Senin, 21 November 2011

Harian Equator Maju Karena Disukai


Bengkayang. Dengan Hari Ulang tahun Harian Equator  yang ke-13 tahunnya, banyak manfaat yang diperoleh Pemerintah Daerah Bengkayang. Walaupun Harian Equator baru beredar kembali ke Kabupaten Bengkayang dalam dua tahun terakhir ini, namun sangat membantu Pengkab.
Suryadman Gidot SPd, Bupati Bengkayang berharap menjadikan momentum HUT Harian Equator sebagai media penyadaran dan ispirasi bagi pembaca serta pengambilan kebijakan di daerah.
“Maju karena disukai, disukai pasti jatuh cinta,” terang Wakil Bupati Bengkayang periode 2005-2010 ini via pesan singkat, Senin (21/11).
Sebastianus Darwis SE MM, Ketua DPRD Bengkayang mengatakan, selamat ulang tahun yang ke-13 tahunnya bagi Harian Equator.
“Harian Equator sangat membantu Pemerintah Daerah Bengkayang dalam menginformasikan berbagai hal,” ungkap Legislator PDI Perjuangan ini ditemui diruang kerjanya, belum lama ini.
Putra sulung Yakobus Luna ini menjelaskan, baik itu berkenaan dengan pemerintahan, perkembangan pembangunan, potensi ekonomi, sosial budaya, kemasyarakatan dan keamanan serta politik daerah dan nasional.
Harian Equator juga menambah wawasan bagi masyarakat Kalimantan Barat pada umumnya dan Kabupaten Bengkayang pada khususnya.
“Dirgahayu Harian Equator, maju terus demi menginformasikan daerah Kalbar yang kita cintai ini,” kata Darwis. (cah)


Kantin Kumuh Hiasi RSUD Bengkayang


Bengkayang. Akhir-akhir ini kantin kumuh menjamur dan menghiasi RSUD Bengkayang. Padahal tahun-tahun sebelumnya, pihak rumah sakit bersikeras kepada pedagang yang berjualan atau membnagun kantin dalam kawasan rumah sakit, namun saat ini semakin menjamur.
Petrus Boli, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Bengkayang membenarkan adanya  kantin dilingkungan kerjanya.
Untuk kantin resmi RSUD Bengkayang ada satu disamping Kebidanan, sedangkan yang lainnya milik masyarakat.
"Saya serba salah mau menindak tegas adanya kantin tersebut. Karena ada beberapa kantin tersebut milik pegawai rumah sakit," keluh Boli Kepada Equator ditemui di Kantor Bupati Bengkayang, belum lama ini.
Boli melanjutkan, sebenarnya ia mau menindak tegas, tetapi ada beberapa hal yang menjadi pertimbangannya untuk melarang munculnya kantin-kantin yang membuat pemandangan terkesan kumuh tersebut.
Boli memiliki keinginan untuk membuat rumah toko bagi para pedagang di dalam lingkungan rumah sakit. Tetapi apabila ia merealisasikannya akan terbentur dengan sumber dana.
Apabila kita langsung membangun ruko atau kantin di tanah yang kosong sekitar RSUD Bengkayang tanpa koordinasi terlebih dahulu dengan Pemda Bengkayang, kedepannya akan menjadi temuan BPK Kalbar.
“Tanah rumah sakit masih luas dan masih ada tanah kosong tepatnya yang berbatasan langsung dengan Mapolsek Bengkayang Kota,” terang Boli.
Salah satu warga yang tidak mau disebutkannya namanya saat ditemui awak koran ini di RSUD Bengkayang menyarankan, pihak rumah sakit seharusnya menindak tegas kantin liar yang membuat pemandangan yang tidak sedap tersebut.
“Kantin tersebut tampak kumuh dikarenakan bangunannya tidak teratur dan menggunakan papan. Apabila dibuat ruko seperti di RSUD Sudarso Pontianak, itu lebih baik,” saran bapak berbadan tegap dan berambut cepak, kemarin.
Bapak dua anak ini melanjutkan, apalagi RSUD Bengkayang berada di tengah-tegah kota kabupaten. Alangkah malunya apabila sampai saat ini bangunan kumuh berada di dalam kawasan rumah sakit. (cah)


Minggu, 20 November 2011

Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Bengkayang Raih Emas

Pertandingan Bulutangkis Beregu Putra se Kabupaten Bengkayang

Bengkayang. Medali perunggu diraih oleh Bengkayang E dan mendapatkan uang pembinaan sebesar satu juta rupiah serta juara harapan satu mendapatkan uang 500 ribu rupiah untuk Bengkayang C. Sebelum final dimulai terlebih dahulu pertandingan eksebisi anak putra dan putri hasil didikan PBSI Bengkayang.
“Medali emas berhasil direbut oleh regu dari Kecamatan Sungai Raya dan berhak mendapatkan uang pembinaan sebesar 2,5 juta rupiah. Bengkayang D hanya mampu diposisi ke dua dan harus rela mendapatkan perak serta uang pembinaan sebesar 1,5 juta rupiah,” terang Nanang Rostian, Ketua Panitia Pertandingan Bulutangkis Beregu Putra ditemui di Gedung Pancasila Bengkayang, Jumat (18/11).
Pertandingan Bulutangkis Beregu Putra se Kabupaten Bengkayang  di ikuti oleh 13 regu yang terdiri dari beberapa kecamatan dan club yang ada di bumi sebalo seperti kecamatan Bengkayang, Sungai Raya, Monterado, Sanggau Ledo, Ledo, Pemda, dan Sebaya Diri.
Khusus Bengkayang terdiri dari tujuh regu yakni Bengkayang A,B,C,D,E,F,dan G. Sedangkan yang lain masing-masing satu regu.
Nanang yang juga sebagai anggota Polisi di Polres Bengkayang ini menjelaskan, kegiatan ini berlangsung selama lima hari sejak 14-18 November. Masing-masing regu terdiri dari enam orang. Pertandingan kali ini menggunakan sistem gugur dan sesuai dengan peraturan pertandingan bulutangkis tingkat nasional.
Ir Martinus Khiu, Ketua Koni Bengkayang mengatakan, PBSI Bengkayang sudah melakukan kegiatan serupa ini hendaknya diselenggarakan berkelanjutan. kita harap setiap cabor buat suatu event.
"Latihan tanpa pertandingan tidak semangat. Dan dengan event seperti ini menambah tali silahturami antar sesama pecinta bulitangkis yang ada di Kabupaten Bengkayang," ungkap Khiu.
Khiu mengingatkan, Pokab (pekan olahraga kabupaten) tidak lama lagi akan diselenggarakan di bengkayang dan ini merupakan pertama kali dilakukan di Kalbar. Oleh karena itu, di tingkat kecamatan harus dibentuk KONI kecamatan yang membawahi cabor kecamatan.
Kini sudah terbentuk lima KONI kecamatan. Minimal cabor terbentuk di kecamatan sebanyak lima kecamatan. Apabila tidak ada pengurus di kecamatan, itu tidak akan ada medali atau diperlombakan karena tidak ada peserta.
"Mudah-mudahan pengurus PBSI Kabupaten Bengkayang yang baru dapat menggali atlit yang masih muda. Sehingga ada kebangkitan baru dalam bulutangkis di Bumi Sebalo," ungkapnya.
Kita sepakat, saat Pokab, kalah menang pemainnya orang Bengkayang bagi semua cabor dan akan kita lakukan pembinaan. Pengurus olahraga adalah orang gila karena membutuhkan waktu biaya dan perhatian. Kita akan buat open turnamen kerjasama antara KONI, dan PBSI. 
Kunjungan keluar kecamatan atau kabupaten juga perlu apabila kemarin PBSI Pemangkat ke Bengkayang, kita juga akan uji tanding ke Pemangkat. (cah)


Interadu Nyandung Campium Merdeka Cup


Bengkayang. Interadu Nyandung Campium Merdeka Cup Tingkat Kabupaten Bengkayang ke I, setelah berhasil mempercundangi Jager dengan adu pinalty. Saat pertandingan berlangsung, hujan deras menyelimputi lapangan sehingga banyak pemain yang cedera.
Fabianus Are Adjie, Seksi Pertandingan Merdeka Cup Tingkat Kabupaten Bengkayang ke I menjelaskan, putaran pertama turnamen menggunakan system gugur murni, yang diikuti oleh 19 team dari Sembilan Kecamatan yang ada di Bumi Sebalo yang memang menyelenggarakan Merdeka Cup Tingkat Kecamatan.
Pada putaran kedua, menggunakan system setengah kompetisi yang diikuti oleh delapan team. Pada group A terdiri dari Asisi asal Kecammatan Bengkayang, OMK dari Sanggau Ledo, Jibane dari Sungai Betung dan Gema Merah asal Samalantan.
Sedangkan pada Group B, terdiri dari Multi asal Kecamatan Seluas, Gerta Jaya dari Lembah Bawang, Jager dari Bengkayang, dan Interado Nyadung asal Samalantan.
“Yang berhasil melaju ke semifinal di Group A ialah Asisi FC sebagai juara group dan Gema Merah sebagai runer up. Pada group B, Jager FC sebagai juara group dan Interadu Nyandung sebagai Runer Up,” terang Are ditemui di Lapangan Sepakbola BRC, Bengkayang, kemarin.
Are melanjutkan, dari hasil semi final, yang berhak melaju ke putra final ialah Interadu Nyandung setelah mengalahkan Asisi dengan skor 1:0. Dan Jager berhasil mempercundangi Gema Merah pertandingan setelah 2 x 45 menit tetap score kacamata. Setelah melakukan perpanjangan waktu 2 x 5 menit di papan score tidak berubah sehingga untuk mencari pemenang ditentukan melalui adu pinalti dengan skor 7:6.
Perebutan tempat ketiga dan ke empat antara Asisi dan Gema merah. Dimana kedua club ini yang sudah bertemu sebelumnya pada Group A dimenangi oleh Gema Merah dengan score telak 3:1. Sementara itu, dalam final Sabtu (19/11) mempertemukan Jager versus Interadu Nyandung harus dicari pemenang dengan adu pinalty, Interadu berhasil mempercundangi tuan rumah Jager dengan score 5:4.
“Top score dipegang oleh Kurniawan dari Jager  dan Hendra dari Asisi dengan jumlah gol tujuh. Uang pembinaan satu juta rupiah mereka bagi bersama,” jelas Are.
Bagi club yang sengaja tidak bertanding dalam turnamen open Merdeka Cup Tingkat Kabupaten ke I akan dikenai sanksi. Mengenai apa saja sanksinya itu intern PSSI Kabupaten Bengkayang.
“Event bukan hanya ini saja, akan berkelanjutan. Desember mendatang ada turnamen natal cup antar club. Jadi bagi pecinta sepakbola di Bumi Sebalo akan menyaksikan pertandingan lagi,” beber Yakobus NIron , Ketua Panitia Merdeka Cup Tingkat Kabupaten Bengkayang di Lapangan Sepakbola BRC, Bengkayang,Sabtu (19/11).
Ketua Harian DAD (Dewan Adat Dayak) Kabupaten Bengkayang ini menjelaskan, Jibane FC dari Sungai Betung saat pertandingan terakhir putaran kedua tidak hadir. Dan akan memungkinkan dikenai sanksi disiplin dari komisi disiplin Pengkab PSSI Benkayang. Sanksinya minimal akan tidak mengikuti kejuaran sepakbola yang dilakukan PSSI Kabupaten, apakah dua sampai tiga tahun tergantung Komisi Disiplin. (cah)



Jumat, 18 November 2011

Final Merdeka Cup Tingkat Kabupaten Bengkayang ke I, Jager vs Interadu


Khiu: Jibane FC dari Sungai Betung dikenai sanksi disiplin dari komisi disiplin Pengkab PSSI Bengkayang

Bengkayang. Final Merdeka Cup Tingkat Kabupaten Bengkayang ke I, mempertemuan Jager FC versus Interadun Nyandung. Bagi club yang sengaja tidak bertanding dalam turnamen open Merdeka Cup Tingkat Kabupaten ke I akan dikenai sanksi. Mengenai apa saja sanksinya itu intern PSSI Kabupaten Bengkayang.
mengatakan,
“Event bukan hanya ini saja, akan berkelanjutan. Desember mendatang ada turnamen natal cup antar club. Jadi bagi pecinta sepakbola di Bumi Sebalo akan menyaksikan pertandingan lagi,” beber Ir Martinus Khiu, Ketua Umum KONI Bengkayang ditemui di Lapangan Sepakbola BRC, Bengkayang, Jumat (18/11).
Jibane FC dari Sungai Betung saat pertandingan terakhir putaran kedua tidak hadir. Dan akan memungkinkan dikenai sanksi disiplin dari komisi disiplin Pengkab PSSI Benkayang. Sanksinya minimal akan tidak mengikuti kejuaran sepakbola yang dilakukan PSSI Kabupaten, apakah dua sampai tiga tahun tergantung Komisi Disiplin.
Fabianus Are Adjie, Seksi Pertandingan Merdeka Cup Tingkat Kabupaten Bengkayang ke I menjelaskan, putaran pertama turnamen menggunakan system gugur murni, yang diikuti oleh 19 team dari Sembilan Kecamatan yang ada di Bumi Sebalo yang memang menyelenggarakan Merdeka Cup Tingkat Kecamatan.
Pada putaran kedua, menggunakan system setengah kompetisi yang diikuti oleh delapan team. Pada group A terdiri dari Asisi asal Kecamatan Bengkayang, OMK dari Sanggau Ledo, Jibane dari Sungai Betung dan Gema Merah asal Samalantan.
Sedangkan pada Group B, terdiri dari Multi asal Kecamatan Seluas, Gerta Jaya dari Lembah Bawang, Jager dari Bengkayang, dan Interado Nyadung asal Samalantan.
“Yang berhasil melaju ke semifinal di Group A ialah Asisi FC sebagai juara group dan Gema Merah sebagai runer up. Pada group B, Jager FC sebagai juara group dan Interadu Nyandung sebagai Runer Up,” terang Are ditemui di Lapangan Sepakbola BRC, Bengkayang, Jumat (18/11).
Are melanjutkan, dari hasil semi final, yang berhak melaju ke putra final ialah Interadu Nyandung setelah mengalahkan Asisi dengan skor 1:0. Dan Jager berhasil mempercundangi Gema Merah pertandingan setelah 2 x 45 menit tetap score kacamata. Setelah melakukan perpanjangan waktu 2 x 5 menit di papan score tidak berubah sehingga untuk mencari pemenang ditentukan melalui adu pinalti dengan skor 7:6.
Pada hari ini (kemarin, Red) Jumat (18/11) perebutan tempat ketiga dan ke empat antara Asisi dan Gema merah. Dimana kedua club ini yang sudah bertemu sebelumnya pada Group A. Sementara itu, dalam final Sabtu (19/11) akan mempertemukan Jager versus Interadu Nyandung.
“Top score sementara dipegang oleh Kurniawan dari Jager nomor punggung 14 dengan jumlah gol tujuh, dibayang-bayangi oleh Hendra dari Asisi dan Diky dari Jager dengan enam gol,” jelas Are.