Kamis, 12 Juli 2012

Hutan Adat Semunying Kolam Terbakar


Momonus: PT LL mengerjakan lahan stacking dengan cara bakar
lahan stacking PT LL yang sengaja di bakar pihak perusahaan

Bengkayang Beranda Kalbar-Jagoi Babang. Desa Semunying Jaya Kecamatan Jagoi Babang merupakan salah satu desa yang ada di Indonesia yang berbatasan darat langsung dengan Lunduk Serawak Malaysia. Sudah lama konflik antara warga setempat dengan PT LL, dan kini Hutan Adat Semunying Kolam ikut terbakar akibat PT LL membakar lahan stacking dengan cara di bakar.
Momonus, Kepala Desa Semunying Jaya Kecamatan Jagoi Babang mengatakan, sekitar awal Juni 2012 lalu pihak PT Ledo Lestari mengerjakan lahan stacking dengan cara membakar.
Akibat PT LL mengerjakan lahan stacking dengan cara membakar, puluhan hektar kebun karet milik warga Semunying ikut terbakar.
“Parahnya, puluhan hektar Hutan Adat Semunying Kolam yang dikukuhkan oleh Bupati Bengkayang periode 1999-2010 juga ikut terbakar,” keluh Momonus kepada Equator ditemui di Jalan Tabrani Bengkayang, belum lama ini.
Ia melanjutkan, anak perusahaan Duta Palma Groub ini membakar lahan stacing tidak jauh dari hutan adat dan dekat dengan kampung Pareh Desa Semunying Jaya.
Lahan disekitar Hutan Adat Semunying Kolam merupakan lahan gambut dan mudah terbakar. Ia sangat menyayangkan sekali perusahaan PT LL mengerjakan lahan dengan cara membakar.
Sebut saja Kumbang, salah satu mantan karyawan perusahaan perkebunan kelapa sawit anak perusahaan dari Duta Palma Groub yang berada di Kecamatan Seluas dan Jagoi Babang yang tidak mau disebutkan namanya mengungkapkan, bukan hanya saat ini saja perusahaan tersebut mengerjakan lahan dengan cara membakar, tetapi sejak dahulu juga sering dilakukan.
“Saat saya bekerja disana, juga membakar lahan dalam pengerjaan lahan stacking. Selain murah, cepat selesai pengerjaannya,” aku pria berbadan tegak dan berambut lurus ini ditemui di Jalan Sanggau Ledo, baru-baru ini.
Ia menjelaskan, stacking adalah membuka areal hutan dengan mengunakan alat berat dan menyusun potongan-potongan kayu sesuai pancang rumpukan yang telah ditentukan.
Pembukaan lahan di sini  mengunakan zero burning, kegiatan pembukaan lahan disini mengunakan system buka lahan dengan mengunakan alat berat (stacking). 
Namun bila terdapat pohon yang besar dan susah di tumbang maka pohon tersebut dapat disusul dengan tumbang manual (sinsaw, Red) sehingga areal dapat benar-benar terbuka. Team  sinsaw kayu biasanya ada dari kontraktor alat berat tersebut.
Anggota staf Advokasi dan Kolaborasi Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Kalimantan Barat M Sumantri mengaku memang benar PT LL mengerjakan lahan stacking dengan cara membakar dan merebak ke hutan adat semunying kolam. (cah)


Walhi Tunggu Keputusan MK Tentang Semunying Jaya


warga Semunying Jaya Kecamatan Kajoi Babang Sandera Alat Berat PT LL

Bengkayang Beranda Kalbar-Jagoi Babang. Lahan eks hak pengusahaan hutan di kawasan perbatasan Kalimantan Barat dan Negara Bagian Sarawak, Malaysia, kini berubah menjadi lahan perkebunan kelapa sawit. Kehadiran perusahaan kelapa sawit di lokasi itu menimbulkan pro dan kontra di masyarakat setempat. Walhi Kalbar menunggu hasil sidang di MK mengenai permasalahan warga Semunying Jaya dan PT LL.             
Anggota staf Advokasi dan Kolaborasi Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Kalimantan Barat M Sumantri mengaku benar Walhi membantu warga Desa Semunying Jaya untuk mengajukan permasalahan antara warga Desa Semunying Jaya dengan pihak perusahaan perkebunan kelapa sawit PT Ledo Lestari.
“Saat ini kita sedang menunggu hasil keputusan dari MK. Sidang kurang lebih dua minggu yang lalu di Jakarta dilaksnakan bersama empat provinsi lain dengan kasus yang sama,” terang Sumantri kepada Equator, kemarin.
Kepala Desa Semunying Jaya, Momonus mengatakan, pihaknya telah melakukan berbagai cara untuk menyelesaikan permasalahan yang selama ini terjadi antara Masyarakat Semunying dengan PT Ledo Lestari yang merupakan anak perusahaan dari Duta Palma Groub.
“Saat ini kami telah mengajukan permasalahan ini ke Mahkamah Konstitusi Jakarta. Pak Sulistyono pengacara dari Walhi telah mengantar surat pengajuan ke MK,” beber Momunus kepada Equator ditemui di Jalan tabarani, belum lama ini.
Ia melanjutkan, pengacara dari Walhi bersama Sekretaris Badan Pemerintahan Desa Semunying Jaya berangkat ke Jakarta pada pertengahan Juni lalu.
Momonus mengungkapkan, dengan jalur demo sudah mereka lakukan. Ketemu dengan DPRD Bengkayang juga telah dilaksnakan. Bahkan dengan TP3K Bengkayang juga telah diselenggarakan di Ruang Rapat Bupati Bengkayang.
Namun semuanya nihil. Dari pusat sudah banyak yang datang ke Semunying Jaya, tetapi hingga saat ini masih belum selesai.
“Oleh karena itu, kami bersama Walhi mengajukan hal ini ke MK Jakarta,” aku Momonus, kemarin. (cah)
               

76 Calon Panwaslucam Akan Test Wawancara


Martono

Bengkayang Beranda Kalbar-Bengkayang. Tahapan pilgub saat ini telah memasuki tahapan pemutakhiran data pemilih. Namun panwaslucam di kabupaten baru akan di test dan direkrut. Semua tahapan Pilgub Kalbar tidak dapat di awasi oleh panwas dikarenakan lambannya merekrut panwas kabupaten, kecamatan dan pengawas pemilu lapangan. Sebanyak 76 peserta calon panwascam akan dilakukan test wawancara dengan metode jemput bola dan zona.
Martono, Devisi Sumber Daya Manusia dan Umum Panwaslu Kabupaten Bengkayang mengatakan, saat ini pihaknya lagi konsentrasi dalam perekrutan panwaslu kecamatan untuk pilgub kalbar. Batas akhir 15 Juli ini harus sudah selesai direkrut panwaslucam.
"Sebanyak 76 orang yang mendaftarkan diri menjadi panwaslucam dari 17 kecamatan yang ada di Kabupaten Bengkayang," beber Martono ditemui di Sekretariat Panwaslu Kabupaten Bengkayang Jalan Sanggau Ledo, Jumat (6/7).
Martono yang juga Direktur Akademi Bumi Sebalo ini melanjutkan, Kecamatan Bengkayang yang paling banyak peminatnya menjadi panwaslucam, yakni sebanyak 11 orang pendaftar, sedangkan kecamatan lain banyak yang hanya tiga orang. Ia meneruskan, semua peserta lolos administrasi, dan akan dilanjutkan dengan test wawancara langsung oleh ketiga Panwaslu Kabupaten Bengkayang beserta staf.
Pihaknya sengaja membagi zona dalam test wawancara dalam perekrutan panwaslucam. Hal ini guna mempermudah para peserta calon panwaslucam yang jauh jarak tempuhnya ke ibu kota kabupaten. Apabila 76 peserta calon panwaslucam datang test wawancara di sekretariat Panwaslu Kabupaten Bengkayang, biaya atau pengeluaran untuk peserta akan membengkak. Jadi pihak Panwaslu Kabupaten Bengkayang melakukan jemput bola.
"Anggaran untuk Panwaslu Kabupaten Bengkayang belum turun, sementara waktu kami meronggoh saku sendiri untuk menalangi kegiatan ini demi lancarkan Pilgub. Sekretaris saja kami masih belum punya," aku Martono.
Senin 9  juli mendatang, tepatnya pukul  08.00-12.00 wib tes akan dilaksanakan di aula Kecamatan Sanggau Ledo, dimana para calon panwaslucam 17, Sanggau Ledo dan Ledo yang akan di uji kemampuannya.  Pukul 13.00- 17.00 akan dilanjutkan wawancara calon panwaslucam di aula Kecamatan Seluas dimana pesertanya dari Kecamatan Jagoi Babang, Siding, dan Seluas.
Pada Selasa akan dilanjutkan dengan melakukan test wawancara di Sekretariat Panwaslu Kabupaten  Bengkayang sejak pukul 8.00-12.00 untuk calon Panwaslucam  Bengkayang, dan Lumar. Pukul 13.00-17.00 ditempat yang sama gantian untuk peserta calon Panwaslucam Kecamatan  Teriak, Sungai Betung dan Suti Semarang melakukan test wawancara.
Pada Rabu pagi dengan jam yang sama, test wawancara untuk calon peserta panwaslucam dititikkan di aula kantor Kecamatan Samalantan dengan peserta dari Kecamatan Monterado, Samalantan, dan Lembah Bawang. siangnya tepat pukul 14.00-17.30, Panwaslu Kabupaten Bengkayang melanjutkan untuk melakukan test wawancara yang dipusatkan di aula kantor Kecamatan Sungai Raya Kepulauan dengan peserta dari Kecamatan Sungai Raya, Capkala, dan Sungai Raya Kepulauan.
Dari 76  peserta calon panwaslucam  yang mendaftarkan diri  dari 17 kecamatan yang ada di Kabupaten Bengkayang, hanya 51 orang yang akan menjadi panwaslucam, dikarenakan masing-masing kecamatan di ambil tiga orang saja.  Martono mengaku, jangka waktu kerja panwaslucam sampai bulan desember, itu apabila hanya  satu putaran, tetapi jika dua putaran sampai bulan februari 2013.
Perekrutan ini berdasarkan UU NO 22/2007 tentang Penyelenggaraan Pemilu. bagi peserta yang  aktif di parpol gugur secara administrasi  sesuai UU NO 22/2007. (cah)

Aset Eks Pemda Sambas, Bengkayang Jangan Jadi Tumbal


Bengkayang Beranda Kalbar-Bengkayang. Kabupaten Bengkayang telah 13 tahun berdiri dan memisahkan dari Kabupaten Sambas. Namun hingga kini aset eks Pemda Sambas belum diserahkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pemda Bengkayang jangan jadi tumbal masalah aset eks Pemda Sambas.
Herman Planet
Herman Planet, Ketua Panitia Khusus Aset Daerah DPRD Bengkayang mengatakan, sampai saat ini Kabupaten Bengkayang masih dirugikan mengenai aset eks Pemda Sambas baik yang berada di Kabupaten Bengkayang maupun di Singkawang.
“Hingga saat ini mengenai aset eks Pemda Sambas masih belum selesai,” beber Herman ditemui diruang kerjanya,belum lama ini.
Herman yang juga anggota Komisi B DPRD Bengkayang melanjutkan, Pemda Sambas sejak saat ini masih banyak belum menyerahkan aset yang berada di Kabupaten Bengkayang.
Baik yang berupa bergerak maupun tidak bergerak. Banyak dijumpai aset eks Pemda Sambas yang berada di Kabupaten Bengkayang sehingga dalam embuat laporannya kepada BPK RI sulit di pertanggungjawabkan.
Perlu diketahui, Pemda Bengkayang mendapat tekanan dari BPK RI untuk menyelesaikan aset eks Pemda Sambas yang ada di wilayah Pemda Bengkayang untuk diserahkan kepada Pemkot Singkawang.
“Kita jangan jadi tumbal, aset bangunan dan tanah yang ada di Pemkot Singkawang jangan dulu Pemda Bengkayang menyerahkannya. Dikarenakan Pemda Sambas  belum menyerahkannya kepada Pemda Bengkayang sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku,” tegas Herman.
Ia mengakui, aset eks Pemda Sambas yang berada di Kabupaten Bengkayang susah dilacak. Hal ini dikarenakan banyak yang di DUM. Tetapi untuk aset yang tidak bergerak seperti bangunan dan tanah, harus dikejar dan diselesaikan.
Setidaknya, ada 162 aset milik Pemda Bengkayang yang masih digunakan oleh Pemkot Singkawang dalam menjalankan roda pemerintahannya.
Menurutnya hal ini disebabkan karena hingga sekarang belum dilakukan kesepakatan mengenai proses serah terima aset antara kedua daerah yang sama-sama pernah menjadi bagian dari wilayah Kabupaten Sambas itu.
“Makanya dalam waktu dekat ini, kita (Pansus) akan melakukan inventarisir terhadap aset-aset milik Bengkayang yang berada di wilayah Pemkot Singkawang,” tandasnya.(cah)



Bimtek SOP Wujudkan Birokrasi Profesional


Bengkayang Beranda Kalbar-Bengkayang. Sebagai upaya penyeragaman Tata Naskah Dinas di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bengkayang, pada Selasa (3/7) tepat pukul 09.00 wib, Bagian Ortal Setda Kab Bengkayang menyelenggarakan pembukaan Workshop Tata Naskah Dinas dan Bimtek Standart Operational Prosedure (SOP).
Suryadman Gidot, S.Pd
Bupati Bengkayang, Suryadman Gidot SPd mengatakan, ada kesamaan persepsi terhadap Tata Naskah Dinas yang diberlakukan kepada unsur Pemerintahan di Bumi Sebalo dalam menjalankan tugas administrasi secara berdaya guna dan berhasil guna baik dalam penulisan, penggunaan ruang atau lembar naskah dinas, spesifikasi informasi serta penggunaan bahasa Indonesia yang baik, benar dan lugas.
Tentunya dengan demikian naskah dinas harus disusun dan diproses menurut tata cara dan bentuk yang telah dibakukan dengan petunjuk teknis tata naskah dinas setiap Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah yang mengacu pada pedoman umum tata naskah dinas yang membakukan jenis, sebagaimana tersurat dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2009 tentang Tata Naskah Dinas di Lingkungan Pemerintah Daerah dan Peraturan Bupati Bengkayang Nomor 43 Tahun 2010 tentang Tata Naskah Dinas di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bengkayang.
“Salah satu aspek penting dalam mewujudkan birokrasi yang profesional, efektif dan efisiensi adalah dengan menerapkan Standart Operational Prosedure (SOP) pada seluruh proses penyelenggaraan administrasi Pemerintahan. Dengan adanya Standar Operasional Prosedur, penyelenggaraan administrasi Pemerintahan dapat berjalan dengan pasti dan berbagai bentuk penyimpangan dapat dihindari atau sekalipun terjadi penyimpangan di lingkungan Pemerintahan,” terang Gidot ditemui di aula I lantai IV Kantor Bupati Bengkayang, belum lama ini.
Mantan Wakil Bupati Bengkayang periode 2005-2010 ini melanjutkan, hal tersebut dapat ditemukan penyebabnya dan biar diselesaikan dengan cara yang tepat. Apabila semua kegiatan sudah selesai dengan yang ditetapkan menurut Standar Operasional Prosedur, maka secara bertahap kualitas pelayanan publik akan lebih profesional, cepat dan mudah.
Standar Operating Prosedure (SOP) tidak saja bersifat internal tetapi juga eksternal, karena SOP selain digunakan untuk mengukur kinerja organisasi publik yang berkaitan dengan ketepatan program dan waktu juga digunakan untuk menilai kinerja organisasi publik di mata masyarakat, baik berupa responsivitas, responsibilitas maupun akuntabilitas kinerja instansi Pemerintah.
“Sudah seharusnya setiap satuan unit kerja pelayanan publik instansi Pemerintah memiliki SOP sebagai acuan dalam bertindak agar akuntabilitas kinerja instansi Pemerintah dapat dievaluasi dan terukur,” Bupati Bengkayang kedua ini.
Edward Haris SSos, Ketua Panitia Workshop Tata Naskah Dinas dan Bimtek Standart Operational Prosedure (SOP) menerangkan, tujuan dari pelaksanaan Worshop dan Bimtek ini adalah untuk memberikan pemahaman dan masukan yang mendasar tentang berbagai bentuk pelayanan yang dilakukan oleh semua instansi yang berhubungan langsung dengan administrasi dan membantu memantapkan pemahaman setiap peserta dari masing-masing SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bengkayang dalam menyusun prosedur kerja agar sesuai dengan jabatan dan Tupoksi setiap aparatur di unit kerja masing-masing demi terwujudnya good governance.
“Peserta yang mengikuti kegiatan adalah para pejabat setingkat Eselon IV dari setiap SKPD masing-masing dengan jumlah keseluruhan sebanyak 94 orang. Narasumber yang memberikan materi berasal dari Biro Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Barat. Workshop Tata Naskah Dinas berlangsung dari Tanggal 3-4 Juli 2012 dan dilanjutkan dengan Bimtek SOP dari Tanggal 5-6 Juli 2012" tandas Kabag Ortal Setda Kabupaten Bengkayang ini. (cah/Humas Pemda Bky)



Jumat, 06 Juli 2012

Hindari Laka, Warga Tambal Jalan Propinsi


Bengkayang Beranda Kalbar-Vandering. Sepanjang jalan Bengkayang menuju kota Singkawang yang merupakan jalan provinsi, banyak yang berlubang dan rusak. Walaupun pihak pemprov Kalbar kerap melakukan tambal sulam namun masih banyak ruas jalan yang berlubang dan rusak parah sehingga warga setempat dengan kesadarannya menambal jalan tersebut supaya laka lantas dapat dihindari.
Miang Santoso, warga Serukam Kecamatan Samalantan mengatakan, ia bersama tiga temannya berinisiatif untuk menambal jalan propinsi yang berlubang di daerah gunung van de ling secara swadaya.
"Tunggu Pemprov Kalbar yang menambal jalan ini, sudah banyak laka lantas yang terjadi," kesal Santoso ditemui di Jalan Vandering, Rabu (5/6).
Ia melanjutkan, penambalan jalan yang berlubang menggunakan semen, pasir dan batu pecah. Hal ini dimaksud supaya tambalan yang mereka kerjakan dapat bertahan dengan waktu yang lama.
Santoso mengakui, dengan mereka secara suka rela menambal jalan propinsi ini tentunya membutuhkan pengertian dari pengguna jalan.
"Sumbangan suka rela bagi pengendara roda dua dan empat yang melintas. Kami tidak memaksa, bahkan banyak motor yang lewat tidak menyumbang," tegasnya.
Dengan adanya sumbangan dari pengguna jalan, modal mereka membeli semen, pasir dan batu pecah dapat tergantikan.
Yanto, warga Kecamatan Bengkayang mengungkapkan, dengan adanya warga yang berinisiatif menambal jalan propinsi sudah membantu pihak pemerintah memperbaiki jalan raya.
"Tidak ada undang-undang yang melarang warga membantu menambal jalan dan meminta sumbangan secara suka rela kepada pengguna jalan," ucap yanto, kemarin.
Ia meneruskan,dengan banyaknya jalan propinsi yang berlubang, tentunya akan menimbulkaan kecelakaan.
Jalur bengkayang-singkawang, terutama daerah yang banyak berlubang jalannya, rawan kecelakaan bahkan sampai memakan jiwa.
"Jika tidak percaya, tanya sana di polres bengkayang, berapa orang mati akibat jalan propinsi ini rusak dan berlubang,"tandasnya. (cah)

Bupati Bengkayang Ingatkan Warga Jangan Golput


Bengkayang Beranda Kalbar-Bengkayang. Saat ini KPU Kalbar dan jajarannya sedang melakukan cross cek Daftar Pemilih Sementara (DPS) di setiap TPS. Bupati Bengkayang mengingatkan warga Bumi Sebalo untuk tidak golput dalam Pilgub Kalbar 20 September mendatang.
Bupati Bengkayang SUryadman Gidot S.Pd
Bupati Bengkayang, Suryadman Gidot meminta seluruh elemen masyarakat Bumi Sebalo jangan sampai tidak menggunakan hak pilihnya dalam Pilgub Kalbar 20 September mendatang.
“Apabila masih belum terdaftar, segera melaporkan kepada PPDP, TPS, PPS, PPK dan KPU Kabupaten Bengkayang,” saran Gidot ditemui diruang kerjanya, Kamis (28/6).
Mantan Wakil Bupati Bengkayang periode 2005-2010 ini melanjutkan, jangan sampai ada warga Kabupaten Bengkayang golput atau tidak memilih.
Ia berharap setiap proses atau tahapan Pilgub Kalbar berjalan dengan baik dan berkesinambungan. Gidot tidak menginginkan penyelenggaraan Pilgub Kalbar di Kabupaten Bengkayang tidak sukses.
"Satu suara sangat berharga. oleh karena itu mari pro aktif mengecek nama kita di DPS," ajaknya.
Ketua Umum Dewan Adat Dayak Kabupaten Bengkayang menyarankan, pihak kepolisian harus meningkatkan keamanan dalam rangka pemilihan umum gubernur dan wakil gubernur Kalbar.
“Masyarakat membutuhkan rasa aman. Apalagi Polri saat ini merayakan HUT Bhayangkara yang ke 66 tahunnya,” ucap Anyim yang juga Sekretaris Daerah Kabupaten Bengkayang via telepon seluler, kemarin. (cah)


Gidot Pinta Kades Suruh TKW dan TKI Pulang Buat e-KTP

Bengkayang Beranda Kalbar-Bengkayang. E-KTP merupakan salah satu program pemerintah pusat. Kabupaten Bengkayang diberi waktu oleh pemerintah pusat melakukan e-KTP sampai akhir 2012. Oleh karena itu, Suryadman Gidot meminta kepada kepala desa untuk menghubungi  keluarga yang berkerja di luar negeri baik itu TKI maupun TKW kepada warganya.
Bupati Bengkayang periode 2010-2015
Bupati Bengkayang, Suryadman Gidot mengatakan, beberapa waktu lalu ia bersama Wakil Bupati Bengkayang bersama-sama melauncing e-KTP di Kantor Camat Bengkayang.
“TKI dan TKW yang berada di Malaysia atau luar negeri disuruh pulang dulu untuk membuat e-KTP. Jangan sampai mereka tidak terdata melalui e-KTP. Jangan sampai mereka membuat KTP Malaysia gara-gara tidak membuat e-KTP,” ingat Gidot.
Mantan Wakil Bupati Bengkayang periode 2005-2010 ini melanjutkan, masyarakat Bumi Sebalo harus memanfaatkan momen ini. Jangan sampai masih ada warga yang tidak membuat e-KTP.
Bupati Bengkayang ke dua ini mengingatkan, para kepala desa jangan sampai memungut biaya saat warganya membuat e-KTP.
 “e-KTP gratis, tidak di pungut biaya selama 2012. Oleh karena itu, kepala desa beserta perangkatnya untuk menyampaikan kepada warganya datang ke kantor camat membuat e-KTP,” pinta Gidot ditemui di Kantor Bupati Bengkayang, belum lama ini.
Kawasan perbatasan rentan akan administrasi kependudukan. Apalagi desa merupakan salah satu penyelenggara pemerintahan, jangan sampai ada warga perbatasan yang tidak terekam di e-KTP.
Camat Lumar, Tulen mengungkapkan, pihaknya telah siap melakukan e-KTP. Ia berharap masyarakat dapat datang ke kantor camat untuk melakukan perekaman e-KTP.
“Operator e-KTP kami baru pulang dari pelatihan di Pontianak Juni lalu. Mari kita membuat e-KTP,” ajak Tulen. (cah)



Hujan Tak Turun, Warga Sebujit Susah Air Bersih


Bengkayang Beranda Kalbar-Siding. Hampir dua bulan terakhir, musim kemarau menimpa warga Dusun Sebujit Desa Hli Buei Kecamatan Siding ini. Warga bersusah payah mencari sumber air bersih untuk kebutuhan MCK. Bantuan dari pemerintah baik itu kabupaten, propinsi maupun pusat belum datang untuk mengatasi permasalahan warga Sebujit.
Tetua Adat Dayak Bidayuh Sebujit melewati jembatan dimana air dibawah jembatan sudah mengering
Sihombing, Sekretaris Desa Hli Buei Kecamatan Siding mengatakan, sudah hampir dua bulan ini di daerahnya tidak pernah turun hujan. Untuk masak, mandi dan mencuci, warga harus berjalan kaki sepanjang satu kilometer.
“Gara-gara hujan tidak turun, kami warga Desa Hli Buei kesulitan air bersih untuk memasak dan mencuci,”keluh Sihombing kepada Equator ditemui dikediamannya,  Jumat (15/6).
Antonius Ale, Camat Jagoi Babang mengungkapkan, saat ini warga Desa Hli Buei lagi dalam kesulitan untuk mencari sumber air bersih.
“Saya saja mandi harus bersusah payah mencari sungai. Ada sungai tetapi sudah bau lumpur yang jarak dari Kantor Camat Siding ke sungai kurang lebih 500 kilometer,” ucap Ale ditemui di Aula Kantor Camat Siding, kemarin.
Syafarudin, Camat Siding mengakui, memang benar selama ini warganya susah dalam mencari sumber air bersih untuk memasak, mandi dan mencuci.
“Ada genset dan mesin kompa air pun tidak dapat dimanfaatkan karena sungai sudah surut diakibatkan dua bulan ini tidak turun hujan,” katanya, kemarin.
Tulen, Camat Lumar mengeluh dengan susahnya mencari sumber air bersih untuk mandi di Dusun Sebujit Desa Hli Buei.
“Dari kemarin sampai saat ini, saya hanya mandi sekali saja dikarenakan susah mencari sumber air bersih akibat hujan tidak pernah turun,” aku Mantan Camat Siding ini ditemui di rumah Sekdes Hli Buei, kemarin.
Kasa, Sekretaris Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Bengkayang menambahkan, baru tahun ini kegiatan Gawai Nyobeng di Dusun Sebujit Desa Hli Buei yang susah mencari sumber air bersih.
“Untuk mandi ke sungai, kita harus berjalan kaki sepanjang 500 meter, itu pun air sungai sudah bau lumpur. Mau air yang bersih jaraknya jauh, dan terpaksalah mandi di sungai yang bau lumpur daripada badan gerah,” tandas Mantan Plt Camat Siding ini, kemarin. (cah)



Polisi Kerja Sesuai Tupoksi


Bengkayang Beranda Kalbar-Bengkayang. Tidak terasa Polri telah mencapai usia ke 66 tahunnya. Tentunya dengan usia yang sudha tergolong lansia, banyak harapan dan saran kepada Polri terutama di Kabupaten Bengkayang. Masyarakat meminta Polri bekerja sesuai dengan tupoksinya.
Bupati Bengkayang Suryadman Gidot, S.Pd 
Bupati Bengkayang, Suryadman Gidot menyarankan, dengan bertambahnya usia bhayangkara, pihak kepolisian sesegera mungkin membangun gedung Polisi Sektor Sungai Betung, Teriak, Lumar dan Lembah Bawang.
“Semoga polisi semakin profesional, maju dan di cintai rakyat,” harap Gidot melalui pesan singkat kepada Equator, Sabtu (30/6).
Ketua DPRD Bengkayang, Sebastianus Darwis mengatakan, Polri harus selalu dekat dengan masyarakat dan terus menjaga ketertiban dan keamanan.
“Polri sebagai mitra pemerintah dan masyarakat harus baik dan amanah serta bekerja sesuai dengan tupoksi. Dirgahayu HUT Bhayangkara,”  pinta Darwis, kemarin.
Darwis mengakui, kinerja Polri di Kabupaten Bengkayang sudah sangat baik sesuai dengan tupoksinya dan dalam melaksanakan penindakan sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku.
Ketua Umum Dewan Adat Dayak Kabupaten Bengkayang mengungkapkan, masyarakat Bumi Sebalo khususnya masyarakat adat tidak ada kata lain selain meminta keamanan di lingkungan sekitarnya.
“Tingkatkan terus kinerja Polri di Kabupaten Bengkayang yang selama ini sudah baik menjadi lebih baik lagi,” ucap Anyim.
Sekretaris Daerah Kabupaten Bengkayang ini melanjutkan, pihak Kepolisian sebagai mitra pemerintah dan masyarakat tetap menjaga hubungan baik dan menjadi suri tauladan serta panutan kepada warga sipil yang ada di Bumi Sebalo.(cah)





Selasa, 03 Juli 2012

Turis Kanada dan Taiwan Masuk Sebujit Lewat Gumbang Malaysia

Bengkayang Beranda Kalbar-Siding. Setiap tanggal 15 Juni, warga Dusun Sebujit Desa Hli Buei Kecamatan Siding Kabupaten Bengkayang Kalimantan Barat merayakan Gawai Nyobeng. Tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya, dimana warga Gumbang Bau Serawak Malaysia Timur bertandang ke Sebujit untuk memenuhi undangan menghadiri Gawai Nyobeng.
   
Turis Asal Kanada menari bersama dan membaur dengan masyarakat ADat Dayak Bidayuh saat Nyobeng 2012
Atal, Tokoh adat Dayak Bidayuh Gumbang Bau Serawak Malaysia menceritakan, ia bersama rombongan dari Gumbang selama delapan jam berjalan kaki menuju Dusun Sebujit. Walau lelah, sakit, panas dan capekpantang menyerah datang memenuhi undangan Gawai Nyobeng.
"Mari kita jaga silahturami yang ada, kita tetap bersaudara. Tahun mendatang akan kami jemput warga Sebujit untuk datang ke Gumbang. Pihak penduduk Gumbang ribuan terima kasih atas sambutan yang sangat baik. Makan tak mampu lagi, minum pun puas. Kami minta maaf atas tingkah laku yang tidak baik,” aku Atal.
Dokter Patau Rubis, Tetua Dayak Bidayuh Gumbang Bau Serawak Malaysia saat ditemui di rumah Kepala Adat Dayak Bidayuh Sebujit sangat antusias mengunjungi kerabatnya di Sebujit. Ia menceritakan, Dayak Bidayuh Sebujit dan Gumbang masih satu garis keturunan.
“Kami rombongan dari Gumbang sebanyak 38 orang. Kemarin saya berjalan kaki dari Gumbang ke sini, saat baru datang di Siding, kaki saya keram dan meminta bantuan warga Siding untuk mengantar saya ke sini mengendarai kendaraan roda dua,” ulas Patau.
Patau membeberkan, dalam hal bantuan dana juga telah disalurkan oleh pemerintah Malaysia kepada masyarakat Gumbang yang berangkat menuju Sebujit untuk membantu panitia di Sebujit merayakan Gawai Nyobeng. Silih berganti mengunjungi daerah walaupun berbeda negara telah lama dilakukan oleh kedua belah pihak baik itu masyarakat Sebujit maupun Gumbang. Untuk tahun ganjil, kampung Gumbang Bau Serawak Malaysia sebagai tuan rumah, sedangkan tahun genap giliran kampung Sebujit menjadi tuan rumah. 
Hal ini dilakukan sejak dahulu kala oleh nenek moyang mereka untuk tetap menyambung tali silahturami ke dua kampung yang satu suku dayak Bidayuh tetapi berbeda negara.
Asisten III Setda Bengkayang dan Kabid Pariwisata Provinsi Kalbar bersiap memotong anak ayam dan anjing
Bukan hanya dari Malaysia saja yang datang ke Dusun Sebujit untuk menghadiri Gawai Nyobeng, tetapi ada turis manca negara dari Kanada, dan Taiwan. Mereka datang ke Sebujit melalui Kampung Gumbang Bau Serawak Malaysia.
Pinus Samsudin, Asisten Tiga Sekretaris Daerah Kabupaten Bengkayang mengajak masyarakat Kecamatan Siding untuk menjaga dan melestrikan adat dan budaya yang ada. Hal ini harus dilakukan dengan mengedepankan adat dan budaya demi pembangunan di bidang kebudayaan dan pariwisata.
“Gawai Nyobeng di Sebujit bukan hanya sebagai kalender tetap Pemda Bengkayang saja, tetapi juga kalender tetap Pemerintah Propinsi Kalimantan Barat. Oleh karena itu, dengan telah ditetapkannya sebagai kalender tetap  dapat meningkatkan ekonomi dan kreativitas seniman serta seniwati Dusun Sebujit,” ucap Pinus.
Acara Gawai Nyobeng di Dusun Sebujit yang ada di wilayah perbatasan, mampu membangun diri di segala bidang.
Haritus, anggota DPRD Kalbar menerangkan, dirinya menyempatkan diri ke Sebujit sebagai bentuk mencintai adat dan budaya dayak khususnya Dayak Bidayuh.
“Kalau bukan sejak dini kita melestarikan adat dan budaya dayak Bidayuh. Anak cucu kita kelak tidak mengenal adat dan budaya. Hal itu yang harus kita hindari,” kata Legislator PDI Perjuangan ini.
Tetua Adat Dayak Bidayuh melakukan ritual sambut tamu undangan
Yosua Sugara, Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Bengkayang mengungkapkan, sebelum Bengkayang menjadi kabupaten dan masih bergabung dengan Kabupaten Sambas dirinya sering datang ke Sebujit.
“Pemerintah baik itu kabupaten, propinsi dan pusat harus membuat jalan ke Sebujit. Hal ini demi menghidupkan pariwisata yang ada di sini dan membuka akses jalan darat supaya terbebas dari keterisoliran masyarakat setempat yang hidup di daerah perbatasan Indonesia-Malaysia,” saran Yosua.
Senada yang di utarakan Johanes A Dopong, Ketua DPD Partai Nasdem Kabupaten Bengkayang. Ia menitik beratkan kepada jalan darat dari Dusun Merendeng Desa Siding menuju Dusun Sebujit Desa Hli Buei yang hingga saat ini masih memprihatinkan.
Gunawan dapat kado manis dari warga Malaysia
“Dari Jagoi Take sampai Dusun Merendeng sudah lumayan, tinggal pengerasan walaupun jembatan masih belum di bangun,” aku Dopong yang juga Ketua Harian KONI Bengkayang ini.
Dopong meneruskan, dengan bagusnya jalan darat, otomatis tingkat kesejahteraan masyarakat sekitar meningkat. Hasil pertanian dan hutan yang telah dikelola oleh masyarakat Kecamatan Siding dapat di jual ke luar daerah. Selama ini warga terbatas untuk menjual hasil bumi dikarenakan jalan darat masih belum dapat di lalui oleh kendaraan roda empat. Padahal sumber daya alam yang kaya akan flora dan fauna, tanahnya juga subur.
Para tamu undangan menyandap makanan di rumah Tetua Adat Dayak Bidayuh Sebujit
Deki Suprapto Ketua Adat Dayak Bidayuh mengungkapkan, tanpa ada kerjasama  semua pihak, kegiatan ini tidak akan sukses. Ia mengisahkan, 1997 lalu rumah adat baluk dibuat secara bergotong royong oleh warga Sebujit.
"Rumah adat baluk ini salah satu  yang masih ada di Kabupaten Bengkayang, rumah adat baluk yang lama masih ada di kampung Sebujit lama yang waktu tempuhnya kurang lebih tiga jam dari sini. Sedangkan di Malaysia hanya ada di Gumbang Bau Serawak Malaysia. Dan Rumah Adat Baluk juga ada di Taman Mini Indonesia Indah,” beber Deki. (cah)


Disbudparpora Giatkan Promosi Wisata Bengkayang


BENGKAYANG BERANDA KALBAR-SIDING. Kabupaten Bengkayang terdiri atas pesisir, lembah, bukit dan gunung. Dengan sumber daya alam yang melimpah, tentunya banyak potensi wisata yang dapat dijadikan tempat pariwisata potensial untuk dikomersialkan dan meningkatkan taraf hidup masyarakat setempat. Oleh karena itu, demi tercapainya visi dan misi Kabupaten Bengkayang 2010-2015, Disbudparpora Kabupaten Bengkayang giat melakukan promosi wisata supaya investor dan wisatawan baik lokal maupun manca negera datang ke Bumi Sebalo.
para tamu undangan datang ke Sebujit dalam rangka gawai Nyobeng 2012
Dra Anastasia Maria Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Bengkayang melalui Mustaqim, Kepala Bidang Pariwisata  mengatakan, pekerjaan rumah dirinya sangat banyak untuk mewujudkan bumi sebalo sebagai salah satu kabupaten sentral pariwisata di kalbar. 
Turis asal kanada datang ke Gawai Nyobeng Sebujit
"Masih banyak lokasi untuk dijadikan tempat pariwisata," ungkap Mustaqim ditemui diruang kerjanya, Rabu (20/6).
Ia meneruskan dari 17 kecamatan yang ada di Kabupaten Bengkayang masing-masing memiliki potensi wisata untuk dikembangkan. Mustaqim mencontohkan, untuk pantai banyak lokasi wisata yang masih belum dikelola. Sama halnya dengan riam, kebudayaan masyarakat Bumi Sebalo yang belum tersentuh oleh media massa sehingga masyarakat luas tidak mengetahuinya.
ibu-ibu Dayak Bidayuh lempar telur
Frans Wijaya, Kasi Promosi Bidang Pariwisata Disbudparpora Kabupaten Bengkayang menambahkan, aset wisata yang dimiliki kabupaten ini sangat melimpah, hanya mengelola unuk dijadikan kelas internasional yang masih membutuhkan waktu dan terobosan.
"Kami gencar-gencarnya melakukan terobosan promosi baik melalui media massa maupun elektronik bahkan melalui duni maya (jaringan sosial facebook, blog, wordpress, twitter)," beber Frans, kemarin.
Ritual Adat dayak Bidayuh Sebujit menyambut tamu
Ia menceritakan, beberapa waktu lalu pihaknya mengirimi foto-foto riam berawant yang ada di kecamatan seluas ke salah satu media elektronik swasta top di Jakarta. Selang beberapa hari, redaksi televisi swasta pun datang ke bengkayang untuk shoting panorama riam berawant.
Tidak hanya sampai disitu, Disbudparpora Kabupaten Bengkayang akan mengorbitkan seni dan budaya masyarakat bumi sebalo yang dapat dijadikan ikon wisata seperti Gawai Nyobeng di Sebujit dengan rumah Balugknya, Riam Merasap Gua Maria di Sanggau Ledo wisata religius. (cah)    

Produk Kerajinan Indonesia di Klaim Malaysia


wow kerajinan ini laku keras

 Bengkayang. sudah menjadi hal biasa kita dengar bahwa Malaysia mengkalim wilayah Indonesia, baik itu laut, tanah, kebudayaan, lagu, bahkan sampai ke kerajinan anak negeri ini. sangat ironis sekali, orang Indonesia yang ahli mengayam rotan tetapi yang mendapatkan namanya Malaysia.
Nimu, warga Kecamatan Bengkayang mengaku sangat terkejut saat dirinya datang ke Bau Serawak Malaysia Timur beberapa waktu lalu.
“Produk hasil pengrajin Indonesia terutama dari Kabupaten Bengkayang banyak ditemui di Bau. Saat saya menanyakan asal dari mana, mereka mengakui hasil pengrajin dayak bidayuh Serikin. Padahal itu merupakan hasil anak negeri ini,” kesal Nimu kepada Equator ditemui di Jalan Sanggau Ledo, Jumat (22/6).
ia merincikan, kerajninan yang ia temui di Bau ialah bidai, kursi, dan banyak lagi hasil kerjaninan asal Kabupaten Bengkayang.
Aneka ragam kerajinan Indonesia di Bau Serawak Malaysia
Basiran, Ketua Koperasi Hasil Benua Kecamatan Seluas mengungkapkan,  ia mengeluti bidai sudah tiga tahun terakhir ini. selain sebagai pengrajin bidai, dirinya juga menampung tikar bidai dari para pengrajin yang ada di Kecamatan Seluas dan sekitarnya.
“Kami kesulitan dalam hal bahan baku membuat bidai, baik itu rotan saga emas maupun kulit kayu Kapuak Selama ini kami membeli rotan saga emas dari Kalimantan Tengah,” keluh Basiran ditemui di Seluas, belum lama ini.
Para pengrajin bidai, maunya barang yang dibuat itu laku di jual, mengenai klaim warga Serikin terhadap produk bidai asal Indonesia bukan lagi menjadi pemikirannya. Itu ialah urusan pemerintah, apakah saat ini mampu menampung bidai yang kami produksikan sama halnya dengan harga, harus lebih tinggi dari Serikin.
Ia mengakui, modal menjadi salah satu permasalahan yang dihadapinya. Oleh karena itu, apabila ada bantuan dari emerintah, Basiran sangat mendambakannya. Selama ini basiran mengakui apabila uang kurang, tidak dapat menampung bidai dari para pengrajin.
“Pemerintah melalui instansi terkait membantu para pengrajin bidai dalam hal pengadaan bibit rotan saga emas dan bibit kayu kapuak untuk ditanam,” sarannya.
warga Indonesia meihat kerajinan negerinya di Bau Serawak 
Heru Kamaruzaman, Konsultan Pendamping Koperasi dan UMKM Kabupaten dari Kosama Finace Consulting  mengatakan, beberapa waktu lalu melakukan peninjauan UKM bidai di Jagoi Babang bersama Kementrian Perdagangan, serta Dinas Koperasi UMKM, Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bengkayang.
“Selain itu, dilakukan pengawasan ekspor dan impor barang yang ada di Jagoi Babang,” terang Heru ditemui diruang kerjanya Jalan Basuki Rachmad Bengkayang, Jumat (22/6).
Heru melanjutkan, Bidai menjadi salah satu komoditi unggulan Kabupaten Bengkayang dan menjadi primadona serta sangat diminati oleh turis manca Negara.
Bidai menjadi produk unggulan Bumi Sebalo dalam program OVOC (One Vilage, one commodity).oleh karena itu, Herumengajak kepada seluruh elemen masyarakat Kabupaten Bengkayang menyukseskan program OVOC dari pemerintah pusat.
“Sangat disayangkan sekali apabila pihak pemerintah baik itu pusat, propinsi maupun kabupaten mengambil kebijakan terutama membantu pemasaran para pengrajin dan bahan baku bidai di Jagoi Babang,” ungkap Heru, kemarin. (cah)




Bupati Bengkayang Buka LPI Tingkat Kabupaten Bengkayang


Bupati Bengkayang Suryadman Gidot menedatang bola petanda LPI Kabupaten Bengkayang resmi bergulir



Bengkayang. Bupati Bengkayang membuka LIga Pendidikan Indonesia tingkat kabupaten di Lapangan sepakbola BRC. Sebanyak empat rayon yang berjuang untuk memperebutkan tiket ke LPI tingkat propinsi JUli mendatang mewakili Bumi Sebalo.
Bupati Bengkayang Suryadman Gidot mengatakan, Liga Pendidikan Indonesia yang dilaksanakan berkesinambungan ini menjadi sinergi prestasi olahraga dan akademik di Bumi Sebalo.
“Prestasi terbaik di lapangan dapat bersanding dengan prestasi akademik,” pinta Gidot saat membuka LPI Kabupaten Bengkayang di Lapangan Sepakbola BRC Bengkayang, Senin (25/6).
Ia melanjutkan dengan adanya LPI ini, dapat membawa manfaat bagi kebnagkitan prestasi olahraga di Kabupaten Bengkayang.
LPI merupakan wadah pembinaan yang seluas-luasnya bagi generasi muda Indonesia dengan harapan siswa yang memiliki talenta potensial dapat digali dan di latih sedini mungkin untuk Membangun pilar generasi olahraga di Kabupaten Bengkayang dimasa mendatang.
Pembinaan dan pengemabngan olahraga pendidikan dilaksanakan dan diarahkan sebagai satu kesatuan yang sistematis dan berkesinambungan dnegan system pendidikan nasional.
Ketua Umum PSSI Kabupaten Bengkayang sampaikan kata sambutan
Ketua Panitia Pelaksana Liga Pendidikan Indonesia III Kabupaten Bengkayang, Silverius Sinoormenerangkan, dasar pelaksanaan kegiatan ini ialah surat keputusan bersama Menteri Pendidikan Nasional RI nomor 04/V/KB/2009.
Kemudian, Menteri Negara Pemuda Dan Olahraga RI nomor 0054/Menpora/V/2009 dan Ketua Umum PSSI nomor SKEP/42/NH/V/2009  tentang kepanitian nasional Liga Pendidikan Indonesia piala presiden periode 2009-2013.
“Tujuan kegiatan ini ialah mengembangkan dan membina sepakbola usia muda yang terarah, terpadu, berjenjang dan berkesinambungan,” terang Sinoor yang juga Kepala DInas Pendidikan Kabupaten Bengkayang, kemarin.
Selain itu, kata SInoor. LPI juga bertujuan untuk menciptakan kompetsisi yang bemrutu di tingkat sekolah dan mampu menghasilkan pemain usia muda yang berkualitas sebagai wahana penunjang prestasi.
Juara satu LPI tingkat SMP dan SMA, akan mewakili Kabupaten Bengkayang mengikuti LPI Kalbar yang akan digelar JUli 2012 mendatang.
Sinoor menjelaskan, pelaksanaan LPI tingkat kabupaten di mulai sejak Mei lalu di tingkat Rayon UPT DInas Pendidikan Kabupaten Bengkayang yang tersebar di 17 kecamatan. Sedangkan untuk tingkat Kabupaten Bengkayang diselenggarakan sejak 20-23 Juni 2012.
“Sebanyak 368 atlit dan official peserta LPI Kabupaten Bengkayang kali ini. maisng-masing delapan sekolah dari tingkat SMP dan SMA,” bebernya.
Rayon UPT Sanggau Ledo diwakili oleh SMP Negeri 1 dan SMA Negeri 1 Seluas. Bengkayang di wakilkan oleh SMP Santa Tarsisia, SMP Negeri 1 Sungai Betung, SMA Santo Fransiskus Asisi, SMA Negeri 2, dan SMA Borneo.
Rayon UPT Samalantan di wakilkan oleh SMP Negeri 1 Samalantan dan Monterado sedangkan SMA hanya diwakili oleh HB Samalantan.
Rayon Sungai Raya di wakili oleh SMP Negeri 3 Sungai Raya Kepulauan, MTs YPPU Karimunting, SMA Negeri 1 Sungai Raya Kepulauan. (cah)