Bengkayang.
Perayaan Natal setiap tahun ini diharapkan terus memberikan berkah bagi manusia
terutama di lingkungan sekitar dan keluarga. Saat warga kristiani lagi
menjalankan ibadah malam natal, listrik padam sehingga terganggunya dalam
menjalankan ibadah.
Wati, warga Kecamatan Sanggau Ledo mengatakan, sangat
kecewa dengan kinerja PLN Bengkayang. Di saat umat kristiani sedang beribadah
di malam hari menyambut hari raya Natal.
Listrik beberapa kali padam.
“Dengan mati lampu membuat kami menjalankan ibadah tidak
konsentrasi. Ini nyata-nyata sekali PLN Bengkayang tidak berpihak kepada
masyarakat,” kesal ibu lima anak ini ditemui dikediamnnya, belum lama ini.
Hal yang sama diutarakan oleh Ana, warga Kelurahan
Sebalo. Saat ia menjalankan ibadah Malam Natal, mati lampu juga dirasakan oleh
mereka . syukur gerje menyiapkan genset, jadi byar petnya listrik dari PLN
tidak berlangsung lama mengganggu kelangsungan ibadah.
“Saat malam Natal, ada puluhan kali mati lampu dari sore
hingga subuh. Karena saya tidur jam 04.00 subuh saat Minggu (25/12) jadi tahu
berapa kali mati lampu,” ungkap ibu dua anak ini ditemui dikediamnnya di Jalan
Sanggau Ledo.
Sekretaris Daerah Kabupaten Bengkayang, Drs Kristianus
Anyim Msi menerangkan, seharusnya masyarakat Bumi Sebalo tidak menyalahkan PLN
ketika listrik padam. Hal ini seharusnya dapat kita maklumi bersama.
“Listrik padam kemungkinan adanya gangguan jaringan.
Apalagi saat malam Natal cuaca di Kabupaten Bengkayang tidak baik. Hujan turun
sepanjang malam,” terang Ketua DAD Kabupaten Bengkayang ini ditemui
dikediamannya di jalan Sanggau Ledo, belum lama ini.
Suami dari Dra Anastasia Maria ini menjelaskan,
masyarakat Kabupaten Bengkayang tidak perlu mempermasalahkan seringnya padam
listrik dari PLN. Karena kita ketahui semua bahwa saat ini pasokan listrik kita
kurang.
Apabila PLTU di tanjung Gundul sudah jadi, seringnya byar
pet sekarang tidak akan terjadi dimasa mendatang. (cah)