Kamis, 24 November 2011

Limbah PT Patiware Cemari Sungai, DPRD Bengkayang Bertindak



Bengkayang. Wakil rakyat yang duduk di DPRD Bengkayang untuk kedua kalinya melkaukan reses berkelompok. Komsi B telah melaksanakan reses beberapa waktu lalu di tiga kecamatan yakni Jagoi Babang, Capkala dan Seluas.
“Saat reses di Jagoi Babang kami langsung melihat jalan provinsi yang rusak akibat diterjang banjir dan pembangunan puskesmas,” terang Ketua Komisi B, Martinus Kajot ditemui diruang kerjanya, Kamis (24/11).
Legislator dari Daerah Pemilihan III ini melanjutkan, untuk Kecamatan Seluas pihaknya memantau jalan kabupaten yang rusak, baik itu di SP 1, 2, dan di Kampung Pisang.
Untuk Kecamatan Capkala, Komisi B memantau langsung mengenai permasalahan antara masyarakat setempat dengan perusahaan perkebunan kelapa sawit yakni PT Patiware.
Pada 28 November mendatang Komisi B kembali lagi ke Capkala untuk menindaklanjuti permasalahan tersebut dan akan mempertemukan antara masyarakat dengan pihak perusahaan.
“Masyarakat mengeluh dengan dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh PT Patiware yang telah melakukan pencemaran lingkungan,” jelas Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bengkayang ini.
Kajot menjelaskan, bak penampungan pabrik milik PT Patiware melebihi kapasitas sehingga meluap dan hanyut ke sungai. Akibatnya, masyarakat tidak terima dengan pencemaran tersebut.
Seperti diketahui aturan mengenai reses dewan sudah jelas diatur di PP No 24/2004 tentang susunan kedudukan dan protokoler pimpinan dan anggota DPRD yang diubah menjadi PP No 21/2007 dan dijabarkan dalam Permendagri No 21/2007.
Dalam ketentuan itu diatur bahwa anggaran reses harus diwujudkan dalam bentuk belanja program dan kegiatan di daerah pemilihan asal dan diberikan tiga kali dalam setahun. Penggunaannya pun tak bisa sembarangan.
Reses atau Masa Reses adalah masa dimana DPR melakukan kegiatan di luar masa sidang, terutama di luar gedung DPR. Misalnya untuk melakukan kunjungan kerja, baik yang dilakukan anggota secara perseorangan maupun secara berkelompok. (cah)




Radio Malaysia Rambah Bengkayang


BENGKAYANG. Radio merupakan media elektronik yang murah meriah dan dapat didengar oleh masyarakat kecil terutama bagi warga miskin Kabupaten Bengkayang. Sangat disayangkan sekali, saat kita menyetel radio baik itu di saluran AM maupun FM, yang terdengar ialah radio Malaysia bahkan sampai ke ibu kota kabupaten Bengkayang.
Pinus Syamsudin, Asisten III Setda Kabupaten Bengkayang mengatakan, di Bumi Sebalo Radio Komunitas yang ada hanya di Kecamatan Jagoi Babang saja. Sedangkan di ibu kota kabupaten belum ada sama sekali.
“Sebelumnya banyak berdiri radio swasta di kota Bengkayang tetapi tidak bertahan dengan lama,”terang Mantan Kabag HUmas Setda Kabupaten Bengkayang ini ditemui diruang kerjanya, Rabu (23/11).
... Mantan Sekretaris Bappeda Kabupaten Bengkayang ini menjelaskan, sebenarnya yang menjadi dasar bertahannya suatu media terutama radio ialah manajemen internalnya dan di dukung oleh produk-produk yang dikeluarkan.
Selama ini manajemen yang di praktekkan oleh radio yang ada di Bengkayang sebelumnya kurang tepat dan produk-produknya tidak disesuaikan dengan kebutuhan yang ada di Bumi Sebalo.
Salah satunya mereka tidak bekerjasama dengan operator seluler baik itu telkomsel ataupun indosat. Kemudian mereka mengabaikan iklan. Padahal apabila keduanya ini mereka jalankan, Pinus percaya radio tersebut akan berjalan dan tidak merugi.
Untuk program-program yang dilakukan, Pinus menyarankan pihak radio swasta untuk menyesuaikan dengan keinginan masyarakat Kabupaten Bengkayang. Seperti apa yang telah dilakukan oleh RRI Pontianak.
“Selama ini radio asal Malaysia mendominasi di Kabupaten Bengkayang. Bayangkan saja, di ibu kota kabupaten dengan menggunakan radio mobil saja dapat mendengarkan radio asal Malaysia. Sedangkan dari kita harus menggunakan antenna yang tinggi baru jelas suaranya, itu pun radio tertentu saja,” keluh Pinus.
Pinus memaparkan, radio adalah suatu media yang dapat diterima oleh masyarakat kecil Kabupaten Bengkayang terutama yang berada di pelosok dan daerah tertinggal. (cah)

Selasa, 22 November 2011

Bank Kalbar Kontribusi Besar Bangun Bengkayang


Bengkayang. Dalam rangka mempererat tali silahturahmi dan hubungan kerjasama dengan para nasabahnya, Bank KalBar Cabang Bengkayang mengadakan  temu mitra Bank KalBar beberapa waktu lalu di Ballroom Hotel Lala Golden Bengkayang. Bank Kalbar kontribusi besar membangun Bengkayang.
Bupati Bengkayang, Suryadman Gidot mengungkapkan, atas nama masyarakat Bengkayang, mengucapkan terima kasih dan menyampaikan ucapan selamat kepada pihak Bank KalBar atas prestasi-prestasi yang diperoleh selama ini.
Atas prestasi Bank KalBar ini menandakan bahwa kita sudah menunjukan jati diri kita sebagai daerah yang maju dan tidak ketinggalan dari daerah lain di Republik ini.
 "Terhadap pelayanan yang telah diberikan kepada masyarakat, tidak bisa dipungkiri bahwa selama ini Bank KalBar telah memberikan kontribusi yang tidak sedikit dalam rangka pembangunan yang ada di Kabupaten Bengkayang" kata Gidot.
Gidot mengajak masyarakat untuk menggunakan produk-produk Bank KalBar untuk menggairahkan roda perekonomian Kabupaten Bengkayang yang selama ini telah membantu masyarakat dan pembangunan di Bumi Sebalo.
Direksi Bank KalBar, Sirwan Fahruddin mengatakan, Bank Kal-Bar akan membuka outlet-outlet baru. Antara lain akan membuka Bank Kal-Bar Cabang Pembantu di Seluas. dan Kantor Kas di Monterado.
"Mudah-mudahan pada November ini bisa beroperasi dan kami berharap dengan dibukanya outlet-outlet ini semakin memudahkan masyarakat di seluruh Kabupaten Bengkayang untuk bertransaksi dengan pihak Bank KalBar" harap Sirwan di Hballroom Hotel Lala Golden, belum lama ini.
Guna pengembangan ke depan juga akan dibangun sebuah kantor baru.  Terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Bengkayang yang telah mempercayakan Bank KalBar untuk mengelola dana-dana yang ada.
Sebagai informasi menurut Sirwan, Bank KalBar selama 11 kali berturut-turut telah mendapat predikat terbaik tingkat Nasional. Ini menunjukan bahwa pengelolaan Bank KalBar sudah sangat profesional sesuai dengan slogan Terpercaya, Bersahabat dan Profesional.
Ditambahkan, Pemimpin Bank KalBar Cabang Bengkayang, Heryandi dalam pemaparan kinerja (company Profile, Red) menuturkan berdasarkan penilaian Bank Indonesia, Bank KalBar dikategorikan sebagai Bank yang sehat.
Dalam hal pelayanan Bank Kal-Bar selalu memberikan yang terbaik bagi nasabahnya. Selanjutnya Heryandi menginformasikan bahwa dana masyarakat Kab.Bengkayang yang dikelola selama ini sebanyak 199 Milyar Rupiah.
“Banyak terima kasih kepada masyarakat Bengkayang yang telah mempercayakan Bank KabBar sebagai mitra dalam mengelola keuangan,” ungkapnya. (cah/humas bky)

PLN Bengkayang Perbaiki Tegangan


Bengkayang. Perusahaan Listrik Negara (PLN) Ranting Bengkayang cabang Singkawang memperbaiki pelayanan pada masyarakat dengan menambah beberapa tiang listrik dan pergantian kabel Jaringan Tingkat Rendah (JTR).
“Kita menamakannya dengan istilah pemberatan, istilah tekniknya memperbaiki tegangan,"  terang Adi Kurniawan, Menejer Ranting PLN Bengkayang, saat ditemui diruang kerjanya, Selasa (22/11).
Adi menjelaskan, perbaikan kabel tersebut dilakukan agar tegangan yang dialirkan berlaku stabil. Penggantian kabel itu dilakukan dibeberapa kawasan di dalam Kota Kabupaten Bengkayang.
Adapun daerah daerah pergantian kabel itu dan penambahan tiang berada di sekitar Jalan BRC (Basuki Rachamd) dan di kawasan SMA Santo Fransiskus Asisi Bengkayang
“Dengan pergantian kabel tersebut, tegangan yang dialirkan akan stabil diangka 240 volt, dibandingkan sebelumnya hanya 140 volt," jelas Adi.
Dari program pemberatan tersebut, yang sudah dilakukan saat ini adalah dengan memasang empat tiang dari tujuh tiang yang direncanakan.
Sementara untuk kabel yang diganti sepanjang 350 meter. Selain melakukan penambahan tiang dan pergantian kabel, PLN Ranting Bengkayang juga memasang gardu sisipan di wilayah SPBU Kabupaten Bengkayang, Sebopet.
"Bagian perogram dari pemberatan itu, kami juga memasang jalur khusus untuk rumah sakit Bengkayang," jelas Adi.  (cah)


Aset Tak Jelas Picu Dislclaimer


Bengkayang. Sejak 1999 Bengkayang resmi menjadi kabupaten baru hasil pemekaran dari Kabupaten Sambas. Hingga berumur 12 tahun, Kabupaten Bengkayang masih bermasalah dalam aset daerah terutama dari kabupaten induk. Dengan tidak jelasnya aset daerah eks Sambas jelas akan memicu dislaimer.
Sarina, Ketua Komisi C DPRD Bengkayang mengatakan, sangat menyesalkan kondisi ratusan hektare tanah milik Pemda Kabupaten Bengkayang yang belum memiliki sertifikat berdasarkan hasil pemeriksaan BPK tahun 2010.
Hal tersebut menjadi salah satu pemicu disclaimer sebab beberapa asset daerah belum jelas, termasuk tanah milik bangunan sekolah, rumah sakit, maupun beberapa kantor dinas,” terang Sarina ditemui diruang kerjanya, belum lama ini.
Sarina melanjutkan, hal ini sangat ironis sehingga wajar bila kinerja BPN Bengkayang dipertanyakan. Terkait perkantoran yang belum bersertipikat pihaknya akan memangil kepala BPN Bengkayang. Pemanggilan itu sebagai bentuk penyelamatan aset daerah.
Namun untuk aset itu harus difasilitasi pihak pemerintah provinsi. Pihak Provinsi belum memfasilitasi terkait pemilikan asset daerah eks Kabupaten Sambas.
Parahnya, banyak laporan dari masyarakat kalau BPN telah mengeluarkan sertifikat secara tumpang tindih sehingga timbul permasalahan dimasyarakat.
“Kita akan meminta BPN supaya  dapat melaksanakan tugas dengan benar, jangan hanya mengejar materi berupa uang saja karena pada dasarnya BPN adalah perwakilan didaerah yang harus bisa menata keabsahan pertanahan di masyarakat,” kesalnya.
Terpisah, Barudin Direktur PDAM Bengkayang mengungkapkan, banyak asset eks Pemda Kabupaten Sambas di Bumi Sebalo yang telah termakan usia.
“Selain mendapatkan warisan jaringan PDAM dari eks Kabupaten Sambas, pihaknya juga mendapatkan warisan karyawan dari PDAM yang dahulunya bertugas di Bengkayang yang sebelumnya  Bengkayang menjadi kabupaten,” beber Barudin diruang kerjanya, belum lama ini.
Dengan kondisi asset eks Kabupaten Sambas menjadi beban kerjanya sebagai Direktur PDAM dikarenakan jaringan tersebut sudah tua dan perlu di rehab kembali supaya kerjanya maksimal sehingga terwujud pelayanan yang maksimal kepada masyarakat Bumi Sebalo.(cah)

web BPK RI Perwakilan Kalbar memberitakan:
Jumat (21/10), BPK RI Perwakilan Provinsi Kalimantan Barat secara bersamaan menyerahkan Laporan Hasil Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu atas manajemen aset Pemerintah Kabupaten Sambas, Kabupaten Bengkayang dan Kota Singkawang. Penyerahan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) dilakukan oleh Kepala Perwakilan BPK RI Kalimantan Barat, Adi Sudibyo, kepada Ketua DPRD Kabupaten Sambas, Kabupaten Bengkayang dan Kota Singkawang.
Dalam sambutannya, Kepala Perwakilan BPK RI Provinsi Kalbar menyatakan bahwa LHP yang diserahkan hari ini merupakan hasil dari pemeriksaan dengan tujuan tertentu yang telah dilaksanakan BPK RI selama satu bulan di lapangan. Latar belakang pemeriksaan atas asset pada ketiga entitas ini karena BPK melihat masih terdapat permasalahan asset tetap pemekaran antara Pemerintah Kabupaten Sambas dengan Pemerintah Kabupaten Bengkayang dan Kota Singkawang. Selain itu, BPK juga merasa prihatin dengan kelemahan dalam pengelolaan asset yang selalu berdampak pada penyajian laporan keuangan.
Sementara itu, dalam sambutan dari Ketua DPRD Sambas, Masud Sulaiman, SE dan Bupati Bengkayang, Suryadman Gidot, yang mewakili unsur legislatif dan eksekutif dari Pemerintah Kabupaten Sambas, Pemerintah Kabupaten Bengkayang dan Kota Singkawang menyatakan akan segera menindaklanjuti rekomendasi BPK RI sesuai  waktu yang telah ditentukan dan akan terus berkoordinasi agar permasalahan aset antara tiga wilayah ini dapat segera diselesaikan.