Panen raya |
Bengkayang Beranda Kalbar-Lumar. Bupati Bengkayang bersama
rombongan di undang oleh Camat Lumar untuk melakukan panen raya padi jenis
Infari 10 di Blok C Dusun Sebol Kecamatan Lumar. Lokasi tersebut milik gabungan
kelompok tani Krueng Aceh.
Pada 3 Mei 2012 lalu padi jenis Infari 10
ini di semai dan ditanam pada 30 Mei 2012. Selang beberapa bulan kemudian
tepatnya 28 Agustus 2012 padi tersebut dipanen. Varietas ini berjarak 25
centimeter kali 20 centimeter. Dengan sistem satu lubang stau biji padi infari
10.
Suryadman Gidot |
Suryadman Gidot, Bupati Bengkayang
mengatakan, pertanian tradisional dulunya berladang dan bersawah tetapi saat
ini lahan semakin sempit sehingga perlu petani semakin pandai menghasilkan
padi.
“Instansi terkait dapat memberikan penyuluhan
kepada petani akan pentingnya teknologi pertanian, para camat tolong manfaatkan
penyuluh yang ada di kecamatan,” pinta Gidot ditemui di Blok C Dusun Sebol
Kecamatan Lumar, Selasa (28/8).
Ketua DPD Partai Demokrat Kalbar ini
melanjutkan, ia sangat setujudengan kuota raskin dibatasi di Bumi Sebalo.
Walaupun banyak warga Kabupaten Bengkayang yang memproteskan kebijakan
tersebut.
Lasem |
Suami dari Femi Oktaviani Gidot ini
berkeinginan untuk menghilangkan kuota raskin (Beras Miskin, Red) di Kabupaten
Bengkayang. Ia beralasan bahwa di Bumi Sebalo lahan untuk membuat ladang atau
sawah masih banyak untuk saat ini.
“Saya sangat bersyukur raskin dikurangi,
karena sudah waktunya subsidi untuk rakyat dikurangi. Apabila kita mengharapkan
raskin dan subsidi dari pemerintah, kapan kita mau ekspor beras,” ungkapnya.
Gidot berharap, para kelompok tani yang ada
di Kabupaten Bengkayang memiliki keinginan mau tau cara pengembangan petanian.
Ia meminta petani yang ada datangi kantor
camat mencari informasi di internet mengenai teknologi tentang pertanian
terutama bercocok tanam padi di sawah. Walaupun sudah di dapat dari para
penyuluh pertanian di kecamatan atau desa.
Wakil Bupati Bengkayang periode 2005-2010
ini tidak ingin hanya status saja petani bagi warganya, tetapi lahan pertanian
tidak ada untuk diolah.
Magdalena, Kepala Badan Pelaksana Penyuluh
dan Ketahan Pangan Kabupaten Bengkayang berharap, jangan sampai petani mengeluh
lagi jika tidak ada pupuk karena pupuk sudah tersedia hanya pandai-pandai kita
mengelolanya.
"Mari kita dukung program yang
dicanangkan oleh pemerintah pusat bahwa tahun 2013 kita surplus beras 10 000
Ton,” ajak Magdalena Mantan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bengkayang ini,
kemarin.
Ia memiliki keinginan Kabupaten Bengkayang
berpartisipasi menyumbang surplus beras. Magdalena membeberkan, saat ini per
hektar petani di Bumi Sebalo hanya mendapatkan 3-4 ton per hektar padi sawah.
“Mudah-mudahan ke depan dengan teknologi
yang semakin bagus dan baik dapat tercapai 5 ton per hektar padi
sawah,”tandasnya. (yopi)