Selasa, 20 Desember 2011

Mobil Sekda Bengkayang Inap di Lumar Akibat Diterjang Banjir Bandang

Bengkayang. Akhir-akhir ini setiap hari hujan turun dan disertai angin kencang di Kabupaten Bengkayang. kali ini wilayah yang menjadi tumbah ganasnya alam ialah warga Kecamatan Lumar terutama yang dekat dengan DAS Ledo. Mobil Sekda Bengkayang Inap di Lumar Akibat Diterjang Banjir Bandang.
Esi Dorus SP. Warga Desa Tiga Berkat kecamatan Lumar mengatakan, hujan deras disertai angin kencang membuat dua buah jembatan yang terbuat dari kayu di Kecamatan Lumar roboh.
“Semalam kedua jembatan tersebut roboh diterjang banjir bandang. Kejadian ini baru pertama kali dirasakan masyarakat di Desa Tiga Berkat,” beber Esi ditemui di Sekretariat KONI Bengkayang, Senin (19/12).
Esi menjelaskan, hujan deras disertai angin kencang dimulai sejak Minggu (18/12) tengah hari sampai malam.
Jembatan yang roboh sebanyak dua buah, yakni jembatan Maipa yang menghubungkan Desa Tiga Berkat dengan Desa Seren Selimbau dan Kecamatan Lembah Bawang. Sedangkan yang satunya jembatan Lumar yang menghubungkan warga kedua kecamatan ini dengan kecamatan lain.
“Hingga saat ini, masyarakat masih terisolasi dikarenakan mobil tidak dapat melintas. Apalagi sekarang sudah mendekati natal dan tahun baru, banyak barang-barang belanja warga yang tidak dapat diangkut,” terang alumnus Fakultas Pertanian Universitas Tajungpura ini, kemarin.
Selama ini warga Kecamatan Lembah Bawang apabila mau ke kota Bengkayang melalui Lumar terutama yang memakai mobil, dikarenakan jembatannya bagus.
“Semalam sekitar jam 21.00 mobil pribadi Sekretaris Daerah Kabupaten Bengkayang terjebak di Dusun Lumar dikarenakan jembatan roboh. Sampai saat ini masih terjebak mobilnya,” jelas Esi.
Namun masih ada kendala untuk membuat jembatan darurat, walaupun telah diperintahkan Sekda Bengkayang kepada warga setempat behubung anggaran untuk membeli batang kelapa.
Menurut Esi, Sekda Bengkayang beserta keluarga pulang sembahyang kubur di kampung halamannya yang berada di Pambae Kecamatan Lembah Bawang semalam.
Berhubung Jembatan yang tebus ke Kecamatan Sungai Betung tidak bisa karena jembatan disana juga sudah lama roboh.
Yosef, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bengkayang menerangkan, ia bersama jajarannya telah turun ke lapangan. Dan memang benar kedua jembatan tersebut roboh.
“Jembatan Maiba dapat dilintasi oleh mobil pak Sekda Bengkayangbil yang satunya tidak bisa melintas. Yang parah ialah jembatan Lumar, sama sekali tidak dapat dilintasi oleh mobil,” kata Yosef via telepon seluler, kemarin.
Yosef mengungkapkan, dirinya telah berkoordinasi dengan Sekda dan Bupati Bengkayang mengenai jembatan roboh akibat banjir bandang ini.
Untuk memperbaiki jembatan tersebut, BPBD Bengkayang tidak memiliki dana. Oleh karena itu, untuk memberikan jalan keluar supaya masyarakat tidak terisolir, ia harus berkoordinasi dengan pihak Pemda Bengkayang.
Sama halnya dengan Markus, warga Dusun Sempayuk Desa Belimbing Kecamatan Lumar, kemarin (Minggu 18/12) di kampungnya juga terkena banjir bandang tepatnya di kampung Panahan yang notabene dekat dengan DAS Ledo.
“Kini banjir sudah surut tetapi ini merupakan pertama kalinya terjadi di Dusun Sempayuk,” aku Markus ditemui di Bappeda Kabupaten Bengkayang. (cah)



Senin, 19 Desember 2011

Media Massa Malaysia Monopoli Daerah Perbatasan


Bengkayang. Media massa akhir ini bukan saja dibutuhkan oleh masyarakat yang ada di perkotaan atau perdesaan, namun media massa seperti televise dan radio sudah menjadi kebutuhan primer bagi masyarakat yang berada di pelosok negeri ini. selama ini warga Sukung meningkati media massa asal Malaysia yang memang memonopoli di udara.
Egarius, Anggota DPRD Bengkayang mengatakan, telah 66  tahun Indonesia merdeka, namun tidak bagi masyarakat Kecamatan Siding terutama warga Sungkung baik itu Sungkung satu, dua dan tiga. Terutama mengenai informasi public.
“Di daerah Sungkung, orang-orangnya hanya menikmati siaran televise dari Malaysia, begitu juga dengan radionya. Pokoknya informasi mengenai Malaysia lebih banyak diketahui warga disana dibandingkan mengikuti perkembangan di Indonesia terutama Kalbar,” terang Egarius, belum lama ini.
Legislator dari Daerah pemilihan tiga ini mengungkapkan, media yang murah meriah dan dapat dikonsumsi bagi masyarakat Sungkung ialah radio.
Pria asli warga Sungkung ini saat ditemui diruang kerjanya mengakui, memiliki keinginan masyarakatnya dapat meningkati siaran radio di Indonesia. Namun ia tidak mengetahui prosedur untuk mendirikan radio di Sungkung.
Tulen, Camat Siding menerangkan, memang benar masyarakatnya rata-rata tidak menikmati siaran radio dari Indonesia, kebanyakan mereka mendengarkan radio dari Malaysia.
“Untuk meningkati siaran televise saja, apabila ada parabola aru dapat mengkonsumsi siaran dari Indonesia sedangkan untuk radio tidak,” aku Tulen kepada Equator di Kantor Bupati Bengkayang, belum lama ini.
Krisantus, warga Desa Tiga Berkat Kecamatan Lumar membeberkan, Kementrian Komunikasi dan Informatika baru-baru ini memberikan peralatan radio kepada masyarakat Kabupaten Bengkayang.
“Ada tiga kecamatan yang memenangkan tender dan mendapatkan bantuan radio dari Kemenkominfo RI, yakni Jagoi Babang, Sanggau Ledo dan Lumar,” jelas Alumnus Fisipol Universitas Tanjungpura ini ditemui dikediamannya, belum lama ini.
Krisantus melanjutkan, sejak Jumat (15/12) lalu Radio Raja Ria Community Kecamatan Lumar telah resmi beroperasi dan perdana mengudara menyaingi frekuensi radio asal Malaysia yang selama ini mendominasi mengudara di NKRI khususnya di Kabupaten Bengkayang.
Radio Raja Ria Community ini dapat didengar dengan gelombang 107,8 FM. Jarak terjauh yang di dapat dari bantuan Kemenkominfo ini ialah sepanjang 30 kilometer. (cah)


Sambut Tahun Baru Dengan Pentas Hiburan Rakyat


Dopong: Tahun ini tidak mengundang artis karena mahal, lebih baik buat kompetisi

Bengkayang. 2011 tinggal hitungan hari lagi, bukan hanya di kota-kota besar saja kegiatan untuk menyambut tahun baru 2012, Kabupaten Bengkayang tidak mau kalah untuk menyambut 2012 dengan pentas hibura rakyat.
J Dopong, Wakil Ketua Panitia Pentas Hiburan Rakyat mengatakan, kegiatan ini merupakan langkah untuk menindaklanjuti inisiatif dari Bupati Bengkayang, Suryadman gidot dalam menyambut malam tahun baru 2012 mendatang.
“Berbagai kegiatan yang kami lakukan untuk memeriahkan tahun baru 2012 mendatang. Seperti festival band, modern dance, tempat nongkrong, atraksi seni tradisional, kuis spontan berhadiah, hibura band, pesta malam tahun baru dan kembang api speh,” beber Dopong ditemui di Sekretariat KONI Bengkayang Jalan Sanggau Ledo, Senin (19/12).
Ketua Harian KONI Bengkayang menjelaskan, bagi masyarakat yang berminat untuk mengikuti kegiatan tersebut, dapat langsung mendaftarkan diri di Sekretariat KONI Bengkayang. Festival band khusus music pop dan rock terbuka untuk umum.
Modern dance competition terdiri dari dua kategori yakni anak-anak untuk siswa sekolah dasar dan terbuka untuk siswa SMP, SMA dan mahasiswa. Sedangkan kompetisi tempat nongkrong malam tahun baru 2012, juri akan menilai menarik atau tidaknya tempat nongkrong tersebut.
Pendaftaran dibuka mulai 15-24 Desember 2011. Sedangkan kegiatan akan dilaksanakan di Halaman Gedung Pancasila dari 29-30 Desember mendatang.
“Total hadiah dalam menyambut ulang akan memperebutkan uang total sebnayak 12.750.000 rupiah. Daripada mengundang artis dari ibukota yag memakan dana banyak, lebih baik menyelenggarakan kompetisi seperti ini yang lebih murah,” tegas Dopong. (cah)

Sabtu, 17 Desember 2011

Masyarakat Singkawang Siap Antar Armyn Duduk di KB 1


Armyn: Ngai Mo Loy…dalam menghadapi Pilgub kali ini, hanya dengan niat saja



Singkawang. Perjalanan yang sangat melelahkan hari ini (Kemarin, Red) rombongan Armyn di kota Singkawang. Dari Kabupaten Sambas meluncur ke Singkawang langsung berjiarah ke makam Juang yang berada di Roban. Kemudian perjalanan dilanjutkan ke Sekretariat LKI.

Usai menyantap makanan khas kota Singkawang, rombongan menuju masjid Raya untuk menjalankan shalat Dzuhur. Bukan sampai disitu saja, kegiatan pengukuhan koordiantor Ali Anyang Center Kota Singkawang dan silaturahmi dengan masyarakat kota Singkawang telah menanti di Grand Hotel Mahkota Singkawang yang berada di jalan Diponegoro.

Mayjen (TNI) H Armyn Ali Anyang, pembina ali anyang menuturkan, Pulau Kalimantan khususnya Kalbar sudah tidak asing lagi baginya. Dikarenakan ia lahir dan besar di kota Singkawang. Dari kecil sampai STM dirinya menimba ilmu di kota tasbih ini.

“Ibu saya berasal dari kampung yang ada di Jawai Kabupaten Sambas. Sedangkan bapak saya berasal dari Dayak Melawi. Sebenarnya masyarakat meminta saya untuk mencalonkan diri menjadi gubernur sudah lama,” terang Armyn di Sekretariat LKI Singkawang, Sabtu (17/12).

Armyn mengisahkan, masih ingat dari Singkawang ke Pontianak waktu itu 10 jam. Ia waktu masih duduk dibangku SMP, apabila tidak tahu isi aljabar,  telinga diplintir oleh guru. Kemudian saat masih menjadi siswa STM Pembangunan kini menjadi SMK Negeri Singkawang.

Saya sudah melang lang buana di Kalbar. Saya dipercayai untuk membentuk Kodam di Pontianak dari nol sampai beroperasi. Saya kini masih aktif menjadi staf ahli tingkat tiga di Mabes TNI.

Alm Mayor Ali Anyang rela berjuang dan meninggalkan keluarga untuk  memperjuangkan kemerdekaan NKRI. Saya ditantang oleh tokoh masyarakat Kalbar, massa orang tua pejuang dan berani mati demi kemerdekaan NKRI tetapi anaknya tidak berani seperti ayahnya.

“Saya bertanya dalam hati, ini mengolok atau mengejek. Saya meminta bantu kepada mereka untuk memberikan waktu saya berpikir.Saat naik haji,  saya berdoa dan meminta petunjuk untuk hal tersebut. Dan memutuskan untuk siap maju dalam pilgub dan mundur dari TNI,” tegas Armyn.

Armyn meminta teman-temannya, dalam Pilgub   2012 nanti harus satu lawan satu. apabila tidak, maka dirinya akan mundur ssecara teratur, dan kembali ke baraknya. Anak pejuang kemerdekaan asal Kalbar ini berharap satu lawan satu dan ingin melihat kita tidak bercerai sesuai motto, bersatu kita teguh dan bercerai kita runtuh.

“Ngai mo loy a.... Saya bisa bahasa cina kek walau sedikit-sedikit apabila  walau sedikit-sedikit apabila belanja di rumah, kebetulan lingkungan saya berbahasa cina kek makanya tahu,” seloroh Armyn, yang juga fasih berbahasa melayu sambas ini.

Lanjutnya, modal ia ialah semangat, karena uang memang tidak ada. Uang tidak masalah asalkan niat. Apabila ada uang lebih baik sedekahkan ke yatim piatu daripada hambur-hamburkan duit. Uang bukan segala-galanya tetapi segalanya perlu duit.

Kondisi Kalbar saat ini sangat memprihatinkan, Brijen baru saya dapat  pulang kampung bapaknya Armyn. Ia mengakui, SDA di Kalbar yang kaya masih ditemui daerah terisolir. Dijaman milenium, ada sekolah dasar di Meranta ada satu guru honorer olahraga dan mengajar semua mata pelajaran dengan murid 60 siswa.

“Macam mana SDM Kalbar mau maju dengan hal realita yang ada seperti ini. potensi kalimatan barat sangat menjanjikanbila pembangnan di kalbar ini sangat merata,” keluhnya.

Sebanyak 12 provinsi saat seminar tentang daerah perbatasan di Jakarta, hanya pemprov kalbar yang tidak datang. Padahal selalu mengembor-gemborkan daerah perbatasan yang tiddakak pernah diperhatikan oleh pemerintah pusat.

Sekarang apa yang telah dilakukan pemprov Kalbar. Padahal seminar perbatasan dibutuhkan. Ini menunjukkan komitmen yang tidak dapat lagi dipercayai.

Armyn menceritakan, waktu ia STM lebih suka main bilyar. Sampai-sampai uang sekolah habis dan tidak membayar uang sekolah. Sehingga mau tidak mau bekerja membuat jembatan di Jagoi Babang. Dari hasil bekerja tersebut ia dapat membayar uang sekolah dan melunasinya.

“Lawan politik menyebutkan saya ampibi, dikarenakan hidup di darat bisa, laut juga bisa. Di lingkungan dayak diterima, dan melayu juga bisa,” tandasnya.





Masyarakat Dukung ARmyn



H Aspan Sh Ketua LKI (Lembaga Kajian Islam) Kota Singkawang menjelaskan, yang datang kali ini hanya tokoh-tokohnya saja. Masyarakat kota Singkawang sudah lama merindukan Armyn sebagai anak seorang pejuang memimpikan Kalbar.

“Kami masyarakat Kota Singkawang siap mendukung Armyn mencalonkan diri menjadi calon Gubernur Kalbar dan memenangkan pilgub mendatang,” kata Aspan.

Mayor H Hasibuan, sata menbawa tausiah di Sekretariat LKI Kota Singkawnag mengungkapkan, umat muslim di Kalbar saat ini hanya menang jumlahnya saja tetapi kualitas dan keberanian untuk maju tidak ada.

“Umat muslim di Kalbar sebanyak 57 persen dan di kalbar sebanyak 49 persen. Seorang tentara kami harus netral,” tegas Hasibuan, kemarin.

Umat muslim seharusnya tidak mengikuti sifat kepiting, dimana ada kawan yang menaiki punggungnya akan di tarik dan dengan pitingnya. Ini yang terjadi saat ini di Kalbar. Kaum muslim di Singkawang seharusnya mengikuti sifat kepiting yang satu lubang.

Umat muslim banyak tetapi tidak berkualitas, apalagi saat ini iman, persatuan, generasi muda, sangat lemah. Kecerdasan yang dapat merangkul umat itu yang dicari saat ini, bukan eorang pemimpin yang tidak dapat mengayomi rakyatnya.

H Wisnu, salah satu masyarakat kota Singkawang membeberkan, waktu Armyn masih duduk di bangku STM, ia pernah menjual sepatu kepadanya. Dan saya sempat bertanya dalam hati, knapa anak pejuang sempat jual sepatu kepada dirinya.(cah)