|
belasan ribu warga dari berbagai kabupaten padati jalanan di ibu kota Kabupaten Bengkayang |
Bengkayang (Kalbar
Times). Hari ini (kemarin, red) merupakan hari yang sangat sibuk bagi
petugas untuk mengatur lalu lintas dan pengamanan seperti pihak kepolisian,
Polisi Pamong Praja, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten
Bengkayang, dan TNI.
Hal ini dianggap wajar, dikarenakan bertepatan dengan
perayaan Cap Go Meh di ibu kota Kabupaten Bengkayang.
Dari pantauan Kalbar Times dilapangan, sepanjang jalan dalam
kota Bengkayang macet sejak pukul 07.30 dan pada pukul 12.00 baru dapat
teruraikan.
Kurang lebih ribuan kendaraan roda dua dan ratusan kendaraan
roda empat dan enam memadati ruas-ruas jalan dalam kota Bengkayang.
Membludaknya belasan ribu manusia di Kota Bengkayang membuat kewalahan pihak
yang mengatur lalu lintas.
Hal ini dianggap wajar dikarenakan hari ini (kemarin, red)
merupakan hari Minggu plus Festival cap go meh sehingga wajar kota Bengkayang
dikerumuni oleh belasan ribu orang untuk menyaksikan hiburan setahun sekali
ini.
Selain itu juga, ada juga datang warga dari luar Kabupaten
Bengkayang seperti warga Kabupaten Sambas dan Kabupaten Landak yang jauh-jauh
sengaja datang untuk menyaksikan kegiatan ini.
Bahkan tampak hadir 16 orang warga Malaysia yang sengaja
datang langsung ke Bengkayang untuk menyaksikan perayaan Cap Go Meh menggunakan
enam buah kendaraan roda empat.
Wartawan Kalbar Times sempat berbincang-bincang dnegan
beberapa warga Bau Serawak Malaysia tersebut di halaman Hotel Lala Golden
Bengkayang.
Maksar Alek, SE, Ketua Festival Cap Go Meh Tahun 2013
mengatakan, pihaknya sangat bersyukur dikarenakan tahun ini dari berbagai
kebudayaan ikut serta memeriahkan Festival Cap Go Meh di Bengkayang seperti
kebudayaan dari etnis Dayak, dan Jawa.
“Mudah-mudahan tahun depan ada partisipasi dari kebudayaan
lain seperti Melayu, Batak, NTT, Nias dan lainnya dalam meramaikan Festival Cap
Go Meh di Bengkayang,” harap Legislator Partai Demokrat ini ditemui di Halaman
Gedung Pancasila Bengkayang, Minggu (24/2).
Ia mengungkapkan, dengan adanya kebersamaan dari kebudayaan
lain dalam ikut berpartisiapsi dalam kegiatan ini membuat suasanan perayaan Cap
Go Meh di Bumi Sebalo semakin meriah lagi.
Sehingga memiliki daya tarik tersendiri bagi turis untuk
berkunjung ke Kota Bengkayang untuk menyaksikan kegiatan ini.
Saat awak media ini menanyakan, kenapa tatung yang berasal
dari Singkawang memilih bermain di Bengkayang di bandingkan di Singkawang.
“Kemungkinan Tatung kita yang dari Bengkayang mengajak
Tatung Singkawang karena mereka berteman. Sehingga lebih memilih bermain di
Bengkayang,” terangnya.
Maksar melanjutkan, dirinya sangat senang dengan adanya
dukungan dari Pemda Bengkayang untuk menyukseskan kegiatan ini. Tidak terlepas
juga dari kerja keras panitia yang telah mempersiapkan kegiatan ini hingga
sukses.
Masyarakat Bengkayang juga turut andil dalam menyukseskan
kegiatan ini dikarenakan situasi dan kondisi Kota Bengkayang tetap kondusif.
“Dengan membludaknya warga Bumi Sebalo memadati jalanan di
kota Bengkayang membuktikan bahwa masyarakat Bengkayang haus akan hiburan,”
ucap Maksar, kemarin.
Cap Go Meh merupakan salah satu tradisi orang Tionghoa,
tujuannya mengusir roh roh jahat supaya keluar dari Bengkayang sehingga ada
perbaikan lebih baik lagi di masa-masa yang akan datang. (yopi)