Tampilkan postingan dengan label pontianak. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label pontianak. Tampilkan semua postingan

Kamis, 11 Desember 2014

Kilas Balik Tragedi 1965 bersama Letkol Edward Tenlima


Bengkayang (Kalbar Times). Setiap tanggal 10 November NKRI memperingati hari Pahlawan. Guna mengenang jasa-jasa para pahlawan, Harian Kalbar Times melakukan kilas balik tragedy 1965 bersama pejuang 1965 yang satu-satunya masih hidup.
Menurut Edward Tenlima, mantan Danlanud Singkawang Dua, Bengkayang, banyak sukarelawan datang dari Malaysia, dilatih secara kemiliteran di Sanggau Ledo, Bengkayang. Setelah itu, mereka kembali ke Malaysia melakukan penyusupan. Sukarelawan itu sebagian besar dari Cina Serawak. PGRS dilatih di tempat rahasia dan jauh dari perkampungan masyarakat. Alasan pemilihan Sanggau Ledo sebagai tempat latihan, daerah itu pusat pemukiman orang Cina. Seperti, di Piong San dan Sepang. Dengan cara itu, para sukarelawan yang sudah dilatih, lebih mudah mengajak orang Cina di daerah itu, bergabung menjadi sukarelawan dan melawan Malaysia. Daerah itu juga dekat dengan perbatasan Malaysia sebelah barat. Jaraknya sekitar 43 kilometer. Letnan Kolonel PNB (Purn) Edward Tenlima atau Edo Mantan Dan Lanud Singkawang Dua di Sanggau Ledo mengatakan, ia menjadi pilot pesawat Mustang dan berpangkalan Lapangan Udara (Lanud) Abdul Rachman Saleh, Malang, Jawa Timur.
“Pada 2 Oktober 1965, dia diminta terbang bersama puluhan pesawat tempur lainnya ke Jakarta. Bila sebelum operasi pilot tahu, operasi apa yang akan dijalankan, malam itu dia tidak tahu. Pokoknya kenakan pakaian dan terbang,” cerita Edo. Dia terbang menyisir laut utara Jawa. Begitu mendekati udara Jakarta, tiba-tiba mendapat perintah mendarat di Bandung.
Selanjutnya, dia harus mengenakan terus baju pilot siap tempur dan berada di samping pesawatnya, menunggu perintah selanjutnya. Hingga sebulan lebih, dia berada di samping pesawat tempurnya. “Pokoknya, harus siap terus. Makan dan tidur tidak boleh jauh dari pesawat,” kata Edo. Dari empat pilot pesawat Mustang yang ada, hanya dia yang boleh terbang. Alasannya, karena dia dari Ambon. Lainnya dari Jawa dan “dianggap berbahaya.”
Dia mendapat perintah langsung dari Leo Watimena, Panglima Pasukan Gerak Tjepat (PGT), sekarang bernama Paskhas.
Leo orang Ambon dan dekat dengan Suharto. Laksamana Madya Omar Dhani, Menteri/Panglima AURI, yang menjabat Panglima Dwikora dianggap lebih dekat kepada Presiden Sukarno. Pangdam XII Tanjungpura yang ketika itu dipimpin Brigjen Ryakudu (Sekarang anaknya menjadi Menteri Pertahanan yang bernama Ryamizard Ryacudu)  juga mengalami kesulitan, mana kawan dan lawan. Semua serba tak jelas. Pascaperistiwa 30 September 1965, ada pesawat dari Jakarta yang menyebarkan selebaran dari udara di Bengkayang. Isinya, Jakarta dalam kondisi aman. Peristiwa itu terjadi sekitar 1966. Pada 11 Maret 1966, Presiden Sukarno memberikan mandat kepada Jenderal Suharto. Pengalihan kekuasaan ini disebut dengan Supersemar atau Surat Perintah Sebelas Maret. Perubahan kepemimpinan, turut pula memengaruhi kebijakan pemerintah. Konfrontasi dengan Malaysia dihentikan dengan pertemuan di Bangkok, Thailand pada 28 Mei 1966. Pemerintah Indonesia dan Malaysia mengadakan perjanjian damai pada 11 Agustus 1966. Perdamaian ini, berpengaruh terhadap kebijakan pemerintah Indonesia. Juga kepada para tentara dan gerilyawan yang pernah direkrut, untuk membantu konfrontasi dengan Malaysia. (yopi)


Rabu, 15 Oktober 2014

Mutasikan Guru Malas Mengajar


Bengkayang (Kalbar Times). Fenomena guru malas masuk mengajar di Kabupaten Bengkayang masih banyak ditemui dilapangan. Tokoh Perempuan Kabupaten Bengkayang menyarankan Dinas Pendidikan Kabupaten Bengkayang mutasikan guru ke daerah asal sesuai alamat di KTP.
Sarina, SPd, anggota DPRD Kabupaten Bengkayang mengatakan, saat ini Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bengkayang sangat peka terhadap permasalahan yang terjadi di lapangan dan segera menyelesaikan masalah yang timbul.
"Saya ancungi jempol dengan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bengkayang yang mau pro aktif menyelesaikan masalah yang terjadi di dunia pendidikan di Bumi Sebalo," kata Sarina kepada Kalbar Times ditemui diruang kerjanya, Senin (15/9).
Ia melanjutkan, terkait pembangunan gedung sekolah yang tidak layak segera ditindak lanjuti. Sekolah dipenuhi kotoran ayam, segera dibenahi. Sarina mengaku sangat berterima kasih karena dunia pendidikan saat ini berangsur-angsur baik.
Terkait banyaknya para tenaga pendidik yang malas masuk mengajar baik itu di tingkat sekolah dasar maupun sekolah menengah pertama, Sarina sangat menguartirkan anak didik yang tidak mendapatkan pelayanan pendidikan yang memadai.
"Mutasi guru yang malas mengajar, dengan kembalikan guru tersebut ke daerah asalnya," tegas Sarina.
Ia menjelaskan, selama ini alasan para guru malas masuk kantor dikarenakan jarak temouh mengajar dari rumah sangat jauh sehingga membutuhkan dana besar untuk mengajar. Permasalahan tersebut kita ketahui saat berdialog langsung dengan pengajarnya.
Oleh karena itu, solusi yang kita berikan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Bengkayang untuk segera mutasikan para guru ke daerah asalnya sesuai dengan alamat di KTP. Sehingga malasnya masuk mengajar dapat diminimalisir.
"Apabila sesuai alamat penempatan sudah penuh, dimutasikan ke sekolah terdekat. Jadi tidak ada alasan lagi guru malas mengajar.
http://equatorbengkayang.blogspot.com/search/label/BENGKAYANG.html

Rabu, 02 Oktober 2013

Puluhan Polisi Kawal Sidang KR

Bengkayang (Kalbar Times). Tidak seperti hari biasanya saat sidang KR dlaksanakan di Pengadilan Negeri Bengkayang yang dikawal puluhan personel baik dari Polres Bengkayang yang terdiri dari satuan intel, reskrim, dan shabara maupun TNI. Hal ini wajar dikarenakan saat sidang ke empat mendengar putusan sela dari hakim yang dilaksanakan pada Selasa (24/9) ada sedikit gejolak dimana pihak keluarga tidak menerima atas keputusan hakim.
Kompol Dwi Hartono, Waka Polres Bengkayang memimpin langsung pengamanan Pengadilan Negeri Bengkayang bersama pejabat teras Polres Bengkayang lainnya seperti Kabag Ops, Kabag Ren, Kasat Reskrim, Kasat Shabara, dan Kasat Intel Polres Bengkayang saat KR sidang ke lima mendengar keterangan lima saksi yakni dari Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Bengkayang (Kabid Perlindungan Sigit, dan Kasi Jefri Tobing), dua orang Polisi Hutan Dishutbun Bumi Sebalo (Akai dan David), dan mantan Camat Lumar. Tampak hadir juga Kasat Polisi Pamong Praja, Antonius Ale kemudian Kabag Umum Setdakab Bengkayang Agustinus.
Hakim Ketua yakni Jahornas Sirong-ringo yang juga Ketua Pengadilan Negeri Bengkayang, Aswir, dan Erli  Yansyah memimpin sidang kasus KR sejak pukul 13.30 sampai azan magrib berkumandang baru empat saksi yang didengar keterangannya dengan Jaksa Penuntut Umum Amanda dengan nomor perkara 70/pid.B/2013/PN.BKY. Kemudian majelis hakim menskor jalannya sidang selama lima menit untuk menjalankan shalat magrib. Kemudian mendengarkan keterangan saksi dari mantana Camat Lumar yang merupakan saksi kelima.
Antonius Ale, Kasat Pol PP Kabupaten Bengkayang mengungkapkan, dirinya hanya sebatas memberikan suport moril kepada rekannya yakni mantan Camat Lumar. Samahalnya dengan Kabag Umum Setdakab Bengkayang Agustinus, dirinya sebatas memberikan dukungan moril kepada rekannya dalam memberikan keterangan saksi pada kasus KR.
PT Pelangi Harapan Jaya dimana pemiliknya Jhony Mahar. Dari salah satu saksi bahwa Jhony Mahar mengatakan ada ijin pertambangan di kawasan gunung Serantak masuk dalam Kawasan Hutan Lindung Gunung Bawang. "Tetapi saya mendapat surat dari Dinas Pertambangan, Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Bengkayang bahwa PT Pelangi Harapan Jaya yang pemiliknya Jhony Mahar palsu," terangnya.
Dari pantauan KT dilapangan, puluhan Lembaga Swadaya Masyarakat dan wartawan yang ada di Kabupaten Bengkayang mengikuti proses mendengar keterangan saksi.
Jahornas Siring-ringo, Hakim Ketua mengatakan sidang akan dilanjutkan pada Rabu (3/9) dengan agenda mendengar saksi ahli sebanyak lima orang.
"Saksi ahli harus betul-betul siap jangan sampai seperti saat ini sampai pukul 19:00 kita sidang," pintanya. (yopi)


Kajot Berang SKPD Minta Jatah Paket Proyek

Martinus Kajot AMd
Bengkayang (Kalbar Times). Ketua Komisi B DPRD Bengkayang, Martinus Kajot mengungkapkan, dirinya sangat prihatin apa yang terjadi di bumi Sebalo.
“Banyak pekerjaan proyek yang hingga kini masih belum beres dilaksanakan terutama di Kabupaten Bengkayang,” keluh Kajot, kemarin.
Ia memisalkan, jembatan yang ada di Tiga Desa. Hingga saat ini masih belu dapat dipakai oleh masyarakat karena pengerjaannya tidak beres.
Samahalnya dengan air bersih yang ada di Kecamatan Sungai Betung. Ia memaparkan, warga Kecamatan Snaggau ledo mengeluh dengan air ledeng milik PDAM yang hingga saat ini masih rusak dan belum berfungsi dengan baik. Sehingga masyarakat Sanggau Ledo kesulitan dalam memperoleh sumber air bersih.
Kajot yang juga sebagai Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bengkayang mengeluh dengan pengerjaan jembatan yang ada di Merendeng Kecamatan Siding.
Kajot snagat menyayangkan sekali karena jembatan tersebut juga tidak layak pakai dan harus diperbaiki kembali.

“Tolong bagi SKPD yang ada di lingkup Pemda Bengkayang, jangan minta jatah dari paket proyek,” tandasnya.
NAamun Kajot tidak merincikan SKPD mana saja yang meminta jatah saat pengerjaan proyek tersebut selesai di bayarkan. (yopi

Minggu, 30 Desember 2012

Gidot Berharap PLB Jagoi Babang Naik Status

kondisi perbatasan
Bengkayang Beranda Kalbar-Perbatasan. Sebagai suatu wilayah, Kabupaten Bengkayang memiliki daerah yang strategis karena berbatasan langsung dengan wilayah Sarawak Malaysia yaitu tepatnya di Kecamatan Jagoi Babang.
Kecamatan Jagoi Babang berbatasan dengan Serikin Malaysia memiliki peranan dan fungsi sebagai Pusat pelayanan social ekonomi sub regional, Kawasan Khusus Perbatasan Darat Antar Negara (Gate Area. PPLB, Keimigrasian/CIQS, terminal Darat Internasional dan Perdagangan.
Kemudian, sebagai Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kerja,  Pos Komando Pertahanan dan Keamanan, Kawasan Perdagangan dan Jasa Transportasi.
Jagoi Babang merupakan salah satu pintu gerbang wilayah Indonesia karena berbatasan langsung dengan negara bagian Sarawak Malaysia Timur, yang mana batas antara kedua negara yaitu Indonesia dan Malaysia ditandai dengan Tugu Patok Batas Nol yang jaraknya 6 Km dari Kecamatan Jagoi Babang dan Serikin.
Wilayah perbatasan antara Indonesia dan Malaysia selain ditandai dengan patok batas juga terdapat Pos Terpadu Kodam VI/TPR bekerjasama dengan Pemerintah Daerah Bengkayang dan Pos Tentara Diraja Malaysia yang bertugas untuk mengamankan wilayah negaranya masing-masing.
Adapun posisi Pos Lintas Batas antara Indonesia dan Malaysia berdasarkan Border Agreement 1967 dan Revisi tahun 2002 yaitu tepatnya melewati daerah Jagoi Babang pada Titik Nol.
Perbatasan antara Indonesia dan Malaysia melalui daerah Jagoi Babang dan Serikin dihubungkan dengan jalur transportasi darat yang dapat dilalui dengan kendaraan roda empat dan kendaraan bermotor serta dapat ditempuh dengan berjalan kaki.
Kondisi geografis antara kedua negara inilah yang mendukung terjadinya transaksi dagang antara penduduk lokal kedua negara di pasar Serikin Malaysia.
Jagoi Babang merupakan salah satu pintu gerbang wilayah Indonesia karena berbatasan langsung dengan negara bagian Sarawak Malaysia Timur, yang mana batas antara kedua negara yaitu Indonesia dan Malaysia ditandai dengan Tugu Patok Batas Nol yang jaraknya 6 Km dari Kecamatan
Bupati Bengkayang Suryadman Gidot mengatakan, sudah saatnya PLB (Pos Lintas Batas, Red) yang ada di Kecamatan Jagoi Babang dinaikan statusnya menjadi PPLB.
“Saat Bengkayang masih bergabung dengan Kabupaten Sambas, Jagoi Babang dicanangkan untuk pintu gate di kawasan perbatasan,” ungkap Gidot di Hotel Lala Golden, belum lama ini.
Ketua DPD Partai Demokrat Kalbar ini melanjutkan, sejak dulu sudah tembus jalan darat menuju Serikin Malaysia.
Namun kini, setelah Bengkayang menjadi kabupaten, dan telah berumur 13 tahun, wacana tersebut belum terealisasikan.
“Kita berharap pemerintah pusat sesegera mungkin merealisasikan kenaikan status di Jagoi Babang dari PLB menjadi PPLB,” harapnya. (yopi)

Minggu, 18 November 2012

Jalan Provinsi Ledo-Subah Tak Tahan Lama

Berm cepat retak dan rusak padahal belum sebulan dikerjakan

 Bengkayang Beranda Kalbar-Ledo. Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat melalui dananya memperbaiki jalan Ledo-Subah dengan cara multi years. Ratusan milyar digelontorkan untuk memperbaiki  jalan tersebut namun masih ditemukan jalan yang telah diaspal baru sebulan umurnya sudah rusak lagi.
Rabat Beton Tanpa Tulangan di Jalan Provinsi (Pasar Ledo)
Uci, warga DesaTebuah Marong mengatakan, sangat bersyukur Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat memperbaiki jalan antara Ledo-Subah melalui proyek multiyears.
"Hingga saat ini dalam tahap pengerasan seperti pengaspalan sudah sampai di Dusun Sangat Molo," ungkap bapak satu putri ini ditemui di Ledo, Minggu (18/11).
Ia melanjutkan, pengerjaan jalan tersebut sangat di dukung oleh warga sekitar. Hal ini dianggap wajar, karena sudah puluhan tahun jalan Ledo-Subah rusak berat dan tidak pernah diperbaiki.
Selama Cornelis menjadi Gubernur Kalbar, baru jalan menuju kampung kami diperbaiki. Tidak seperti gubernur yang terdahulu tidak memperhatikan jalan untuk diperbaiki terutama di wilayah Kabupaten Bengkayang.
Berm Jalan Cepat Rusak
"Saat melintas, kami masih menemukan jalan yang telah di aspal tetapi sudah rusak lagi," keluh Uci.
Ia berharap pengerjaan jalan tersebut benar-benar baik untuk jangka panjang dan tahan lama.
Sius,warga Tebuah Marong sangat menyesalkan dengan cepat berlubangnya jalan yang baru di aspal tersebut. Ia menginginkan jalan tersebut tahan lama seperti PT SALENCO yang mengerjakan jalan Lumar-Sanggau Ledo yang baru kini rusak padahal dikerjakan sejak 1996 lalu. (yopi)


Legislator Pinta Warga Jagoi Surati Bupati Bengkayang

G. Gunawan

Bengkayang Beranda Kalbar-Siding. Menanggapi apa yang telah diutarakan oleh warga Kecamatan Jagoi Babang yang akan menyegel Kantor Imigrasi pada Selasa (20/11) mendatang, perihal legislator Bumi Sebalo asal perbatasan meminta masyarakat Jagoi surati Bupati Bengkayang dan Gubernur Kalbar.
Anggota DPRD Kabupaten Bengkayang, Egarius menyarankan,  warga Kecamatan Jagoi Babang terutama masyarakat yang ada di kawasan perbatasan membuat surat tembusan kepada Bupati Bengkayang, dan DPRD Kabupaten Bengkayang.
"Apabila tidak  manjur, surati Gubernur Kalbar. jangan anarkis, kita pakai cara diplomasi terlebih dahulu," tandas legislator dari Kecamatan Siding ini ditemui dikediamannya di Bukit Taruna, Minggu (18/11).
Anggota DPRD Bengkayang lainnya, Gregorius Gunawan berpendapat, tolong di komunikasikan terlebih dahulu dengan instansi terkait khususnya Kemenkum dan HAM RI tentang Putra dan putri kita yang punya semangat yang besar untuk bekerja di daerah perbatasan.
"Andai kata tidak ada pertimbangan sama sekali saya mendukung apa yang ingin di lakukan, karena pada prinsifnya saya juga tidak mau Putra dan putri kita menjadi penonton di daerahnya sendiri sementara mereka juga punya SDM," kata legislator dari Kecamatan Siding ini.
Ketua Umum Dewan Adat Dayak Kabupaten Bengkayang, Kristianus Anyim menambahkan, hal ini harus dibicarakan dengan baik-baik terlebih dahulu.  (yopi)

Kamis, 01 November 2012

Peringati Sumpah Pemuda


Gidot: Pemuda Kabupaten Bengkayang Haus Perubahan

Bengkayang Beranda Kalbar-Bengkayang. Sumpah pemuda yang dikumandangkan 1928 lalu, kini kita memperingatinya untuk yang ke 84 tahunnya. Pemuda Bumi Sebalo harus haus peubahan.
Suryadman Gidot, Bupati Bengkayang mengatakan, memperingati hari sumpah pemuda, ia mengajak seluruh elemen masyarakat Bumi Sebalo pada umumnya da pemuda pemudi pada khususnya untuk mewujudkan semangat Satu Tanah Air, Satu Bangsa dan Satu Bahasa.
"Pemuda dan pemudi Kabupaten Bengkayang harus selalu mempunyai semangat yang berkobar-kobar untuk memujudkan Pemuda yang beridentitas dan berkarakter. Selain itu, juga menjadi Pemuda yang selalu kreatif, inovatif dan Motivatif dengan semangat haus akan perubahan," saran Gidot yang juga Ketua DPD Partai Demokrat Kalbar kepada awak media ini via pesan singkat, Minggu (28/10).
Agustinus Naon, Wakil Bupati Bengkayang mengungkapkan, pemuda harus punya kreativitas untuk membangun dan pantang menyerah demi membangun Bumi Sebalo.
"Saat ini peranan pemuda yang ada Kabupaten Bengkayang sudah lumayan untuk membangun Kabupaten Bengkayang," ucap Naon, kemarin.
Sebastianus Darwis, Ketua DPRD Bengkayang menuturkan, sebagai pemuda yang menjadi tulangpunggung Bangsa, dan sebagai Sumber Daya Manusia yang potensial,  harus tetap selalu berpartisipasi dalam pembangunan Kabupaten Bengkayang.
"Pemuda Bumi Sebalo  harus kritis akan pemerintahan dan pembangunan Bengkayang yang tidak sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku. Pemuda tetap semangat dan berprestasi. Jauhi bahaya narkoba,sex bebas, bahaya terorisme dan tetap sbg pemuda NKRI," tegas Darwis, kemarin.
Dra Anastasia Maria, Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bengkayang melalui Plt Kepala Bidang Pemuda dan Olahraga menambahkan, saat ini dibutuhkan Pemuda Bengkayang yang Kreatif dan gigih disektor-sektor swasta.
"Pemuda jangan hanya menunggu diberi pekerjaan baru mau bekerja, bahkan menuntut PNS. Tentu sangat diperlukan pemuda yang punya ide-ide cemerlang dalam ikut membangun Kabupaten Bengkayang. Karena sebagai daerah yang sedang dibangun, perlu ide dan inisiatif baru dalam merealisasikannya dan perlu org yang gigih untuk melaksanakan program-program yang dicanangkan," ungkap Oel-sapaan akrabnya via telepon seluler, kemarin.
Puji Siswanto, Ketua Karang Taruna Kabupaten Bengkayang saat ditanyai awak media ini mengenai agenda mereka untuk melakukan upacara memperingati hari sumpah pemuda di wilayah perbatasan di Kecamatan Jagoi Babang.
"Upacaranya tidak jadi, niat kami memang ingin melaksanakan upacara disana, tetapi berhubung ada sesuatu dan lain hal, wacana tersebut tidak dilaksanakan," tandasnya. (yopi)

DPD Partai Nasdem Bengkayang Patok Enam Kursi Pileg 2014


Bengkayang Beranda Kalbar-Bengkayang. Tahapan Pileg 2014 telah berjalan, semua partai politik sibuk melakukan kosolidasi dari tingkat pusat hingga daerah, sama halnya dengan Partai Nasdem. Walaupun partai yang baru, tidak tanggung-tanggung, untuk di Kabupaten Bengkayang menargetkan enam kursi untuk duduk di DPRD Bengkayang periode 2014-2019 mendatang.
Ketua DPD Partai nasdem Kabupaten Bengkayang, Johanes A Dopong menjelaskan, Rapat Koordinasi Daerah II Partai Nasdem Kabupaten Bengkayang tahun 2012 dengan tema sempurnakan konsolidasi partai, sukseskan verifikasi parpol, rekruitmen calon legislatif untuk meraih kemenangan pemilu 2014.
dimaksud untuk mensosialisasikan agenda penting Partai Nasdem dalam rangka persiapan Pileg 2014.
Adapun yang dibahas juga ialah penjaringan bakal calon legislative Partai Nasdem. Partai Nasdem akan melakukan seleksi siapa saja yang akan menjadi caleg dan ini diseleksi. Seleksi ini dilakukan untuk melihat apakah bakal caleg tersebut layak untuk mewakili Partai Nasdem untuk pertarungan Pileg 2014 mendatang.
“Untuk tingkat Kabupaten Bengkayang, kami menargetkan enak kursi yang akan duduk di kursi legislatif, walaupun pengurus pusat hanya menarget 30 persen, semoga ini dapat tercapai” aku Dopong, kemarin.
Ia merincikan, dari enam kursi tersebut masing-masing daerah pemilihan menargetkan perwakilannya dua kursi karena Kabupaten Bengkayang memiliki tiga Dapil.
Sebanyak 28 desa telah dibentuk kepengurusannya, 30 desa belum di buat surat keputusan menjadi kepengurusan, dan selebihnya yakni belum terbentuk.
“Kepengurusan di tingkat rayon atau TPS baru hasil Rakorwil beberapa waktu lalu baru diinstruksikan membentuk kepengurusannya sehingga dari jumlah total TPS di Kalbar sesuai Pilgub 2012 sebanyak 11.009 TPS dan kita belum membentuk kepengurusannya,” ujarnya.
Inilah menjadi kekuatan Partai Nasdem, kita akan menyempurnakan dan menguatkan struktur kepengurusan di tingkat bawah dan memantapkan perolehan suara di Partai Nasdem.
Seluruh kader yang direkrut menjadi structural partai dapat bekerja dan menunjukkan kinerjanya. Karena sudah bergabung dengan partai nasdem, kami tidak ingin ada kader yang hanya menempelkan nama saja, kami ingin kader yang tercantumnya namanya di structural menunjukkan aktivitasnya tidak hanya memampangkan namanya saja, tetapi kinerjanya tidak kelihatan.
“Ukuran kemenangan dapat dilihat, patai sebesar apapun apabila figure di strukturalnya tidak bekerja maka tidak akan mendapatkan hasil yang maksimal. Partai Nasdem saat ini mudah untuk mengukur dengan kepengurusan dari pusat sampai tingkat TPS untuk berkompetisi di pemilu 2014 mendatang,” tandasnya. (yopi)

Senin, 08 Oktober 2012

Tembawang di Babat, TP3K Siap Panggil PT Mitra Wawasan

Bengkayang Beranda Kalbar-Sanggau Ledo. Hutan rakyat sudah lama berkembang di Indonesia, namun di setiap daerah istilah yang dipergunakan berbeda sesuai dengan bahasa daerahnya, misalnya kebun talun (Jawa Tengah), kombong (Tana Toraja), tembawang (Kalimantan Barat), limbo (Kalimantan Timur). 
Ayandi, Ketua DAD Kecamatan Sanggau Ledo
Ayandi, Ketua DAD Kecamatan Sanggau Ledo mengatakan, sesuai dengan perjanjian atau MoU pihak masyarakat adat Dusun Minso Desa Sango Kecamatan Sanggau Ledo dan perusahaan perkebunan sawit Mitra Wawasan yang merupakan salah satu anak perusahaan Duta Palma Grup mengenai kemitraan sejak tanggal 8 september 2009, hingga saat ini warga masih mempertanyakan kejelasan pihak perusahaan untuk merealisasikan hal tersebut.
Selain itu, pihak perusahaan juga dengan sengaja menggusur tembawang milik Dusun Minso Desa Sango Kecamatan Sanggau Ledo seperti Tembawang Biririt, Tembawang Bake, dan Tembawang Dongan.
 “Sampai saat ini permasalahan antara masyarakat adat Dusun Minso dengan PT Mitra Wawasan belum menemukan titik temu terutama menyelesaikan penggusuran tembawang,” terang Ayandi kepada Mata Borneo.
Ayandi menyebutkan, masing-masing tembawang yang telah digusur oleh pihak perusahaan seluas dua hektar. Ia menyebutkan, masyarakat Dusun Minso Desa Sango sudah memperingati pihak perusahaan untuk tidak menggusur ketiga tembawang tersebut. Namun di lapangan berbicara lain, PT Mitra Wawasan dengan perkasa membabat semua tembawang yang ada di Dusun Minso.
Warga Dusun Minso Desa Sango Kecamatan Sanggau Ledo menuntut ganti rugi kepada pihak perusahan sebesar Rp 150 juta per tembawang. Sampai saat ini, pihak perusahaan keberatan untuk membayar ganti rugi dan tidak mau bertanggungjawab atas pembabatan ketiga tembawang tersebut. Nampak sekali PT Mitra Wawasan lari dari tanggungjawab atas perbuatannya yang telah merugikan masyarakat adat dan ekosistem sekitar Dusun Minso Desa Sango.
Bukan hanya itu saja tuntutan warga setempat, masyarakat meminta kepada pihak perusahaan untuk menerima pekerja lokal seperti mandor dan lainnya sesuai dengan kemampuan sumber daya manusia yang ada, tetapi pihak perusahaan tidak mau menerima pekerja dari warga tempatan. PT Mitra Wawasan berkilah tidak ada SDM yang handal dan lebih memilih pekerja dari luar kecamatan padahal sarjanawan dan sarjanawati di Kecamatan Sanggau Ledo melimpah.
“Bukan hanya sekali atau dua kali jalan menuju PT Mitra Wawasan ditutup oleh warga dan diselesaikan oleh Dewan Adat Dayak Kecamatan Sanggau Ledo, tetapi sudah tiga kali dilakukan oleh masyarakat setempat,” aku Ayandi.
Ayandi menyarankan, seharusnya pihak perusahaan dapat mendengar tuntutan warga. Perjanjian awal harus dipenuhi. Masalah timbul dikarenakan keinginan warga tidak terpenuhi di dalam isi MoU.
Selaku Ketua Dewan Adat Kecamatan Sanggau Ledo, Ayandi ,siap memediasikan antara masyarakat adat Dusun Minso dengan pihak PT Mitra Wawasan.  DAD Kecamatan Sanggau Ledo selalu berdialog dan tidak pernah anarkis.
Kepala Bappeda Kabupaten Bengkayang, Obaja melalui Kepala Bidang Ekonomi, Usman Yahya mengatakan, pihaknya tidak mengetahui lebih jauh mengenai permasalahan antara masyarakat Dusun Minso Desa Sango Kecamatan Sanggau Ledo dengan PT Mitra Wawasan.
“Pihaknya akan inventarisir permasalahan antara PT Mitra Wawasan dan masyarakat setempat,” terang Usman kepada awak media ini ditemui diruang kerjanya, Selasa (2/10).
Ia melanjutkan, setelah dilakukannya inventarisir, pihaknya akan melakukan rapat intern TP3K Bengkayang.(yopi)