Selasa, 24 September 2013

Kodim 1202 Singkawang Tangkap 900 Kilogram Bahan Peledak Buatan Cina


Bengkayang (Kalbar Times). Kejahatan di kawasan perbatasan Indonesia-Malaysia terutama di Kecamatan Jagoi babang kembali terjadi. Saat ini kasus masuknya bahan peledak dari negeri Malaysia menuju Indonesia menggunakan jalan darat. Pelaku, 36 karung bahan peledak serta sebuah motor KB 5377 TD diamankan TNI.
tersangka dan barang bukti bahan peledak 900 kg dan motornya
Dandim 1202 Singkawang, Letkol Inf Robby Lukman Laksana, melalui Perwira Seksi Intelijen Kodim 1202/Singkawang Lettu Inf Asswani Kunto mengatakan, pihaknya menemukan sejenis bahan peledak porous prills ammonium nitrate dan ammonium nitrate porolus grain di di Dusun Jagoi Desa Jagoi Kecamatan Jagoi Babang Kabupaten Bengkayang.
“Sebanyak 900 kilogram atau sebanyak 27 karung jenis porous prills ammonium nitrate dan Sembilan karung ammonium nitrate porolus grain masing-masig karung kurang lebih seberat 25 kilogram buatan Cina,” beber Asswani kepada Kalbar Times ditemui diKoramil 01 Bengkayang, Selasa (24/9).
barang bukti
Ia menjelaskan, dua jenis tersebut merupakan bahan utama perakitan peledak. Apabila di tambah bahan tambahan seperti pupuk NPK dan solar, daya peledaknya akan menimbulkan daya api yang luar biasa.
Sebanyak lima orang yakni Pasi intel dan anggota intel kodim menangkap pelaku. Saat pelaku mau akan memindahkan barang tersebut.
Anggota Kodim 1202 Singkawang meringkuk pelaku sekitar pukul 23.15 hari Senin 23 September 2013 lalu.
 “Sebanyak tiga orang pelaku tetapi yang tertangkap hanya Amri Amir usia 58 tahun warga Sempalai Kecamatan Tebas Kabupaten Sambas. Sedangkan dua orang asal Malaysia berhasil kabur,” terangnya.
Adapun dua orang asal Serikin Malaysia tersbeut atas nama Yosef usia 20 tahun dengan ciri-ciri  pendek, kecil dan kurus. Yang satunya ialah atas nama Anton 24 tahun dengan cirri-ciri gemuk dan tinggi 160 centimeter.
Saat mau ditangkap, ada perlawanan yang dilakukan oleh pelaku terhadap anggota Intek Kodim 1202 Singkawang. Namun dengan sigap dan pengalaman, anggota TNI membutuhkan waktu lima menit dapat meringkus pelaku.
“Dua orang Malaysia tidak dapat ditangkap karena melarikan diri ke wilayah Malaysia. Kami tidak bisa menangkap karena bukan wilayah Indonesia,” jelasnya.
Menurut pengakuan tersangka, 900 kilogram bahan peledak tersbeut untuk memupuk sawit. Barang Bukti dan pelaku saat ini diamankan di Koramil 01 Bengkayang sambil menunggu Komandam Korem untuk tindak lanjut berikutnya.
Ia berharap masyarakat proaktif apabila menemukan indikasi-indikasi atau hal-hal yang sekiranya tidak sesuai. supaya segera melaporkan kepada aparat terkait sehingga akan dapat ditangani lebih awal.
Perlu diketahui, Bahan peledak merupakan bahan yang sangat berbahaya dan perlu diawasi sejak dari pengadaan, pengangkutan, penyimpanan, penggunaan sampai dengan pemusnahannya. Oleh karena itu, sistem pembinaan dan pengawasannya harus tepat dan ketat, sehingga dapat diperkecil kemungkinan untuk bisa disalahgunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Sebagai Dual Munition agent, di satu sisi bahan peledak bermanfaat untuk mendukung kelancaran pelaksanaan pembangunan nasional, namun akan sangat berbahaya apabila disalahgunakan terutama untuk kepentingan kegiatan terrorism. Sesuai Undang-undang Nomor 3 tahun 2002 tentang Pertahanan, maka pengawasan dan pengendalian terhadap pengelolaan bahan peledak dilaksanakan secara terko-ordinasi terpadu antar instansi dan dikoordinasikan oleh Dephan. Bahan peledak ada dua macam yaitu komersial dan militer.
barang bukti
Untuk bahan peledak militer, pembinaan dan pengendaliannya diatur khusus oleh Dephan. Untuk pengawasan pengendalian bahan peledak komersial, maka perlu disusun suatu Pedoman Pembinaan dan Pengendalian bahan peledak komersial oleh Polri dan Depperindag.
Pengelompokkan Bahan peledak menurut kegunaannya ada lima kelas/kategori meliputi Bahan peledak “Blasting” dan / atau “Bursting”.  Bahan peledak “Blasting” yaitu bahan peledak yang digunakan untuk pertambangan, konstruksi dan sejenisnya. Sedangkan bahan peledak Bursting adalah bahan peledak yang digunakan dalam sistem senjata, seperti bom, granat, kepala ledak dan sejenisnya. Bahan peledak “blasting” dan/atau “Bursting” tersebut terdiri dari 5 (lima) tipe :
Tipe A. Berupa nitrat organic cair (seperti Nitrogliserin) atau campurannya dengan satu atau lebih bahan-bahan sebagai berikut : Nitrocellulose, Ammonium Nitrat anorganik lainnya, derivativ nitroaromatik atau bahan-bahan yang mudah terbakar, seperti serbuk kayu (“wood meal”) dan serbuk Aluminium.  (yopi)

penjelasan kepala balai POM Kalbar tentang minuman tak higenis

yopi cahyono Balai POM Pontianak tentang minuman terindikasi tidak higenis