Tempat sampah yang diharapkan ada di Terminal Bengkayang
Bengkayang. Permasalahan
sampah kini menjadi permaslaahan internasional. Banyak negera maju yang kini
mengekspor sampah ke negara berkembang. Sam halnya dnegan Bnegkayang, sampah
sejak berdirinya kabupaten sampai saat ini maish menjadi masalah utama daerah
ini. Wjaar saja Bumi Sebalo tidak pernah mendapatklan penghargaan Kalpataru
karena pengelolaan sampahnya yang tidak tepat. Di Terminal Bus Bengkayang
berserakan sapah.
Johanes A
Dopong Warga Komplek Terminal Bus Bengkayang di Jalan Jerendeng AR mengeluh
dengan banyaknya sampah yang menumpuk di Terminal Bus Bengkayang setiap hari.
Selain membuat pemandangan tidak baik saat kita melintas, aroma akibat sampah
tersebut terlalu mencolok.
“Bau busuk
sampah tersebut sampai kerumah, walaupun setiap hari mobil pengangkut sampah
datang menjemput tetapi masih saja ada sampah berserakan,” keluh Dopong ditemui
di kantor KONI Bengkayang, Senin (3/10).
Ketua Harian
KONI Bengkayang ini mengungkapkan, bukan saja warga disekitar terminal tersebut
yang membuang sampah disitu, tetapi orang-orang pasar rata-rata ikut andil
memberikan kontribusi sampah di Terminal Bengkayang.
Dahulunya
disetiap titik ada tong sampah kering dan basah, tetapi saat ini tidak lagi
nampak tempat sampahnya. Ia snagat kesal dengan aroma tidak sedap akibat sampah
tersebut menumpuk, apalagi tidak jauh dari tempat tinggalnya.
“Seharusnya
intstansi terkait yang menangani sampah harus menyiapkan tempat sampah.
Walaupun warga pasar sadar akan kebersihan, tetapi mereka binggung mau buang
kemana sampah yang telah disimpan dalam karung atau plastik karena tong sampah
dari Pemda Bengkayang tidak disiapkan.” harap Dopong.
Ia
menyarankan, Pemda Bengkayang melalui leading sektornya menyiapkan tempat
sampah kepada warga pasar Bengkayang. Seperti kota-kota besarnya di Kalbar.
Dimana bak sampah ditempatkan pada titik-titik tertentu, dan setiap pagi
diangkut ke TPA di Magmagan Kecamatan Lumar.
Bak sampah
yang dimaksud ialah yang dapat di derek dan berukuran jumbo. Bila perlu mobil
pengangkut sampah stanby di Terminal Bus Bengkayang. Terminal Bus Bengkayang
dekat dengan pasar tradisional (Pasar Teratai, Red) yang setiap harinya pasti
banyak memproduksi sampah basah.
Ir Martinus
Khiu, Ketua Umum DPD Nasional Demokrat Bengkayang menyarankan, pihak Pemda
Bengkayang terutama instansi yang mennagani sampah sat ini harus bekerja ekstra
keras dalam memerangi sampah yang ada di ibu kota kabupaten.
“Apalagi
Terminal Bus Bengkayang merupakan daerah yang ramai didatangi oleh orang-orang
baik itu yang berasal dari Kabupaten Bengkayang maupun luar kabupaten kita.
Terminal menjadi cermin suatu kota apakah pengelolaan sampahnya baik atau
tidak,” saran Ketua Umum KONI Bengkayang ini ditemui diruang kerjanya, kemarin.
(cah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar