NPWP ataupun dari pihak Kantor Pajak Bengkayang. Apabila kesalahan tersebut dari kantor pajak yang bersangkutan, mereka harus evaluasi dan sistemnya harus diperbaiki.
“Apabila orang atau petugasnya dalam pelayanan tidak memuaskan, ganti saja. Kan masih banyak orang yang mau bekerja di kantor pajak.  Jika manajemennya salah, mereka wajib membenahinya,” saran anggota Komisi A ini, kemarin.
Robertus sangat menyayangkan dengan kinerja kantor pajak Bengkayang. Padahal pemerintah sedang gencar-gencarnya membuat rakyat Indonesia untuk sadar membayar pajak. Apabila begini terus, wajar saja masyarakat tidak mau membuat NPWP. (cah)


Sabtu, 12 November 2011

Gidot Siap maju dalam Pilgub Mendatang


Bengkayang. Walaupun penyelenggaraan Pilgub Kalbar masih  jauh, tetapi mengenai siapa saja yang masuk dalam bursa untuk memperebutkan KB 1 telah bnayak dibicarakan oleh seluruh elemen masyaakat Kalimantan Barat. Apabila Presiden perintahkan Gidot mencalonkan diri menjadi Gubernur Kalbar maka ia akan siap.
Ketua Umum DPD Partai Demokrat Kalimantan Barat, Suryadman Gidot mengatakan, ia lebih suka apabila Kalbar ini dimekarkan menjadi empat provinsi.  Proses pemekaran merupakan untuk peningkatan pelayanan dan terlebih makin kecil makin enak di urus.
“ Contohnya negara Brunei Darusalam saja walaupun luasnya kecil tetapi bisa kaya dan makmur masyarakatnya. Asalkan jangan dirikan Negara. NKRI harga mati,” tegas Bupati Bengkayang ini ditemui di Sanggau Ledo (11/11).
Ia menegaskan tidak akan mengikuti bursa Pilgub tahun mendatang karena masih banyak kader-kader yang layak memimpin Kalbar. Ia menyebutkan, apabila telah menjadi provinsi baru (Landak, Bengkayang, Sambas, Singkawang, Red) baru ia mencalonkan diri menjadi gubernur.
Saat ini ia sedang merekam suara masyarakat dan siapa yang diinginkan warga jadi Gubernur Kalbar. Perubahan selalu diharapkan warga Kalbar.
Apabila Presiden perintahkan dirinya mencalonkan diri maka ia akan siap. Menyangkut organisasi, ia selalu siap apabila diperintah. Kita telah lapor ke pusat dan sedang menunggu perintah dari sana.
Saat awak Koran ini menanyakan mengenai Milton yang ingin memakai perahu Partai Demokrat Kalbar untuk perhelatan Pilgub mendatang.
“Itu urusan nanti jika Milton mau pakai Demokrat. Kita sesuaikan dengan mekanisme. Mengenai ingin, siapapun memiliki keinginan menjadi Gubernur,” terangnya.
Apabila hasil survey dari seluruh DPC Partai Democrat yang ada di Kalbar menyatakan mencapai 60 persen dirinya layak maju dalam perhelatan Pilgub mendatang, maka dirinya akan ikut bertarung.
"Enam puluh persen siap maju, selebihnya tergantung keadaan. Walaupun banyak masyarakat yang meminta dirinya maju, namun kita Tanya dulu, warga meminta apa," seloroh Gidot
Namun demikian, pencalonan siapa yang berhak menggunakan perahu Partai Demokrat mendatang kata Gidot harus berdasarkan survey yang dilakukan. Surver tersebut dilaksanakan untuk menjaring siapa calon terbaik sesuai dengan harapan masyarakat dan partai itu sendiri.
“Dari hasil survey tersebut, kita akan tahu siapa calon yang akan diusung, dan yang diusung itu adalah yang terbaik,” jelas Wakil Bupati Bengkayang Periode 2005-2010 ini
Kita siap untuk menjalankan perintah. Bila saya diperintahkan untuk maju dengan dukungan partai dan masyarakat maka saya akan maju. (cah)





Bupati Bengkayang Buka Pesparawi III

Gidot: Dengan angka satu, kita wujudkan Kabupaten Bengkayang menjadi Kabupaten yang disegani
 SURYADMAN GIDOT
Bengkayang. Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) ke III Kabupaten Bengkayang berlangsung istimewa. Gawe tahunan itu di buka dan laksanakan pada hari yang bersejarah dan bertuahkarena dibuka pada pukul sebelas, tanggal sebelas bulan sebelas tahun dua ribu sebelas.
Pelaksanaan Pesparawi  difokuskan di Sanggau Ledo Kabupaten Bengkayang selama dua hari tersebut dibuka  langsung Bupati Bengkayang, Suryadman Gidot (11/11). Sebnayak 1028 orang peserta yang hadir berkumpul di kantor Camat Sanggau Ledo kemudian masing-masing peserta dari kecamatan satu persatu keluar dan mengitari Mapolsek dan finis di lapangan sepakbola kebanggaan Sanggau ledo yang telah ditunggu oleh Bupati Bengkayang beserta Fokopinda.
 GIDOT MEMBUNYIKAN BEL PETANDA KEGIATAN RESMI DIMULAI
Bupati Bengkayang, Suryadman Gidot, mengharapkan Pesparawi dijadikan sebagai ajang untuk menumbuh kembangkan iman kristiani tuhan pencipta, Yesus Kristus. Pesparawi ini diharapkan menjadi pemicu peningkatan iman yang lebih mantap pada tahun 2015 sesuai dengan visi misi Kabupaten Bengkayang 2010-2015.
"Dengan Pesparawi ini, kita berharap terwujudkan masyarakat sejahtera, cerdas, sehat, beriman, demokratis dan mandiri dalam keberagama. Kesejahteran itu sempurna bila masyarakat bisa menjalankan agamanya masing masing dengan tenang," ujar Gidot.
 GIDOT MENYERAHKAN PIALA KEPADA CAMAT SANGGAU LEDO
Sikap saling tolong menolong, bahu membahu harus didahulukan untuk menjalankan kepercayaan agama masing masing. Situasi yang cukup baik dengan toleransi, kebersamaan, saling hormat menghormati, menghaagai, hingga terwujud dalam masyarakat sejahtera. Pesparawi bagian tidak terpisahkan dan dalam mewujudkan visi kedepan. Karena itu hendaklah pesparawi ini sebagai media untuk meningkatkan iman.
 CAMAT SANGGAU LEDO MENYERAHKAN PIALA KEPADA KETUA PANITA
"Hari ini waktu yang bertuah, mengandung semangat yang dalam. Dengan angka satu, kita wujudkan Kabupaten Bengkayang menjadi Kabupaten yang disegani. Kita juga mengakui Tuhan itu satu. dan dibuka oleh KB 1, dengan tujuan untuk mewujudkan yang terbaik dimasa sama mendatang,”tegas Gidot.
Rudi SPd MMPd, Ketua Panitia pelaksana, mengungkapkan, Pesparawi III Bengkayang diikuti enam belas kecamatan se Kabupaten Bengkayang. kecamatan yang tidak ikut dalam Pesparawi tersebut adalah Kecamatan Suti Semarang.
"Harapan kita KecamatanSuti Semaarang dapat berpartisipasi dalam Pesparawi keempat mendatang," jelas Rudi seraya mengatakan, pesparawi itu dilaksanakan dengan anggaran mencapai 450 juta, 100 juta berasal dari APBD dan 350 juta dari pihak ketiga dan donatur.
Ketua LPPD Pesparawi Provinsi Kalimantan Barat, AB Tangdililing, menerangkan Pesparawi tingkat kabupaten ini lebih ramai bila dibandingkan dengan pelaksanaan Pesparawi tingkat Provinsi Kalimantan Barat.
Semua peserta yang tampil tidak asal tampil. Peserta yang tampil harus dipersiapkan semaksimal mungkin. Para peserta berlatih dengan baik dan dilatih oleh pelatih yang baik, dan pelatih juga harus melatih dengan baik.
Tangdililing meminta kepada semua peserta untuk saling mendukung, yang menang jangan arogan dan jangan mengolok kontingen lain. Sebaliknya yang belum menang jangan pesimis. Anggap kekalahan tersebut sebagai suatu keberhasilan yang tertunda.
"Perinsip ini harus dipegang oleh semua kontingen. Kehadiran kita disini untuk memuji Tuhan. Yang patut kita hormati adalah tuhan. Penghormatan pada manusia hanya sementara. Karena jabatan pada manusia hanya sementara,” terangnya. (cah)