Jumat, 30 Desember 2011

Warga Pro AKtif Awasi Pelajar yang Indekost dan Mondok

Bengkayang. Kian maraknya kasus yang melibatkan pelajar dalam hal pemerkosaan dibawah umur yang ditangani oleh Polres Bengkayang, membuat Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Bengkayang sangat prihatin sekali.
“Dengan kejadian seperti ini, memberikan pengalaman yang tidak baik bagi korban dan pihak sekolah. Oleh karena itu, saat ini dipandang perlu di setiap sekolah pendidikan moral diberlakukan kembali,” saran Ir Martinus Khiu yang juga Anggota KPU Bengkayang ini ditemui dikediamannya, di jalan Sanggau Ledo, belum lama ini.
Ketua DPD Ormas Nasional Demokrat Kabupaten Bengkayang ini melanjutkan,setiap sekolah lebih memprioritaskan juga pendidikan karakter pada anak didiknya. Bila perlu diwajibkan disetiap sekolah mengenai pendidikan karakter.
Pendidikan karakter terdiri dari pendidikan moral, bela negara, penguatan empat pilar dan kebangsaan. Para guru, orang tua dan masyarakat setempat harus meningkatkan pengawasan kepada pelajar ditempat tinggalnya masing-masing.
“Apabila ada penyimpangan-penyimpangan, warga lapor saja kepada Rukun Tetangga atau pihak sekolah. Apabila sudah dilaporkan kepada pihak skeolah, maka mereka akan menindaklanjuti kepada anak tersebut,” saran Ketua Umum KONI Bengkayang ini.
Khiu memisalkan, tanda awal seandainya di suatu lingkungan ada kost atau pondok siswi yang notabene jauh dari pengawasan orang tua, ialah setiap malam keluar masuk lelaki sampai larut malam. Warga dan RT harus pro aktif menegur mereka, jika buka kita siapa lagi yang akan menegur mereka.
Saat awak Koran ini mennayakan, siapa yang seharusnya dipersalahkan dengan kejadian yang dialami pelajar perempuan di Kabupaten Bengkayang seperti hamil dan pacarnya tidak bertanggungjawab, bayi dimakan babi, bayi dibuang ke pohon pisang.
“Kita tidak boleh menyalahkan siapa-siapa dalam hal ini. jadikan evaluasi bagi kita semua dan memperbaiki semuanya supaya lebih baik lagi terutama untuk anak-anak yang tinggal di pondok dan kost yang notabene berasal dari perdalaman Kabupaten Bengkayang serta mudah terjerumus dalam perilaku hidup bebas,” tegasnya.
Khiu menyarankan, seharusnya lembaga-lembaga terkait lebih giat lagi melakukan penyuluhan kepada siswa dan siswi di sekolah.  Bagi Pemda Bengkayang, tahun depan merencanakan untuk pembangunan asrama untuk pelajar putra dan putri di kota Bengkayang, bisa perlu disetiap sekolah.
Dengan dibangunnya asrama pelajar, siswa dan siswi terutama yang berasal dari pedalaman Kabupaten Bengkayang dapat ditampung dan dibina sehingga perilaku hidup bebas dapat ditekan dan diminimalisirka. Apalagi disetiap asrama pembinanya tegas dan ulet untuk mengarahkan kepada pelajar untuk berperilaku sesuai tata karma.
AKBP Veris Septiansyah, Kapolres Bengkayang melalui Kasat Reskrim AKP Husni Ramli membeberkan, pada bulan Desember tahun ini pihaknya telah menangani dua kasus pemerkosaan. Berdasarkan laporan polisi no 421/B/XII/2011/SPKT tertanggal 16 Desember 2011 tentang pemerkosaan yang dilakukan oleh enam pelajar memperkosan seorang siswi SMP.
“Sehari kemudian berdasarkan laporan polisi No 423/B/XII/2011/SPKT tertanggal 17 Desember 2011 tentang pemerkosaan yang dilakukan seorang pemuda terhadap siswi magang di Taman Kanak-Kanak,” terang Husni kepada Equator, belum lama ini.(cah)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar