Senin, 07 November 2011

Pemda Bengkayang Inventarisasi Adat

Bengkayang. Akhir-akhir ini masyarakat Kabupaten Bengkayang kian sadar akan pentingnya suatu organisasi yang mengatur di dalam kehidupan sehari-hari. Saat ini telah banyak organisasi kemasyarakat mengenai adat dan budaya seperti DAD (Dewan Adat Dayak), MABT (Majelis Adat dan Budaya Tionghoa), MABM (Majelis Adata dan Budaya Melayu) dan banyak lagi.Oleh karena itulah seiring dengan perkembangan jaman dan atas kesadaran masyarakat yang semakin tinggi akan pentingnya suatu organisasi sehingga Pemda Bengkayang melakukan inventarisasi dan kajian mengenai adat dan budaya.Agustinus Naon, Wakil Bupati Bengkayang mengatakan, sejak kedatangan suku Dayak Iban di Bumi Sebalo, belum pernah memperkenalkan secara resmi kelembagaan dan fungsionaris Dayak Iban.Apabila kita mengacu pada visi Kabupaten Bengkayang, jelas bahwa pemda Bumi Sebalo mengakui keberagaman suku, bahasa dan budaya. "Keberagaman ini menunjukkan fakta bahwa kita adalah satu di dalam kebinekaan. Bukan hanya sekedar mengakui tetapi lebih dari itu," terang Naon ditemui di Seluas, belum lama ini.Naon menjelaskan, dimana Pemda Bengkayang menyediakan SKPD yang tugas dan fungsinya menyangkut kelembagaan dan fungsionaris adat.Dengan adanya tumenggung, patih dan tuai rumah dayak iban, akan menjadi patner dan fasilitas untuk menggali, menginventarisasi, dokumentasi dan publikasi keanekaragaman seni serta budaya sehingga menjadi kreasi yang bermanfaat bagi Kabupaten Bengkayang kedepannya.“Apalagi saat ini Pemda Bengkayang sedang giat-giatnya melakukan inventarisasi dan kajian yang menyangkut seni, bahasa, cerita rakyat, budaya termasuk didalamnya adat istiadat, kelembagaan dan fungsionaris adat dan bahasa,” ungkap Naon.Obaja, salah satu Suku Dayak Iban yang bermukim di Kota Bengkayang menceritakan, dalam kalangan Dayak Iban bahwa Temenggung Simpe' adalah temenggung pertama bagi dayak iban yang tinggal di pulau kalimantan."Biasanya, temenggung mengepalai beberapa patih. Dan patih mengepalai beberapa tuai rumah. Dan tuai rumah ini mengepalai beberapa kepala keluarga yang terdapat dalam satu rumah panjang," jelas Obaja yang juga Kepala Bappeda Kabupaten Bengkayang ini ditemui diruang kerjanya, kemarin. (cah)  

GOW Sosialisasi Bahaya AIDS


bengkayang. GOW Kabupaten Bengkayang menyelenggarakan seminar sehari kepribadian dan sosialisasi pencegahan HIV/AIDS serta narkoba di Aula V Satu Atap dengan tema peranan wanita didalam mengembangkan karakter kepemimpinan dan sosialisasi pencegahan HIV/AIDS, seks bebas, dan narkoba.
Nyonya Christina Agustinus Naon, Ketua Gabungan Organisasi Wanita Kabupaten Bengkayang mengatakan, kegiatan seminar sehari kepribadian dan sosialisasi pencegahan hiv/aids dan narkoba untuk menunjukkan peran serta GOW Bumi Sebalo dalam mewujudkan pembangunan di kabupaten yang kita cintai ini.
"Permasalahan HIV/AIDS sekarang ini bukan semata-mata masalah kesehatan, tetapi mempunyai implikasi politik, ekonomi, sosial, etnis, agama, dan hukum bahkan dampak secara nyata, cepat atau lambat menyentuh hampir semua aspek kehidupan manusia," terangnya.
Melalui kegiatan ini diharapkan seluruh peserta memiliki pengetahuan dan wawasan dalam membentuk kepribadian yang berkarakter sehingga dapat menuntun orang-orang terdekat terhindar dari pengaruh narkoba dan tidak mempunyai perilaku yang beresiko serta terhindar dari virus HIV/AIDS.
Istri Wakil Bupati Bengkayang ini berharap kegiatan ini benar-benar memberikan manfaat yang berarti bagi kemajuan GOW Kabupaten Bengkayang dalam pelaksanaan misinya kedepan. Misi yang diemban bukan semata-mata untuk kepentingan organisasi saja tetapi untuk kemajuan kaum wanita serta kemajuan kabupaten yang kita cintai ini.
Ketua Panitia Seminar Sehari Kepribadian Dan Sosialisasi Pencegahan HIV/AIDS dan Narkoba, Dahlia S.Ag menjelaskan, kegiatan ini terlaksana bberdasarkan surat tugas dari ketua gow kabupaten bengkayang nomor 043/ST/GOW.KAB.BKY/X/2011. Dan merupakan program kerja seksi tenaga kerja, kependudukan dan lingkungan hidup serta seksi hukum dan pembina mental.
"Kegiatan ini bertujuan untuk memberi pengetahuan dan wawasan dalam mengembangkan karakter kepemimpinan perempuan terutama dalam berorganisasi," jelas Dahlia kepada Equator, belum lama ini. 
Dahlia menyebutkan, peserta yang hadir berjumlah 200 wanita yang berasal dari organisasi wanita yang ada di Kabupaten Bengkayang. Peserta mendapatkan sertifikat.  Kali ini panitia mendatangkan pembicara dari Jakarta yakni Theresia Ekamurti dan dr Bambang Pras dari Singkawang. (cah)


Jumat, 04 November 2011

Pengusaha Bantu Bangun Mapolsubsektor Sungai Raya Kepulauan

Bengkayang. Pengusaha di Kabupaten Bengkayang kian sadar untuk membangun Bumi Sebalo. Salah satu wujudnya nyata ialah PT Kingkong dan PT Life Vision Indonesia membangun gedung Mapolsubsektor Sungai Raya Kepulauan dan Pos Lantas Teluk Suak.
AKBP Mosyan Nimitch SIK, Kapolres Bengkayang mengatakan, penyerahan hibah bangunan dan surat pinjam pakai tanah serta peresmian penggunaan polisi sub sungai raya kepulauan di wilayah hukum Polres Bengkayang.
"Dukungan masyarakat terhadap polisi sangat diperlukan karena polisi di negara maju sekalipun membutuhkan dukungan dari warga. Karena kehadiran polisi tidak dapat digantikan dengan alat secanggih apapun yang kita kenal dengan polmas atau perpolisian masyarakat," terang nimitch.
Luas tanah Mapolsubsek Sungai Raya Kepulauan adalah 190 meter persegi. Bangunan ini merupakan hibah dari PT Kimkong Indonesia dan PT Life Vision Indonesia. Sedangkan lahan seluas 25 ribu meter persegi diperoleh dengan cara pinjam pakai dari Pemda Bengkayang.
Secara geografis, wilayah Pol Sub Sektor Sungai Raya Kepulauan memiliki karakteristik dan gangguan kamtibmas yang berbeda dengan yang lain. Oleh karena itu, untuk mengantisipasi timbulnya permasalahan, diharapkan koordinasi instansi terkait dan kemitraan dengan masyarakat terus dipupuk dan ditumbuh kembangkan.
"Kecamatan Sungai Raya Kepulauan memiliki potensi kejahatan cukup tinggi seperti traffiking, ilegal fishing, ilegal trading dan narkotika. Apalagi ini dialalui jalur sutra menuju Kabupaten Sambas dan Kota Singkawang serta menuju ibu kota Kabupaten Bengkayang. Potensi kerawanan peredaran gelap narkoba cukup potensial," beber Nimitch.
Agustinus Naon, Wakil Bupati Bengkayang  mengungkapkan,  kabupaten ini agak rumit masalah keamanan, disamping miliki pantai dan gunung, juga berbatasan langsung dengan Malaysia. Dengan terbagunnya  Mapolsubsek Sungai Raya Kepulauan, kedepan masalah keamanan dan ketertiban dapat terjmin dengan  baik.
"Di Jagoi Babang telah dimantapkan polseknya dengan status  Klas A. Dulunya daerah pantai satu kecamatan saja tetapi kini telah  dimekarkan menjadi kecamatan capkala, sungai raya, dan sungai raya kepulauan. Otomatis banyak anggota polisinya. Saya berharap di tiga kecamatan tersebut menjadi mapolsek kedepannya,"harap Naon di Mapolsubsek Sungai Raya Kepulauan, kamis (3/11).
Pihak investor sangat membutuhkan keamanan di suatu wilayah. Dengan rasa aman dan tentram, terjaminnya keamanan,maka investor banyak yang datang ke bengkayang.
Kita berusaha keamanan jangan hanya diserahkan kepada pihak kepolisian saja tetapi masyarakat juga membantu untuk menciptakan rasa aman dan tentram di wilayah masing-masing. Jaga keamanan kita dan kemitraan antara polisi dan masyarakat wujudkan gedung ini terbagun.masyarakat sudah mulai sadar pentingnya keamanan, karena dengan terjamin rasa aman, daerah tersebut akan maju.
Akong, Direktur PT Life Vision Indonesia menuturkan, tujuan pembangunan gedung ini ialah polisi dan masyarakat bersama-sama menjaga keamanan. Salah satu program pt kingkong dan pt life vision indonesia ialah menumbuhkan rasa kepedulian sosial kepada masyarakat dan pemerintah salah satunya dengan hibah gedung Mapolsubsektor Sungai Raya Kepualauan dan pos Lantas Di Teluk Suak.. Paku dana yang telah dikeluarkan untuk gedung Polsubsektor Sungai Raya Kepulauan sebesar 300 juta rupiah dan Pos Lantas Di Teluk Suak sebesar 100 juta rupiah.


Pecat Polisi Brengsek


Bengkayang. massa berakhirnya jabatan kapolres Bengkayang AKBP Mosyan Nimitch di kabupaten Bengkayang berakhir hari ini (kemarin, Red). ia menegaskan bahwa bagi polisi yang brengsek, tidak aka segan-segan untuk dipecat.
AKBP Mosyan Nimitch SIK, Kapolres Bengkayang mengatakan, apabila ada oknum anggota Polisi yang kurang beretika, arogan, antagonis, elistis atau tidak mau berbaur dengan masyarakat, tidak transparan dalam memberikan pelayanan warga maupun penegakan hukum, atau membebani penduduk, silahkan melaporkan di Mapolres.
Laporan warga akan kita respon dan ditindaklanjuti. Bila perlu sms ke hotline Kapolda Kalbar. Perlu diketahui semua mengenai kabar baiknya, Kapolda yang baru tetap memakai nomor pegaduan masyarakat yang digunakan oleh kapolda yang lama.
“Selama saya memimpin Polres Bengkayang sudah ada beberapa oknum anggota Polri yang saya sangsi dengan hukuman disiplin dan kode etik bahkan ada yang dipecat, karena berbagai hal,” beber Nimitch di Sungai raya Kepulauan, belum lama ini.
Namun Nimitch tidak menyebutkan siapa anama anggota yang dipecat tersebut. Ia melanjutkan, hal ini ia lakukan demi institusi polri bukan untuk pribadi atau kapolres. Karena masih banyak masyarakat yag antri mau menjadi Polisi. Kenapa yang sudah menjadi polisi tidak bekerja dengan baik tetapi berbuat atau melangggar etika dan norma hukum.
“Terhadap polisi yang brengsek, kami tidak akan segan-segan untuk memecatnya, karena saat ini sudah tidak jamannya lagi polisi berbuat seenaknya, baik itu menyakiti, membebani warga dan sebagainya. namun, baik buruknya polisi tergantung dari penduduk itu sendiri,” tegasnya.
Apabila masyarakat sudah memiliki disiplin yang tinggi, patuh terhadap hukum, sadar akan kewajiban sebagai WNI, Nimitch yakin polisinya juga aka baik. Karena lingkungan sangat besar sekali pengaruhnya dalam membentuk karakter. (cah)


Selasa, 01 November 2011

Sejarah Bulan Maria Bagi Umat Khatolik


Bengkayang. Sebuah air terjun yang memiliki potensi sumber daya air yang melimpah. Letaknya, berada di Dusun Segonde Desa Pisak Kecamatan Tujuhbelas. Riam Merasap mempunyai ketinggian kurang lebih 40 meter. Kurang lebih 200 meter di hulu terdapat Goa Maria tempat beribadah Umat Katolik yang setiap akhir bulan Mei dan akhir Oktober ramai dikunjungi.
Untuk menuju kawasan ini, bisa menempuh perjalanan dari Bengkayang sekitar kurang lebih 65 kilometer dengan kendaraan roda dua dan mobil. Lalu, disambung dengan berjalan kaki selama 20 menit.
Perlu diketahui, Mei dan Oktober merupakan bulan-bulan bagi Gereja Katolik secara khusus menghormati Maria. Bulan Mei sering dikaitkan dengan permulaan kehidupan, karena pada bulan Mei di negara-negara empat musim adalah musim semi atau musim kembang. Maka bulan ini dihubungkan dengan Bunda Maria, yang menjadi Hawa yang Baru.
Bulan Mei sebagai bulan khusus menghormati Maria pertama kali diperkenalkan pada akhir abad ke 13. Namun praktek ini menjadi populer di kalangan para Jesuit di Roma baru sekitar tahun 1700-an, yang kemudian menyebar ke seluruh Gereja. Cerita lainnya adalah pada tahun 1809, Paus Pius VII ditangkap oleh para serdadu Napoleon, dan dipenjarakan.
Di dalam penjara Paus memohon dukungan doa Bunda Maria agar ia dapat dibebaskan dari penjara. Paus berjanji bahwa jika dibebaskan ia akan mendedikasikan perayaan untuk menghormati Bunda Maria. Lima tahun kemudian pada tanggal 24 Mei Bapa Paus dibebaskan dan dapat kembali ke Roma. Tahun berikutnya ia mengumumkan hari perayaan Bunda Maria Penolong umat Kristen.
Demikianlah devosi kepada Bunda Maria semakin dikenal dan ketika Paus Pius IX mengumumkan dogma "Immaculate Conception/ Bunda Maria yang dikandung tidak bernoda" pada tahun 1854, devosi bulan Mei sebagai bulan Maria telah dikenal oleh Gereja universal.
Paus Paulus VI dalam surat ensikliknya, the Month of Mary berkata, "Bulan Mei adalah bulan di mana devosi umat beriman didedikasikan kepada Bunda Maria yang terberkati dan bulan Mei adalah kesempatan untuk penghormatan iman dan kasih yang diberikan oleh umat Katolik di setiap bagian dunia kepada Sang Ratu Surga."
Sedangkan penentuan bulan Oktober sebagai bulan Rosario berkaitan dengan pertempuran di Lepanto pada tahun 1571 di mana negara-negara Eropa diserang tentara kerajaan Ottoman. Agama Kristen dan terdapat ancaman genting saat itu bahwa agama Kristen akan punah di Eropa. Jumlah pasukan Turki telah melampaui pasukan Kristen di Spanyol, Genoa dan Venesia.
Menghadapi ancaman ini Don Juan (John) dari Austria, komandan armada Katolik berdoa rosario memohon pertolongan Bunda Maria. Demikian juga umat Katolik di seluruh Eropa berdoa rosario untuk memohon bantuan Bunda Maria di dalam keadaan gawat ini. Pada tanggal 7 Oktober 1571, Paus Pius V bersama dengan banyak umat beriman berdoa rosario di basilika Santa Maria Maggiore.
Dalam situasi genting itu sejak subuh sampai petang doa rosario tidak berhenti didaraskan di Roma untuk mendoakan pertempuran di Lepanto. Walaupun tampak mustahil, pada akhirnya pasukan Katolik menang pada tanggal 7 Oktober. Kemudian, Paus Pius V menetapkan peringatan Rosario dalam Misa di Vatikan setiap tanggal 7 Oktober.
Kemudian penerusnya, Paus Gregorius XIII, menetapkan tanggal 7 Oktober itu sebagai Hari Raya Rosario Suci. Pada tahun 1883 dalam ensikliknya "Supremasi Apostolatus", Paus Leo XIII menetapkan bulan Oktober sebagai bulan Rosario bagi semua Gereja Kristen Katolik. Pada tahun 1885 Paus ini bahkan mengatakan bahwa umat dapat memperoleh indulgensi dengan berdoa Rosario pada bulan Oktober. (cah)