Selasa, 13 Agustus 2013

Akhir Juli 2013 Panwaslucam Akan Dilantik


Bengkayang (Kalbar Times). Kabar gembira bagi 51 orang calon anggota Panitia pengawas pemilu kecamatan yang telah dinyatakan lolos, dimana Panwaslucam akan dilantik direncanakan pada tanggal 23  Juli 2013 di Aula Santo Pius X Jalan Gereja Katolik Bengkayang dan segera menjalankan tugasnya.
Eddy S,SH, Ketua Panwaslu Kabupaten Bengkayang mengatakan, beberapa waktu lalu (Jumat 12 Juli 2013,Red) pihaknya telah melakukan rapat pleno calon Panwaslu kecamatan se Kabupaten Bengkayang.
"Sebanyak 51 orang dari 17 kecamatan yang ada di Kabupaten Bengkayang telah ditetapkan dari 104 orang peserta uji kepatutan dan kelayakan yang di gelar selama empat hari," terang Eddy kepada Kalbar Times ditemui diruang kerjanya, Selasa (16/7).
Ia melanjutkan, setelah itu pihaknya akan menggelar pelantikan dan bimbingan teknis kepada 51 orang yang dinyatakan lolos sebagai calon anggota Panwaslu kecamatan pada Pemilu legislatif 2014.
Eddy membeberkan, pihaknya akan melantik 51 orang calon panwaslu kecamatan dari 17 kecamatan pada akhir Juli 2013 ini. Saat ini kita susun program. Apalagi saat ini Sekretaris dan Bendahara Panwaslu Kabupaten Bengkayang telah keluar Surat Perintah Penugasan No 825.3/888/BKDD-C tertanggal 9 Juli 2013 oleh Bupati Bengkayang yang nantinya diajukan oleh Panwaslu Kabupaten Bengkayang untuk di SK kan oleh Kepala Sekretariat Bawaslu Provinsi Kalbar, sedangkan untuk Bendahara di SK kan oleh Ketua Panwaslukab berdasarkan SPT dari Bupati Bengkayang.
"50 persen kabupaten/kota yang ada di Kalbar sudah siap mengeluarkan anggaran salah satunya Kabupaten Bengkayang. Pihaknya berterima kasih kepada Pemda Bengkayang karena telah membantu kami," ungkapnya.
Berdasarkan pengumuman calon anggota panwaslucam yang lulus uji kepatutan dan kelayakan dengan nomor surat ialah NO. 009/Panwaslukab/BKY/VII/2013 di 17 kecamatan ialah Kecamatan Tujuh Belas yang lulus ialah Uyon Purwanto, Oktavianus Marko, dan Syaiful  Bahri. Monterado ialah Yohanes, Heru Suratno, dan Petrus Sani. Lembah Bawang adalah Polma Simanjuntak, Boni Pasius, dan Samuel. Siding ialah David Perseveranda, Marsanti, dan Sinsa. Jagoi Babang Ashadi, Yudas, dan Surya Markus.
Kecamatan Sanggau Ledo ialah Hotman Manik, Yakoba Siska, dan Hoglan Situmorang. Lumar adalah Ruben R Wollo, Dedianto, dan Erni. Suti Semarang adalah Nopran, Juliadi, dan Mulyadi. Bengkayang yaitu Nurlia, Yohanes Y, dan Acoi K. Samalantan ialah Amonsius Alin, Sumarno, dan Musko Yakobus. Sungai Raya Kepulauan adalah Darmita, Andri Aprianto dan Rahmad.
Untuk Kecamatan Capkala ialah Markus Ikong, Hardianto dan Lorensius Ombeng. Sungai Raya adalah Very Irawan, Nazimi, dan Rizal Abdullah. Sungai Betung ialah Andreas Andi, Junaidi, dan Sokrates Soker. Ledo yaitu Hamda, Falentinus Florida, dan Simon Tanu. Teriak adalah Andy, Jaka, dan Herman. Serta Seluas ialah Simon, Iyus, dan Elisa. (yopi)


Akhir Juli Panwaslucam Akan Dilantik


Bengkayang (Kalbar Times). Kabar gembira bagi 51 orang calon anggota Panitia pengawas pemilu kecamatan yang telah dinyatakan lolos, dimana Panwaslucam akan dilantik direncanakan pada tanggal 23  Juli 2013 di Aula Santo Pius X Jalan Gereja Katolik Bengkayang dan segera menjalankan tugasnya.
Eddy S,SH, Ketua Panwaslu Kabupaten Bengkayang mengatakan, beberapa waktu lalu (Jumat 12 Juli 2013,Red) pihaknya telah melakukan rapat pleno calon Panwaslu kecamatan se Kabupaten Bengkayang.
"Sebanyak 51 orang dari 17 kecamatan yang ada di Kabupaten Bengkayang telah ditetapkan dari 104 orang peserta uji kepatutan dan kelayakan yang di gelar selama empat hari," terang Eddy kepada Kalbar Times ditemui diruang kerjanya, Selasa (16/7).
Ia melanjutkan, setelah itu pihaknya akan menggelar pelantikan dan bimbingan teknis kepada 51 orang yang dinyatakan lolos sebagai calon anggota Panwaslu kecamatan pada Pemilu legislatif 2014.
Eddy membeberkan, pihaknya akan melantik 51 orang calon panwaslu kecamatan dari 17 kecamatan pada akhir Juli 2013 ini. Saat ini kita susun program. Apalagi saat ini Sekretaris dan Bendahara Panwaslu Kabupaten Bengkayang telah keluar Surat Perintah Penugasan No 825.3/888/BKDD-C tertanggal 9 Juli 2013 oleh Bupati Bengkayang yang nantinya diajukan oleh Panwaslu Kabupaten Bengkayang untuk di SK kan oleh Kepala Sekretariat Bawaslu Provinsi Kalbar, sedangkan untuk Bendahara di SK kan oleh Ketua Panwaslukab berdasarkan SPT dari Bupati Bengkayang.
"50 persen kabupaten/kota yang ada di Kalbar sudah siap mengeluarkan anggaran salah satunya Kabupaten Bengkayang. Pihaknya berterima kasih kepada Pemda Bengkayang karena telah membantu kami," ungkapnya.
Berdasarkan pengumuman calon anggota panwaslucam yang lulus uji kepatutan dan kelayakan dengan nomor surat ialah NO. 009/Panwaslukab/BKY/VII/2013 di 17 kecamatan ialah Kecamatan Tujuh Belas yang lulus ialah Uyon Purwanto, Oktavianus Marko, dan Syaiful  Bahri. Monterado ialah Yohanes, Heru Suratno, dan Petrus Sani. Lembah Bawang adalah Polma Simanjuntak, Boni Pasius, dan Samuel. Siding ialah David Perseveranda, Marsanti, dan Sinsa. Jagoi Babang Ashadi, Yudas, dan Surya Markus.
Kecamatan Sanggau Ledo ialah Hotman Manik, Yakoba Siska, dan Hoglan Situmorang. Lumar adalah Ruben R Wollo, Dedianto, dan Erni. Suti Semarang adalah Nopran, Juliadi, dan Mulyadi. Bengkayang yaitu Nurlia, Yohanes Y, dan Acoi K. Samalantan ialah Amonsius Alin, Sumarno, dan Musko Yakobus. Sungai Raya Kepulauan adalah Darmita, Andri Aprianto dan Rahmad.
Untuk Kecamatan Capkala ialah Markus Ikong, Hardianto dan Lorensius Ombeng. Sungai Raya adalah Very Irawan, Nazimi, dan Rizal Abdullah. Sungai Betung ialah Andreas Andi, Junaidi, dan Sokrates Soker. Ledo yaitu Hamda, Falentinus Florida, dan Simon Tanu. Teriak adalah Andy, Jaka, dan Herman. Serta Seluas ialah Simon, Iyus, dan Elisa. (yopi)


Pembangunan Lebih Merata di Bengkayang

Bengkayang (Kalbar Times). Stepanus Aty, SE, MM Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Barat Daerah Pemilihan Singkawang-Bengkayang mengatakan, dirinya hingga saat ini sudah banyak memperjuangkan pembangunan khususnya yang ada di Kabupaten Bengkayang dari dana APBD Kalbar.
"Kita berusaha memberikan pembangunan infrastruktur yang dibutuhkan masyarakat Bumi Sebalo dan langsung menyentuh kebutuhan warga dalam hal fasilitas umum," kata Aty kepada Kalbar Times ditemui di Sansak,Kamis (8/8).
Ia melanjutkan, sebagai wakil rakyat Bumi Sebalo di provinsi banyak mendapat aduan dan keluhan mengenai belum terealisasikannya infrastruktur yang dibutuhkan masyarakat Kabupaten Bengkayang.
Parahnya, pembangunan yang diharapkan dapat terealisasikan saat diajukan pada musrenbang dari tingkat desa, kecamatan, dan kabupaten,  banyak yang tidak sesuai keinginan warga Bumi Sebalo tetapi banyak terealisasikan atas keinginan dan kepentingan oknum tertentu saja sehingga banyak timbulnya kekecewaan warga.
Legislator Provinsi Kalbar dan juga ketua DPC Partai Hanura Kabupaten Bengkayang berharap pembangunan yang ada di Bumi Sebalo semakin meningkat sehingga apa yang diharapkan oleh masyarakat terwujud. (yopi) 

Pelayanan KUA Lumar Tak Maksimal


 Bengkayang (Kalbar Times). Salah satu warga Kecamatan Lumar mempertanyakan kinerja dari Kantor Urusan Agama Kecamatan Lumar yang ada di kampung Panahan Dusun Sempayuk Desa Belimbing.
"Apabila dulu beralasan bahwa tidak ada gedung sehingga pelayanan yang diberikan kurang makssimal, kami terima tetapi gedung baru dan telah dibangun, kenapa kurang maksimal pelayanannya," keluh pria berkulit sawo ini kepada Kalbar Times, Jumat (9/8).
Ia melanjutkan, dalam sebulan berpuasa, hanya satu kali saja KUA Lumar memberikan penyuluhan kepada umat muslimin yang ada di Desa Belimbing. Masyarakat banyak yang mempertanyakan kenapa hanya sekali saja saat bulan ramadhan melakukan penyuluhan kepada umat muslim.
Seharusnya, KUA Lumar lebih gencar melakukan bimbingan dan penyuluhan kepada umat muslim saat di bulan puasa sehingga semakin banyak ilmu pengetahuan yang di dapat dan meningkatkan iman bagi umat muslim yang ada di Kabupaten Bengkayang. (yopi)

Panwaslukab Bengkayang Gunakan Dana Talangan



Bengkayang (Kalbar Times). Sungguh sangat ironis dengan apa yang terjadi ditubuh pengawas pemilu baik yang berada di kabupaten, kecamatan sampai desa. Keberadaan mereka setiap pemilu baik itu PILEG, PILPRES, PILGUB sampai PEMILUKADA. Mereka selalu dikebiri dan selalu terlambat dibentuk terutama tahapan pemilu telah berjalan baru terbentuk.
Nampaknya hal ini sengaja dilakukan untuk mengkebiri taji pengawas pemilu terutama dalam hal anggaran dan pembentukkan perangkat ethog sampai tingkat desa. Padahal pengawas pemilu sah menurut undang-undang penyelenggara pemilu namun sejak dibentuknya pengawas pemilu sengaja para politikus ulung mengkebiri mereka sehingga pengawasan tidak berjalan dengan lancar terutama dalam hal keuangan.
Panwaslu Kabupaten Bengkayang dan perangkatnya hingga saat ini satu persen pun belum mendapatkan haknya (gajian, Red). Untuk menyukseskan segala kegiatan untuk menyukseskan pengawasan pemilu, mereka rela mencari dana talangan dari sesama pengawas pemilu, bahkan sebelum berangkat kerja, rata-rata mereka menoreh karet dulu (dari pukul 03.00-06.00) kemudian pukul 08.00 sudah sampai ke sekretariat panwaslukab.
pengawas pemilu kabupaten lakukan hal ini untuk biaya transportasi dari rumah ke sekretariat berhubung sebelum terpilih menjadi panwaslukab memang pekerjaan mereka ialah penoreh karet.
Untuk keperluan ATK, saat ini panwaslukab bengkayang masih utang di salah satu toko ATK, sedangkan untuk konsumsi, setali tiga uang. Sungguh sangat menyedihkan sekali apa yang terjadi pada pengawas pemilu.
Ketua Panwaslu Kabupaten Bengkayang, Eddy. S SH mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih belum mengambil anggaran pengawasan PILEG 2014 dari APBN 2013.
"Untuk menyukseskan pengawasan, selama ini kami mengguanakan dana talangan termasuk melantik 51 orang Panwaslu kecamatan yang ada di Bumi Sebalo," beber Eddy kepada Kalbar Times ditemui diruang kerjanya, Minggu (4/8/).
Ia melanjutkan, apabila pihaknya tidak memiliki kebijakan untuk menggunakan dana talangan dalam hal mengawasi setiap tahapan Pileg 2014 dan merekrut serta melantik panwaslu kecamatan, akan terjadi ketimpangan atau pengawasan Pileg tidak akan berjalan dengan sukses.
Eddy menyadari, belum cairnya anggaran dari APBN untuk Pileg 2014 dapat dimaklumi oleh pihaknya. Namun tujuan utama bukanlah uang tetapi suksesnya setiap pengawasan pada tahapan dan jadwal Pileg 2014.
"Belum cairnya anggaran APBN 2013 untuk Pileg 2014 bukan berarti kami lemah dalam mengawasi setiap tahapan pemilu, tetapi kami lebih gencar dan pantang menyerah dalam pengawasan tahapan Pileg," tegasnya. (yopi)