Bengkayang Beranda
Kalbar-Bengkayang. Pemda Bengkayang melalui DKP telah memiliki program
untuk mengembangkan ikan lele dan nila untuk dikembangbiakkan di daerah
perbatasan.
ILUSTRASI |
Dharwis, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten
Bengkayang mengatakan, ia baru mengetahui masuknya ikan lele, nila dan sarden
ke Indonesia melalui perbatasan Indonesia-Malaysia melalui Jagoi Babang saat
dirinya melakukan rapat koordinasi di provinsi beberapa waktu lalu.
“Saya merasa tertampar dengan permasalahan ini. Mengapa
barang tersebut masuk ke kita,” ungkap Dharwis kepada awak media ini ditemui
diruang kerjanya, Kamis (8/11).
Ia melanjutkan, dirinya telah menyampaikan kepada DKP Kalbar
dan KKP pusat mengenai impor nila dan sarden ilgal ilegal dari Malaysia ke
Indonesia melalui jalan darat.
Dharwis berjanji sedikit demi sedikit mengubah apa yang
telah terjadi di daerah perbatasan mengenai masuknya ikan nila dan sarden ke
Indoensia.
Apalagi Kecamatan Jagoi Babang dan Siding serta Seluas
menjadi daerah penyangga, dirinya 2012 ini sudah membuat kolam di Desa Mayak
Kecamatan Seluas untuk pemeliharaan ikan air tawar, mudah-mudahan 2013 apabila
ada lahan, akan ditingkatkan kolam untuk kelompok masyarakat disana.
“Saat saya bertatap muka dengan penyuluh pertanian,
kehutanan, peternakan dan perikanan beberapa waktu lalu, mereka mau membantu
dirinya untuk mengatasi masalah tersebut,” tandasnya. (yopi).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar