Bengkayang. hasil pertemuan antara Pemda Bengkayang, Tim
Pembina dan Pengembangan Perkebunan Kabupaten (TP3K), POlres Bengkayang dan
warga Semunying di ruang rapat Bupati Bengkayang, (TP3K) di pinta ke lapangan.
Sebagai Ketua Umum DAD Kabupaten Bengkayang, ANyim meminta kepada masyarakat
Semunying untuk menuntut hak mereka.
Drs Kristianus Anyim MSi, Sekretaris Daerah Kabupaten
Bengkayang menerangkan, hasil pertemuan hari ini ialah TP3K Kabupaten Bengkayang
akan turun ke lapangan untuk mengambil data sekunder.
“Kita telah inventarisir sejak 2011 permasalahan ini.
Jaman Yakobus Luna menjadi Bupati bengkayang, itu sangat sulit. Dikarenakan
posisinya mewarisi pemerintahan jaman dulu,” ungkapnya.
Ketua Dewan Adat Dayak
Kabupaten Bengkayang ini menyarankan kepada masyarakat Semunying Jaya
untuk menyiapkan dokumen dan bukti yang dibutuhkan.
Setelah dokumen dan bukti telah ada serta TP3K Bumi
Sebalo telah pulang dari lapangan untuk mencari data sekunder dan primer, kita
akan melanjutkan pertemuan dengan pihak perusahaan PT Ledo Lestari dan Bupati
Bengkayang.
Saya harap masalah ini cepat selesai. Kita pada koridor
sebenarnya, minimal Pemda Bengkayang memiliki wibawa. Apabila saya memakai baju
warna hijau itu petandanya saya bela Pemda Bumi Sebalo tetapi apabila tidak
saya sebagai Ketua DAD Bengkayang dan membela warga dayak.
“Sebagai Ketua Umum DAD Kabupaten Bengkayang, saya pinta
kepada masyarakat Semunying untuk menuntut hak mereka,” ucapnya.
Agustinus Naon S Sos ,Wakil Bupati Bengkayang mengatakan,
terkait permasalahan antara masyarakat Desa Semunying dengan PT Ledo Lestari
miliknya Duta Palma Group, maka hari ini diadakan rapat bersama antara warga
Semunying, Pemda Bengkayang dan Polres Bengkayang.
“Lebih cepat lebih baik TP3K Kabupaten Bengkayang turun
ke lapangan untuk inventarisir permasalahan di sana. Jangan lagi
ditunda-tunda,” tegas Naon kepada Equator di ruang kerjanya, Senin (16/4).
Obaja SE MSi, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Kabupaten Bengkayang menambahkan, TP3K Bumi Sebalo usai rapat pertemuan antara
warga Semunying Jaya bersama Wakil Bupati Bengkayang dan Polres akan dilakukan
pertemuan intern TP3K.
“Kita membahas apa saja persiapan dan data yang akan kita
bawa ke lapangan.kita lakukan validasi dan verifikasi data di lapangan,” kata
Obaja, kemarin.
Haritus, Anggota DPRD Kalbar mengungkapkan, permasalahan
ini sudah cukup lama sekali. Ia berharap Pemda Bengkayang sesegera mungkin
menyelesaikan permasalahan ini.
“Kuncinya ialah Bupati Bengkayang. dikarenakan yang
berhak mencabut ijin operasional PT Ledo Lestari di BUmi Sebalo ialah Bupati
Bengkayang,” ujarnya.
Ia meminta kepada Pemda Bengkayang untuk berhati-hati
mengenai permainan perusahaan tersebut dikarenakan selama ini Duta Palma Group
pintar mengulur-ulurkan waktu untuk menyelesaikan permasalahan mereka.
Abulipah, Sekdes Semunying Jaya membeberkan, PT Ledo Ledo Lestari telah melakukan
pembalakan liar kepada hutan adat dayak iban di Desa Semunying Jaya yang telah
dikukuhkan oleh Bupati Bengkayang Yakobus Luna nomor 30 A/2010.
“Seharusnya hutan adat tersbeut
dengan luas 1420 hektar menjadi kawasan yang dilarang untuk diusahakan,” kesal
Abu, kemarin.
Ada beberapa temuan-temuan yang
diindikasikan sebagai pelanggaran oleh PT Ledo Lestari. Seperti tidak adanya
sosialisasi kepada masyarakat, tokoh masyarakat tidak dilibatkan, lahan warga
digusur tanpa adanya persetujuan kepada pemiliknya. Belum adanya kejelasan pola
kemitraan, pemakaman dan tempat keramat juga ikut di babat mereka.
Yustinus K, Kepala Satuan Pol PP
Kabupaten Bengkayang sangat bersyukurkedatangan warga Semunying ke Kantor
BUpati Bengkayang dnegan aman dan damai.
“Sebnayak 30 personil yang kami
kerahkan untuk pengamanan hari ini. Tidak ada aksi anarkis dari warga. Kami di bantu
oleh pihak kepolisian yang diperkirakan ratusan orang,” akunya.
Dari pantauan awak Koran ini
dilapangan, tampak hadir Wakil Bupati Bengkayang, Sekda Bengkayang, TP3K,
Kapolresbengkayang, LSM, Media massa, dan masyarakat Semunying.
Usai pertemuan bersama wakil
BUpatibengkayang, warga Semunying melakukan orasi di depan Kantor BUpati
Bengkayang. setelah itu mereka pulang dnegan damai.(cah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar