Selasa, 13 Agustus 2013

Pembangunan Lebih Merata di Bengkayang

Bengkayang (Kalbar Times). Stepanus Aty, SE, MM Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Barat Daerah Pemilihan Singkawang-Bengkayang mengatakan, dirinya hingga saat ini sudah banyak memperjuangkan pembangunan khususnya yang ada di Kabupaten Bengkayang dari dana APBD Kalbar.
"Kita berusaha memberikan pembangunan infrastruktur yang dibutuhkan masyarakat Bumi Sebalo dan langsung menyentuh kebutuhan warga dalam hal fasilitas umum," kata Aty kepada Kalbar Times ditemui di Sansak,Kamis (8/8).
Ia melanjutkan, sebagai wakil rakyat Bumi Sebalo di provinsi banyak mendapat aduan dan keluhan mengenai belum terealisasikannya infrastruktur yang dibutuhkan masyarakat Kabupaten Bengkayang.
Parahnya, pembangunan yang diharapkan dapat terealisasikan saat diajukan pada musrenbang dari tingkat desa, kecamatan, dan kabupaten,  banyak yang tidak sesuai keinginan warga Bumi Sebalo tetapi banyak terealisasikan atas keinginan dan kepentingan oknum tertentu saja sehingga banyak timbulnya kekecewaan warga.
Legislator Provinsi Kalbar dan juga ketua DPC Partai Hanura Kabupaten Bengkayang berharap pembangunan yang ada di Bumi Sebalo semakin meningkat sehingga apa yang diharapkan oleh masyarakat terwujud. (yopi) 

Pelayanan KUA Lumar Tak Maksimal


 Bengkayang (Kalbar Times). Salah satu warga Kecamatan Lumar mempertanyakan kinerja dari Kantor Urusan Agama Kecamatan Lumar yang ada di kampung Panahan Dusun Sempayuk Desa Belimbing.
"Apabila dulu beralasan bahwa tidak ada gedung sehingga pelayanan yang diberikan kurang makssimal, kami terima tetapi gedung baru dan telah dibangun, kenapa kurang maksimal pelayanannya," keluh pria berkulit sawo ini kepada Kalbar Times, Jumat (9/8).
Ia melanjutkan, dalam sebulan berpuasa, hanya satu kali saja KUA Lumar memberikan penyuluhan kepada umat muslimin yang ada di Desa Belimbing. Masyarakat banyak yang mempertanyakan kenapa hanya sekali saja saat bulan ramadhan melakukan penyuluhan kepada umat muslim.
Seharusnya, KUA Lumar lebih gencar melakukan bimbingan dan penyuluhan kepada umat muslim saat di bulan puasa sehingga semakin banyak ilmu pengetahuan yang di dapat dan meningkatkan iman bagi umat muslim yang ada di Kabupaten Bengkayang. (yopi)

Panwaslukab Bengkayang Gunakan Dana Talangan



Bengkayang (Kalbar Times). Sungguh sangat ironis dengan apa yang terjadi ditubuh pengawas pemilu baik yang berada di kabupaten, kecamatan sampai desa. Keberadaan mereka setiap pemilu baik itu PILEG, PILPRES, PILGUB sampai PEMILUKADA. Mereka selalu dikebiri dan selalu terlambat dibentuk terutama tahapan pemilu telah berjalan baru terbentuk.
Nampaknya hal ini sengaja dilakukan untuk mengkebiri taji pengawas pemilu terutama dalam hal anggaran dan pembentukkan perangkat ethog sampai tingkat desa. Padahal pengawas pemilu sah menurut undang-undang penyelenggara pemilu namun sejak dibentuknya pengawas pemilu sengaja para politikus ulung mengkebiri mereka sehingga pengawasan tidak berjalan dengan lancar terutama dalam hal keuangan.
Panwaslu Kabupaten Bengkayang dan perangkatnya hingga saat ini satu persen pun belum mendapatkan haknya (gajian, Red). Untuk menyukseskan segala kegiatan untuk menyukseskan pengawasan pemilu, mereka rela mencari dana talangan dari sesama pengawas pemilu, bahkan sebelum berangkat kerja, rata-rata mereka menoreh karet dulu (dari pukul 03.00-06.00) kemudian pukul 08.00 sudah sampai ke sekretariat panwaslukab.
pengawas pemilu kabupaten lakukan hal ini untuk biaya transportasi dari rumah ke sekretariat berhubung sebelum terpilih menjadi panwaslukab memang pekerjaan mereka ialah penoreh karet.
Untuk keperluan ATK, saat ini panwaslukab bengkayang masih utang di salah satu toko ATK, sedangkan untuk konsumsi, setali tiga uang. Sungguh sangat menyedihkan sekali apa yang terjadi pada pengawas pemilu.
Ketua Panwaslu Kabupaten Bengkayang, Eddy. S SH mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih belum mengambil anggaran pengawasan PILEG 2014 dari APBN 2013.
"Untuk menyukseskan pengawasan, selama ini kami mengguanakan dana talangan termasuk melantik 51 orang Panwaslu kecamatan yang ada di Bumi Sebalo," beber Eddy kepada Kalbar Times ditemui diruang kerjanya, Minggu (4/8/).
Ia melanjutkan, apabila pihaknya tidak memiliki kebijakan untuk menggunakan dana talangan dalam hal mengawasi setiap tahapan Pileg 2014 dan merekrut serta melantik panwaslu kecamatan, akan terjadi ketimpangan atau pengawasan Pileg tidak akan berjalan dengan sukses.
Eddy menyadari, belum cairnya anggaran dari APBN untuk Pileg 2014 dapat dimaklumi oleh pihaknya. Namun tujuan utama bukanlah uang tetapi suksesnya setiap pengawasan pada tahapan dan jadwal Pileg 2014.
"Belum cairnya anggaran APBN 2013 untuk Pileg 2014 bukan berarti kami lemah dalam mengawasi setiap tahapan pemilu, tetapi kami lebih gencar dan pantang menyerah dalam pengawasan tahapan Pileg," tegasnya. (yopi)

Harga Karet Tembus Rp 12 ribu



Bengkayang (Kalbar Times). H-5 menjelang lebaran membuat petani karet bernafas lega. Hal ini dikarenakan harga karet yang dulunya Rp 8000 perkilogram kini merangkak naik menjadi Rp 11 ribu sampai Rp 12 ribu.
Rani, salah satu warga Kecamatan Samalantan mengungkapkan, saat ini harga karet didaerahnya sudah naik dari Rp 8000 menjadi Rp 11ribu per kilogram. Hal ini membuat petani karet seperti dirinya dapat bernafas lega.
"Kemarin saya jual karet di penampung yang ada di kampung kami dihargai 11 ribu rupaih perkilogram," aku Rani kepada Kalbar Times ditemui di Serukam, Sabtu (3/8).
Lain halnya dengan yang diutarakan oleh Tono, salah satu warga Kecamatan Monterado saat menemui Kalbar Times dikediamannya.
"Disini tengkulak membeli karet Rp 12ribu perkilogram. Jadi beda seribu rupiah antara Samalantan dengan Monterado," ungkapnya. (yopi)

Bengkayang Rakor DPSHP

 
Bengkayang (Kalbar Times). Yohanes SH, Komisioner KPU Bengkayang mengatakan, hari ini pihaknya rapat koordinasi dengan Ketua PPK dan Operator Sidalih se Kabupaten Bengkayang di Sekretariat KPU Bengkayang.
“Kita rapat persiapan DPSHP (Daftar Pemilih Sementara Hasil Perbaikan, Red) untuk menyukseskan Pileg 2014,” terang Yohanes yang juga Ketua Kelompok Kerja Pemutakhiran Data pemilih ditemui diruang kerjanya, Selasa (2/8).
Ia melanjutkan, sebelumnya saat pengumuman pemilih di Kabupaten Bengkayang pada Daftar pemilih Sementara kepada Partai Politik peserta Pileg 2013 pada 13 Juli 2013 lalu di Hotel Lala Golden sebanyak 169.697 pemilih dengan jumlah TPS sebanyak 622 TPS yang ada di Bumi Sebalo.
Yohanes mengakui, untuk DPSHP ini masih belum mengetahui apakah akan ada penambahan atau pengurangan. Yang pastinya saat ini masih dalam tahapan Daftar pemilih Sementara Hasil Perbaikan deadlinenya masih lama.
Ir Martinus Khiu, Ketua KPU Bengkayang menyarankan kepada Operator SIDALIH se Kabupaten Bengkayang supaya operator standby di depan laptop sehingga sesuai dengan tahapan dan jadwal Pileg 2014.
“Data DPS ini menjadi salah satu indikator kualitas baik pemilu di daerah kita. Semakin banyak masyarakat yang terdaftar dan menggunakan hak pilihnya,  itu semakin baik,” tandasnya. (yopi)