Senin, 03 Oktober 2011

Samalantan Marak Aktivitas PETI



bengkayang. Kebijakan yang tidak berpihak kepada rakyat kecil membuat banyak masyarakat yang iri dan terjadilah kecemburuan sosial terutama bagi warga Kecamatan Samalantan. Sehingga aktivitas PETI kian marak di kecamatan tersebut karena mereka hanya sebagai penonton SDA mereka diangkut oleh perusahana pertambangan resmi.
Damianus SH, Camat Samalantan mengatakan, pihaknya telah mendata diwilayah kerjanya yang melakukan aktivitas PETI (Penambangan Emas Tanpa Ijin). Hal ini ia lakukan sebagai tupoksinya sebagai pimpinan di daerah tersebut.
“Sampai saat ini masih ada kurang lebih 50 set mesin dompeng yang beroperasi di Kecamatan Samalantan. Sebelumnya mesin dompeng mencapai 132 set. Saya bersyu”Lamnkur jumlah keberadaan mesin dompeng ini dapat dikurangi,” kata Damianus ditemui diruang kerjanya, Senin (3/10).
Mantan Kabag Pemerintahan Desa ini menjelaskan, berkurangnya jumlah mesin dompeng yang ada diwilayah kerjanya dikarenakan sosialisasi yang selama ini ia lakukan bersam,a stafnya kepada masyarakat Kecamatan Samalantan.
Damianus melanjutkan, masih maraknya aktivitas PETI di Kecamatan Samalantan diakuinya snagat berat untuk diberantas atau dihentikan. Karen aini menyangkut beberapa aspek kehidupan. Untuk menghentikan dompeng perlu kerjasama seluruh pihak, baik itu Pemda Bengkayang, Kepolisian dan pihak swasta.
Apabila Polres Bengkayang melakukan razia PETI, dan tidak didukung oleh iintansi lain jugaia anggap percuma. Samahalnya apabila Pemkab melakukan razia, tetapi tidak ada kerjasama dnegan pihak kepolisian percuma juga.
“Langkah-langkah terstruktur perlu dilakukan segera. Kita harus membuat rantai ini terputus. Pemda Bengkayang bersama legislatif membuat perda tentang pengawasan barang seperti merkuri, mesin dompeng dan lainnya. Semua pihak harus action, otomatis PETI dapat dihentikan,” sarannnya.
Damianus membeberkan, PETI saat ini sudah maju dekat dengan jalan dan disisi lain wibawa Pemda Bengkayang sedang diuji. Akibat aktivitas PETI, bnayak sawah-sawah yang tercemar. Dampak lainnya, cafe-cafe ilegal yang dulunya mau punah kini menjamur lagi. Sehingga menyebabkan dampak sosial yang merugikan warga sekitar.
Terutama di Samalantan Desa khususnya di Sintang (Sindo Tengah, Red) sebutan warga sekitar, cafe-cafe semangkin menjamur. Dengan adanya cafe plus ini, terjadilah praktek-praktek portistusi, judi, miras bahkan narkoba.
Ia mengakui, saat berkomunikasi dnegan beberapa warga sekitar, mereka iri dengan perusahaan pertambangan besar yang memiliki ijin. Berpuluh-puluh kilogram emas dibawa keluar Kabupaten Bengkayang sedangkan warga hanya melihat dan menyaksikan dnegan mata kosong.
Sedangkan untuk membuat pertambangan rakyat membutuhkan dana yang lumayan besar sekali. Cemburu sosial juga menjadi penyebab utama kenapa dompeng masih beraktivitas di Samalantan. Apabila pemerintah melarang dompeng beroperasi, pertambangan juga dihentikan. Itulah suara-suara dari masyarakat Samalantan yang Damianus tampung.
Dari pantauan awak koran ini dilapangan, memang banyak dompeng yang masih beroperasi dan tidak jauh dari jalan provinsi. Dari beberapa masyarakat Kecamatan Samalantann yang diwawancarai namun tidak berkenan namanya dipublikasikan, mengungkapkan, pemerintah nyata sekali tidak berpihak kepada rakyat kecil. Mereka hanya berpihak kepada pengusaha besar.
Hal ini bukan tanpa alasan, pengusaha asal Jakarta hanya meraup keuntungan di daerah saja seperti PT Aneka Tambang. Yang merasakan dampak negatif dari pertambangan resmi ialah masyarakat setempat sedangkan hasil dari pertambangan tersebut tidak dinikamati oleh warga Samalantan.
Apabila dompeng, hanya mampu di bawah 10 meter saja kedalaman yang dapat dijangkau, tetapi pertambangan resmi sampai berpuluh-puluh  meter. Mana yang merusak lingkungan apakah dompeng atau perushaaan pertambangan resmi. Yang membedakan hanyalah ijin dengan tidaknya. Sedangkan apabila kita menilik lebih jauh, pertambangan resmi yang merusak lingkungan. (cah)


Minggu, 02 Oktober 2011

PSSI Bengkayang Gelar Merdeka Cup I


Gidot :Juara dan runner up saja yang boleh ikut

Bengkayang. Dalam rangka memeriahkan HUT RI ke 66 dan Sumpah Pemuda, Pengkab PSSI Bengkayang akan menggelar Grand Final Merdeka Cup I di Lapangan Sepakbola BRC Bengkayang. Club yang ikut kejuaraan ini ialah yang juara dan runner up di tingkat kecamatan.
Suryadman Gidot, Ketua Umum PSSI Kabupaten Bengkayang mengatakan, dalam rangka memperingati hari kemerdekaan RI yang ke-66 tahunnya, Pengkab PSSI Bumi Sebalo telah mengadakan beberapa pertandingan sepakbola ditingkat kecamatan.
“Sampai saat ini baru sembilan kecamatan yang telah menyelenggarakan pertandingan Merdeka Cup di di tingkat kecamatan, yakni Kecamatan Lumar, Bengkayang, Sanggau Ledo, Seluas, Teriak, Samalantan, Suti Semarang dan Sungai Betung. Sedangkan yang lainnya belum diketahui karena belum melaporkannya,” terang Gidot kepada Equator ditemui di ruang rapat KONI Bengkayang Jalan Sanggau Ledo, belum lama ini.
Gidot menjelaskan, Grand Final Merdeka Cup ini baru pertama kali di gelar di Kabupaten Bengkayang. Club-club yang ada di tingkat kecamatan bertanding untuk memperebutkan piala Merdeka Cup di tingkat kecamatan. Bagi yang juara dan runner up berhak mengikuti Grand Final di tingkat kabupaten.
“Walaupun di ibu kota Bengkayang banyak club sepakbola, tidak ada pengecualian. Hanya untuk juara dan runner up saja yang boleh ikut. Kita mengantisipasi kecemburuan social. Oleh karena itu saya tegaskan kepada panitia penyelenggara supaya tidak ada anak emas dan anak tiri bagi peserta kejuaraan ini,” tegas Gidot, kemarin.
Bupati Bengkayang ini menuturkan, akhir-akhir ini tim senior Persibeng (Persatuan Sepakbola Indonesia Bengkayang) tidak lagi memberikan gelar kepada Bumi Sebalo. Mudah-mudahan dengan diadakan setiap tahun Merdeka Cup baik di tingkat kecamatan dan kabupaten akan memunculkan atlit-atlit berbakat dan pantas membawa nama baik Kabupaten Bengkayang ke kancah yang lebih tinggi baik itu Provinsi dan nasional.
Yakobus Niron, Ketua Panitia Grand Final Merdeka Cup tingkat Kabupaten menerangkan, Rabu (28/9) malam pengurus kabupaten PSSI melakukan rapat pembentukan panitia dan ia dipercayai untuk memimpin penyelenggaraan ini.
“Tempat kegiatan akan dilakukan di Lapangan Sepakbola BRC (Basuki Rachmad, Red). Sedangkan waktu penyelenggaraannya pada Oktober mendatang.  Sekalian dalam rangka menyambut Hari Sumpah Pemuda,” jelas Niron, kemarin. (Cah)





Demokrat Masih Data Calon Pengurus DPD Kalbar


Bengkayang. 11 hari sudah Gidot menjabat sebagai Ketua Umum DPD Partai demokrat Kalbar. Langkah awal yang ia lakukan sebagai pimpinan ialah membentuk kepengurusan. Saat ini baru dalam tahap pendataan dan melengkepai persyaratan pengurus.
Ketua Umum DPD Partai Demokrat Kalbar, Suryadman Gidot mengatakan, setelah dilakukan Musda DPD Partai Demokrat Kalimantan Barat II pada Senin (19/9) lalu, kini ia bersama tim formatur disibukkan dengan beberapa agenda penting.
“23-29 September kami melakukan pendataan dan melengkapi persyaratan pengurus. Dan dilanjutkan pada 1-2 Oktober mendatang dengan agenda verifikasi kelengkapan administrasi pengurus,” beber Gidot kepada Equator ditemui di Jalan Sanggau Ledo, Rabu malam (28/9).
Lebih jauh Gidot menjelaskan, setelah itu tim formatur akan melakukan pleno yang rencananya akan dilakukan pada minggu pertama dan kedua di bulan Oktober mendatang. Hal ini ia lakukan demi kepentingan partai yang ia pimpin saat ini. Namun ia tidak menyebutkan secara rinci dimana  tempat pelaksanaan rapat tim formatur tersebut.
Perlu diketahui, waktu itu anggota tim formatur tersebut ialah Lim Sui Khiang mewakili DPP PD, Muda Mahendrawan mewakili DPD PD Kalbar demisioner, Ketua DPC Kubu Raya Usman, Rasmidi, Sabli Awaludin, dan Gregory.
Apabila kit kilas balik sebelum terpilihnya Gidot sebagai Ketua Umum Partai demokrat Kalbar, dalam pelaksanaan pemilihan ketua DPD, ada 16 suara yang diperebutkan yaitu satu suara dari tiap kabupaten dan kota dan satu suara dari provinsi. Selanjutnya yang akan dipilih hanya ketua DPD, sementara sekretaris  ditentukan oleh formatur.
Suryadman Gidot menang telak dengan mengantongi 10 suara, dari total 16 suara yang diperebutkan, Senin (19/9) malam di Function Hall 4 Hotel Kapuas Palace. Gidot terpilih demokratis mengalahkan pesaingnya, Milton Crosby yang hanya mengantongi 5 suara saja. Sedangkan satu suara abstain. Figur lain yang telah menyiapkan diri maju ke kancah bursa ketua, Bambang Widianto, pada detik-detik terakhir mengundurkan diri. (cah)


Sabtu, 01 Oktober 2011

PSSI Bengkayang Akan Gelar Merdeka Cup I

Demokrat Masih Data Calon Pengurus DPD Kalbar


Bengkayang. 11 hari sudah Gidot menjabat sebagai Ketua Umum DPD Partai demokrat Kalbar. Langkah awal yang ia lakukan sebagai pimpinan ialah membentuk kepengurusan. Saat ini baru dalam tahap pendataan dan melengkepai persyaratan pengurus.
Ketua Umum DPD Partai Demokrat Kalbar, Suryadman Gidot mengatakan, setelah dilakukan Musda DPD Partai Demokrat Kalimantan Barat II pada Senin (19/9) lalu, kini ia bersama tim formatur disibukkan dengan beberapa agenda penting.
“23-29 September kami melakukan pendataan dan melengkapi persyaratan pengurus. Dan dilanjutkan pada 1-2 Oktober mendatang dengan agenda verifikasi kelengkapan administrasi pengurus,” beber Gidot kepada Equator ditemui di Jalan Sanggau Ledo, Rabu malam (28/9).
Lebih jauh Gidot menjelaskan, setelah itu tim formatur akan melakukan pleno yang rencananya akan dilakukan pada minggu pertama dan kedua di bulan Oktober mendatang. Hal ini ia lakukan demi kepentingan partai yang ia pimpin saat ini. Namun ia tidak menyebutkan secara rinci dimana  tempat pelaksanaan rapat tim formatur tersebut.
Perlu diketahui, waktu itu anggota tim formatur tersebut ialah Lim Sui Khiang mewakili DPP PD, Muda Mahendrawan mewakili DPD PD Kalbar demisioner, Ketua DPC Kubu Raya Usman, Rasmidi, Sabli Awaludin, dan Gregory.
Apabila kit kilas balik sebelum terpilihnya Gidot sebagai Ketua Umum Partai demokrat Kalbar, dalam pelaksanaan pemilihan ketua DPD, ada 16 suara yang diperebutkan yaitu satu suara dari tiap kabupaten dan kota dan satu suara dari provinsi. Selanjutnya yang akan dipilih hanya ketua DPD, sementara sekretaris  ditentukan oleh formatur.
Suryadman Gidot menang telak dengan mengantongi 10 suara, dari total 16 suara yang diperebutkan, Senin (19/9) malam di Function Hall 4 Hotel Kapuas Palace. Gidot terpilih demokratis mengalahkan pesaingnya, Milton Crosby yang hanya mengantongi 5 suara saja. Sedangkan satu suara abstain. Figur lain yang telah menyiapkan diri maju ke kancah bursa ketua, Bambang Widianto, pada detik-detik terakhir mengundurkan diri. (cah)