Bengkayang. Barudin direktur PDAM Kabupaten Bengkayang
mengatakan, dirinya bagaikan buah simalakama dengan warisan pimpinan terdahulu
yang menggratiskan pelanggan di Kecamatan Lumar selama tiga tahun sejak berdirinya
inteks yang ada di Dusun Madi Kecamatan Lumar.
"Warga Kecamatan Lumar selama tiga tahun digratiskan
dalam berlangganan sejak 2006. Saya masuk 2009 sampai sekarang sulit untuk
mengubah pelanggan tersebut. Tetapi saat ini bersyukur dikarenakan saya telah
bentuk tim penyadaran pelanggan disana. Dan setiap tahun di ubah
keanggotaannya," beber Mantan Ketua KPU KABUPATEN BENGKAYANG ini ditemui
diruang kerjanya, Rabu (18/10).
Pria kelahiran Darit Kabupaten Landak ini menjelaskan, ia
tidak tau macam mana awal mulanya masyarakat Desa Tiga Berkat Kecamatan Lumar
mendapatkan pemakaian ledeng PDAM gratis selama tiga tahun. Dengan telah
berakhirnya massa gratis tersebut, terkesan warga terbuai karena selama ini
mereka tidak bayar dalam pemakaiannya.
kini pelanggan disana ada yang telah sadar untuk membayar
rekening ledeng. Ia mengakui, saat ini untuk keseluruhan pelanggan yang ada di
KABUAPTEN BENGKAYANG dengan jumlah pelanggan empat ribu lebih, menunggak sampai
700 juta rupiah," keluhnya.
Rata-rata yang menunggak adalah pelanggan yang mengerti
hukum dan aturan perundang-undangan yang berlaku. Ia pernah ditawari kerjasama
denga Kejaksaan Negeri Bengkayang dalam hal membantu penagihan seperti yang
dilakukan Kejari dan PLN, namun dirinya belum mengiyakan karena harus konsultasi
dengan Pemda Bumi Sebalo. Baru-baru ini sebanyak 65 karyawan dan karyawatinya
diberi pelatihan. Hal ini dimaksud untuk meenambah pengetahuan dan keahlian
mereka. Perlu diketahui, anak buahnya ada yang berpendidikan dari semua jenjang
baik itu SD,SMP,SMA,DIPLOMA TIGA dan STRATA SATU. Apabila menurut peraturan
perundang-undangan yang berlaku, sebenarnya tidak normal memiliki karyawan
seperti saat ini dikarenakan tidak sebanding dengan pendapatan dan jumlah
pelanggan. "Mau dikurangi salah, mau nambah juga salah," aku Barudin.
Ia merincikan, setiap bulan antara pendapatan dan
pengeluaran tidak sebanding, saat ini pengeluaran lebih banyak dibandingkan
pendapatan. Untuk membayar honor pegawai PDAM eks Sambas saja lebih dari 20
juta rupiah dari 17 orang. Total pengeluaran setiap bulan lebih dari 100 juta
rupiah sedangkan pendapatan kurang dari 100 juta rupiah.
Oleh karena itu, untuk 2012 dirinya akan mengajukan dana
untuk perbaikan jaringan PDAM eks Sambas baik itu yang berada di Kecamatan
Samalantan, Riam Budi Kecamatan Sungai Betung dan Sanggau Ledo. Hal ini
dimaksud untuk menambah jumlah pelanggan dan otomatis pendapatan juga
meningkat. Selama ini kami hanya terfokus pada pelanggan yang ada di dalam ibu
kota kabupaten saja. (cah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar