Sabtu, 04 Juni 2011

Lima Bulan Terakhir 26 Orang Mati Dalam Lakalantas di Kabupaten Bengkayang


 KORBAN LAKA LANTAS MATI DI TKP

Bengkayang. Sebanyak 26 orang meninggal dalam kurun waktu lima bulan Januari-Mei 2011 atau setara dengan 5 orang meninggal dalam tiap bulannya. Korban meninggal itu akibat kecalakaan lalu lintas (Lakalantas) di wilayah hukum Polres Bengkayang.
Kapolres Bengkayang, AKBP Mosyan Nimitch SIK melalui Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Bengkayang, AKP Purwanto, mengatakan, korban meninggal dunia hingga saat ini mencapai 26 orang dalam 63 kasus.
Purwanto menjelaskan, untuk Mei saja sebanyak 10 kasus lakalantas terjadi yang mengakibatkan tiga orang meninggal. Sebagian besar kecelakaan terjadi karena pengaruh human error, atau kesalahan manusia. Kesalahan itu juga di dukung oleh kebiasaan masyarakat setempat.
"Human eror tersebut seperti mengendarai kendaraan bermotor dalam keadaan mabuk, tidak memakai helm strandar SNI, dan tidak menyalakan lampu utama pada siang hari" rinci Purwanto ditemui diruang kerjanya belum lama ini.
Selain human eror, kasus kecelakaan lalu lintas di Kabupaten Bengkayang juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti jalan dan kendaraan itu sendiri. Jalan menjadi penyebab kecelakan itu dikarenakan, jalan tersebut sempit dan banya tikungan. Kemudian, kiri dan kanan jalan banyak semak belukar yang telah menjulang tinggi.
"Kondisi kiri dan kanan jalan yang semak ini menghalangi padangan pengguna jalan, dan akibatnya saat pengguna jalan lengah, kecelakaan pun tidak bisa dielakkan," ungkap Purwanto, kemarin.

Lanjutnya, faktor kendaraan bisa menyebabkan terjadinya kecelakaan karena tidak dilengkapi dengan perlengkapan, seperti lampu kendaraan. Keberadaan kendaraan lain bisa diketahui lebih cepat dengan keberadaan lampu dari pada suara klakson atau kendaraan itu sendiri.
Efek cahaya lampu lebih cepat karena bisa langsung diketahui oleh mata, sementara bunyi kendaraan belum tentu bisa terdengar, terlebih pengguna kendaraan juga membunyikan suara musik. Karena itulah, pengguna kendaraan diwajibkan menghidupkan lampu kendaraannya.
Apabila dipilah berdasarkan wilayah, daerah Kecamatan Samalantan Kabupaten Bengkayang menjadi penyumbang kecalakaan lalu lintas tertinggi, kemudian diikuti Sungai Raya, Kecamatan Ledo dan Sanggau Ledo, dan Kecamatan Bengkayang sebagai ibu kota kabupaten.
"Angka kecelakaan di Kecamatan Samalantan tertinggi karena kondisi jalan di sana yang sempit dan berbelok belok dan diikuti budaya warga di sana yang suka minum minuman keras sampai mabuk kemudian mengendarai kendaraan," ujar Purwanto. (cah)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar