Jumat, 30 Desember 2011

Gidot Harap Warga Bengkayang Hidup Dalam Kesederhanaan

Bengkayang. Open house tahun ini lain dari tahun-tahun sebelumnya. Kini perayaan natal di rumah pejabat angat sederhana sekali dan sealakadarnya. Hal ini menggambarkan esuai dengan yesus dimasa hidupnya dimana dalam kesederhanaan dan kasih.
Suryadman Gidot Spd, Bupati Bengkayang mengatakan, Natal adalah kesempatan untuk mengintrospeksi diri sendiri dan menanamkan harapan di tahun depan. Kelahiran juru selamat Yesus Kristus sebaiknya disikapi dengan bijak yaitu menjalani hidup dengan mengamalkan perilaku Yesus Kristus.
"Kita harus mencontoh bagaimana Yesus hidup dalam kesederhanaan dan kasih. Sikap-sikap itu harus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari,” tegas Ketua DPD Partai Demokrat ini ditemui dikediamannya, Minggu (25/12).
Wakil Bupati Bengkayang periode 2005-2010 ini mengungkapkan, open house ini dilakukan untuk lebih mendekatkan diri dengan seluruh elemen masyarakat Bumi Sebalo. Berhubung padatnya jadwal dan terbatasnya waktu luang yang tersedia, jadi masyarakat dapat secara langsung bersilahturami dengan datang kerumah Bupati Bengkayang.
Suami dari emi Oktaviani Gidot ini meneruskan, open house di buka pada Minggu (25/12) dan Selasa (27/12), dikarenakan seperti tahun-tahun sebelumnya, Senin (26/12) seluruh pejabat Kabupaten Bengkayang menghadiri open hause Gubernur kalbar di Pontianak.
Drs Kristianus Anyim Msi, Ketau Dewan Adat Dayak Kabupaten Bengkayang menjelaskan, Umat Katolik mempersiapkan diri untuk merayakan Natal dengan melaksanakan serangkaian kegiatan selama empat minggu yang disebut dengan masa Adven.
Adven berarti kedatangan. Merayakan Natal berarti merayakan kedatangan Tuhan. Tuhan yang menjadi manusia, sama seperti kita, namun tanpa dosa (Yoh 1:18); dan hendak menyelamatkan dunia dengan karya penebusanNya,” jelas Sekretaris Faerah Kabupaten Bengkayang ini ditemui di kediamannya, kemarin.
Suami dari Anastasia Maria Anyim ini melanjutkan, Umat Katolik tidak hanya terpaku pada peristiwa kelahiran Yesus di Betlehem. Kedatangan Tuhan juga dinantikan pada akhir jaman. Itulah kedatangan Tuhan yang mulia, dalam kemuliaan, seperti yang sudah dijanjikan-Nya.
Maka, umat beriman merayakan kedatangan Tuhan sambil terus menantikan kedatanganNya yang mulia kelak di akhir jaman.
Secara garis besar, perjalanan masa Adven dapat dibagi menjadi dua bagian, yakni bagian pertama, dari 28 Nov sampai tanggal 16 Desember, umat bersama-sama menyegarkan pengharapan akan kedatangan Kristus yang mulia di akhir jaman.
Perikopa kitab suci yang dibaca dan direnungkan, doa, kegiatan, diarahkan untuk semakin meneguhkan pengharapan umat itu,” terangnya.
Bagian kedua mulai tanggal 17 Desember sampai malam Natal. Umat bersama-sama menghayati
dan meresapkan sukacita menyambut Tuhan yang hadir dalam wujud manusia. Perikopa kitab
suci yang dibaca, direnungkan, doa, kegiatan, diarahkan untuk semakin bersukacita pada saat
perayaan Natal.
 Perayaan Natal sendiri dilaksanakan pada tanggal 25 Desember. Sudah dimulai malam sebelumnya, yaitu pada tanggal 24 Desember. Tanggal 25 Desember, pada saat fajar dirayakan ekaristi Natal, namun cukup sederhana.
Sesudahnya dirayakan Ekaristi Natal siang yang secara khusus melibatkan seluruh keluarga,  dengan perhatian khusus kepada anak-anak. Sesudah ekaristi Natal siang ini biasanya ada beraneka ragam acara pesta.
Merayakan Natal berarti merayakan kelahiran Tuhan kita Yesus Kristus. Allah menjadi manusia agar dapat mengangkat kita kembali menjadi putera-puteri Bapa dengan karya penebusan-Nya (Yoh 3:16,” tandasnya. (cah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar