Bengkayang. Akhir-akhir
ini masyarakat Kabupaten Bengkayang kian sadar akan pentingnya suatu organisasi
yang mengatur di dalam kehidupan sehari-hari. Saat ini telah banyak organisasi
kemasyarakat mengenai adat dan budaya seperti DAD (Dewan Adat Dayak), MABT
(Majelis Adat dan Budaya Tionghoa), MABM (Majelis Adata dan Budaya Melayu) dan
banyak lagi.Oleh karena itulah seiring dengan perkembangan jaman dan atas
kesadaran masyarakat yang semakin tinggi akan pentingnya suatu organisasi
sehingga Pemda Bengkayang melakukan inventarisasi dan kajian mengenai adat dan
budaya.Agustinus Naon, Wakil Bupati Bengkayang mengatakan, sejak
kedatangan suku Dayak Iban di Bumi Sebalo, belum pernah memperkenalkan secara
resmi kelembagaan dan fungsionaris Dayak Iban.Apabila kita mengacu pada visi Kabupaten Bengkayang, jelas
bahwa pemda Bumi Sebalo mengakui keberagaman suku, bahasa dan budaya. "Keberagaman ini menunjukkan fakta bahwa kita adalah
satu di dalam kebinekaan. Bukan hanya sekedar mengakui tetapi lebih dari itu,"
terang Naon ditemui di Seluas, belum lama ini.Naon menjelaskan, dimana Pemda Bengkayang menyediakan SKPD
yang tugas dan fungsinya menyangkut kelembagaan dan fungsionaris adat.Dengan adanya tumenggung, patih dan tuai rumah dayak iban,
akan menjadi patner dan fasilitas untuk menggali, menginventarisasi, dokumentasi
dan publikasi keanekaragaman seni serta budaya sehingga menjadi kreasi yang
bermanfaat bagi Kabupaten Bengkayang kedepannya.“Apalagi saat ini Pemda Bengkayang sedang giat-giatnya
melakukan inventarisasi dan kajian yang menyangkut seni, bahasa, cerita rakyat,
budaya termasuk didalamnya adat istiadat, kelembagaan dan fungsionaris adat dan
bahasa,” ungkap Naon.Obaja, salah satu Suku Dayak Iban yang bermukim di Kota
Bengkayang menceritakan, dalam kalangan Dayak Iban bahwa Temenggung Simpe' adalah
temenggung pertama bagi dayak iban yang tinggal di pulau kalimantan."Biasanya, temenggung mengepalai beberapa patih. Dan
patih mengepalai beberapa tuai rumah. Dan tuai rumah ini mengepalai beberapa
kepala keluarga yang terdapat dalam satu rumah panjang," jelas Obaja yang
juga Kepala Bappeda Kabupaten Bengkayang ini ditemui diruang kerjanya, kemarin.
(cah)
Bengkayang Beranda Kalbar merupakan media online yang dimiliki masyarakat Bumi Sebalo yang memberitakan setiap hari yang ada di Kabupaten Bengkayang secara eksklusif dan riil dilapangan.
Senin, 07 November 2011
GOW Sosialisasi Bahaya AIDS
bengkayang. GOW
Kabupaten Bengkayang menyelenggarakan seminar sehari kepribadian dan
sosialisasi pencegahan HIV/AIDS serta narkoba di Aula V Satu Atap dengan tema
peranan wanita didalam mengembangkan karakter kepemimpinan dan sosialisasi
pencegahan HIV/AIDS, seks bebas, dan narkoba.
Nyonya Christina Agustinus Naon, Ketua Gabungan Organisasi
Wanita Kabupaten Bengkayang mengatakan, kegiatan seminar sehari kepribadian dan
sosialisasi pencegahan hiv/aids dan narkoba untuk menunjukkan peran serta GOW
Bumi Sebalo dalam mewujudkan pembangunan di kabupaten yang kita cintai ini.
"Permasalahan HIV/AIDS sekarang ini bukan semata-mata
masalah kesehatan, tetapi mempunyai implikasi politik, ekonomi, sosial, etnis,
agama, dan hukum bahkan dampak secara nyata, cepat atau lambat menyentuh hampir
semua aspek kehidupan manusia," terangnya.
Melalui kegiatan ini diharapkan seluruh peserta memiliki
pengetahuan dan wawasan dalam membentuk kepribadian yang berkarakter sehingga
dapat menuntun orang-orang terdekat terhindar dari pengaruh narkoba dan tidak
mempunyai perilaku yang beresiko serta terhindar dari virus HIV/AIDS.
Istri Wakil Bupati Bengkayang ini berharap kegiatan ini
benar-benar memberikan manfaat yang berarti bagi kemajuan GOW Kabupaten Bengkayang
dalam pelaksanaan misinya kedepan. Misi yang diemban bukan semata-mata untuk
kepentingan organisasi saja tetapi untuk kemajuan kaum wanita serta kemajuan
kabupaten yang kita cintai ini.
Ketua Panitia Seminar Sehari Kepribadian Dan Sosialisasi
Pencegahan HIV/AIDS dan Narkoba, Dahlia S.Ag menjelaskan, kegiatan ini
terlaksana bberdasarkan surat tugas dari ketua gow kabupaten bengkayang nomor
043/ST/GOW.KAB.BKY/X/2011. Dan merupakan program kerja seksi tenaga kerja,
kependudukan dan lingkungan hidup serta seksi hukum dan pembina mental.
"Kegiatan ini bertujuan untuk memberi pengetahuan dan
wawasan dalam mengembangkan karakter kepemimpinan perempuan terutama dalam
berorganisasi," jelas Dahlia kepada Equator, belum lama ini.
Dahlia
menyebutkan, peserta yang hadir berjumlah 200 wanita yang berasal dari
organisasi wanita yang ada di Kabupaten Bengkayang. Peserta mendapatkan
sertifikat. Kali ini panitia
mendatangkan pembicara dari Jakarta yakni Theresia Ekamurti dan dr Bambang Pras
dari Singkawang. (cah)
Jumat, 04 November 2011
Pengusaha Bantu
Bangun Mapolsubsektor Sungai Raya Kepulauan
Bengkayang.
Pengusaha di Kabupaten Bengkayang kian sadar untuk membangun Bumi Sebalo. Salah
satu wujudnya nyata ialah PT Kingkong dan PT Life Vision Indonesia membangun
gedung Mapolsubsektor Sungai Raya Kepulauan dan Pos Lantas Teluk Suak.
AKBP Mosyan Nimitch SIK, Kapolres Bengkayang mengatakan,
penyerahan hibah bangunan dan surat pinjam pakai tanah serta peresmian
penggunaan polisi sub sungai raya kepulauan di wilayah hukum Polres Bengkayang.
"Dukungan masyarakat terhadap polisi sangat diperlukan
karena polisi di negara maju sekalipun membutuhkan dukungan dari warga. Karena
kehadiran polisi tidak dapat digantikan dengan alat secanggih apapun yang kita
kenal dengan polmas atau perpolisian masyarakat," terang nimitch.
Luas tanah Mapolsubsek Sungai Raya Kepulauan adalah 190
meter persegi. Bangunan ini merupakan hibah dari PT Kimkong Indonesia dan PT
Life Vision Indonesia. Sedangkan lahan seluas 25 ribu meter persegi diperoleh
dengan cara pinjam pakai dari Pemda Bengkayang.
Secara geografis, wilayah Pol Sub Sektor Sungai Raya Kepulauan
memiliki karakteristik dan gangguan kamtibmas yang berbeda dengan yang lain.
Oleh karena itu, untuk mengantisipasi timbulnya permasalahan, diharapkan
koordinasi instansi terkait dan kemitraan dengan masyarakat terus dipupuk dan
ditumbuh kembangkan.
"Kecamatan Sungai Raya Kepulauan memiliki potensi
kejahatan cukup tinggi seperti traffiking, ilegal fishing, ilegal trading dan
narkotika. Apalagi ini dialalui jalur sutra menuju Kabupaten Sambas dan Kota
Singkawang serta menuju ibu kota Kabupaten Bengkayang. Potensi kerawanan
peredaran gelap narkoba cukup potensial," beber Nimitch.
Agustinus Naon, Wakil Bupati Bengkayang mengungkapkan, kabupaten ini agak rumit masalah keamanan,
disamping miliki pantai dan gunung, juga berbatasan langsung dengan Malaysia.
Dengan terbagunnya Mapolsubsek Sungai
Raya Kepulauan, kedepan masalah keamanan dan ketertiban dapat terjmin
dengan baik.
"Di Jagoi Babang telah dimantapkan polseknya dengan
status Klas A. Dulunya daerah pantai
satu kecamatan saja tetapi kini telah
dimekarkan menjadi kecamatan capkala, sungai raya, dan sungai raya
kepulauan. Otomatis banyak anggota polisinya. Saya berharap di tiga kecamatan
tersebut menjadi mapolsek kedepannya,"harap Naon di Mapolsubsek Sungai
Raya Kepulauan, kamis (3/11).
Pihak investor sangat membutuhkan keamanan di suatu wilayah.
Dengan rasa aman dan tentram, terjaminnya keamanan,maka investor banyak yang
datang ke bengkayang.
Kita berusaha keamanan jangan hanya diserahkan kepada pihak
kepolisian saja tetapi masyarakat juga membantu untuk menciptakan rasa aman dan
tentram di wilayah masing-masing. Jaga keamanan kita dan kemitraan antara
polisi dan masyarakat wujudkan gedung ini terbagun.masyarakat sudah mulai sadar
pentingnya keamanan, karena dengan terjamin rasa aman, daerah tersebut akan
maju.
Akong, Direktur PT Life Vision Indonesia menuturkan, tujuan
pembangunan gedung ini ialah polisi dan masyarakat bersama-sama menjaga
keamanan. Salah satu program pt kingkong dan pt life vision indonesia ialah
menumbuhkan rasa kepedulian sosial kepada masyarakat dan pemerintah salah
satunya dengan hibah gedung Mapolsubsektor Sungai Raya Kepualauan dan pos
Lantas Di Teluk Suak.. Paku dana yang telah dikeluarkan untuk gedung Polsubsektor
Sungai Raya Kepulauan sebesar 300 juta rupiah dan Pos Lantas Di Teluk Suak
sebesar 100 juta rupiah.
Pecat Polisi Brengsek
Bengkayang.
massa berakhirnya jabatan kapolres Bengkayang AKBP Mosyan Nimitch di kabupaten
Bengkayang berakhir hari ini (kemarin, Red). ia menegaskan bahwa bagi polisi
yang brengsek, tidak aka segan-segan untuk dipecat.
AKBP Mosyan Nimitch SIK, Kapolres Bengkayang mengatakan,
apabila ada oknum anggota Polisi yang kurang beretika, arogan, antagonis,
elistis atau tidak mau berbaur dengan masyarakat, tidak transparan dalam
memberikan pelayanan warga maupun penegakan hukum, atau membebani penduduk,
silahkan melaporkan di Mapolres.
Laporan warga akan kita respon dan ditindaklanjuti. Bila perlu
sms ke hotline Kapolda Kalbar. Perlu diketahui semua mengenai kabar baiknya,
Kapolda yang baru tetap memakai nomor pegaduan masyarakat yang digunakan oleh
kapolda yang lama.
“Selama saya memimpin Polres Bengkayang sudah ada
beberapa oknum anggota Polri yang saya sangsi dengan hukuman disiplin dan kode etik
bahkan ada yang dipecat, karena berbagai hal,” beber Nimitch di Sungai raya
Kepulauan, belum lama ini.
Namun Nimitch tidak menyebutkan siapa anama anggota yang
dipecat tersebut. Ia melanjutkan, hal ini ia lakukan demi institusi polri bukan
untuk pribadi atau kapolres. Karena masih banyak masyarakat yag antri mau
menjadi Polisi. Kenapa yang sudah menjadi polisi tidak bekerja dengan baik
tetapi berbuat atau melangggar etika dan norma hukum.
“Terhadap polisi yang brengsek, kami tidak akan
segan-segan untuk memecatnya, karena saat ini sudah tidak jamannya lagi polisi
berbuat seenaknya, baik itu menyakiti, membebani warga dan sebagainya. namun,
baik buruknya polisi tergantung dari penduduk itu sendiri,” tegasnya.
Apabila masyarakat sudah memiliki disiplin yang tinggi,
patuh terhadap hukum, sadar akan kewajiban sebagai WNI, Nimitch yakin polisinya
juga aka baik. Karena lingkungan sangat besar sekali pengaruhnya dalam
membentuk karakter. (cah)
Selasa, 01 November 2011
Sejarah Bulan Maria Bagi Umat Khatolik
Bengkayang. Sebuah air terjun yang memiliki potensi sumber daya air yang melimpah. Letaknya,
berada di Dusun Segonde Desa Pisak Kecamatan Tujuhbelas. Riam Merasap mempunyai
ketinggian kurang lebih 40 meter. Kurang lebih 200 meter di hulu terdapat Goa
Maria tempat beribadah Umat Katolik yang setiap akhir bulan Mei dan akhir
Oktober ramai dikunjungi.
Untuk
menuju kawasan ini, bisa menempuh perjalanan dari Bengkayang sekitar kurang
lebih 65 kilometer dengan kendaraan roda dua dan mobil. Lalu, disambung dengan
berjalan kaki selama 20 menit.
Perlu diketahui, Mei dan Oktober merupakan bulan-bulan bagi Gereja Katolik secara khusus menghormati Maria. Bulan Mei sering dikaitkan dengan permulaan kehidupan, karena pada bulan Mei di negara-negara empat musim adalah musim semi atau musim kembang. Maka bulan ini dihubungkan dengan Bunda Maria, yang menjadi Hawa yang Baru.
Perlu diketahui, Mei dan Oktober merupakan bulan-bulan bagi Gereja Katolik secara khusus menghormati Maria. Bulan Mei sering dikaitkan dengan permulaan kehidupan, karena pada bulan Mei di negara-negara empat musim adalah musim semi atau musim kembang. Maka bulan ini dihubungkan dengan Bunda Maria, yang menjadi Hawa yang Baru.
Bulan Mei sebagai bulan khusus menghormati Maria pertama
kali diperkenalkan pada akhir abad ke 13. Namun praktek ini menjadi populer di
kalangan para Jesuit di Roma baru sekitar tahun 1700-an, yang kemudian menyebar
ke seluruh Gereja. Cerita lainnya adalah pada tahun 1809, Paus Pius VII
ditangkap oleh para serdadu Napoleon, dan dipenjarakan.
Di dalam penjara Paus memohon dukungan doa Bunda Maria agar ia dapat dibebaskan dari penjara. Paus berjanji bahwa jika dibebaskan ia akan mendedikasikan perayaan untuk menghormati Bunda Maria. Lima tahun kemudian pada tanggal 24 Mei Bapa Paus dibebaskan dan dapat kembali ke Roma. Tahun berikutnya ia mengumumkan hari perayaan Bunda Maria Penolong umat Kristen.
Demikianlah devosi kepada Bunda Maria semakin dikenal dan ketika Paus Pius IX mengumumkan dogma "Immaculate Conception/ Bunda Maria yang dikandung tidak bernoda" pada tahun 1854, devosi bulan Mei sebagai bulan Maria telah dikenal oleh Gereja universal.
Di dalam penjara Paus memohon dukungan doa Bunda Maria agar ia dapat dibebaskan dari penjara. Paus berjanji bahwa jika dibebaskan ia akan mendedikasikan perayaan untuk menghormati Bunda Maria. Lima tahun kemudian pada tanggal 24 Mei Bapa Paus dibebaskan dan dapat kembali ke Roma. Tahun berikutnya ia mengumumkan hari perayaan Bunda Maria Penolong umat Kristen.
Demikianlah devosi kepada Bunda Maria semakin dikenal dan ketika Paus Pius IX mengumumkan dogma "Immaculate Conception/ Bunda Maria yang dikandung tidak bernoda" pada tahun 1854, devosi bulan Mei sebagai bulan Maria telah dikenal oleh Gereja universal.
Paus Paulus VI dalam surat ensikliknya, the Month of Mary
berkata, "Bulan Mei adalah bulan di mana devosi umat beriman didedikasikan
kepada Bunda Maria yang terberkati dan bulan Mei adalah kesempatan untuk
penghormatan iman dan kasih yang diberikan oleh umat Katolik di setiap bagian
dunia kepada Sang Ratu Surga."
Sedangkan penentuan bulan Oktober sebagai bulan Rosario
berkaitan dengan pertempuran di Lepanto pada tahun 1571 di mana negara-negara
Eropa diserang tentara kerajaan Ottoman. Agama Kristen dan terdapat ancaman
genting saat itu bahwa agama Kristen akan punah di Eropa. Jumlah pasukan Turki
telah melampaui pasukan Kristen di Spanyol, Genoa dan Venesia.
Menghadapi ancaman ini Don Juan (John) dari Austria,
komandan armada Katolik berdoa rosario memohon pertolongan Bunda Maria.
Demikian juga umat Katolik di seluruh Eropa berdoa rosario untuk memohon
bantuan Bunda Maria di dalam keadaan gawat ini. Pada tanggal 7 Oktober 1571,
Paus Pius V bersama dengan banyak umat beriman berdoa rosario di basilika Santa
Maria Maggiore.
Dalam situasi genting itu sejak subuh sampai petang doa rosario tidak berhenti didaraskan di Roma untuk mendoakan pertempuran di Lepanto. Walaupun tampak mustahil, pada akhirnya pasukan Katolik menang pada tanggal 7 Oktober. Kemudian, Paus Pius V menetapkan peringatan Rosario dalam Misa di Vatikan setiap tanggal 7 Oktober.
Dalam situasi genting itu sejak subuh sampai petang doa rosario tidak berhenti didaraskan di Roma untuk mendoakan pertempuran di Lepanto. Walaupun tampak mustahil, pada akhirnya pasukan Katolik menang pada tanggal 7 Oktober. Kemudian, Paus Pius V menetapkan peringatan Rosario dalam Misa di Vatikan setiap tanggal 7 Oktober.
Kemudian penerusnya, Paus Gregorius XIII, menetapkan
tanggal 7 Oktober itu sebagai Hari Raya Rosario Suci. Pada tahun 1883 dalam
ensikliknya "Supremasi Apostolatus", Paus Leo XIII menetapkan bulan
Oktober sebagai bulan Rosario bagi semua Gereja Kristen Katolik. Pada tahun
1885 Paus ini bahkan mengatakan bahwa umat dapat memperoleh indulgensi dengan
berdoa Rosario pada bulan Oktober. (cah)
Langganan:
Postingan (Atom)