Tampilkan postingan dengan label sanggau ledo. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label sanggau ledo. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 17 Desember 2016

Dinsosnakertrans Antar Pasien RSJ Bodok Ke Rumah

Bengkayang-BBK. Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bengkayang mengantar pulang pasien Rumah Sakit Jiwa Bodok Singkawang Provinsi kalbar bersama Polisi Pamong Praja Kabupaten Bengkayang. 

Yakobus,  S. Sos MSi,  Plt.  Kadisosnakertrans Kabupaten Bengkayang mengatakan,  pihaknya menerima pasien dari RSJ Singkawang sebanyak 40 pasies dengan jangka waktu dua hari.  

"Kita langsung antar mereka kembali ke kediamannya," terang Yakobus ditemui diruang kerjanya. 
Pius Iskandar, Kasi Trantip Polisi Pamong Praja Kabupaten Bengkayang mengaku,  siap mengantarkan pasien RSJ Singkawang kepada keluarganya.
"Kami hanya mengantarkan pasien ke Kecamatan Bengkayang, Teriak dan Sungai Betung.  Sisanya diantar disosnakertrans, " terang Pius.  

Minggu, 03 Maret 2013

Kolaborasi Sangat di Butuhkan

Johanes Antonius Dopong
Bengkayang (Kalbar Times). Setelah belasan ribu warga dari Kabupaten Bengkayang, Kabupaten Sambas, dan Kabupaten Landak datang ke Bengkayang untuk menyaksikan Festival Cap Go Meh, kini kota Bengkayang normal kembali. 
Johanes Antonius Dopong, Ketua Harian KONI Kabupaten Bengkayang mengatakan, kedepan moment Cap Go Meh boleh dipikirkan untuk dijadikan moment melaksanakan festival budaya tradisional dengan menampilkan adat budaya dari berbagai etnis.
Hal ini dikarenakan, dengan adanya moment Cap Go Meh, masyarakat dari berbagai penjuru datang secara spontanitas ke Bengkayang untuk menonton Pawai Cap Go Meh.
“Sangat disayangkan sekali apabila kemeriahan ini tidak di kolaborasikan dengan agenda festival budaya tradisional yang ada di Kabupaten Bengkayang,” kata Dopong ditemui dikediamannya di Jalan Jerendeng AR Bengkayang, belum lama ini.
Ketua DPD Partai Nasdem Kabupaten Bengkayang ini mengungkapkan, akan lebih meriah, indah dalam kebersamaan apabila pelestarian adat budaya tradisional menjadi tugas pemerintah juga bersama masyarakat adat.
Selama ini kegiatan terutama agenda festival budaya yang lain selalu minim antusias masyarakat untuk hadir menyaksikannya.
Maksar Alek, SE Ketua Panitia Cap Go Meh Tahun 2013 berharap, untuk tahun-tahun berikutnya ada peran serta dari Pemerintah Daerah terutama Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bengkayang untuk menyukseskan kegiatan ini.
“Selama ini peran serta instansi terkait masih belum nampak sehingga sungguh sangat disayangkan sekali momen seperti ini sebagai daya pikat turis lokal maupun internasional tidak dimanfaatkan sebaik mungkin,” tandasnya. (yopi)

Minggu, 18 November 2012

Jalan Provinsi Ledo-Subah Tak Tahan Lama

Berm cepat retak dan rusak padahal belum sebulan dikerjakan

 Bengkayang Beranda Kalbar-Ledo. Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat melalui dananya memperbaiki jalan Ledo-Subah dengan cara multi years. Ratusan milyar digelontorkan untuk memperbaiki  jalan tersebut namun masih ditemukan jalan yang telah diaspal baru sebulan umurnya sudah rusak lagi.
Rabat Beton Tanpa Tulangan di Jalan Provinsi (Pasar Ledo)
Uci, warga DesaTebuah Marong mengatakan, sangat bersyukur Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat memperbaiki jalan antara Ledo-Subah melalui proyek multiyears.
"Hingga saat ini dalam tahap pengerasan seperti pengaspalan sudah sampai di Dusun Sangat Molo," ungkap bapak satu putri ini ditemui di Ledo, Minggu (18/11).
Ia melanjutkan, pengerjaan jalan tersebut sangat di dukung oleh warga sekitar. Hal ini dianggap wajar, karena sudah puluhan tahun jalan Ledo-Subah rusak berat dan tidak pernah diperbaiki.
Selama Cornelis menjadi Gubernur Kalbar, baru jalan menuju kampung kami diperbaiki. Tidak seperti gubernur yang terdahulu tidak memperhatikan jalan untuk diperbaiki terutama di wilayah Kabupaten Bengkayang.
Berm Jalan Cepat Rusak
"Saat melintas, kami masih menemukan jalan yang telah di aspal tetapi sudah rusak lagi," keluh Uci.
Ia berharap pengerjaan jalan tersebut benar-benar baik untuk jangka panjang dan tahan lama.
Sius,warga Tebuah Marong sangat menyesalkan dengan cepat berlubangnya jalan yang baru di aspal tersebut. Ia menginginkan jalan tersebut tahan lama seperti PT SALENCO yang mengerjakan jalan Lumar-Sanggau Ledo yang baru kini rusak padahal dikerjakan sejak 1996 lalu. (yopi)


Minggu, 11 November 2012

Pemda Bengkayang Fasilitasi Sengketa Tapal Batas Dua Desa

F Kijan Tokoh Masyarakat Desa Godang Damar Kecamatan lembah Bawang berita acara kesepakatan turun kelapangan untuk meninjau Tapal Batas 

Bengkayang Beranda Kalbar-Lembah Bawang. Pemda Bengkayang tidak main-main untuk menyelesaikan sengketa tapal batas atara dua desa yakni Desa Kinande dan Desa Godang Damar. Pertemuan tersebut diselenggarakan di Aula satu, lantai empat Kantor Bupati Bengkayang sejak pukul 11.42 sampai 16.30 yang berjalan dengan alot.
Philipus, Kepala Desa Kinande Kecamatan Lembah Bawang mengatakan, pihaknya baru juga menghadiri pertemuan penyelesaian tapal batas antara desanya dengan Desa Godang Damar.
Kegiatan ini menindaklanjuti penyelesaian pada tanggal 9 Oktober 2012  mengenai tapal batas antara kedua desa tersebut sejak 1977 yang lalu.
“Kesepakatan dalam pertemuan ini ialah BPN, Pemdes, Hutbun, Bappeda, Camat lembah Bawang, dan kedua desa akan turun ke lapangan untuk mengecek titik-titik untuk penentuan tapal batas pada Rabu (14/11) mendatang,” beber Philipus, kemarin.
Ia menjelaskan, warga Desa Godang Damar mengakui mereka tidak memiliki lahan yang disengketakan dengan alasan mereka tidak memiliki lahan sehingga menyerobot tanah milik Desa Kinande.
 “Masing-masing desa lima orang perwakilan dalam pertemuan tadi, dimana Pemda Bengkayang yakni Sekretaris Daerah Bumi Sebalo Drs Kristianus Anyim Msi sekaligus memimpin pertemuan ini,” terang Philipus kepada awak media ini ditemui di Kantor Bupati Bengkayang, Jumat (9/11).
Philipus menginginkan, masyarakat warga Desa Kinande jangan terpropokasi mengenai isu-isu negatif dan masyarakat berpatokan kepada aturan perundang-undangan yang berlaku.
Selaku Kepala Desa Kinande, dirinya menyambut baik ada niat Pemda Bengkayang menyelesaikan permasalahan antara Desa Kinande dan Desa Godang Damar yang telah lama disengketakan.
“Berdasarkan peta tahun 1995 saat Bengkayang masih bergabung dengan Kabupaten Sambas, itulah kunci kami dan hingga saat ini masih belum direvisi oleh Pemda Bumi Sebalo,” beber Philipus.
Philipus menjelaskan, pemuka masyarakat Godang Damar yang hadir saat pertemuan antara Desa Kinande dan Desa Godang Damar yang difasilitasi oleh Pemda Bengkayang, semuanya mengakui lahan tersebut milik Desa Kinande.
“Rabu (9/11) mendatang, instansi terkait harus datang ke titik tapal batas. Saya dan Warga Desa Kinande siap menunggu Pemda Bengkayang datang ke desa kami,” tegasnya.
Tundut, warga Desa Kinande Kecamatan Lembah Bawang sekaligus tokoh masyarakat mengungkapkan, lahan yang disengketakan tersebut, secara hukum administrasi milik warga Desa Kinande.
“Karena lahan tersebut merupakan warisan dari nenek moyang kami, dan kami berhak mendapatkan hak kami yang hilang,” kata Tundut, kemarin.
Dari pantauan awak media ini dilapangan, selain Sekda Bengkayang, hadir juga Kabag Tapem, Dinas Kehutanan dan Perkebunan Bumi Sebalo, dan Dinas Pertanian Kabupaten Bengkayang serta kabag Pemdes Bengkayang dan Bappeda Bumi Sebalo. (yopi)


Warga Perbatasan Beli Ikan Sarden dan Nila Malaysia


Bengkayang Beranda Kalbar-Jagoi Babang. Sungguh sangat ironis sekali dengan Indonesia, setelah lama merdeka namun kebutuhan akan bahan makanan sangat kurang dirasakan oleh warga perbatasan sehingga harus membeli ikan nila dan sarden ke negeri jiran Malaysia.
Penanggungjawab Wilayah Kerja Karantina Ikan di Jagoi Babang
Dedi Mulyana, Penanggungjawab Wilayah Kerja Karantina Ikan di Jagoi Babang mengatakan, untuk mengetahui kendaraan yang melintas dengan membawa ikan sangat mudah diketahui.
“Pihaknya mengetahui dengan cara mencium bau amis ikan dan biasanya mudah cair, baik pada mobil box aluminium maupun yang lainnya,” beber Dedi kepada awak media ini ditemui diruang kerjanya di Pos Bersama Jagoi Babang, belum lama ini.
Ia melanjutkan, apabila kena angin kan es nya mencair. Keuntungan bagi pihaknya untuk mengawasi  ikan ialah di Malaysia juga ketat penjagaannya, sehingga tidak ada kejadian yang tidak diinginkan..
Saat awak media ini menanyakan, apakah masyarakat sekitar Kecamatan Jagoi Babang sudah tau tentang aturan mengenai karantina dan peredaran ikan antar negara.
"Mereka sudah tahu, warga perbatasan bawa barang bawaan maksimal 25 kilogram ikan atau setinggi-tingginya Rp 1juta sesuai dengan aturan Permenkelautan dan perikanan No 15/2011," tegasnya.
Dedi menerangkan, tetap wajib memeriksa warga yang membawa ikan masuk ke wilayah Indonesia.
Sesekali warga Jagoi beli ikan dari Malaysia, warga juga tidak senang dengan ikan asal Malasyia karena dari Singkawang datang untuk dijual di wilayah perbatsan.
“Ikan tawar nila dan ikan sarden mereka beli dalam keadaan mati, untuk mereka jual di Seluas dan Jagoi. Sekali bawa tiga hari sekali beli di Malaysia. Minimal dua kali ke Serikin beli di pasar Bau Serawak Malaysia sebnayak 20 kilogram untuk dijual,” bebernya.
Dedi tidak dapat melarang warga membeli ikan sarden dan nila dalam keadaan mati di Malaysia karena sesuai dnegan aturan perundang-undangan dan perjanjian sosekmalindo.
“Saya berharap kepada warga perbatasan, manfaatkan produk dalam negeri terutama ikan dari Indonesia dan pemerintah sediakan, jangan pangku tangan ke negeri jiran,” harpnya.
Ia menyarankan, Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bengkayang dan Provinsi Kalbar untuk meningkatkan produktivitas ikan.
Suatu saat kendor di Malaysia, takut ada apa apa atau perubahan kebijakan perdagangan Malaysia, kita berat juga untuk memenuhi kebutuhan warga mengenai ikan sarden dan nila.
Dedi mengajak warga membeli ikan dalam negeri. Pemda Bengkayang harus menyediakan fasilitas atau ketersediaan stok ikan di Jagoi, apabila tidak ada maka masyarakat akan membeli di Malaysia. (yopi)

DKP Bengkayang Siapkan Bibit Lele dan Nila ke Perbatasan


Bengkayang Beranda Kalbar-Bengkayang. Pemda Bengkayang melalui DKP telah memiliki program untuk mengembangkan ikan lele dan nila untuk dikembangbiakkan di daerah perbatasan.
ILUSTRASI
Dharwis, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bengkayang mengatakan, ia baru mengetahui masuknya ikan lele, nila dan sarden ke Indonesia melalui perbatasan Indonesia-Malaysia melalui Jagoi Babang saat dirinya melakukan rapat koordinasi di provinsi beberapa waktu lalu.
“Saya merasa tertampar dengan permasalahan ini. Mengapa barang tersebut masuk ke kita,” ungkap Dharwis kepada awak media ini ditemui diruang kerjanya, Kamis (8/11).
Ia melanjutkan, dirinya telah menyampaikan kepada DKP Kalbar dan KKP pusat mengenai impor nila dan sarden ilgal ilegal dari Malaysia ke Indonesia melalui jalan darat.
Dharwis berjanji sedikit demi sedikit mengubah apa yang telah terjadi di daerah perbatasan mengenai masuknya ikan nila dan sarden ke Indoensia.
Apalagi Kecamatan Jagoi Babang dan Siding serta Seluas menjadi daerah penyangga, dirinya 2012 ini sudah membuat kolam di Desa Mayak Kecamatan Seluas untuk pemeliharaan ikan air tawar, mudah-mudahan 2013 apabila ada lahan, akan ditingkatkan kolam untuk kelompok masyarakat disana.
“Saat saya bertatap muka dengan penyuluh pertanian, kehutanan, peternakan dan perikanan beberapa waktu lalu, mereka mau membantu dirinya untuk mengatasi masalah tersebut,” tandasnya. (yopi).

DKP Bengkayang Baru Miliki Dua Pengawas Perikanan


Bengkayang Beranda Kalbar-Bengkayang. Sungguh sangat ironis sekali, wilayah Kabupaten Bengkayang yang luas dan terdiri dari laut, pantai, dataran rednah dan dataran tinggi, Pegawai Negeri Sipil Dinas Kelautan dan Perikanan baru memiliki dua orang pengawas perikanan dan parahnya baru dikeluarkan surat keputusannya sebulan terakhir.
Dharwis, Kepala DKP Kabupaten Bengkayang
Dharwis, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bengkayang mengakui, kekurangan pasokan ikan di wilayah perbatasan. Sementara ini, prioritas kita peningkatkan produksi ikan 30,48 kilogram per orang pertahun.
Di daerah perbatasan Indonesia-Malaysia, kita pusatkan disana melalui keramba dan kolam tentunya melibatkan pemerintah provinsi.
“Kolam terpal di Pejampi Desa Mayak Kecamatan Seluas telah kita lakukan, termasuk ikan lele dan pakannya. Kita programkan pada 2012 ini dan dilanjutkan tahun 2013 mendatang,” beber Dharwis kepada awak media ini diruang kerjanya, belum lama ini.
Ia mengakui, saat ini instansinya baru memiliki dua pengawas perikanan. Sedangkan untuk wilayah perbatasan belum ada dan pihaknya menyerahkan kepada Pengawas Perikanan di Jagoi Babang.
Dua petugas pengawas perikanan yang dimiliki oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bengkayang baru mendapatkan SK (Surat Keputusan) belum lama ini.
Dimana tugas pengawas perikanan yang dimiliki oleh DKP Bumi Sebalo untuk 15 kecamatan yang ada di Kabupaten Bengkayang.
“Dua PNS DKP Bengkayang yang baru dapat SK, belum efektif bekerja dan tupoksi pegawai otonomi belum dapat petunjuk membantu di daerah perbatasan,” ungkapnya. (yopi)

Kamis, 01 November 2012

SMA Negeri 3 Bengkayang Campium Lomba Madding Tingkat Kabupaten


Bengkayang Beranda Kalbar-Bengkayang. Jurnalistik telah banyak memberi kontribusi bagi perkembangan media massa. Berkat jurnalistik, kemajuan teknologi bisa dibaca oleh banyak orang.
Jurnalistik merupakan dunia yang mengasyikkan dan memberi manfaat terutama untuk pengembangan skill. Pelajar pun perlu dikenalkan dan diakrabkan dengan dunia jurnalistik.
Sebagai bagian dari kelompok terdidik, pelajar juga harus memiliki kemampuan dalam mengembangkan potensi dalam dirinya. Salah staunya adalah dalam dunia tulis menulis.
Oleh karena itu, wartawan yang bertugas di Kabupaten Bengkayang menyelenggarakan pertandingan Mading di SMA Borneo Bengkayang.
 “Sebanyak 21 tim yang terdiri dari 12 sekolah negeri dan swasta yang ada di Bumi Sebalo,” terang Stepanus, Ketua Panitia Pertandingan Mading Tingkat SMA se Kabupaten Bengkayang kepada awak media ini ditemui di SMA Borneo Bengkayang, Senin (29/10).
Stepanus menjelaskan, adapun sekolah yang berpartisdipasi dalam kegiatan ini ialah SMA Negeri 1 Jagoi Babang, SMA Negeri 1 Seluas, SMA Negeri 1 Sanggau Ledo, SMA Negeri 1 Ledo, SMA Negeri 1 Lumar, SMA Negeri 1 Bengkayang, SMA Negeri 2 Bengkayang, SMA Negeri 3 Bengkayang, SMA Negeri  1 Teriak, SMA Santo Fransiskus Asisi Bengkayang, SMA Borneo, dan SMK Negeri 1 Bengkayang.
“Kepala Dinas Pendidikan mewakili Bupati Bengkayang membuka kegiatan ini. Kegiatan ini akan berlanjut dan menjadi agenda tahunan kami para wartawan yang bertugas di Bumi Sebalo,” bebernya, kemarin.
Stepanus melanjutkan, kegiatan ini terselenggara berkat kerjasama media cetak local yang ada di Kabupaten Bengkayang dengan Kantor Perpajakan Kabupaten Bengkayang , Pemda Bengkayang dan SMA Borneo selaku tempat pelaksanaan kegiatan ini.
“SMA Negeri 3 Bengkayang juara satu dan berhak mendapatkan uang pembinaan sebesar Rp 2,5 juta, piala plus piagam,” kata Stepanus.
Peringkat kedua diraih oleh SMK Negeri 1 Bengkayang dan berhak membawa pulang uang pembinaan sebesar Rp 2juta, tropi dan piagam. Posisi ke tiga didapat oleh SMA Negeri 3 Bengkayang dan mendapatkan uang pembinaan sebesar Rp 1,5 juta, piala dan piagam penghargaan dari panitia.
Sedangkan peringkat ke empat diraih oleh SMA Negeri 1 Bengkayang dan berhak mendapatkan uang pembinaan sebesar satu juta rupiah. Dan posisi kelima diraih oleh SMA Negeri 1 Sanggau Ledo dan mendapatkan uang pembinaan sebesar Rp 750 ribu.
Dari pantauan awak media ini dilapangan, kegiatan berlangsungs ejak pukul 10.00 hingga 18.00. kegiatan berlangsung meriah dan sukses. (yopi)

Jumat, 19 Oktober 2012

Parkir Sembarangan, Jalan Pasar Tengah Sering Macet



Bengkayang Beranda Kalbar-Bengkayang. Perda Kabupaten Bengkayang mengenai parkir telah lama dibuat yakni 2002 lalu, tetapi hingga saat ini masih banyak warga Bumi Sebalo yang belum mengetahuinya. Sehingga masih banyak ditemukan pengendara baik roda dua maupun roda empat memarkir kendaraan disembarang tempat.
Fredi, warga Kelurahan Bumi Emas mengungkapkan, dirinya sangat risih dengan diparkirnya kendaraan roda empat yang sembarangan tempat di Jalan Pasar Tengah.
“Mobil sering parkir sembarangan tempat, bahkan didepan ruko saya sering mereka parkir dari pagi sampai sore,” keluh Fredi kepada awak media ini ditemui dikediamannya di Jalan Pasar Tengah, belum lama ini.
Ia melanjutkan, dirinya tidak melarang mobil baik itu jenis truck, box maupun kendaraan penumpang umum parkir di depan rumah tokonya.
Fredi menyesalkan tidak henti-hentinya mobil tersebut parkir, sehingga warga yang ingin berbelanja ke tokonya, jumlahnya berkurang.
“Coba diatur mobil barang keluar masuk ke jalan Pasar  Tengah sehingga tidak menimbulkan kemacetan, apalagi disini jalannya sempit,” pinta Fredi, kemarin.
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bengkayang Nomor 6/2002 tentang fasilitas dan pajak parkir, Pasal 19 ayat 1 menyebutkan, dilarang memarkirkan kendaraan selain pada tempat yang telah ditetapkan sebagai tempat parkir atau tempat lain yang akan ditetapkan kemudian oleh Kepala Daerah.
Sedangkan ayat 2 menyebutkan, setiap pengguna jasa parkir wajib memarkirkan kendaraanya di tempat parkir sesuai pola parkir yang telah ditentukan. (yopi)






Rabu, 17 Oktober 2012

Tak Buat LKPM, Perusahaan Kena Sanksi Pencabutan Kegiatan Usaha

DR Yan S.Sos, M.Si

Bengkayang Beranda Kalbar-Bengkayang. Seiring dengan perkembangan jaman dan semakin banyaknya penanaman modal yang ada di Indonesia, serta bandelnya pihak penanaman modal yang tidak menyampaikan laporan, membuat BKPM bersikap tegas dengan pencabutan kegiatan usaha dan/atau faslitas penanaman modal.
DR Yan S Sos Msi, Plt Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Terpadu Kabupaten Bengkayang mengatakan, pihaknya telah mengirimin surat pemberitahuan kepada seluruh perusahaan baik itu perkebunan maupun pertambangan yang ada di Bumi Sebalo, menindaklanjuti surat dari Badan Koordinasi Penanama Modal.
Dimana isi surat tersebut ialah kewajiban perusahaan penanaman modal menyampaikan laporan kegiatan penanaman modal tahap pembanguna triwulan ke III tahun 2012.
Kewajiban perusahaan penanaman modal sesuai UU nomor 25/2007 tentang penanaman modal pasal 15, perusahaan wajib menyampaikan laporan kegiatan penanaman modal (LPKM) atas realisasi investasi dan produksi.
Untuk tata cara penyampaian LPKM ini telah diperbaharui dengan Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal nomor 3/2012 tentang pedoman dan tata cara pengendalian pelaksanaan penanaman modal.
Adapun isi surat pemberitahuan kepada pihak perusahaan ialah, kewajiban bagi perusahaan menyampaikan LKPM tahap pembangunan triwulan ke tiga untuk periode pelaporan Juli-Semptember, disampaikan pada minggu pertama Oktober 2012.
“Apabila perusahanan tidak meyampaikan kewajiban menyampaikan LKPM, maka sesuai dengan ketentuan UU nomor 25/2007 dapat dikenakan sanksi administrasi diantaranya adalah pencabutan kegiatan usaha dan/atau faslitas penanaman modal,” tegas Yan, kemarin.
Yan menjelaskan, pihak perusahaan dalam menyampaikan LKPM secara online melalui sistem pelayaan informasi dan perizinan investasi secara elektronik (SPIPISE) pada wesite http://www.nswi.bkpm.go.id atau langsung kepada Badan Koordinasi Penanaman dan kepada Badan Penanaman Modal Provinsi serta kabupaten/kota dimana proyek penanaman modal berlokasi.
Sedangkan untuk mendapatkan formulir LKPM dan tata cara pengisiannya dapat diunduh pada website www.bkpm.go.id.
“Kurang lebih 50an perusahaan yang kita layangkan surat pemberitahuan melalui pos,” beber Yan kepada awak media ini ditemui diruang kerjanya, Rabu (17/10).
Rata-rata alamat perusahaan perkebunan kelapa sawit dan pertambangan beralamat di provinsi dan di Jakarta sehingga harus dikirimkan melalui pos.
Ia mengeluh dengan adanya beberapa surat yang dikirim melalui kantor pos yang dikembalikan. Hal ini dikarenakan alamat yang dituju tidak terdaftar sehingga pihak pos mengembalikan surat tersebut ke BPMPTT Kabupaten Bengkayang.
Saat awak media ini menanyakan, apa yang akan dilakukan BPMPPT Kabupaten Bengkayang dengan surat yang dilayang ke perusahaan yang dikembalikan kantor pos karena alamat tidak dikenal.
“Kita akan jemput bola dengan turun langsung ke camp perusahaan mengantar surat tersebut. Walaupun memiliki kendala mengenai anggaran yang terbatas,” ucapnya.
Hal ini dilakukan oleh BPMPPT Kabupaten Bengkayang demi menjalankan amanah yang telah diberikan oleh BKPM pusat.
“Hanya PT MISP saja yang rutin menyampaikan laporan sedangkan perusahaan yang lain tidak pernah sama sekali. Sedangkan perusahaan yang telah terdaftar di pusat langsung melaporkan ke Jakarta,” tandasnya. (yopi)



Bengkayang Tuan Rumah PSBDK di Yogyakarta


Bengkayang Beranda Kalbar-Yogyakarta. Mahasiswa asal Kabupaten Bengkayang tahun ini memiliki tugas berat selain menuntut ilmu di bangku kuliah. Dimana para calon intelektual asal Bumi Sebalo dibebankan sebagai panitia Panitia Pesta Seni dan Budaya Dayak se Kalimantan ke X di Yogyakarta dengan tema aktualisasi spirit kearifan tradisi bagi pemahaman budaya dayak antar generasi.
Theophilus Abdiel Lukas, Ketua Panitia Pesta Seni dan Budaya Dayak se Kalimantan ke X di Jogyakarta mengatakan, kegiatan ini diselenggarakan berkat kerjasama seluruh pihak yang telah membantu dalam hal pendanaan, terutama Pemda Bengkayang sebagai sponsor tunggal kegiatan ini sehingga dapat terlaksana.
“Kegiatan ini diselenggarakan sejak 18-20 Oktober 2012 mendatang di Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardja Soemantri Komplek Universitas Gadjah Mada Yogyakarta,” terang Theo kepada awak media ini via telepon seluler, Selasa (16/10).
Theo yang aktif sebagai mahasiswa Fakultas Teknik Arsitektur Atmajaya Yogyakarta menjelaskan, kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan adat dan budaya dayak Kalimantan khususnya Kabupaten Bengkayang kepada masyarakat internasional.
Kali ini memang jatahnya Kabupaten Bengkayang sebagai penyelenggara, sedangkan tahun sebelumnya oleh mahasiswa asal Kabupaten Ketapang,” ungkapnya.
Ia merincikan,  Pesta Seni dan Budaya Dayak se Kalimantan ke X di Yogyakarta meliputi beberapa kegiatan, seperti pembukaan dengan acara adat dayak asal Kabupaten Bengkayang.
Kemudian dilanjutkan dengan stand pameran, permainan rakyat, memahat, melukis, menyumpit, menampik beras, memayet (sulam manik-maik, Red), pangkak gasing, seminar dayak, seminar budaya, malam kesenian nusantara, festival tari, dan vokal grub.
Setelah itu ditutup dengan upacara adat dan makanserta  minum bersama ala (cara, Red) dayak Bengkayang.
“Mudah-mudahan Kabupaten Bengkayang sebagai panitia penyelenggara, adat dan budayanya dapat dikenal oleh masyarakat luas dan mendunia,” harap Theo, kemarin.
Dra Anastasia Maria Anyim melalui Kabid Budaya, Ricky Silalahi membenarkan bahwa pihaknya lagi disibukkan dengan kegiatan Panitia Pesta Seni dan Budaya Dayak se Kalimantan ke X di Yogyakarta. “Kita hanya memfasilitasi saja, selebihnya panitia disana yang mengatur, ditambah ini ialah salah satu agenda penting instansi kami tahun ini,” ucap Ricky kepada awak media ini ditemui diruang kerjanya, kemarin.
Ricky melanjutkan, besok (hari ini, Red) pihaknya bersama para undangan akan berangkat ke Yogyakarta untuk mengikuti kegiatan ini. (yopi)



Rangkaian Acara:
1. Acara Pembukaan dengan Ritual Adat Dayak Bidayuh
18 Oktober 2012
waktu : 10.00 - 15.00 WIB
tempat : Halaman Gedung Koesnadi Hardjasoemantri
Tebuka untuk umum

2. Pameran Seni dan Kerajinan Memayet
waktu : 18 OKtober 2012
Tempat : Lorong Kanan Gedung Pertunjukan Koesnadi Hardjasoemantri

3. Stand Pameran
18 - 20 Oktober 2012
Waktu : 15.00 - 22.00 WIB
Tempat : Halaman Gedung Koesnadi Hardjasoemantri
Pameran Seni & Kerajinan mengangkat tema "Kampung Dayak"
Setiap stand pameran menghadirkan nuansa dari dimensi kehidupan suku Dayak.
Terbuka untuk umum

4. Malam Kesenian I & Festival Vocal Group
18 Oktober 2012
Waktu : 19.00 - 22.00 WIB
Tempat : Gedung Pertunjukan Koesnadi Hardjasoemantri
HTM : 10.000; (Tempat Terbatas)

5. Talkshow & Workshop "Bidai"
19 Oktober 2012
Waktu : 09.00 - 12.00 WIB
Terbuka untuk umum (Gratis)

6. Perlombaan Tradisional I
Menyumpit
19 Oktober 2012
Waktu : 13.00 - 15.00 WIB
Tempat Halaman Gedung Pertunjukan Koesnadi Hardjasoemantri

7. Malam Festival Tari Kreasi Dayak
19 Oktober 2012
Waktu : 19.00 - 22.00 WIB
Tempat : Gedung Pertunjukan Koesnadi Hardjasoemantri
HTM : 15.000; (Tempat Terbatas)

8. SeMinar Budaya
20 Oktober 2012
Waktu : 09.00 - 12.00 WIB
Tempat : Gedung Pertunjukan Koesnadi Hardjasoemantri
Terbuka untuk umum (gratis)

9. Perlombaan Tradisional II
20 Oktober 2012
Pangka' Gasing, Waktu : 13.00 - 15.00 WIB
Menampi Beras, Waktu : 15.00 - 17.00 WIB
Tempat : Halaman Gedung Pertunjukan Koesnadi Hardjasoemantri

10. Malam Kesenian II
20 Oktober 2012
Waktu : 18.30 - 21.30 WIB
Tempat : Gedung Pertunjukan Koesnadi Hardjasoemantri
HTM : 15.000; (Tempat Terbatas)

11. Penutupan dengan Ritual Upacara Adat Dayak Bidayuh
20 Oktober 2012
Waktu : 21.30 - 23.30 WIB
Tempat : Tempat : Halaman Gedung Pertunjukan Koesnadi Hardjasoemantri
Terbuka Untuk Umum





Senin, 15 Oktober 2012

Kongres IV KSBSI, Bengkayang Kirim Satu Perwakilan


Bengkayang Beranda Kalbar-Jakarta. Salah satu serikat buruh terbesar di Indonesia, yakni Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI) Federasi Serikat Buruh (FSB) Kehutanan, Perkayuan, dan Pertanian menggelar Kongres ke IV selama tiga hari di Jakarta sejak 15-17 Oktober 2012 di Hotel Matraman Jakarta dan di Hotel Taman Air Bogor.
 “Pembukaan di Jakarta, dan dilanjutkan ke Bogor. Menakertrans  Muhaimin Iskandar yang membuka kongres ke IV FSB Hukatan SBSI,” beber Krisantus S Sos, Ketua FSB Hukatan  SBSI Kabupaten Bengkayang via telepon seluler kepada awak media ini, Senin (15/10).
Ia mengungkapkan, hanya dirinya saja yang dapat mengikuti kegiatan ini. Berhubung anggaran yang ada hanya terbatas.
Krisantus menyebutkan, FSB Hukatan  SBSI di Kabupaten Bengkayang baru terbentuk. Rencananya apabila memiliki anggaran lebih, di pinta oleh pengurus pusat sebanyak tiga orang, tetapi kendala dana, hanya dirinya saja yang dapat memenuhi undangan pengurus pusat.
Muhaimin Iskandar, Menakertrans mengungkapkan dalam kata sambutannya, selama ini upah buruh belum standar.
“Selama ini upah yang diterima para buruh masih dibawah rata-rata kebutuhan hidup,” ungkap Muhaimin.
ia mencontohkan, dengan upah yang saat ini diterima rata-rata buruh di Jakarta masih berkisar pada angka Rp 1,2 juta. Padahal untuk biaya minimal hidup di ibu kota negara Indonesia tersebut berkisar Rp 2,5 juta.

Selain dihadiri oleh Menakertrans, pada acara pembukaan juga dihadiri oleh pendiri KSBSI DR Mochtar Pakpahan dan Rekson Silaban, kemudian Presiden KSBSI, Mudofir, Presiden FSB Hukatan Parulian Sianturi.
Ada juga perwakilan Apindo, Hasanudin Umar, Ditjen Hubungan Industrial Menakertrans, Ir Irianto Simbolon.   (yopi)




Minggu, 14 Oktober 2012

Penyerapan APBD 2012 Kabupaten Bengkayang Sangat Lemah

Bupati Bengkayang
Bengkayang Beranda Kalbar-DPRD Bengkayang. Pihak eksekutif dan legislatif Bumi Sebalo baru saja melakukan sidang paripurna di DPRD Bengkayang dengan mendengar pengantar nota keuangan rancangan Perda tentang perubahan APBD tahun anggaran 2012.
Bupati Bengkayang, Suryadman Gidot mengatakan, pelaksanaan APBD Kabupaten Bengkayang tahun anggaran 2012 sudah memasuki semester dua pada minggu pertama bulan Oktober.
“Dari sisi pendapatan, telah terealisasi pendapatan daerah sebesar Rp 385,7 milyar dari total yang dianggarkan sebesar sebesar Rp 549,4 milyar,” beber Gidot kepada awak media ini di Ruang Sidang Paripurna DPRD Bengkayang, belum lama ini.
Ia menjelaskan, pendapatan daerah ini di dapat dari PAD Kabupaten Bengkayang sebesar Rp 11,8 milyar dari total yang dianggarkan sebesar Rp 15,9 milyar, dana perimbangan sebesar Rp 342,5 milyar dari total yang diaggarkan sebesar Rp 487,8 milyar.
Sedangkan lain-lain pendapatan daerah yang sah sampai 18 September 2012 lalu, baru terealisasikan sebesar Rp 31,4 milyar dari total yang dianggarkan sebesar Rp 45,6 milyar.
Pada sisi belanja daerah yang terdiri dari belanja tidak langsung dan belanja tidak langsung, maka realisasi belanja daerah sampai 18 September 2012, sebesar Rp 244,7 milyar dari total yang dianggarkan sebesar Rp 555,9 milyar.
“Dengan melihat realisasi pendapatan dan belanja dimaksud, penyerapan APBD Kabupaten Bengkayang sampai 18 September 2012 masih sangat lemah terutama pada sisi belanja langsung yang baru terealisasi sebesar 56,7 milyar dari total yang dianggarkan sebesar Rp 280,3 milyar,” ungkap Gidot, kemarin.
Ia melanjutkan, lemahnya penyerapan anggaran guna menunjang kegiatan pada masing-masing SKPD salah satu disebabkan karena terlambatnya prose penetapan anggaran yang disertai dengan lambatnya proses penyusunan dokumen pelaksanaan anggaran pada masing-masing SKPD serta kekurang pahaman SKPD dalam memahami dan menyikapi sumber-sumber pendanaan yang telah dicantumkan dan dikelompokkan pada dana penyesuaian.
Keterlambatan ini berdampak pada terbatasnya kemampuan untuk mengelola sisa anggaran dalam kurun waktu tiga bulan ke depan.
Akhir dari keadaan ini dapat dipastikan berdampak pada kualitas pelaksanaan kegiatan terutama yang berkaitan dengan kegiatan fisik, pembentukan sisa lebih penghitungan (SILPA) yag semkai besar pada akhir tahun berjalan.
“Ini berdampak pada kinerja kegiatan, program, SKPD dan akhirnya berdampak kepada kinerja Pemda Bengkayang,” keluhnya.
Ia meminta hal tersebut sebagai renungan dan perhatian bersama dengan selalu mengedepankan koordinasi yang intensif dengan TAPD. (yopi)