Esi Dorus SP. Warga Desa Tiga Berkat kecamatan Lumar
mengatakan, hujan deras disertai angin kencang membuat dua buah jembatan yang
terbuat dari kayu di Kecamatan Lumar roboh.
“Semalam kedua jembatan tersebut roboh diterjang banjir
bandang. Kejadian ini baru pertama kali dirasakan masyarakat di Desa Tiga
Berkat,” beber Esi ditemui di Sekretariat KONI Bengkayang, Senin (19/12).
Esi menjelaskan, hujan deras disertai angin kencang
dimulai sejak Minggu (18/12) tengah hari sampai malam.
Jembatan yang roboh sebanyak dua buah, yakni jembatan
Maipa yang menghubungkan Desa Tiga Berkat dengan Desa Seren Selimbau dan
Kecamatan Lembah Bawang. Sedangkan yang satunya jembatan Lumar yang
menghubungkan warga kedua kecamatan ini dengan kecamatan lain.
“Hingga saat ini, masyarakat masih terisolasi dikarenakan
mobil tidak dapat melintas. Apalagi sekarang sudah mendekati natal dan tahun
baru, banyak barang-barang belanja warga yang tidak dapat diangkut,” terang
alumnus Fakultas Pertanian Universitas Tajungpura ini, kemarin.
Selama ini warga Kecamatan Lembah Bawang apabila mau ke
kota Bengkayang melalui Lumar terutama yang memakai mobil, dikarenakan
jembatannya bagus.
“Semalam sekitar jam 21.00 mobil pribadi Sekretaris
Daerah Kabupaten Bengkayang terjebak di Dusun Lumar dikarenakan jembatan roboh.
Sampai saat ini masih terjebak mobilnya,” jelas Esi.
Namun masih ada kendala untuk membuat jembatan darurat,
walaupun telah diperintahkan Sekda Bengkayang kepada warga setempat behubung
anggaran untuk membeli batang kelapa.
Menurut Esi, Sekda Bengkayang beserta keluarga pulang
sembahyang kubur di kampung halamannya yang berada di Pambae Kecamatan Lembah
Bawang semalam.
Berhubung Jembatan yang tebus ke Kecamatan Sungai Betung
tidak bisa karena jembatan disana juga sudah lama roboh.
Yosef, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Bengkayang menerangkan, ia bersama jajarannya telah turun ke
lapangan. Dan memang benar kedua jembatan tersebut roboh.
“Jembatan Maiba dapat dilintasi oleh mobil pak Sekda
Bengkayangbil yang satunya tidak bisa melintas. Yang parah ialah jembatan
Lumar, sama sekali tidak dapat dilintasi oleh mobil,” kata Yosef via telepon
seluler, kemarin.
Yosef mengungkapkan, dirinya telah berkoordinasi dengan
Sekda dan Bupati Bengkayang mengenai jembatan roboh akibat banjir bandang ini.
Untuk memperbaiki jembatan tersebut, BPBD Bengkayang
tidak memiliki dana. Oleh karena itu, untuk memberikan jalan keluar supaya
masyarakat tidak terisolir, ia harus berkoordinasi dengan pihak Pemda
Bengkayang.
Sama halnya dengan Markus, warga Dusun Sempayuk Desa
Belimbing Kecamatan Lumar, kemarin (Minggu 18/12) di kampungnya juga terkena
banjir bandang tepatnya di kampung Panahan yang notabene dekat dengan DAS Ledo.
“Kini banjir sudah surut tetapi ini merupakan pertama
kalinya terjadi di Dusun Sempayuk,” aku Markus ditemui di Bappeda Kabupaten
Bengkayang. (cah)