bagi yang kemarin ikuti ujian CPNS 2014 via CAT di Pemprov Kalbar,...silakan klik:
http://adf.ly/vB2br
Bengkayang Beranda Kalbar merupakan media online yang dimiliki masyarakat Bumi Sebalo yang memberitakan setiap hari yang ada di Kabupaten Bengkayang secara eksklusif dan riil dilapangan.
Kamis, 11 Desember 2014
PENGUMUMAN KELULUSAN CPNS 2014 KAB SINTANG KALBAR
INI DIA PENGUMUMAN KELULUSAN CPNS BAGI KAWAN-KAWAN YANG MENGIKUTI UJIAN CAT CPNS 2014 DI KABUPATEN SINTANG KALBAR
http://adf.ly/vB2GT
http://adf.ly/vB2GT
Kilas Balik Tragedi 1965 bersama Letkol Edward Tenlima
Bengkayang
(Kalbar Times). Setiap tanggal 10 November NKRI memperingati hari Pahlawan.
Guna mengenang jasa-jasa para pahlawan, Harian Kalbar Times melakukan kilas
balik tragedy 1965 bersama pejuang 1965 yang satu-satunya masih hidup.
Menurut Edward Tenlima, mantan Danlanud Singkawang Dua,
Bengkayang, banyak sukarelawan datang dari Malaysia, dilatih secara kemiliteran
di Sanggau Ledo, Bengkayang. Setelah itu, mereka kembali ke Malaysia melakukan
penyusupan. Sukarelawan itu sebagian besar dari Cina Serawak.
PGRS dilatih di tempat rahasia dan jauh dari perkampungan
masyarakat. Alasan pemilihan Sanggau Ledo sebagai tempat latihan, daerah itu
pusat pemukiman orang Cina. Seperti, di Piong San dan Sepang.
Dengan cara itu, para sukarelawan yang sudah dilatih,
lebih mudah mengajak orang Cina di daerah itu, bergabung menjadi sukarelawan
dan melawan Malaysia. Daerah itu juga dekat dengan perbatasan Malaysia sebelah
barat. Jaraknya sekitar 43 kilometer.
Letnan Kolonel PNB (Purn) Edward Tenlima atau Edo Mantan
Dan Lanud Singkawang Dua di Sanggau Ledo mengatakan, ia menjadi pilot pesawat
Mustang dan berpangkalan Lapangan Udara (Lanud) Abdul Rachman Saleh, Malang,
Jawa Timur.
“Pada 2 Oktober 1965, dia diminta
terbang bersama puluhan pesawat tempur lainnya ke Jakarta. Bila sebelum operasi
pilot tahu, operasi apa yang akan dijalankan, malam itu dia tidak tahu. Pokoknya kenakan pakaian dan terbang,” cerita Edo.
Dia terbang menyisir laut utara Jawa. Begitu mendekati
udara Jakarta, tiba-tiba mendapat perintah mendarat di Bandung.
Selanjutnya, dia harus mengenakan
terus baju pilot siap tempur dan berada di samping pesawatnya, menunggu
perintah selanjutnya. Hingga sebulan lebih, dia berada di samping pesawat
tempurnya. “Pokoknya, harus siap terus. Makan dan tidur tidak boleh jauh dari
pesawat,” kata Edo.
Dari empat pilot pesawat Mustang yang ada, hanya dia yang
boleh terbang. Alasannya, karena dia dari Ambon. Lainnya dari Jawa dan
“dianggap berbahaya.”
Dia mendapat perintah langsung dari
Leo Watimena, Panglima Pasukan Gerak Tjepat (PGT), sekarang bernama Paskhas.
Leo orang Ambon dan dekat dengan
Suharto. Laksamana Madya Omar Dhani, Menteri/Panglima AURI, yang menjabat
Panglima Dwikora dianggap lebih dekat kepada Presiden Sukarno.
Pangdam XII Tanjungpura yang ketika itu dipimpin Brigjen
Ryakudu (Sekarang anaknya menjadi Menteri Pertahanan yang bernama
Ryamizard Ryacudu) juga mengalami kesulitan, mana kawan dan
lawan. Semua serba tak jelas.
Pascaperistiwa 30 September 1965, ada pesawat dari Jakarta
yang menyebarkan selebaran dari udara di Bengkayang. Isinya, Jakarta dalam
kondisi aman. Peristiwa itu terjadi sekitar 1966.
Pada 11 Maret 1966, Presiden Sukarno memberikan mandat
kepada Jenderal Suharto. Pengalihan kekuasaan ini disebut dengan Supersemar
atau Surat Perintah Sebelas Maret.
Perubahan kepemimpinan, turut pula memengaruhi kebijakan
pemerintah. Konfrontasi dengan Malaysia dihentikan dengan pertemuan di Bangkok,
Thailand pada 28 Mei 1966. Pemerintah Indonesia dan Malaysia mengadakan
perjanjian damai pada 11 Agustus 1966.
Perdamaian ini, berpengaruh terhadap kebijakan pemerintah
Indonesia. Juga kepada para tentara dan gerilyawan yang pernah direkrut, untuk
membantu konfrontasi dengan Malaysia. (yopi)
Artis Indonesia di Tangkap Polis Di Raja Malaysia
Bengkayang (Kalbar
Times). Sungguh tragis dan memilukan sekali dengan pengalaman seorang artis
lokal Kabupaten Bengkayang. Ia harus ditangkap oleh Polis Di Raja Malaysia dan
di geledah barang bawaannya.
Surianus Sirit, salah satu Vokalis Dendang Dayak Bakati asal
Kecamatan Seluas mengaku, banyak suka dan duka apabila dirinya menceritakan
pengalaman dirinya dalam dunia tarik suara khususnya lagu Dayak Bakati.
"Saya pernah ditangkap oleh Polisi Di Raja Malaysia
saat menjual VCD ke Serikin Malaysia dan Kucing Serawak Malaysia," cerita
Sirit kepada Kalbar Times ditemui di SMP Negeri 5 Seluas, Jumat (21/11/2014).
Ia menceritakan, pada tahun 2008 lalu dirinya menerbitkan
album perdana Khusus Bahasa Dayak Bakati.
Dalam menjual album perdananya, Sirit memasarkan di Kota
Singkawang, Sambas, Bengkayang, Mempawah, Pontianak, Landak, Sanggau Kapuas,
Sintang, Kapuas Hulu, dan Ketapang dengan cara menitipkan dengan pedgang VCD.
Sirit menuturkan, setelah kabupaten se Kalbar dirambahnya,
ia kemudian mencoba keberuntungan dengan membawa sebanyak 400 keping VCD
albumnya untuk di jual ke Malaysia dengan membawa sendiri VCD tersebut.
"Saya masuk lewat PLB Jagoi Babang, disana Polisi Di
Raja Malaysia tidak menangkap saya karena membawa barang masuk sampai ke Kucing
Serawak Malaysia," kisah Sirit.
Ia mengutarakan, di Kucing Serawak Malaysia ada suku Dayak
Bakati yang kehidupannya sama dengan di Kecamatan Seluas. Mereka juga hidup
susah disana, pendidikan paling banyak tamatan SMP dan bekerja sebagai sopir.
Saat menjual VCD album Sirit disana, hanya sedikit saja yang
laku dijual. Ia sangat maklum sekali melihat situasi dan kondisi mereka dalam
kehidupan sehari-hari, perekonomian mereka juga susah seperti di Kabupaten Bengkayang.
Setelah beberapa hari di Malaysia dan VCD masih banyak yang
belum laku terjual, Sirit pulang melalui jalan tikus yang dapat tembus ke
Perusahaan Duta Palma Nusantara Group Milik Surya Darmadi yakni PT Ledo Lestari
Tiga tepatnya di Divisi 39.
"Sebelum sampai ke PT Ledo Lestari dan masih di jalan
setapak, saya ditahan Polisi Di Raja Malaysia dan mereka menggeledah apa yang
saya bawa," ceritanya.
Sirit kemudian membuka tas yang ia bawa, dan Polisi Di Raja
Malaysia membongkar VCD yang isinya Album Dayak Bakati. setelah itu, dirinya
merapikan kembali walau lelah setelah Oknum Polisi Di Raja Malaysia
mengacak-acak isi tasnya.
Karena pihak Polis Di Raja Malaysia mengira ia membawa VCD
bajakan. Oknum Polisi Di Raja Malaysia mengambil delapan keping VCD Albumnya.
Ia mengakui, sangat sedih sekali apabila mengingat kisah
tersebut. Kepedihan dan perjuangan belum berhenti sampai disitu, Setelah
memasuki kawasan Indonesia yakni di perbatasan Indonesia-Malaysia tepatnya di
PT Ledo Lestari, dirinya sempat tersesat sehingga harus memutar-mutar sesuai
dengan instingnya karena tak seorang pun yang lalu lalang saat dirinya
melintas.
Akhirnya Sirit ketemu dengan seseorang di kebun sawit dan
minta jasa ojek ke simpang Kampung Paling yang tidak jauh dari Tower TVRI
Sanggau Ledo. Namun celakanya, motor kehabisan bensin pada kendaraan roda dua
Tersebut. Sirit hanya membayar seebsar Rp 50 ribu rupiah kepada tukang ojek dan
satu keping VCD Albumnya.
Sesampainya di simpang Paling Kecamatan Seluas, Sirit harus
berjuang dan binggung mau sampai dirumah. Akhirnya ia ketemu dengan sopir Dam
Truk bernama Daniel yang bekerja di CV Ceria Prima.
Ia pun mengisahkan perjalanannya menjual VCD album
perdananya di Malaysia kepada Daniel sambil meneteskan air mata. Perjuangan
yang ia lakukan untuk kembali ke rumah akhirnya sampai juga.
"Itu lah salah satu pengalaman hidup saya waktu itu.
Sudah banyak saya mengarang lagu, namun berhubung tidak ada sponsor, saya harus
beralih profesi sebagai guru honor walaupun sebulan mendapatkan imbalan sebesar
Rp 150 ribu," ungkapnya.
Sirit mengakui, dirinya tidak henti-hentinya mengarang lagu
khusus bahasa Dayak Bakati. Ia sangat iri dengan Lagu bahasa Dayak lainnya yang
mudah mempromosikan album dibandingkan dirinya yang harus banting tulang dan
bertungkus lumus.
Sirit membandingkan, Pemda Bengkayang rela menggelontorkan
ratusan juta rupiah untuk mendatangkan artis ibu kota Indonesia dibandingkan
memberdayakan artis lokal seperti dirinya.
"Saya berharap Pemda Bengkayang terutama Dinas
Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bengkayang dapat memperhatikan
seniman potensial yang ada salah satunya saya," tandasnya. (yopi)
Kota Sanggau Banjir
Bengkayang (Kalbar
Times). Sungguh sangat menyedihkan sekali bagi sebuah ibu kota kecamatan
seperti Pasar Sanggau Ledo, baru satu jam turun hujan sudah banjir.
"Hujan turun dengan deras disertai angin kencang dan
petir membuat simpang empat Pasar Sanggau Ledo spontan digenangi air sedalam
setengah meter," cerita Yanto, warga Kecamatan Sanggau Ledo ditemui di
Pasar Sanggau Ledo, Jumat (21/11).
Ia melanjutkan, saat hujan turun diperkirakan pukul 14:00
hari Jumat. Sedangkan hujan reda pada pukul 15:00.
Santi warga Sanggau Ledo mengakui, sangat wajar sekali
apabila turun hujan deras disertai angin kencang pasar Sanggau Ledo tepatnya di
Simpang Empat banjir. Karena paritnya kecil dan tidak mampu menampung air
hujan.
"Lihat saja air hujan pun menggenangi badan jalan.
Semoga Pemda Bengkayang membangu parit kiri dan kanan di Berm Jalan sehingga
tidak lagi banjir seperti saat ini," harap Santi, kemarin. (yopi)
Jambore Perdana di Riam Berawatn
Asisten I Setdakab Kabupaten Bengkayang Pinus Samsudin, Fransiskus SPd MPd Wakil DPRD Bengkayang foto bersama panitia |
Bengkayang
(Kalbar Times). Ratusan siswa tampak berbaris rapi di halaman
SMPN 5 Seluas, lengkap dengan seragam Pramuka. Sementara dihadapan mereka,
Sekretaris Majelis Pembimbing Cabang (Mabicab), Drs. Pinus Samsuddin, M.Si
sedang menyampaikan sambutan Bupati Bengkayang pada pembukaan kegiatan Jambore
Ranting 06 Kecamatan Seluas. Ini merupakan Jambore perdana yang dilaksanakan
Kwartir tersebut.
Sekretaris Mabicab Bengkayang, Drs. Pinus
Samsudin, M.Si mengatakan, kegiatan Jambore merupakan kegiatan positif dalam
rangka membangun karakter.
Kita ketahui bersama bahwa kemajuan
teknelogi informasi banyak hal yang dapat ditimbulkan, baik positif maupun
negatif.
“Pramuka merupakan salah satu upaya yang bertujuan untuk mendidik anak-anak
kita agar bisa menjadi generasi yang disiplin, berkarakter, jujur, memiliki
kepedulian baik terhadap lingkungan sekitar maupun lingkungan alamnya.,” kata Pinus yang juga Asisten Satu Setdakab
bengkayang.
“Masing-masing sekolah mengirim dua regu (putra
dan putri) sebanyak 20 orang ditambah guru pendamping sehingga peserta yang
hadir kurang lebih 700-an,” beber Ketua Panitia Jambore, Suwardi,
M.Pd kepada Kalbar Times, Jumat (21/11).
Suwardi yang juga Kepala Sekolah SMPN 5
Seluas ini menyebutkan, apabila Jambore sejatinya sudah dimulai sehari sebelumnya, yakni pada
Kamis (20/11) namun secara resmi baru dibuka hari ini (Jumat) dan akan berakhir
pada Minggu (23/11).
Ia melanjutkan, Jambore ini akan diisi dengan
berbagai kegiatan yang bertujuan untuk membangun karakter siswa. Diantaranya
perlombaan Pasukan Baris-Berbaris (PBB), Cerdas Cermat, Pidato, Pentas Seni,
Tenda Terbaik serta Lintas Alam
dan banyak lagi
“Khusus Lintas Alam ini, nantinya para
siswa akan diajak untuk menjelajahi beberapa titik kawasan wisata Riam Berawatn
dan Hutan Adat Gunung Pangajit,” terangnya.
Mantar, M.Pd , Ketua Kwatir Ranting 06 Seluas menuturkan, apresiasi
atas kinerja panitia dan semua pihak yang telah mendukung Jambore perdana yang
dilaksanakan saat ini.
Mantar menyebutkan Jambore ini sekaligus
sebagai momen penetapan Bumi Perkemahan di kawasan Wisata Riam Berawatn dan
Hutan Adat Gunung Pangajit, Dusun Melayang, Desa Sahan.
Kegiatan Pramuka merupakan salah satu ekstrakulikuler yang wajib
dilaksanakan oleh pihak sekolah dan diatur dalam kurikulum 2013. Dalam
kurikulum tersebut, Pramuka menjadi salah satu mata pelajaran tambahan yang
dapat menentukan kelulusan siswa.
“Dalam kurikulum 2013, jika mata pelajaran
Pramuka tidak tuntas, praktis siswa tidak bisa dinyatakan lulus,” tegasnya.
Fransiskus SPd MPd,
Wakil ketua DPRD Bengkayang mengucapkan terima kasih kepada Sekretaris Majelis Pembimbing Cabang (Mabicab)karena telah hadir dalam kegiatan ini.
“Semoga dengan
kegiatan ini, dapat berdampak positif kepada para pelajar dari tingkat SD, SMP
dan SMA di kecamatan Seluas,” harapnya.
Fransiskus SPd MPd
yang juga selaku Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Bengkayang mengungkapkan,
Bumi Perkemahan ini sangat dekat dengan lokasi pariwisata seperti Riam Berawatn
dan Hutan Lindung Pengajit.
Dari pantauan
Klabar Times di lapangan tampak hadir perwakilan dari
Dinas Pendidikan Bengkayang, Viktor Terang, Anggota DPRD Bengkayang dari Fraksi
Gerindra, yakni Fransiskus, M.Pd dan Selvinus Adinus, Anggota Fraksi Demokrat,
Egarius serta Pasukan Lintas Batas (LIBAS) Segorong, Sersan Mayor Malik Dua
guna membantu pengamanan lokasi.
Berdasarkan data yang dipaparkan panitia,
peserta Jambore Ranting Seluas I ini diikuti oleh seluruh SD dan SMP yang ada
di Kecamatan Seluas dengan rincian 14 SD (dari 20 SD) dan 8 SMP. Sementara
peserta dari SMAN 1 Seluas dan SMAN 1 Sanggau Ledo merupakan undangan bertindak
sebagai Panitia Sangga.
Langganan:
Postingan (Atom)